Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian PERSATUAN ADALAH PENGAKUAN IMAN KITA

[RH] PERSATUAN ADALAH PENGAKUAN IMAN KITA

“Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Efesus 2:19).

[AkhirZaman.org] Kita memerlukan penerangan llahi. Setiap orang berusaha untuk menjadi pusat pengaruh, dan sebelum Allah bekerja untuk umat-Nya, mereka tidak akan melihat bahwa takluk kepada Allah adalah satu-satunya keselamatan bagi setiap jiwa.

Kasih karunia-Nya yang mengubahkan di hati manusia akan membawa kepada persatuan yang belum terwujud, karena semua orang yang menyatukan diri pada Kristus akan cocok satu dengan yang lain. Roh Kudus akan mencipta persatuan.—Letter25b, 1892.

Doa Kristus kepada Bapa-Nya, yang tercantum dalam Yohanes pasal tujuh belas, harus menjadi pengakuan iman gereja kita. Itu menunjukkan pada kita bahwa perbedaan dan pertengkaran kita tidak menghormati Allah. Bacalah seluruh pasal itu, ayat demi ayat.—-Manuscript 12, 1899. Tidak ada nasihat atau persetujuan yang diberikan dalam Firman Allah kepada mereka yang percaya akan pekabaran tiga malaikat untuk menuntun mereka beranggapan bahwa mereka bisa berpisah-pisah. Hal ini boleh engkau perhitungkan sendiri sampai selama-lamanya. Adalah rencana pikiran yang tidak disucikan yang akan mendorong keadaan tidak bersatu. Dalih manusia mungkin tampak benar di mata mereka sendiri, tetapi itu bukanlah kebenaran dan keadilan. “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah;. . . dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib” (El. 2:14-16).

Kristus adalah mata rantai menyatukan dalam rantai emas yang mengikat orang-orang percaya bersama-sama di dalam Allah. Tidak boleh ada yang memisahkan pada zaman pencobaan yang besar ini. Umat Allah adalah “kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah; yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (ayat 19-21). Anak-anak Allah membentuk satu kesatuan yang utuh dalam Kristus, yang menyajikan salib-Nya sebagai pusat perhatian. Semua yang percaya satu di dalam Dia.

Perasaan manusia akan membawa orang-orang mengambil pekerjaan atas kuasanya sendiri, dan dengan demikian bangunan menjadi tidak mulus. ltulah sebabnya Tuhan menggunakan bermacam-macam karunia untuk membuat bangunan itu simetris. Tidak ada satu pun keistimewaan kebenaran itu yang harus disembunyikan atau dianggap kecil. Allah tidak dapat dlmuliakan kecuali “bangunan itu, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.” Suatu pokok pembicaraan besar dimengerti di sini, dan mereka yang mengerti akan kebenaran itu pada zaman ini harus memperhatikan bagaimana mereka mendengar dan bagaimana mereka membangun serta mendidik orang lain untuk mempraktikkannya.—Manuscript 109, 1899.

(3SM 20, 21, 22)

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?