“Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu” (1 Tawarikh 29:14).
[AkhirZAman.org] Benar, adalah sulit bagi semua orang untuk membuat penerapan dalam situasi ini. Diri, diri, diri, diri, harus dilayani dan dimuliakan, dan betapa keras hal itu bagi semua supaya mereka menjadi para pekerja bersama Allah. Oh, biarlah roh pengorbanan diri datang kepada setiap gereja, dan karenanya setiap jiwa yang telah hilang dan jauh boleh mempelajari nilai uang, dan menggunakannya selagi mereka bisa, dan berkata, “Dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu” (Lihat 1 Tawarikh 29:14).-—Letter 110, 1896.
Kita tidak punya waktu untuk memberikan kepada pikiran yang khawatir perihal apa yang akan kita makan dan minum, dan apa yang akan kita pakai. Marilah kita hidup dengan sederhana, dan bekerja dalam kesederhanaan. Biarlah kita berpakaian dalam kerendahan hati, menjadi suatu jalan bahwa kita akan diterima kemana pun kita pergi. Permata dan pakaian mahal tidak akan memberikan kepada kita pengaruh, tetapi perhiasan rohani yang tenang dan |embut—hasil dari kebaktian terhadap pelayanan Kristus—akan memberikan kepada kita kuasa bersama Allah.
Kebaikan dan pemikiran akan masa depan bagi mereka di sekitar kita adalah kualitas-kualitas yang berharga dalam pemandangan surga. Jika kamu belum memberikan perhatian kepada syarat anugerah ini, lakukan demikian sekarang ini, karena bagi kamu jangan ada waktu untuk disia-siakan.—Manuscript 83, 1909.
(3SM 248, 249)