Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. [I Yohanes 3:1]
[AkhirZaman.org] Betapa kasihnya, betapa kasih yang tidak terbandingkan, bahwa kita sebagai pendosa dan orang-orang asing boleh dibawa kembali kepada Allah dan diadopsi ke dalam keluargaNya! Kita boleh memanggil Dia dengan nama yang disayang, “Bapa kami.”…..
Semua cinta kebapaan yang telah turun dari generasi ke generasi melalui saluran hati manusia, semua mata air kelembutan yang terbuka di dalam jiwa-jiwa manusia, hanyalah seperti sungai kecil pada samudera yang tiada batas bilamana dibandingkan dengan cinta yang tiada akhir dan tiada habisnya dari Allah.
Lidah tak dapat mengucapkannya; pena tidak dapat menggambarkannya. Engkau boleh bermeditasi atas perkara itu setiap hari dalam hidupmu; engkau boleh menyelidiki Alkitab secara rajin agar memahaminya; engkau boleh mengerahkan setiap kuasa dan kemampuan yang Allah berikan kepadamu, dalam bertekun untuk memahami cinta dan pengorbanan dari Bapa surgawi; dan meskipun demikian masih ada sebuah keabadian di atas sana.
Engkau boleh mempelajari cinta itu selama berabad-abad; meski demikian engkau tidak pernah bisa memahami secara penuh panjang dan lebar, dalam dan tingginya cinta Allah dalam menyerahkan AnakNya untuk wafat demi dunia ini. Keabadian itu sendiri tidak pernah bisa mengungkapkannya secara penuh.
Namun sebagaimana kita mempelajari Alkitab dan bermeditasi atas kehidupan Kristus dan rencana penebusan, tema-tema besar ini akan membuka pemahaman kita lebih besar dan lebih besar lagi.
Kristus telah datang untuk mengungkapkan Allah pada dunia ini sebagai Allah cintakasih, penuh dengan belaskasih, kelembutan, dan kasih sayang.
Adalah baik menghabiskan waktu satu jam dengan bijaksana setiap hari dengan melihat kembali kehidupan Kristus sejak dari palungan hingga ke Bukit Kalvari. Kita harus mendapatkannya poin demi poin dan membiarkan imajinasi kita secara hidup memahami setiap peristiwa, khususnya bagian-bagian akhir dari hidup duniawiNya.
Dengan pengkontemplasian ajaran-ajaran dan penderitaan-penderitaanNya yang demikian, dan pengorbanan tiada batas yang dibuatNya bagi penebusan manusia, kita boleh menguatkan iman kita, menguatkan cinta kita, dan menjadi dengan lebih dalam diilhami dengan roh yang menopang Juruselamat kita.
Jika kita pada akhirnya diselamatkan, maka kita semua harus mengambil hikmah dari penyesalan dosa dan iman pada kaki salib itu….. Setiap perkara yang luhur dan murah hati di dalam manusia akan menanggapi kontemplasi Kristus di salib itu.