Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian PENYUCIAN YANG SEJATI MELIPUTI PENURUTAN.

[RH] PENYUCIAN YANG SEJATI MELIPUTI PENURUTAN.

“Kabar mengenai ketaatanmu telah terdengar oleh semua orang. Sebab itu aku bersukacita tentang kamu. Tetapi aku ingin supaya kamu bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat.” Roma 16:19.

[AkhirZaman.org] Adam dan Hawa berani melawan perintah Allah, dan kejahatan merupakan hasil dosa mereka. Haruslah menjadi amaran bagi kita untuk tidak menuruti contoh ketidaktaatan mereka.

Doa Kristus untuk murid-murid-Nya: “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Tidak ada kekudusan yang sejati kecuali melalui penurutan kepada kebenaran. Mereka yang mencintai Allah dengan segenap hatinya akan mencintai juga Hukum-hukum Allah.

Hati yang disucikan adalah serasi dengan ajaran-ajaran hukum Allah; karena mereka adalah baik, adil dan kudus.

Sifat Allah tidak berubah. Sekarang ini Dia adalah Allah yang cemburuan yang sama dengan ketika Dia memberikan hukum-Nya di atas gunung Sinai dan menuliskannya dengan jari-Nya di atas dua loh batu.

Mereka yang menginjak-injak hukumlah mungkin berkata, “Saya sudah suci”. Namun Sungguh-sungguh disucikan dengan mengaku suci, adalah dua hal yang berbeda.

Perjanjian Baru tidak Merubah hukum Allah. Kekudusan hari Sabat dari hukum ke empat sesungguhnya tidak dapat di rombak seperti takhta Yahwe. Yohanes menulis: “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa la telah menyatakan diri-Nya, supaya la menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.”

Kita diberi kuasa untuk memiliki penilaian yang sama seperti murid yang kekasih terhadap mereka yang mengaku tinggal di dalam Kristus, disucikan, tetapi sementara hidup dalam pelanggaran akan hukum-hukum Allah.

Yohanes menghadapi orang-orang benar sama seperti yang kita harus hadapi. Dia berkata, “Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar, barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya la membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.”

Di sini rasul tersebut berbicara dengan kata-kata yang sederhana, apa yang dituntut oleh kesucian.

Surat Yohanes menyebut-nyebut mengenai roh mengasihi. Tetapi ketika dia berhadapan dengan mereka yang melanggar hukum Allah tetapi yang tetap mengaku hidup tanpa dosa, dia tidak segan-segan mengamarkan mereka mengenai penipuan mereka yang menakutkan. -The Sanctified Life, hlm. 67,68.

-Bersama Dengan Allah.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?