“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5).
[AkhirZaman.org] Biarlah tidak ada orang yang merasa bahwa mereka dapat menuntut suatu jasa oleh sebab keberuntungan kelahiran atau jabatan atau pendidikan mereka.
Bagaimanakah mereka memperoleh keuntungan tersebut? Hanya melalui Kristus. Allah memanggil semua orang yang mau mendapat hidup kekal untuk meniru Teladan itu. Kebenaran dan keadilan akan merupakan prinsip-prinsip lnjil, dan satu-satunya prinsip yang Kristus akan akui pada setiap manusia. Harus ada penyerahan kehendak kita yang terasa di hati kepada Allah; kita harus meninggalkan semua jasa yang dikira milik kita sendiri, lalu memandang ke salib di Kalvari. Penyerahan kepada Allah ini mencakup usaha di pihak manusia untuk bekerja sama dengan agen-agen llahi; cabang harus tinggal pada pokok anggur. . . .
Banyak, oh, begitu banyak, di antara orang-orang percaya hampir tidak cukup makanan, namun dalam kemiskinan mereka yang dalam mereka membawa persepuluhan dan persembahan mereka ke perbendaharaan Tuhan. Banyak yang mengetahui apa artinya menunjang pekerjaan Allah dalam keadaan sukar dan sulit telah menanamkan uang di percetakan. Mereka dengan rela menanggung kesukaran dan kelaparan, dan berjaga serta berdoa demi kemajuan pekerjaan itu. Pemberian dan pengorbanan mereka menyatakan rasa terima kasih dan pujian hati mereka yang sungguh-sungguh kepadaNya yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib.
Tidak ada lagi pengaruh harum yang dapat naik ke surga. Doa mereka dan amal mereka naik sebagai suatu kenangan di hadapan Allah. Tetapi pekerjaan Allah dalam segala kebesarannya yang luas adalah satu, dan prinsip-prinsip yang sama harus mengendalikan, roh yang sama harus dinyatakan, pada semua cabangnya. Pekerjaan itu harus menyandang cap pekerjaan misionaris. Setiap departemen pekerjaan itu terkait dengan semua bagian ladang lnjil, dan roh yang mengendalikan satu departemen, akan terasa di seluruh ladang itu. Jika sebagian pekerja menerima upah yang begitu tinggi, maka ada yang lain-lain, di pelbagai cabang pekerjaan, yang akan memerlukan upah yang tinggi, dan roh pengorbanan diri akan terhapus dari inti besar pekerjaan itu. Lembaga-lembaga lain akan menangkap roh yang sama, dan kebaikan Tuhan akan dipindahkan dari mereka, karena la tidak pernah akan menyetujui sifat mementingkan diri. Dengan demikian pekerjaan agresif kita akan tamat riwayatnya.
Adalah mungkin memajukan pekerjaan itu hanya dengan pengorbanan yang terus-menerus. Dari seluruh pelosok dunia panggilan datang meminta orang-orang dan uang untuk memajukan pekerjaan itu. Apakah kita akan dipaksa untuk mengatakan, “Engkau harus menunggu; kita belum ada uang dalam perbendaharaan”?
( 2 sm 212, 213)