“Jagalah dirimu, supa ya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat” (Lukas 21:34).
[AkhirZaman.org] Allah menghendaki perkembangan yang terus-menerus dari umat-Nya. Mereka perlu belajar bahwa selera yang dimanjakan adalah halangan yang paling besar bagi perkembangan mental dan penyucian jiwa.
Sebagai suatu umat, dengan semua pengakuan kita terhadap reformasi kesehatan, kita sudah makan terlalu banyak. Pemanjaan selera adalah sebab yang paling besar timbulnya kerusakan fisik dan mental, dan sebagian besar darinya meletakkan landasan kelemahan dan kematian dini. Tidak bertarak mulai muncul di meja kita ketika kita menggunakan suatu kombinasi makanan yang tidak bijaksana. Biarlah setiap individu yang berusaha untuk memiliki kemurnian roh menaruh dalam pikiran bahwa di dalam Kristus ada kuasa untuk mengendalikan selera.—Manuscript 73, 1908.
Sementara kita mendekati penutupan sejarah bumi ini, mementingkan diri, kekerasan, dan kriminalitas menguat, sama seperti pada zaman Nuh. Dan sebabnya adalah sama-pemanjaan selera dan hawa nafsu yang berlebihan. Suatu reformasi dalam kebiasaan-kebiasaan hidup diperlukan secara khusus pada sekarang ini, dalam rangka melayakkan suatu umat bagi kedatangan Kristus. Juruselamat itu sendiri memberikan amaran kepada gereja: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi bagian besar darinya meletakkan landasan kelemahan dan kematian dini. Tidak bertarak mulai muncul di meja kita ketika kita menggunakan suatu kombinasi makanan yang tidak bijaksana. Biarlah setiap individu yang berusaha untuk memiliki kemurnian roh menaruh dalam pikiran bahwa di dalam Kristus ada kuasa untuk mengendalikan selera.—Manuscript 73, 1908.
Sementara kita mendekati penutupan sejarah bumi ini, mementingkan diri, kekerasan, dan kriminalitas menguat, sama seperti pada zaman Nuh. Dan sebabnya adalah sama-pemanjaan selera dan hawa nafsu yang berlebihan. Suatu reformasi dalam kebiasaan-kebiasaan hidup diperlukan secara khusus pada sekarang ini, dalam rangka melayakkan suatu umat bagi kedatangan Kristus. Juruselamat itu sendiri memberikan amaran kepada gereja: “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya” hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.”
Reformasi kebersihan adalah suatu perkara yang perlu kita mengerti dalam rangka persiapan bagi peristiwa-peristiwa penutupan di depan kita. lni merupakan suatu cabang pekerjaan Tuhan yang belum mendapat perhatian, dan sudah hilang melalui kelalaian. ltu seharusnya memiliki suatu tempat yang tetap; ini bukanlah suatu hal untuk disia-siakan, untuk dilewati sebagai yang tidak berarti, atau diperlakukan sebagai suatu hal yang tidak berguna. Jika gereja mau memanifestasikan suatu minat yang lebih besar terhadap reformasi ini, pengaruh mereka bagi kebaikan akan menjadi sangat meningkat.
Karena mereka yang sementara menunggu kedatangan Tuhan, karena semua yang dipanggil untuk menjadi para pekerja dalam kebun anggur-Nya——karena semua yang sementara melayakkan diri mereka sendiri untuk suatu tempat dalam kerajaan abadi—adalah penting supaya pikiran mereka menjadi terang, dan tubuh mereka dapat bebas dari penyakit.—Undated Manuscript 9.
(3SM 291, 292)