Monday, November 25, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian Tentang “Pembenaran oleh Iman” (Bagian 1)

[RH] Tentang “Pembenaran oleh Iman” (Bagian 1)

 “Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena me/akukan hukum Taurat, tetapl hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat’ ” (Galatia 2:16).

[AkhirZaman.org] (Lanjutan pernyataan yang dibuat oleh Ellen White setelah penutupan Rapat General Conference tahun 1888—red.). Bahkan sebelum para delegasi berkumpul di Minneapolis telah ada pertikaian tentang topik-topik teologia selama bertahun-tahun. Ada juga terbentuk di hati beberapa orang suatu sikap menentang dan penolakan terhadap pekabaran-pekabaran Ellen White tentang amaran dan kritikan. la pertama-tama memperhatikan sikap yang aneh dan bermusuhan yang ditunjukkan kepadanya oleh beberapa pendeta yang memimpin organisasi.

Selagi E. J. Waggoner memimpin penyelidikan tentang hukum pada Kitab Galatia dan keselamatan oleh iman, maka roh perdebatan mendominasi beberapa orang dalam diskusi itu. Hal ini sangat menyusahkan Ellen White. Meskipun ia tidak setuju bersama Ketua Waggoner tentang hal-hal yang baik seputar presentasi akan hukum Galatia, hatinya dipenuhi dengan perkataan-perkataan yang jelas tentang prinsip-prinsip pembenaran oleh iman, dan pembenaran yang didapatkan melalui beriman kepada Kristus. la berbicara dua puluh kali dalam rapat Minneapolis itu, dan secara khusus dalam pertemuan-pertemuan para pendeta di pagi hari ia memintakan suatu penyelidikan Kitab Suci dengan pikiran yang terbuka. la sendiri tidak berbicara tentang topik pembenaran oleh iman.

Beragam reaksi terhadap penekanan akan kebenaran vital ini. Pada sesi General Conference tahun 1893, A. T. Jones, yang berbicara tentang penerimaan kebenaran yang dibuat di Minneapolis, melaporkan: “Saya tahu bahwa beberapa orang di sana telah menerimanya; yang lainnya menolak sepenuhnya. Kamu tahu hal yang sama. Yang lain berupaya untuk mempertahankan hingga sejak pertengahan sesi, dan menjadikannya suatu jalan yang baik.”—GC Bulletin, 1893, hlm. 185.

Diskusi-diskusi itu menjadi memanas. Beberapa orang, yang takut bahwa penekanan yang baru akan melemahkan posisi gereja yang tegas terhadap hukum Allah, secara khusus tentang kebenaran Sabat, secara kuat menolak pekabaran pembenaran oleh iman itu. Tidak ada tindakan-tindakan konferens [organisasi gereja kita—red.] yang diterapkan pada hal-hal ini atau yang lainnya yang membawa kemajuan maju dalam penyelidikan Kitab Suci.

(3 SM 158, 159)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?