“Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12).
[AkhirZaman.org] Pekabaran menyesatkan dituduhkan pada Ellen White. Setiap pekabaran yang muncul disusun untuk meniru pekerjaan Allah, dan senantiasa menggunakan inskripsi kebenaran pada setiap tuduhannya.
Dan mereka yang telah siap untuk hal-hal yang baru dan menggemparkan, akan menghadapi hal ini dengan sikap seperti musuh kita menuduhkan semua yang tidak konsisten dan berlebihan kepada Nyonya Ellen G. White, sang nabiah. . . .
Akan ada pekabaran yang palsu datang dari banyak orang dari segala arah. Timbul satu-persatu, sepertinya terinspirasi, padahal tidak diilhami dari surga, melainkan di bawah tipu daya musuh. Semua orang yang menerima pesan ini akan tersesat. Oleh sebab itu marilah kita berjalan dengan hati-hati, dan tidak membuka pintu lebar-lebar terhadap musuh yang mengaku menerima kesan-kesan, mimpi-mimpi, dan penglihatan. Allah menolong kita untuk mencari iman kepada Yesus dan dituntun oleh Firman yang diucapkan-Nya.—Letter 66, 1894.
Kesetiaan, namun tanpa pertentangan. Kita harus menetapkan iman kita dengan setia terhadap Yesus. Ketika harinya tiba, dan pasti akan tiba, di mana hukum Allah akan ditiadakan, semangat orang-orang benar dan setia harus bangkit dalam situasi genting, dan haruslah lebih ramah dan pasti, dan kesaksian mereka haruslah lebih baik dan pantang menyerah. Tetapi jangan melakukan apa pun dalam bentuk semangat pertentangan, dan kita tidak akan melakukannya, bila hati kita penuh penyerahan kepada Allah.
Amarah Setan terhadap pekabaran tiga malaikat. Malaikat ketiga digambarkan terbang di tengah-tengah langit, melambangkan pekerjaan mereka yang menyatakan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga; semua saling berhubungan. Bukti-bukti dari kebenaran yang hidup dari pekabaran yang besar yang sangat berarti bagi kita, yang telah membangkitkan perlawanan hebat dari dunia keagamaan, tidak akan punah. Setan senantiasa mencari siasat membuat pekabaran ini terselubung, agar umat sisa Allah tidak mampu melihat maknanya dengan jelas—waktu dan tempatnya—tetapi kebenaran ini hidup, dan menggunakan kuasanya pada pengalaman rohani kita sementara waktu akan berakhir.
(3SM 404, 405)