“Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” Wahyu 22:19
[AkhirZaman.org] Ada orang yang menghakimi Kitab Suci, sambil menyatakan bahwa pekerjaan ini atau itu tidak diilhamkan, oleh sebab hal itu tidak menyentuh pikiran mereka dengan menyenangkan. Mereka tidak dapat menyesuaikannya dengan gagasan filsafat dan ilmu pengetahuan mereka, “yang disebut kepalsuan” 1 Timotius 6:20. Yang lain mempersoalkan bagian-bagian firman Allah. Jadi banyak yang berjalan dengan buta di jalan musuh. Sekarang, siapa pun tidak berwewenang untuk menjatuhkan hukuman terhadap Kitab Suci, menghakimi atau menyalahkan sebagian dari firman Allah. Bila orang merasa berhak untuk melakukan hal ini, Setan akan menciptakan suatu suasana baginya untuk mengucapkan apa yang akan mengecilkan pertumbuhan rohani. Bila seorang manusia merasa begitu pintar sehingga ia berani memotong firman Allah, kepintarannya, bagi Allah, adalah suatu kebodohan. Bila ia tahu lebih banyak, ia akan merasa bahwa ia memiliki segala sesuatu untuk dipelajari. Dan pelajarannya yang pertama adalah menjadi dapat diajar. “Belajarlah kepada-Ku,” kata Guru Besar itu; “karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapatkan ketenangan” Matius 11:29.
Engkau telah mendidik dirimu sendiri dan orang lain dengan roh suka mengkritik dan menuduh, ingat bahwa engkau sedang meniru Setan. Apabila itu cocok dengan tujuanmu, engkau memperlakukan kesaksian-kesaksian itu seakan-akan engkau mempercayainya, mengutip dari padanya untuk menguatkan pernyataan yang engkau ingin supaya berhasil. Tetapi bagaimana jadinya apabila terang diberikan untuk membetulkan kesalahan-kesalahanmu? Apakah engkau akan menerima terang itu? Bila kesaksian-kesaksian itu berbicara bertentangan dengan pendapatmu, maka engkau meremehkannya.
Tidak seorang pun berhak untuk menaruh suatu perkataan kebimbangan di sini dan di sana yang akan bekerja seperti racun pada pikiran orang lain, menggoncang keyakinan mereka terhadap pekabaran-pekabaran yang diberikan Allah, yang telah membantu dalam meletakkan dasar pekerjaan ini, dan telah menyertainya sampai sekarang, dalam teguran-teguran, amaran-amaran, perbaikan-perbaikan, dan dorongan-dorongan. Kepada semua yang berdiri pada jalan kesaksian-kesaksian, saya hendak katakan, Allah telah memberikan suatu pekabaran kepada umat-Nya, dan suara-Nya akan kedengaran, apakah engkau dengar atau mengeraskan hati. Perlawananmu tidak melukai saya, tetapi engkau harus memberikan pertanggung jawab kepada Allah yang di surga, yang telah mengirimkan amaran-amaran dan nasihat-nasihat ini untuk menjaga umat-Nya pada jalan yang benar. Engkau akan memberi jawab kepada-Nya atas kebutaanmu, karena menjadi batu sandungan di jalan orang berdosa.
“Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar” Yesaya 8:20. Bahkan pekerjaan Roh Kudus di hati harus diuji oleh firman Allah. Roh yang mengilhami Kitab Suci, selalu memimpin kepada Kitab Suci.
GC Daily Bulletin, 13 April 1891