Mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan AnakNya yang kekasih. Kolose 1:12, 13.Â
[AkhirZaman.org] Betapa kalimat ini penuh arti! Jika engkau mencoba mengukurnya; engkau akan mendapati bahwa di dalam perkataan ini tercantum arti yang dalamnya tak terduga. Kita sekarang sedang diusahakan supaya layak menempati tempat tinggal yang telah disediakan oleh Kristus bagi merek yang mengasihiNya.
“la telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan.” Jika kalimat ini benar dalih apakah yang dapat kita berikan untuk membicarakan hati yang tawar, ketidakpercayaan serta bimbang menarik kegelapan yang terdapat di sekeliling kita sebagai sebuah mantel? . . .
Jika saya harus memperhatikan kabut yang gelap—kesukaran dan kekacauan yang kualami dalam pekerjaan—maka tidak akan ada lagi waktu bagiku untuk melakukan yang lain. Akan tetapi saya mengetahui bahwa ada terang dan kemuliaan di balik kabut itu. Dengan iman saya mencapai melalui kegelapan kepada kemuliaan. Sering saya dipanggil melalui kesulitan keuangan. Akan tetapi saya tidak merasa khawatir tentang uang. Allah memperhatikan segala keperluan saya. Saya melakukan apa yang dapat saya lakukan, dan bilamana Tuhan melihat bahwa hal itu yang terbaik bagi saya, barulah la mengirimkannya kepadaku. Semakin engkau perbincangkan iman, semakin kau miliki iman itu.
Semakin engkau renungkan keadaan hati yang tawar, membicarakan kepada orang lain tentang segala pencobaan yang datang kepadamu serta membesar-besarkannya, untuk memperoleh belas kasihan, semakin banyak tawar hati serta pencobaan datang kepadamu. Mengapa meratapi apa yang tidak dapat engkau hindarkan? . . .
Kita sedang menyiapkan diri dari sekolah yang di dunia ini, tempat kita menempa tabiat untuk hidup yang akan datang, hidup yang tidak akan binasa, menuju tingkat yang lebih tinggi, sekolah di sorga. Akan tetapi manusia bukannya bergantung atas kekuatannya yang terbatas itu untuk bergulat melawan kesukaran. Dalam iman ia haruslah memandang kepada Allah, yakni bahwa semua kekayaan sorga adalah di bawah perintahnya untuk menolong dia supaya menang. Berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa malaikat sorga sedang melayani mereka yang akan mewarisi keselamatan.
Allah sedang mengundang kita untuk menutup jendela-jendela jiwa yang mengarah dunia dan membukanya ke arah sorga agar la dapat membanjiri hati kita dengan kemuliaan yang sedang memancar menyeberangi gerbang pintu sorga.