“Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar” (1 Yohanes 2:7).
[Akhiraman.org] Saya rekomendasikan kepada saudara, pembaca yang kekasih, Firman Allah sebagai peraturan terhadap iman dan tindakanmu. Oleh Firman itu kita akan dihakimi. Dalam firman itu, Allah sudah berjanji untuk memberikan penglihatan pada “akhir zaman”; bukan sebagai suatu peraturan baru terhadap iman, tetapi sebagai penghibur umat-Nya, dan untuk memperbaiki orang-orang yang menyimpang dari kebenaran Alkitab. Dengan cara yang seperti itu pula Allah berhubungan dengan Petrus ketika la bermaksud mengirimkan dia untuk berkhotbah kepada orang-orang bukan Yahudi.—A Sketch of the Christian Experience and Views of Ellen G. White, hl m. 64 (1851 ). (Dicetak ulang dalam Early Writings, hlm. 78.)
Tuhan menginginkan supaya saudara mempelajari Kitab Suci. la tidak memberikan terang tambahan untuk menggantikan Firman-Nya. Terang ini akan membawa pikiran-pikiran yang bingung kepada Firman-Nya, yang, jika dimakan dan dicerna, adalah sama seperti darah yang hidup terhadap jiwa. Kemudian pekerjaan-pekerjaan yang baik
akan terlihat sebagai terang yang bersinar dalam kegelapan.—Letter 130, 1901.
Dalam pekerjaan umum janganlah membuat penonjolan dan mengutip bahwa yang Nyonya White sudah tulis, merupakan otoritas untuk mendukung pekerjaanmu. Melakukan hal ini tidak akan menambah iman terhadap kesaksian-kesaksian itu. Bawalah bukti-bukti saudara, yang jelas dan sederhana, dari Firman Allah tersebut. “Demikianlah firman Tuhan” adalah kesaksian yang paling kuat yang saudara bisa sampaikan kepada orang banyak sebaik mungkin. Janganlah seorang pun yang dididik untuk melihat kepada Suster White, tetapi kepada Allah Yang Mahakuasa, yang memberikan petunjuk kepada Suster White.—Letter 11, 1894.
Adalah tugas pertama saya untuk menyampaikan prinsip-prinsip Kitab Suci. Kemudian, terkecuali ada suatu reformasi yang bulat dan sadar yang dibuat oleh mereka yang kasus-kasusnya sudah disampaikan kepada saya, saya harus membuat penarikan kepada mereka secara pribadi.—-Letter 69, 1896.
Pada zaman dulu Allah berbicara kepada orang-orang melalui mulut para nabi dan para rasul. Pada zaman sekarang ini la berbicara kepada mereka melalui kesaksian-kesaksian Floh Kudus. Belum pernah ada zaman sebelumnya di mana Allah memberikan petunjuk kepada umat-Nya dengan lebih sungguh-sungguh daripada la memberikan petunjuk sekarang ini kepada mereka perihal kehendak dan maksud-Nya yang la mau supaya mereka ikuti dengan saksama.-—Testimonies, vol. 5, hlm. 661.
(3SM 29, 30)