Friday, April 19, 2024
Google search engine
HomePendalamanRenungan Harian CONTOH PENURUTAN YANG BESAR DARI ABRAHAM

[RH] CONTOH PENURUTAN YANG BESAR DARI ABRAHAM

“Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan Firman-Ku.”  (Kejadian 22:18)

[AkhirZaman.org] Di atas Gunung Moria, Allah kembali memperbarui perjanjian-Nya, meneguhkan dengan satu sumpah yang khidmat akan berkat kepada Abraham, dan kepada benihnya sepanjang Generasi-generasi mendatang.

“Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri, demikianlah firman Tuhan: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak Segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.”

Perbuatan iman Abraham yang besar itu berdiri sebagai satu menara terang, yang menerangi jalan Hamba-hamba Allah di sepanjang zaman yang berikutnya. Abraham tidak mencoba untuk mencari maaf bagi dirinya untuk tidak menurut kepada kehendak Ailah.

Selama perjalanan tiga hari itu ia mempunyai cukup waktu untuk berdalih dan meragukan Tuhan jikalau ia mau menyerah kepada kebimbangan. la dapat berdalih bahwa dengan mengorbankan anaknya itu, ia bisa dianggap sebagai seorang pembunuh, seorang Kain yang kedua; bahwa hal itu akan mengakibatkan pengajarannya ditolak dan dicemoohkan, dan dengan demikian melenyapkannya dari penurutan.

Tetapi Abraham tidak mau berlindung di bawah Dalih-dalih ini. Abraham adalah seorang manusia; nafsu dan sifat-sifatnya adalah sama dengan kita, tetapi ia tidak bertanya-tanya bagaimana janji itu dapat digenapi jikalau Ishak harus disembelih.

Ia tidak berdalih-dalih dengan hatinya yang luka itu. la mengetahui bahwa Allah adalah adil dan benar di dalam segala tuntutan-Nya; dan ia menurut akan perintah itu dengan Sesungguh-sungguhnya….

Adalah untuk meninggalkan kesan kepada pikiran Abraham dengan kenyataan dari pada Injil, sebagaimana juga untuk menguji imannya, bahwa Allah telah memerintahkannya untuk menyembelih anaknya.

Kesedihan yang ia derita selama hari-hari ujian yang gelap dan hebat itu, dibiarkan terjadi kepadanya agar dia dapat mengerti dari pengalamannya sendiri, sesuatu mengenai kebesaran daripada pengorbanan yang diadakan oleh Allah, yang Mahakuasa untuk penebusan manusia.

Tidak ada ujian lain yang dapat mengakibatkan Abraham menderita tekanan jiwa yang begitu hebat seperti dengan cara mengorbankan anaknya.

Allah telah menyerahkan Anak-Nya kepada satu kematian yang hina dan menderita. Malaikat-malaikat yang menyaksikan kehinaan serta tekanan jiwa yang dialami oleh Anak Allah tidak diizinkan untuk campur tangan, sebagaimana dalam masalah Ishak. Tidak ada suara yang berseru, “sudah cukup. Untuk menyelamatkan umat yang berdosa, Raja kemuliaan itu telah menyerahkan hidup-Nya.

Bukti yang lebih kuat apakah yang diberikan mengenai belas kasihan serta kasih Allah yang tidak terbatas itu? “la yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin la tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” Roma 8:32.


-Bersama Dengan Allah

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?