“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. la tidak memegahkan diri dan tidak sombong. la tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. la tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. la tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. la menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:4-7).
[AkhirZaman.org] Mereka yang bekerja untuk Kristus adalah orang-orang yang suci, jujur, dan dapat dipercaya, dan mereka juga lemah lembut hatinya, memiliki kasih sayang dan kesopanan. Ada daya tarik dalam pergaulan mereka yang benar-benar sopan. Kata-kata ramah, pandangan menyenangkan, penampilan sopan, merupakan nilai yang tak terkira. Orang-orang Kristen yang tidak sopan, dengan tidak mempedulikan orang lain, menunjukkan bahwa mereka tidak bersatu dengan Kristus. Adalah mustahil bersatu dengan Kristus sementara berlaku tidak sopan. Sebagaimana kehidupan Kristus di bumi ini, begitulah seharusnya setiap orang Kristen. la adalah teladan kita, bukan hanya dalam kesuciaan-Nya yang tak bercacat tetapi dalam kesabaran, kelemahlembutan, dan kemenangan watak-Nya. la teguh sama seperti batu karang di mana kebenaran dan kewajiban berkaitan, tetapi la tetap ramah dan sopan. Kehidupan-Nya adalah ilustrasi sempurna dari kesopanan yang sejati. la senantiasa memiliki pandangan ramah dan perkataan penghiburan bagi orang-orang miskin dan tertindas.
Kehadiran-Nya membawa suatu suasana yang lebih suci ke dalam rumah tangga, dan kehidupan-Nya laksana ragi yang bekerja di tengah-tengah unsur-unsur masyarakat. Aman dan tidak bercela, la berjalan di antara orang-orang yang tidak berpikir panjang, kasar, tidak sopan, di tengah-tengah pemungut cukai yang curang, petani-petani yang kasar, dan orang banyak yang bercampur baur. la mengucapkan perkataan bersimpati di sini, dan di sana, bilamana la melihat orang-orang yang lelah, dan terpaksa memikul beban yang berat. la ikut memikul beban mereka, dan mengulangi kepada mereka pelajaran-pelajaran yang dipelajari-Nya dari alam tentang kasih, keramahtamahan, kebaikan Allah. la berusaha memberi ilham dengan pengharapan kepada orang-orang yang paling kasar dan tidak menjanjikan, sambil memaparkan di hadapan mereka kepastian supaya mereka dapat menjadi tidak bercacat dan tidak bercela, sehingga mencapai suatu tabiat sedemikian rupa yang akan membuat mereka dinyatakan sebagai anak-anak Allah.
(3 SM 237, 238)