Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Markus 10:43, 44.
[AkhirZaman.org] Hanya di dalam hidup yang melayani terdapat kebahagiaan sejati. Orang yang menghidupkan hidup yang sia-sia, hidup yang mementingkan diri sendiri, membawa sengsara. la tidak merasa puas terhadap dirinnya sendiri, dan begitu pula terhadap orang lain! Tuhan mendisiplin pekerja-pekerjaNya agar mereka dapat siap mengisi tempat yang ditentukan bagi mereka. Demikianlah la rindu memantaskan mereka untuk melakukan pelayanan yang lebih berkenan. . . .
Banyak orang yang tidak merasa puas melayani Allah dengan senanghati pada kedudukan yang telah ditetapkan bagi mereka atau melakukan tanpa bersungut-sungut pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Baik juga bagi kita bila kita belum merasa puas dengan cara kita melakukan tanggung jawab itu sendiri, tetapi bukan karena kita tidak puas terhadap tanggung jawab itu sendiri, melainkan karena ingin melakukan cara yang lain. Di dalam kebijaksanaanNya Allah menempatkan di hadapan umat manusia pelayanan yang menjadi seperti obat terhadap pikiran mereka yang sakit. Demikianlah la berusaha menuntun mereka menyisihkan kecenderungan diri sendiri, karena jika mereka mencintai diri itu, mereka akan tidak layak terhadap pekerjaan yang telah ditentukanNya bagi mereka.
Ada orang yang rindu menjadi seorang yang dapat mengendalikan diri dan yang memerlukan penyucian hidmat. Allah mendatangkan satu perubahan di dalam hidup mereka. Barangkali la meletakkan di hadapan mereka pekerjaan yang tidak mereka pilih. Jika mereka suka dituntunNya maka la akan mengaruniakan kepada mereka karunia dan kekuatan untuk melaksanakan pekerjaan itu di dalam roh yang takluk dan suka menolong. Demikianlah mereka dilayakkan mengisi tempat di mana kesanggupan mereka yang didisiplin akan membuat kesanggupan menjadi pelayanan yang besar.
Sebagian orang, dididik oleh Allah dengan mendatangkan kekecewaan dan kegagalan yang nyata-nyata pada mereka. Maksud dalam perbuatan yang demikian ialah supaya mereka belajar mengatasi kesulitan. la mengilhami mereka dengan satu ketetapan untuk membuat setiap kegagalan yang nyata-nyata menjadi satu sukses.
Sering orang berdoa dengan tangis karena kekacauan dan rintangan yang menimpa mereka. Akan tetapi jika mereka mau berpegang dengan erat pada keyakinan mereka yang semula hingga akhir, la akan membuat jalan mereka terang. Mereka akan berhasil bilamana mereka bergumul melawan kesulitan-kesulitan yang sukar diatasi, dan bersamaan dengan hasil itu, mereka akan menerima kesukaan yang amat besar.