Friday, November 22, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian UMAT ALLAH MEMELIHARA HARI SABAT.

[RH] UMAT ALLAH MEMELIHARA HARI SABAT.

“Ketika Allah pada hari yang ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.” Kejadian 2:2

[AkhirZaman.org] Allah menguduskan dan memberkati hari di mana Dia telah beristirahat dari segala pekerjaan-Nya yang besar. Dan hari Sabat ini, yang telah disucikan oleh Allah, haruslah dipelihara sebagai satu perjanjian yang kekal.

Itu merupakan satu peringatan yang harus tetap kokoh berdiri dari zaman ke zaman, sampai kepada penutupan sejarah dunia.

Allah telah membawa keluar orang-orang Ibrani dari perhambaan mereka di Mesir, dan memerintahkan mereka untuk memelihara hari Sabat, dan memelihara hukum yang telah diberikan di taman Eden.

Setiap Minggunya Dia mengerjakan sebuah mukjizat untuk meneguhkan di dalam pemikiran mereka suatu fakta bahwa sejak awal mula dunia ini, Dia telah menetapkan hari Sabat itu.

Pada bulan ketiga ketika mereka tiba di padang gurun Sinai, dan disanalah hukum itu diucapkan dalam suatu keagungan yang dahsyat.

Selama mereka tinggal di Mesir, orang-orang Israel telah begitu lama dan terlalu sering mendengar dan melihat praktek-praktek penyembahan berhala yang mana telah menjadikan mereka kehilangan secara mendasar pengetahuan akan Allah dan hukum-hukum-Nya, dan kepekaan mereka akan kesucian hari Sabat; hukum telah diberikan untuk kedua kalinya dengan satu maksud agar mereka mengingat kembali akan hal-hal ini.

Di dalam hukum Allah telah diberikan satu agama yang praktis bagi semua umat manusia. Sebelum orang Israel ada, telah ditetapkan standar kebenaran itu.

“Lalu Allah berfirman kepada Musa, firman-Nya, berbicaralah kepada seluruh orang Israel, katakan, sesungguhnya Sabat-Sabat Ku haruslah kamu pelihara.

Beberapa orang, yang diliputi kebimbangan berusaha untuk menjadikan hukum Allah itu tidak bermakna, telah mengutip kata “Sabat” ini, dan menginterpretasikannya sebagai sabat-sabat tahunan orang Yahudi.

Tetapi mereka tidak dapat menghubungkan tuntutan yang suci ini dengan yang berikut ini : “Hal itu akan menjadi satu tanda antara Aku dan kamu sepanjang zaman; maka kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan Allah mu yang telah menguduskan kamu. Karena itu, kamu harus memelihara hari Sabat; sebab itu adalah suci bagimu: siapa pun yang melanggarnya haruslah dihukum mati: barang siapa yang kedapatan melakukan pekerjaan, maka jiwa itu haruslah dipotong keluar dari antara umat-Nya.

Enam hari lamanya semua pekerjaan dilakukan; tapi pada hari yang ketujuh adalah hari Sabat untuk beristirahat, yang adalah Kudus bagi Allah: siapa pun yang melakukan pekerjaannya pada hari Sabat pasti dihukum mati. Karena hal inilah orang-orang Israel harus memelihara hari Sabat, untuk menguduskannya sepanjang zaman, untuk perjanjian yang kekal.

Itu merupakan satu tanda antara Aku dan orang Israel untuk selama-lamanya: sebab enam hari lamanya Allah menciptakan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Dia berhenti, dan disegarkan.” – {Review and Herald, 30 Agustus 1898}

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?