Dan juga kepada mereka ini, Henokh, generasi ketujuh dari Adam, bernubuat sambil mengatakan, “Lihatlah, Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, untuk melakukan penghakiman terhadap semua orang. Yudas 14, 15 (MILT-2008).
[AkhirZaman.org] Pada penutupan masa seribu tahun itu, Kristus kembali lagi ke bumi. Dia ditemani oleh rombongan orang-orang tebusan dan diiringi oleh rombongan malaikat. Ketika Dia turun dengan keagungan yang hebat Dia memanggil orang-orang jahat bangkit untuk menerima ajal mereka. Mereka datang, sebuah rombongan yang kuat, tiada terhitung bagaikan pasir di laut.
Alangkah kontrasnya pada orang-orang yang telah dibangkitkan pada kebangkitan pertama! Orang-orang benar berpakaikan kemudaan dan keindahan abadi. Orang-orang jahat mengenakan bekas-bekas penyakit dan kematian.
Setiap mata dalam khalayak ramai itu diarahkan untuk menyaksikan kemuliaan Anak Allah. Dengan satu suara rombongan orang-orang jahat itu berseru: “Terberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan!” Bukanlah cinta kepada Yesus yang mengilhami ucapan ini. Kuasa kebenaran mendesak perkataan itu keluar dari bibir-bibir yang tidak rela. Sebagaimana orang-orang jahat itu masuk ke dalam kubur mereka, demikianlah mereka datang dengan permusuhan yang sama kepada Kristus dan roh pemberontakan yang sama. Mereka tidak memiliki masa kasihan baru yang mengobati cacat-cacat kehidupan masa lalu mereka. Tak ada satu pun yang akan diperoleh dari hal ini.
Sebuah masa kehidupan yang berisikan pelanggaran hukum tidak melembutkan hati mereka. Sebuah masa kasihan yang kedua, seandainya diberikan kepada mereka, akan dilakoni seperti masa kasihan yang pertama dalam menghindarkan tuntutan-tuntutan Allah dan membangkitkan pemberontakan melawan Dia.
Kristus turun ke bukit Zaitun, di mana, setelah kebangkitanNya, Dia naik, dan di mana para malaikat mengulangi janji kembaliNya. Berkata nabi itu: “Lalu TUHAN, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.” “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar.” “Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi, pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya. Zakharia 14:5, 4, 9. Seperti Jerusalem Baru, dalam keindahannya yang menyilaukan, datang turun dari surga, ia itu berhenti di atas tempat yang disucikan dan telah disiapkan untuk menerimanya, dan Kristus, bersama dengan umat dan para malaikatNya, memasuki Kota Suci itu.
-Maranatha