Tuesday, April 23, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian UNTUK MEMENANGKAN JIWA-JIWA, MENCAPAI KEUNTUNGAN PRIBADI?

[RH] UNTUK MEMENANGKAN JIWA-JIWA, MENCAPAI KEUNTUNGAN PRIBADI?

“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:12,13

[AkhirZaman.org] Jiwa-jiwa yang sesat telah mengajarkan bahwa mencapai kesucian yang benar membawa pikiran melebihi segala pikiran duniawi dan memimpin manusia untuk menahan diri sepenuhnya dari pekerjaan.

Orang-orang yang lain, terlalu memikirkan ayat-ayat yang tertentu dari Kitab Suci, telah mengajarkan bahwa dosalah untuk bekerja, bahwa orang Kristen harus tidak memikirkan mengenai kesejahteraan duniawi dari mereka sendiri atau keluarga mereka, tetapi harus menyerahkan segenap kehidupan mereka kepada perkara-perkara rohani.

Ajaran dan teladan rasul Paulus adalah tempelakan kepada pandangan yang keterlaluan itu.

Bila pertama kali Paulus mengunjungi Korintus, ia mendapati dirinya di antara suatu umat yang curiga mengenai motif orang-orang asing.

Orang-orang Yunani pada tepi pantai adalah pedagang-pedagang yang gigih. Sebegitu jauh mereka telah melatih diri mereka mengenai Kebiasaan-kebiasaan dagang yang jelas, dan mereka tiba pada keyakinan bahwa keuntungan adalah bagaikan ilah dan bahwa hal itu adalah untuk mendapat uang, dengan jalan yang benar atau curang, akan mendapat restu.

Paulus kenal baik akan sifat mereka, dan ia tidak akan memberikan mereka kesempatan untuk mengatakan bahwa ia mengkhotbahkan Injil untuk memperkaya dirinya sendiri.

Ia sebenarnya boleh menuntut sokongan dari Pendengar-pendengarnya orang Korintus; tetapi rasul Paulus rela untuk tidak melakukan hak ini, agar kegunaannya dan kemajuannya sebagai seorang pendeta jangan dinodai oleh prasangka yang tidak adil bahwa ia sedang mengkhotbahkan injil untuk keuntungan.

Ia berusaha menghilangkan segala kesempatan untuk salah tafsir, supaya Kuasa pekabaran Tuhan, tidak akan hilang. – {Alfa dan Omega, jilid 7, hlm. 292, 294}

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?