“Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya atas Orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi Orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.” Mazmur 103:17,18
[AkhirZaman.org] Belaskasihan adalah suatu ciri yang perwakilan manusia boleh bagikan bersama Allah. Sebagaimana dilakukan oleh Kristus, biarlah setiap orang boleh memegang tangan Ilahi dan berhubungan dengan kuasa Ilahi.
Bagi kita telah diberikkan suatu pelayanan kasih bagi sesama manusia. Dalam melakukan pelayanan ini, kita sedang bekerja bersama Allah. Umat Tuhan mesti mengerjakannya dengan baik dan berusaha untuk menjadi murah hati sama seperti Bapa kita di surga adalah murah hati.
“Yang kukehendaki ialah belaskasihan,” firman Allah, “dan bukan persembahan.” Belaskasihan adalah kebaikan, penuh kasih sayang. Belaskasihan Allah memurnikan jiwa, mempercantik hati, dan menyucikan kehidupan dari sifat mementingkan diri.
Belaskasihan adalah suatu manifestasi dari kasih Ilahi, yang ditunjukkan oleh mereka yang mengenal Allah, yang melayani Dia oleh memantulkan terang surga pada jalan dari sesama mereka. Kondisi dari banyak orang menuntut praktik dari kasih yang murni.
Orang-orang Kristen, dalam hubungan mereka antara satu dengan yang lain, harus dikendalikan oleh prinsip-prinsip dari belas kasihan. Mereka harus meningkatkan setiap kesempatan untuk menolong sesama manusia yang sedang berada dalam kesusahan.
Tugas dari setiap orang Kristen dengan jelas digambarkan dalam kata-kata berikut: “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.”
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Inilah prinsip-prinsip yang harus kita lakukan.
Biarlah mereka yang rindu kepada kesempurnaan akan tabiat seperti Kristus senantiasa mengingat akan salib dimana Kristus telah mengalami kematian yang kejam untuk menebus umat manusia. Biarlah mereka senantiasa menghargai roh belaskasihan yang sama yang telah menuntun Juruselamat mengadakan pengorbanan yang tak terbatas bagi penebusan kita. – {Signs of the Times, 21 Mei, 1902}