Uang Dapat menjadi Berkat atau Laknat.
[AkhirZaman.org] Tidak perlu uang itu dianggap sebagai kutuk; uang itu mempunyai nilai yang tinggi karena kalau dipakai dengan sebaik-baiknya, itu dapat menghasilkan kebajikan yang dapat menyelamatkan jiwa, dalam memberkati orang lain yang lebih miskin dari kita sendiri. Apabila digunakan semuanya dan tidak dengan bijaksana, niscaya uang itu akan menjadi jerat bagi pemakainya. Orang yang menggunakan uang untuk memuaskan rasa sombong dan ambisinya berarti menjadikan uang itu laknat dan bukan berkat. Uang tetap menjadi suatu ujian kecintaan. Barang siapa yang memperolehnya lebih dari kebutuhannya, haruslah ia mencari akal budi dan rahmat untuk mengendalikan hatinya sendiri dan berpikir secara wajar, supaya ia tidak berkeinginan menjadi pemboros sehingga dia dapat mejadi penatalayan yang setia, yang tidak memboroskan modal yang dipercayakan olah Allah kepadanya.
Apabila kita mengasihi Allah melebihi segala sesuatu yang bersifat sementara kita akan berada pada tempat yang sewajarnya dalam kecintaan hati kita. Kalau dengan rendah hati mencari akal budi dan kesanggupan supaya dapat menggunakan harta kekayaan Allah dengan sebaik-baiknya, kita akan menerima hikmat itu dari atas. Bilamana hati itu bersandar kepada kegemaran dan kecenderungannya seniri, bilamana pikiran yang mengatakan bahwa uang itu dapat mendatangkan kebahagiaan keridlaan Allah dipupuk, maka jadilah uang itu, bagaikan “seorang tiran, yaitu orang yang memerintah,” kemudian mendapat keyakinan dan penghormatan sipemakainya dihormati sebagai seorang ilah. Penghormatan, kebenaran, kesalehan dan keadilan dikorbankan di atas mezbahnya. Perintah dari firman Allah itu diabaikan, dan digunakanlah adat kebiasaan duniawi, yang sudah direncanakan oleh Raja Mammon itu, menjadi suatu kuasa yang sedang mengatur.
Carilah Keamanan dalam Pemilikan Rumah Sendiri.
Sekiranya hukum yang diberikan Allah itu tetap dipelihara, sungguh berbedalah keadaan dunia dewasa ini baik dalam arti moral, kerohanian dan jasmani. Sifat mementingkan diri dan merasa diri itu sangat penting tentu tidak dinyatakan seperti keadaan sekarang ini, tetapi masing-masing orang dengan cermat memikirkan kebahagiaan dan kesejahteraan orang lain. Sebaliknya terus menindas golongan miskin di bawah tumit besi oleh golongan hartawan, gantinya pikiran orang lain dipakai untuk berpikir dan menysun rencana untuk mereka baik dalam hal jasmani maupun dalam masalah rohani, mereka memperoleh suatu kesempatan untuk berpikir dan berbuat dengan bebas.
Perasaan sebagai pemilik rumah mereka sediri mengilhami mereka suatu keingainan besar untuk mencapai keadaan lyang lebih baik. Segera mereka akan mendapat ketrampilan mengadakan rencana dan rancangan untuk mereka sendri. Anak-anak mereka akan dididik untuk memupuk kebiasaan rajin dan hemat dan cara berpikir mereka pun jauh lebih besar daripada sebelumnya. Mereka akan merasa bahwa mereka adalah manusia, bukan budak, dan akan sanggup meraih kembali sebagian besar rasa dihormati dan kebebasan moral mereka yang sudah lama hilang.
Dikiklah anggota kita untuk meninggalkan kota dan pergi ke luar kota di mana mereka dapat memperoleh sebidang tanah dan membangun sebuah rumah runtuk mereka sediri dan untuk anak mereka.
Peringatan tentang Menjual Rumah
Ada saudara pria dan wanita yang miskin menulis surat kepadaku dengan maksud meminta nasihat, apakah mereka akan menjual rumah mereka lalu menerahkan uang penjualannya untuk memajukan pekerjaan Injil. Mereka mengatakan bahwa seruan meminta bantuan uang menggugah hati mereka dan mereka ingin melakukan sesuatu bagi Tuhan, yang sudah melakukan segalanya bagi mereka. Saya ingin berkata kepada rombongan yang demikian itu: “Mungkin bukanlah kewajibanmu untuk menjual rumahmu yang kecil itu sekarang ini, tetapi pergi sendirilah kepada Allah. Tuhan tentu akan mendengar segala doamu yang memohon akal budi untuk mengerti kewajibanmu itu.”
