“Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: ‘Siapakah yang akan memberi kita makan daging?”’ ( Bilangan 11:4 ).
[AkhirZaman.org] Mereka makan dan minum berlebih-lebihan, dan kerusakan nafsu makan mereka tidak mengenal batas. Mereka menyerahkan diri mereka sendiri kepada penyembahan berhala yang menjijikkan.
Mereka menjadi galak, dan garang, dan begitu bejat sehingga Allah tidak tahan lagi terhadap mereka. Cawan kejahatan mereka telah penuh, lalu Allah membersihkan bumi dari kecemaran moralnya dengan air bah. Ketika manusia bertambah banyak di atas permukaan bumi setelah air bah itu, mereka lupa akan Allah, dan merusak jalan mereka di hadapan-Nya. Tidak bertarak dalam segala bentuk meningkat sampai sedemikian luasnya.
“Tuhan membawa umat-Nya keluar dari Mesir dengan cara yang penuh kemenangan. la membawa mereka melalui padang gurun untuk menguji dan menempa mereka. la berulang-ulang menyatakan kuasa-Nya yang ajaib dalam melepaskan mereka dari musuh mereka. la berjanji kepada mereka untuk mengambil mereka sebagai milik-Nya sendiri, sebagai harta kesayangan-Nya, jlka mereka mau menaati sabda-Nya, dan memelihara hukum-hukum-Nya. la tidak melarang mereka untuk makan daging binatang, tetapi jangan sampai berlebihan. la menyediakan bagi mereka makanan yang paling menyehatkan. la menurunkan roti mereka dari langit, dan memberi mereka air yang paling jernih dari batu yang dipukul. la membuat perjanjian dengan mereka, jika mereka mau menaati Dia dalam segala perkara, maka la akan memelihara mereka dari penyakit.
Tetapi orang-orang lbrani itu tidak merasa puas. Mereka menolak makanan dari surga yang diberikan kepada mereka, dan mereka sendiri ingin kembali ke Mesir di mana mereka bisa duduk dengan periuk-periuk yang berisi daging. Mereka lebih menyukai perbudakan, dan bahkan kematian, daripada tidak ada daging. Dalam amarahNya, Allah memberi mereka daging untuk memuaskan selera mereka yang penuh nafsu, dan sejumlah besar dari antara mereka tewas sementara mereka memakan daging dengan sangat bernafsu.
Nadab dan Abihu dibunuh oleh api murka Allah karena mereka tidak bertarak dalam meminum anggur. Allah ingin supaya umat-Nya mengerti bahwa mereka akan diberi ganjaran sesuai dengan penurutan atau pelanggaran mereka. Kejahatan dan penyakit semakin beriambah-tambah pada setiap generasi berturut-turut. Tidak bertarak dalam makan dan minum, dan pemanjaan terhadap nafsu yang jelek, mengebaskan kemampuan-kemampuan yang mulia. Nafsu makan, sampai kepada batas yang membahayakan, telah mengendalikan akal.
( 2 SM 412, 413 )