Sunday, November 24, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian FIRMANMU ITU LAMPU ADANYA

[RH] FIRMANMU ITU LAMPU ADANYA

Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya la mengajar kita tentang jalan-jalanNya, dan supaya kita berjalan menempuhnya, sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem. Yes 2:3.

[AkhirZaman.org] Kitab Suci Perjanjian Lama adalah buku pelajaran orang Israel. Ketika ahli Taurat datang kepada Kristus dengan pertanyaan “Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? . . . Juruselamat itu berkata, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana? Jawab orang itu, Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kristus berkata, “Jawabmu itu benar, perbuatlah demikian maka engkau akan hidup” (Lukas 10:25-28). . . .

Jikalau dalam Alkitab tidak ada ayat yang lain lagi, maka pernyataan ini cukup memberikan terang dan pengetahuan dan kepastian bagi tiap jiwa. Ahli taurat itu telah menjawab pertanyaannya sendiri, tetapi mau membenarkan dirinya sendiri, ia berkata kepada Yesus, “Siapakah sesamaku manusia?” layat 29). Kemudian dengan perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik, Kristus menunjukkan siapakah sesama kita manusia, dan memberi contoh kepada kita bagaimana menyatakan kasih kita kepada mereka yang menderita dan kekurangan. Imam dan orang Lewi, yaitu orang-orang yang berkewajiban melayani kebutuhan orang asing itu, hanya liwat begitu saja. 

Pada akhir cerita itu Kristus bertanya kepada ahli Taurat itu, “Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu? Jawab orang itu, Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya. Kata Yesus kepadanya, zergilah, dan perbuatlah demikian” (ayat 36, 37).

Ada pelajaran-pelajaran yang praktis dalam Firman Allah. . . . Firman itu mengajarkan kehidupan, prinsip-prinsip suci, yang menggerakkan manusia untuk melakukan kepada orang lain apa yang mereka suka orang lain perbuat kepada mereka, prinsip-prinsip yang harus mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia, dan yang membawa mereka untuk memasuki sekolah yang di sorga. . . .

Mezbah dan tenggala merupakan pengalaman semua orang yang mencari hidup kekal. Kita bersama-sama hanya sedikit mengetahui tentang kebesaran kasih dan kebaikan hati Allah. Biarlah para pelajar meluruskan seluruh pikiran mereka, supaya mereka dapat mengerti pasal-pasal seperti Yesaya empat puluh lima, yang harus ditempatkan dalam bentuknya, dan dibawa ke sekolah-sekolah kita sebagai bahan pelajaran yang berharga. Pasal-pasal tersebut lebih baik daripada cerita-cerita roman dan dongengan. Mengapa sekolah-sekolah kita begitu bergantung atas buku-buku yang amat sedikit menceritakan tentang kota yang kita akui sedang kita cari, yang dibangun dan dibuat Allah?

Sorga adalah rumah kita. Kewarganegaraan kita itu di sorga, maka kehidupan kita tidak boleh diabdikan kepada dunia yang segera dibinasakan. Kita perlu Firman Allah dinyatakan dalam tabiat kehidupan. Alangkah murni dan mulianya bahasa yang terdapat di dalam Firman Allah! Alangkah meninggikan dan mengagungkan prinsip-prinsipnya!—Manuscript 96, 20 Juli 1899, “Alkitab Sebagai Buku Pelajaran Kita.”

 

RELATED ARTICLES

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?