“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (lbrani 4: 15).
[AkhirZaman.org] Kristus datang untuk memberikan kepada dunia suatu teladan tentang bagaimana nanti kemanusiaan itu sempurna bilamana bersatu dengan Keilahian. la menyajikan kepada dunia suatu tahapan baru tentang kebesaran dalam pertunjukanNya tentang kemurahan, belas kasihan, dan kasih. Ia memberikan kepada manusia penafsiran baru tentang Allah. Sebagai kepala manusia, la mengajarkan kepada manusia pelajaran-pelajaran dalam pengetahuan tentang pemerintahan llahi,
di mana Ia menyatakan kebenaran penyesuaian antara kemurahan dan keadilan. Penyesuaian kemurahan dan keadilan tidak melibatkan suatu kompromi dengan dosa, atau meniadakan suatu tuntutan keadilan; tetapi dengan memberikan kepada masing-masing sifat llahi pada tempatnya yang ditetapkan, kemurahan dapat digunakan dalam hukuman terhadap manusia berdosa yang tidak menyesal tanpa membinasakan kemurahannya atau membentengi sifat kasih sayangnya, dan keadilan dapat digunakan dalam mengampuni pelanggar yang bertobat tanpa merusak kejujurannya.
Semua hal ini bisa terjadi, oleh sebab Kristus mempertahankan sifat alami manu-sia, dan ikut mengambil bagian dalam sifat-sifat llahi, dan menanamkan salib-Nya antara kemanusiaan dan Keilahian, menjembatani teluk yang memisahkan orang berdosa dari Allah.
“Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang la kasihani, tetapi keturunan Abraham yang la kasihani. ltulah sebabnya, maka dalam segala hal la harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya la menjadi lmam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab oleh karena la sendiri telah menderita karena pencobaan, maka la dapat menolong mereka yang dicobai” (lbrani 2:16-18).
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” (lbrani 4:15).
“Sebab setiap iman besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. la harus dapat mengeni orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena la sendiri penuh dengan kelemahan, yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Dan tidak seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri, tetapi dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun.” (lbrani 5:1-4).