“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14).
[AkhirZaman.org] Ketika setuju menjadi manusia, Kristus menyatakan suatu kerendahan hati yang mengherankan makhluk-makhluk surga. Tindakan setuju menjadi manusia tidak akan menjadi penghinaan sekiranya tidak ada kenyataan tentang Kristus ditinggikan sebelum la ada sebagai manusia.
Kita harus membuka pengertian kita supaya sadar bahwa Kristus menanggalkan jubah raja-Nya, mahkota kerajaan-Nya, kekuasaan-Nya yang tinggi, dan menyelubungi Keilahian-Nya dengan kemanusiaan, supaya la dapat menemui manusia di mana manusia itu berada, dan membawa kuasa moral kepada keluarga manusia untuk menjadi anak-anak Allah laki-laki dan perempuan. Untuk menebus manusia, Kristus taat sampai mati, yaitu mati di salib.
Kemanusiaan Anak Allah adalah segala-galanya bagi kita. Itu adalah rantai emas yang mengikat jiwa kita dengan Kristus, dan melalui Kristus dengan Allah. lnilah yang harus kita pelajari. Kristus adalah benar-benar manusia; la memberikan bukti tentang perendahan diri-Nya dengan menjadi seorang manusia. Namun la adalah dalam daging. Bilamana kita mendekati pokok pembicaraan ini, kita akan memperhatikan baik-baik kata-kata yang diucapkan Kristus kepada Musa di semak-semak yang sedang menyala, Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sabab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus” (Keluaran 3:5). Kita harus datang kepada pelajaran ini dengan kerendahan hati seorang pelajar, dengan hati yang menyesal. Dan pelajaran tentang penjelmaan Kristus adalah ladang yang berbuah, yang akan membayar kembali si pencari yang menggali dalam-dalam akan kebenaran yang tersembunyi.
Alkitab adalah penuntun kita di jalan yang aman yang membawa kita kepada hidup yang kekal. Allah mengilhami manusia untuk menulis apa yang akan menyajikan kebenaran kepada kita, yang akan menarik, dan yang, jika dipraktikkan akan menyanggupkan si penerima memperoleh kuasa moral untuk berdiri sejajar di antara orang-orang yang pikirannya paling tinggi mendapat pendidikan. Pikiran semua orang yang menjadikan firman Allah pelajaran mereka akan menjadi Iuas. Lebih jauh dari pelajaran lain, ini adalah suatu dasar untuk menambah kuasa pengertian, dan melengkapi setiap kemampuan dengan kekuatan baru. Itu membawa pikiran berhubungan dengan prinsip-prinsip kebenaran yang luas dan memuliakan. Itu membawa kita kepada hubungan erat dengan seisi surga, memberlkan hikmat, dan pengetahuan, serta pengertian.
Dalam menghadapi hasil-hasil yang biasa-biasa, dan memberi makan dari tulisan-tulisan orang-orang yang tidak diilhami, pikiran menjadi kerdil dan direndahkan. Itu tidak dibawa ke dalam hubungan yang dalam dan luas dengan prinsip-prinsip kebenaran kekal. Dengan tidak disadari pengertian menyesuaikan sendiri dengan pemahaman terhadap perkara-perkara yang olehnya sudah lumrah; dan dalam mempertimbangkan perkara-perkara ini pengertian dilemahkan, kuasanya menyusut.