“Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa.” (Hosea 12:7).
[AkhirZaman.org] Suatu kebangunan rohani tentang kesalehan sejati di antara kita adalah yang paling mendesak dan terbesar dari segala keperluan kita. Mengupayakan hal ini adalah pekerjaan kita yang pertama. Harus ada usaha yang sungguh-sungguh untuk memperoleh berkat Tuhan, bukan oleh sebab Allah tidak mau mencurahkan berkat-Nya kepada kita, tetapi oleh sebab kita tidak bersedia untuk menerimanya. Bapa kita yang di surga lebih suka memberikan Roh Kudus-Nya kepada mereka yang meminta-Nya, daripada para orangtua di bumi memberikan pemberian yang baik kepada anak-anak mereka. Tetapi adalah pekerjaan kita, dengan pengakuan, kerendahan hati,
pertobatan, dan doa sungguh-sungguh, untuk memenuhi syarat-syarat yang olehnya Allah berjanji mengaruniakan berkat-Nya. Suatu kebangunan rohani sajalah yang diharapkan dalam jawaban doa. Sementara orang banyak begitu kekurangan Roh Kudus Allah, mereka tidak dapat menghargai pemberitaan firman itu; tetapi bilamana kuasa Roh itu menjamah hati mereka, maka ceramah yang diberikan tidak mungkin akan gagal. Dibimbing oleh pengajaran firman Allah, dengan penyataan Roh-Nya, dalam menggunakan pertimbangan yang sehat mereka yang menghadiri kumpulan kita akan beroleh pengalaman berharga dan pulang ke rumah, akan bersedia memberikan pengaruh yang sehat.
Para pembawa standar dulu kala tahu apa artinya bergumul dengan Allah dalam doa lalu menikmati kecurahan Roh-Nya. Tetapi orang-orang ini sudah mulai hilang dari panggung perjuangan, dan siapakah yang akan muncul menggantikan mereka? Bagaimanakah dengan generasi yang berikut? Sudahkah mereka bertobat pada Allah? Adakah kita sabar terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung dalam bait suci di surga, atau adakah kita sedang menunggu akan suatu kuasa yang mendesak untuk turun ke atas gereja sebelum kita bangun? Adakah kita mengharapkan untuk melihat seluruh gereja dibangunkan kerohaniannya? Waktu tersebut tidak akan pernah ada.
Ada orang-orang dalam gereja yang tidak bertobat, dan tidak mau bersatu dalam doa sungguh-sungguh yang berhasil. Kita harus memasuki pekerjaan itu secara pribadi. Kita harus lebih banyak berdoa, dan sedikit berbicara. Kelaliman merajalela, dan orang banyak harus diajar supaya tidak merasa puas dengan suatu bentuk kesalehan tanpa roh dan kuasa. Jikalau kita bermaksud untuk menyelidiki hati kita sendiri, menyingkirkan dosa-dosa kita dan mengoreksi kecenderungan-kecenderungan kita yang jahat, jiwa kita tidak akan terangkat kepada kesia-siaan, kita tidak akan mengandalkan diri sendiri, sambil memiliki perasaan mantap bahwa kepuasan kita berasal dan Allah.