Sekarang ini Allah belum meminta rumah yang perlu didiami oleh umat-Nya; tetapi mereka yang mempunyai kelimpahan harta tidak mendengar suara-Nya, tidak mau memisahkan diri dari dunia ini serta tidak mau berkorban bagi Allah, pasti Ia akan meninggakan mereka dan memanggil orang yang mau melakukan sesuatu bagi Yesus, baik menjual rumah mereka untuk memenuhi keperluan Injil.
Keadaan Berdikari yang Patut Dipuji.
Keadaan yang mau berdiri di atas kaki sendiri adalah hal yang patut dipuji. Kerinduan untuk mengurus diri sendiri dan tidak perlu memakan hasil keringat orang lain adalah baik. Cita-cita yang luhur dan mulia yang mendorong keinginan untuk membiayai diri sendiri. Kebiasaan rajin dan hemat perlu dipupuk.
Mengatur Biaya Keluarga dengan Seimbang.
Banyak, begitu banyak orang yang tidak pernah mendidik diri sendiri suapaya dapat mengatur biaya keluarga dalam batas pendapatan mereka sendiri. Mereka tidak belajar menyesuaikan diri dengan keadaan, oleh sebab itu mereka meminjam dan meminjam lagi, lalu mereka terkubur hidup-hidup dalam hutang dan akhirnya putus asa dan tawar hati.
Adakan Catatan Pengeluaran.
Kebiasaan memanjakan diri atau kurangnya taktik dan keahlian di pihak istri dan ibu dapat mengerikan secara terus-menerus perbendaharaan rumah tanggal. Tetapi sekalipun demikian ibu mungkin selalu menyangka bawa ia sedang melakukan hal yang terbaik yang dapat dilakukannya karena ia belum pernah diberi pelajaran tentang mengurangi keinginannya sediri atau keinginan anak-anaknya dan belum pernah mendapat keahlian dan taktik dalam menghadapi urusan rumah tangga. Oleh sebab itu ada kemungkinan bahwa suatu keluarga memerlukan biaya pengurusannya dua kali sebesar biaya yang dapat mengurus suatu keluarga lain yang besarnya sama.
Semua orang harus tahu memelihara perhitungan. Beberapa orang melalaikan usaha ini karena menganggap tidak penting, tetapi pendapat ini adalah salah. semua biaya harus dicatat dengan tepat.
Keburukan Mempunyai Kebiasaan Boros.
Tuhan merasa senang untuk menunjukkan kepada saya keburukan yang timbul sebagai akibat kebiasaan memboros supaya saya dapat menasihati para orangtua untuk mengajarkan pelajaran tentang penghematan yang keras kepada anak-anak mereka. Ajarkanlah kepada mereka bahwa uang yang dibelanjakan untuk membeli segala sesuatu yang tidak mereka butuhkan itu adalah uang yang sudah disalahgunakan.
Kalau engkau mempunyai kebiasaan memboros, buanglah hal itu dari dalam kehidupanmu sekarang ini juga. Kalau engkau tidak bertindak demikian, maka engkau pasti bangkrut untuk selama-lamanya. Kebiasaan menghemat, rajin dan tenang adalah bagian yang lebih baik untuk anak-anakmu daripada warisan harta kekayaan yang besar.
Kita adalah musafir dan asing di bumi ini. Janganlah kita gunakan uang kita itu untuk memenuhi keinginan kita di mana Allah mau supaya kita membatasinya. Marilah kita dengan tepat menghadapkan iman kita itu dengan sebaiknya dengan jalan mengurangi keinginan kita.
Orangtua Ditegur karena Pemborosan.
Engkau tidak mengetahui cara membelanjakan uang dengan hemat dan tidak belajar membatasi keinginan yang sesuai dengan besarnya pendapatanmu sendiri….Engkau mempunyai keinginan yang besar untuk mendapat uang, supaya engkau dapat membelajakannya dengan sesuka hati sebagaimana kecenderunganmu yang menguasainya, teladan dan pengjaranmu ternyata menjadi laknat kepada anak-anakmu. Perhatian mereka sangat kecil terhadap kegunaannya prinsip! Mereka semakin lupa dan melupakan Allah, semakin tidak takut terhadap murka-Nya, dan makin tidak sabar kepada larangan. Semakin gampang uang itu diperoleh, semakin kuranglah pula perasaan syukur dirasakan.
