“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1: 12).
[AkhirZaman.org] Penyucian kita adalah tujuan Allah dalam semua urusan-Nya dengan kita. la telah memilih kita sejak zaman yang kekal supaya kita dapat menjadi kudus.
Kristus menyerahkan diri-Nya sendiri untuk menebus kita, bahwa melalui iman kita pada kuasaNya untuk menyelamatkan dari dosa, kita dapat dilengkapkan di dalam Dia. Dalam memberikan Firman-Nya kepada kita, la telah memberi kita roti dari surga. la menyatakan bahwa jika kita makan daging-Nya dan minum darah-Nya, kita akan menerima hidup yang kekal.
Mengapa kita tidak lebih banyak tinggal di sini? Mengapakah kita tidak berjuang untuk membuat hal itu mudah dimengerti, ketika hal itu begitu besar artinya? Mengapakah orang-orang Kristen tidak membuka mata mereka untuk melihat pekerjaan yang Allah minta mereka harus lakukan? Penyucian adalah pekerjaan yang bergerak maju seumur hidup. Tuhan menyatakan, “lnilah kehendak Allah, pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). Maukah engkau agar, keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderunganmu disesuaikan kepada kehendak llahi?
Sebagai seorang Kristen, kita telah berjanji untuk menyadari dan menunaikan tanggung jawab kita dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki suatu hubungan yang erat dengan Allah. Jadi, melalui perkataan dan perbuatan yang saleh dari murid-murid-Nya, Kristus harus dinyatakan.
Allah menuntut dari kita penurutan yang sempurna kepada hukum-Nya—pengungkapan tabiat-Nya. “Jika demikian, adakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya” (Roma 3:31). Hukum ini adalah gema suara-Nya, yang mengatakan kepada kita, lebih suci, ya, tetap lebih suci. lngin akan kepenuhan kasih karunia Kristus; ya, rindu—lapar dan haus——akan kebenaran. Janji itu adalah, “Kamu akan dipenuhi,” Hendaklah hatimu dipenuhi dengan suatu kerinduan yang menyala-nyala akan kebenaran ini, pekerjaan yang Firman Allah nyatakan adalah damai sejahtera, dan hasilnya adalah ketenangan dan kepastian selama-lamanya.
Adalah kesempatan kita untuk menjadi peserta yang ikut mengambil bagian dalam kodrat llahi, yang telah luput dari kebejatan yang ada di dunia melalui hawa nafsu. Allah menyatakan dengan tandas bahwa la menuntut kita menjadi sempurna; dan karana la menuntut hal ini, maka la telah membuat jaminan supaya kita dapat menjadi peserta yang ikut mengambil bagian dalam kodrat llahi. Hanyalah dengan demikian kita dapat mencapai sukses dalam perjuangan kita untuk memperoleh hidup yang kekal. Kuasa itu diberikan oleh Kristus. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12).
(3SM 202, 203)