Dibenarkan oleh Kebenaran Kristus
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga. Matius 5:20.
AkhirZaman.org: Pembenaran Diri Sendiri Tidak Bisa Mencukupi. Suatu penipuan terbesar dari pikiran manusia yang mengaku percaya pada Kristus adalah bahwa persetujuan terhadap kebenaran merupakan keadilan. Dalam semua pengalaman manusia, pengetahuan teoritis serta berteori saja mengenai kebenaran telah terbukti tidak cukup untuk menyelamatkan jiwanya. Karena berteori tidak menghasilkan Buah-buah kebenaran…. Orang-orang Farisi mengaku sebagai Anak-anak Abraham, dan membual bahwa mereka memiliki Nubuat-nubuat Allah; namun kelebihan ini tidak melindungi mereka dari sikap mementingkan diri, kekejaman, fitnah, keserakahan untuk keuntungan, serta suatu kemunafikanlah yang paling mendasarinya.
Bahaya yang sama sekarang ini juga masih terlihat ada dalam diri. Banyak yang menyepelekan begitu saja bahwa mereka adalah orang Kristen, hanya karena mereka menganut Prinsip-prinsip teologis tertentu. Tetapi mereka tidak membawa kebenaran itu terlihat ke dalam kehidupan jasmani secara praktis. Mereka belum percaya dan menyukainya, oleh karena itu mereka belum menerima kuasa dan anugerah yang datang melalui pengudusan kebenaran.
Kebenaran yang diajarkan Kristus adalah keselarasan hati dan kehidupan pada kehendak Allah yang dinyatakan. Orang berdosa dapat menjadi orang benar hanya jika mereka memiliki iman kepada Allah serta memelihara hubungan yang konstan dengan-Nya. Dengan demikian maka kesalehan sejati akan meninggikan pikiran dan memuliakan kehidupan. Inilah suatu langkah dari bentuk lahiriah agama sesuai dengan kemurnian internal orang Kristen. Maka upacara peribadatan yang diperlukan dalam pelayanan kepada Allah bukanlah lagi sekedar ritual penyembahan yang tidak berarti, seperti yang dilakukan Orang-orang Farisi yang munafik.
Keselamatan adalah pemberian Cuma-cuma dari Allah kepada orang percaya, yang diberikan kepadanya hanya karena Kristus. Jiwa yang bermasalah dapat menemukan kedamaian melalui iman di dalam Kristus, dan kedamaiannya akan sebanding dengan iman dan kepercayaannya. Sehingga sebagai suatu umat tidak dapat menampilkan perbuatan baiknya sebagai permohonan untuk keselamatan jiwanya.
— The Faith I Live By, 108.1-5