“Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:19).
[AkhirZaman.org] Kunjungan yang penuh gaya dibuat menjadi suatu kesempatan untuk kerakusan. Makanan dan minuman dikonsumsi dalam suatu ukuran yang sangat membebani organ pencernaan.
Kekuatan vital digunakan untuk pembuangannya, yang menimbulkan keausan, dan sangat mengganggu sirkulasi darah, dan sebagai akibatnya kekurangan energi yang vital dirasakan di seluruh sistem tubuh. Berkat-berkat yang mungkin timbul dalam kunjungan sosial, seringkali hilang, karena tuan rumah yang menjamu itu, gantinya diuntungkan oleh percakapanmu, bekerja dengan kompor masak, menyiapkan beragam makanan bagimu untuk acara pesta makan. Kaum pria dan wanita Kristen seharusnya jangan mengizinkan pengaruh mereka menghadapi hal yang seperti itu oleh memakan yang mewah-mewah yang dipersiapkan dengan cara tertentu. Biarlah mereka mengerti bahwa tujuanmu mengunjungi mereka bukan untuk memanjakan selera, tetapi untuk suatu persekutuan bersama-sama, dan bertukar pikiran dan perasaan, menjadi suatu berkat yang saling menguntungkan. Percakapan itu hendaknya selalu mengangkat, mengagungkan tabiat yang paling tinggi dengan perasaan gembira.
Mereka yang berusaha menyenangkan hati tamu-tamunya, harusnya menyediakan makanan yang bergizi dan menyehatkan, yang berasal dari buah-buahan, biji-bijian, dan sayuran, yang dipersiapkan dalam suatu cara yang sederhana dan penuh cita rasa. Pekerjaan memasak seperti itu akan membutuhkan sedikit ekstra tenaga atau beban, dan, jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedang, tidak akan mencederai seorang pun. Jika orang-
orang dunia memilih untuk mengorbankan waktu, uang, dan kesehatan, untuk memanjakan selera, biarlah mereka melakukan demikian, dan menerima hukuman akibat pelanggaran hukum kesehatan; tetapi orang Kristen seharusnya menjalankan pengaruh mereka dalam tindakan yang benar. Mereka bisa melakukan banyak dalam mereformasi keranjingan mode, dan kebiasaan yang menghancurkan kesehatan dan jiwa ini.
Banyak yang memanjakan kebiasaan berbahaya makan persis sebeium jam tidur. Mereka seharusnya makan tiga kali sehari secara teratur; tetapi karena mereka merasa seperti lapar, mereka makan sebanyak empat kali. Oleh membiasakan praktik yang salah ini, timbullah kebiasaan, dan mereka merasa bahwa mereka tidak bisa tidur kalau tidak makan. Dalam banyak peristiwa, penyebab kelemahan ini adaiah karena organ pencernaan sudah terlalu dibebani sepanjang hari membuang makanan yang tidak menyehatkan yang dipaksa masuk ke dalam perut dengan terlalu sering, dan dalam jumlah yang terlalu besar. Organ pencernaan yang dibebani seperti itu menjadi lelah; dan membutuhkan waktu istirahat yang penuh dari pekerjaannya memulihkan energi yang telah terpakai. Makan di antara jam makan seharusnya jangan pernah dilakukan hingga perut itu memiliki waktu untuk beristirahat dari pekerjaan mencerna makanan sebelumnya. Jika acara makan ketiga dilakukan, seharusnya makanan ringan saja, dan dilakukan beberapa jam sebelum tidur.
( 2 SM 414, 415 )