‘Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!” (Yeremia 1:17).
[AkhirZaman.org] Saya sibuk sekali dengan tulisan saya. Pada permulaan dan akhir, saya menulis tentang perkara-perkara yang Tuhan bukakan kepada saya. Beban pekerjaan saya untuk mempersiapkan suatu umat yang akan berdiri di hari Tuhan itu.——Letter371, 1907.
(Diterbitkan dalam Writing and Sending Out of the Testimonies to the Church, hlm. 15.) lntegritas pekabarannya. Saya membicarakan apa yang saya sudah lihat, dan yang saya tahu adalah benar.—Letter 4, 1896.
Dalam bidang pekerjaan saya, saya berbicara tentang perkara-perkara yang Tuhan berikan kepada saya. Dan dalam perkataan-perkataan saya kepada kamu saya… [tidak] berani untuk mengatakan bahwa Tuhan tidak menggerakkan saya untuk menyusun kata-kata yang saya telah buat dalam pembicaraan itu di sepanjang jalan.—-Letter 18d, 1890.
Saya menuliskan semua yang Tuhan sudah berikan kepada saya untuk dituliskan.—-Letter 52, 1906. Kesaksian diungkapkan dalam perkataan-perkataannya. Meskipun saya bergantung atas Roh Tuhan dalam menuliskan pandangan-pandangan yang sama pada waktu saya menerima pekebaran itu, kendati demikian kata-kata yang saya pakai dalam menjelaskan apa yang saya sudah lihat adalah kata-kata saya sendiri, terkecuali kata-kata yang dibicarakan kepada saya oleh seorang malaikat, yang saya selalu sertakan dalam tanda-tanda kutipan.—Review and Herald, Oct. 8, 1867.
Harus menuliskan perkara-perkara ini berulang-ulang. Dengan setia saya sudah menuliskan amaran-amaran yang Allah sudah berikan kepada saya. Amaran itu sudah dicetak menjadi buku-buku, kendati demikian saya tidak bisa mengelak. Saya harus menuliskan perkara-perkara ini berulang-ulang. Saya tidak meminta untuk dibebas tugaskan. Selama Tuhan masih mengatur hidup saya, saya harus terus menyampaikan pekabaran-pekabaran yang tulus ini.—Manuscript 21, 1910.
(3 SM 49, 50)