“Seperti bapa yang sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103:13).
[AkhirZaman.org] Tanpa Kristus yang ada hanyalah tuduhan dan pemandangan yang menakutkan terhadap amarah yang menyala-nyala, dan perpisahan terakhir dari hadirat Allah.
Tetapi barangsiapa yang matanya telah terbuka untuk melihat kasih Kristus, akan memandang tabiat Allah yang penuh cinta dan kasih sayang. Allah tidak akan kelihatan sebagai makhluk lalim yang sewenang-wenang, melainkan sebagai seorang ayah yang rindu merangkul anaknya yang bertobat. Orang berdosa akan berseru dengan si pemazmur, “Seperti bapa yang sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia” (Mazmur 103:l3). Segala putus asa dilenyapkan dari jiwa apabila Kristus kelihatan dengan tabiat-Nya yang benar. “
Beberapa dari antara saudara-saudara kita menyatakan kekhawatiran bahwa kita akan terlampau banyak berpaut pada pokok pembicaraan tentang pembenaran oleh iman, tetapi saya berharap dan berdoa bahwa tidak ada orang yang akan dibahayakan dengan tidak perlu; karena tidak ada bahayanya dalam menyajikan doktrin ini sebagaimana hal itu ditetapkan dalam Kitab Suci. Jikalau belum pernah ada suatu kelengahan di masa yang lampau untuk menasihati umat Allah dengan sebaik-baiknya, maka sekarang tidak perlu meminta perhatian khusus terhadap hal tersebut…. Janji-janji yang sangat besar dan indah yang diberikan dalam Kitab Suci sampai begitu jauh telah hilang dari pandangan kita, seperti yang dirancang oleh musuh segala kebenaran. la melemparkan bayang-bayang gelapnya sendiri di antara kita dan Allah kita, supaya kita tidak dapat melihat tabiat Allah yang benar. Tuhan sendiri menyatakan diri-Nya sebagai yang “rahmani dan rahimi, panjang sabar, dan berlimpah-limpah dalam kebaikan dan kebenaran.”
Beberapa orang menulis kepada saya, yang menanyakan apakah pekabaran tentang pembenaran oleh iman adalah pekabaran malaikat ketiga, dan jawab saya, “itu adalah pekabaran malaikat ketiga yang sesungguhnya.”—The Review and Herald, 1 April 1890.
“Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, dan bukan hanya karena iman…. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbualan adalah mati” (Yakobus 2:24-26).