Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian KRISTUS, TELADAN KITA, BERGANTUNG PADA DOA

[RH] KRISTUS, TELADAN KITA, BERGANTUNG PADA DOA

Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Ibrani 5:7

[AkhirZaman.org] Hari sudah menjelang malam ketika Yesus memanggil ke samping-Nya tiga dari antara murid-murid-Nya, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan menuntun mereka melalui ladang-ladang dan mendaki jalan yang jauh ke suatu lereng gunung yang sepi.

Cahaya matahari yang sedang terbenam masih menyinari puncak gunung itu, dan menyepuh jalan yang sedang mereka tempuh dengan keindahannya yang lambat laun memudar. Tetapi tidak lama kemudian terang itu pun lenyap dari bukit dan lembah, matahari lenyap di ufuk barat, dan pejalan-pejalan yang kesepian itu diselubungi kegelapan malam.

Dengan segera Kristus mengatakan kepada mereka bahwa pun mereka berusaha mempertahankan minat mereka pada peristiwa itu, namun mereka tertidur. Yesus telah menceritakan kepada mereka tentang penderitaan-Nya; la telah membawa mereka serta-Nya supaya mereka dapat bersatu dengan Dia dalam doa, pada saat itu la sedang mendoakan mereka. Juruselamat telah melihat kemurungan murid-murid-Nya, dan rindu meringankan kesedihan mereka dengan suatu jaminan bahwa iman mereka tidak sia-sia.

Sekarang beban doa-Nya ialah agar kepada mereka ditunjukkan kemuliaan yang dimiliki-Nya dengan Bapa sebelum dunia diciptakan, supaya kerajaan dinyatakan kepada mata manusia, dan supaya murid-murid-Nya dikuatkan untuk memandangnya.

la memohon agar mereka menyaksikan kenyataan Keilahian-Nya yang akan menghiburkan mereka pada saat kesengsaraan-Nya yang hebat dengan mengetahui bahwa sesungguhnya lalah Anak Allah, dan bahwa kematian-Nya yang memalukan merupakan sebagian dari rencana penebusan.

Doa-Nya didengar. Sementara ia tunduk dengan kerendahan hati di atas tanah yang berbatu, tiba-tiba langit pun terbuka, gerbang-gerbang keemasan kota Allah terbuka lebar, dan sinar yang suci turun ke atas gunung itu, menyelubungi tubuh Juruselamat.

Keilahian dari dalam bercahaya melalui kemanusiaan, dan bertemu dengan kemuliaan yang datang dari atas. Setelah bangkit dari sujud, Kristus berdiri dalam kebesaran seperti Allah. Kesengsaraan jiwa pun lenyap. Wajah-Nya kini bersinar “seperti matahari” dan jubah-Nya menjadi “putih bersinar seperti terang.”

-Bersama Dengan Allah

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?