Friday, November 22, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian KITA BOLEH MENANG SEBAGAIMANA KRISTUS MENANG

[RH] KITA BOLEH MENANG SEBAGAIMANA KRISTUS MENANG

la telah dicobai hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:75

[AkhirZaman.org] Kristus, dengan harga yang tak terbatas, oleh suatu – proses yang menyakitkan, merupakan rahasia bagi malaikat-malaikat—sebagaimana kepada manusia, menjadi manusia. Dengan menyimpan ketuhananNya, menyingkirkan kemuliaanNya, la pun lahir sebagai seorang bayi di Betlehem. 

Dalam daging manusia la menghidupkan hukum Allah, supaya la menghukum dosa dalam daging, dan bersaksi kepada malaikat-malaikat sorga bahwa hukum itu diberkati kepada hidup dan memastikan kebahagiaan, kedamaian, dan kebaikan kekal bagi semua orang yang menurut. . . .

lni adalah rahasia ibadah, bahwa Dia yang sama dengan Bapa harus manutupi ketuhananNya dengan kemanusiaan, dan menyisihkan segala kemuliaan jabatan- Nya sebagai Komandan dalam sorga, (harus turun selangkah demi selangkah pada jalan kehinaan), menahan penghinaan sengit yang sesengit-sengitnya. Sebagai orang yang tidak berdosa dan tidak bercacat cela, la berdiri dalam ruang pengadilan untuk dsadili, perkaraNya diperiksa dan diumumkan oleh bangsa yang la pernah bebaskan dari perhambaan. Kemuliaan terhadap apa yang mereka anggap sebagai pengakuanNya yang berpura-pura; maka manusia memukul wajahNya. . . .

Pilatus mengumumkan kesucian Kristus, dengan mengatakan bahwa dia tidak mendapati kesalahan pada orang itu. Namun untuk mempersenang hati orang-orang Yahudi itu, la memerintahkan supaya Dia disesah dan membiarkan-Nya dilukai dan berdarah, menderita kematian kejam yaitu disalibkan. Raja sorga dibawa bagaikan seekor anak domba ke tempat pembantaian, dan ditengah-tengah caci maki dan olokan, penghinaan serta tuduhan palsu, la dipakukan di atas kayu salib. Orang banyak, yang dalam hati mereka pri-kemanusiaan tampaknya sudah mati, berusaha memperburuk penderitaan kejam Anak Allah dengan cercaan mereka. Tetapi sebagai seekor domba di hadapan penggunting bulu la diam, tidak membuka mulutNya, la menyerahkan nyawaNya demi kehidupan dunia ini, agar semua orang yang percaya padaNya tidak binasa. . . .

Kristus menanggung dosa seluruh dunia. Ia menanggung hukuman kita—yakni murka Allah terhadap pelanggaran. kesengsaraanNya melibatkan penggodaan yang sengit yaitu mengira bahwa la telah ditinggalkan oleh Allah. JiwaNya tersiksa oleh tekanan-tekanan kegelapan besar yang mengerikan. . . .

la dapat saja tidak ditimpa pencobaan dalam segala hal sebagaimana manusia dicoba jika sekiranya tidak ada kemungkinan la gagal. la adalah oknum yang bebas, ditempatkan sebagai percobaan sama seperti Adam dan sebagai manusia. Kecuali ada kemungkinan menyerah, pencobaan bukanlah pencobaan. Pencobaan datang dan ditolak bilamana manusia terpengaruh sangat kuat untuk melakukan tindakan salah, dan tahu bahwa la dapat melakukan hal itu, menolak dengan iman, dan berpegang teguh atas kuasa ilahi. —Naskah 29, 17 Maret 1899, “Dikorbankan Buat Kita.”

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?