“Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.” Amsal 1:9
[AkhirZaman.org] Bagi setiap orang telah diberikan pekerjaannya sendiri. Masing-masing memiliki suatu tempat dalam rencana surga yang abadi. Adalah tanggung jawab para bapak dan ibu untuk mengatasi pelanggaran hukum mereka sendiri, kebiasaan-kebiasaan kotor mereka. Kebenaran itu suci dan murni dan mengandung nilai yang agung serta perlu dibawa ke dalam pembangunan tabiat.
Mereka yang memiliki kebenaran, kasih akan kebenaran dalam hati mereka, akan membuat sesuatu dan setiap pengorbanan agar kebenaran ini boleh memiliki tempat pertama dalam segala sesuatu.
Ada di dalam gereja kita yang banyak berbicara mengenai Kekristenan, tetapi yang kehadirannya senantiasa harus kita waspadai, sebab mereka meninggalkan Firman Allah dari transaksi-transaksi bisnis mereka.
Ketika ada pembelian atau penjualan yang harus dilakukan, Allah tidak ada di samping mereka. Sang musuh berada di wilayah mereka, dan ia mengendalikan mereka.
Persaudaraan dan kasih Kristen dikorbankan di atas mezbah keserakahan. Allah, surga, dan titah-titah Allah, perintah-perintah-Nya yang sering diulang-ulangi, dihapuskan dari jiwa mereka.
Mereka tidak tahu apa artinya mempraktekkan prinsip-prinsip yang diletakkan dalam Firman Allah. Mereka menjual jiwa mereka demi keuntungan gelap. Begitu tebal selubung yang membutakan mata mereka sehingga mereka hanya dapat melihat keuntungan gelap saja.
Begitu keras kerak yang menyelimuti hati mereka sehingga tidak merasakan kasih dan kelemahlembutan dan belaskasihan Kristus bagi saudara-saudara mereka. Kesucian dan kebenaran Allah dihempaskan dari jiwa mereka.
Akankah umat Allah membenci semua pengaruh yang rusak ini? Akankah mereka menyerahkan hati mereka kepada Allah? Akankah mereka berhubungan dengan penuh belaskasihan kepada sesama mereka?
Akankah umat Tuhan memperhatikan bahwa mereka tidak dapat melenceng dari kebenaran dalam hubungan mereka dengan sesama mereka, bahwa mereka tidak dapat melanggar keadilan, atau meninggalkan Allah dalam menjaga integritas mereka?
Segala sesuatu yang dilakukan yang tidak menyenangkan hati Allah tidak akan pernah menguntungkanmu. Orang yang berharap sejahtera oleh melanggar prinsip-prinsip kebenaran kekal sedang mengumpulkan bagi diri mereka suatu tuaian abadi yang tidak akan mereka sabit.
Mereka menempatkan diri mereka pada barisan musuh dan membawa kemerosotan atas diri mereka sendiri. Walaupun untuk suatu waktu mereka mungkin kelihatan sejahtera, mereka tidak pernah dapat menolong mengubah keluarga Allah. – {Sermons and Talks, vol.2, hlm. 133,134}