Kepada Keluarga yang Hidup di Luar Batas Kemampuan Keuangan.
Engkau harus hati-hati supaya pengeluaranmu tidak melebihi besarnya pendapatanmu. Kurangilah keperluanmu. Sangat disesalkan bahwa istrimu sama dengan engkau dalam hal perbelanjaan ini, sehingga ia tidak dapat menjadi pembantu bagimu dalam hal ini dengan jalan mengawasi pengeluaran kecil guna menghindari kekacauan yang lebih besar. Pengeluaran yang tidak perlu terus mengalir dalam pengaturan keuangan keluargamu. Istrimu suka melihat pakaian yang digunakan anak-anaknya yang harganya di luar kemampuan keuangan untuk membelinya, dan karena ini maka berkembanglah dalam diri anak-anak itu kegemaran dan kebiasaan yang menjadikan mereka takabur dan sombong. Sekiranya engkau belajar menghemat dan melihat bahaya yang sedang mengancam dirimu dan anak-anakmu, demikian juga pekerjaan Allah dalam pemborosan uang ini, niscaya engkau akan mendapat pengalaman yang mutlak perlu bagi kesempurnaan tabiat Kekristenanmu. Sebelum engkau mendapat pengalaman yang demikian, niscaya anak-anakmu kelak untuk seumur hidup mewarisi jenis pendidikan yang salah. Saya tidak mau mempengaruhi engkau supaya menimbun harta, engkau akan menghadapi kesukaran dalam berbuat yang demikian, tetapi saya ingin menasihati kamu berdua supaya membelanjakan uangmu dengan hati-hati dan biarlah contoh yang kamu berikan sehari-hari memberi pelajaran tentang penghematan diri kepada anak-anakmu. Mereka itu perlu dididik dengan petunjuk dan contoh.
Suatu Keluarga Dianjurkan supaya Menyangkal Diri.
Kepada saya telah ditunjukkan bahwa kamu sebagai suami istri, saudara saudariku, belajarlah lebih banyak lagi. Kamu tidak hidup dalam batas-batas kemampuan keuanganmu. Kamu belum pernah berusaha untuk menghemat. Kalau engkau mempunyai gaji yang besar, kamu tidak mengetahui bagaimana cara mengatur pemakaiannya dengan setepat mungkin. Kamu menuruti selera dan perasaan sendiri gantinya menuruti akal sehat yang bijaksana. Pada suatu saat engkau membelanjakan uang untuk membeli sejenis makanan yang saudaramu sediri tidak mampu membelinya untuk dimakan. Rupiah itu mudah sekali keluar dari kantongmu….Penyangkalan diri adalah pelajaran yang harus kamu kamu pelajari.
Para orangtua haruslah mempelajari bagaimana hidup dalam batas-batas kemampuan keuangan mereka. Mereka harus memupuk penyangkalan diri dalam kehidupan anak-anak, mengajar mereka dengan petunjuk dan teladan. Mereka itu harus mengurangi serta menyederhanakan keperluan mereka, supaya mereka mempunyai waktu untuk memajukan perkembangan pikiran dan rohani.
Pemanjaan bukanlah Suatu Pernyataan Kasih.
Jangan mendidik anak-anakmu sehingga mereka berpendapat bahwa kasihmu kepada mereka harus dinyatakan bengan jalan memanjakan kesombongan hati, hidup berlebih-lebihan, dan suka mempertontonkan diri. Tidak ada waktu sekarang untuk mencari-cari jalan menghabiskan uang. Pergunakanlah kekuatan dan daya ciptamu itu dalam usaha penghematan.
Penghematan Sejalan dengan Kemurahan Hati untuk Memberi.
Sikap para orang muda pada zaman ini ialah melalaikan dan tidak mengindahkan penghematan dan mengacaukan itu dengan suatu pendirian yang menganggap kekikiran yang picik. Tetapi penghematan adalah sejalan dengan pendangan dan perasaan yang paling luas dan berkemurahan. Tidak mungkin ada kemurahan hati bilamana penghematan itu tidak diamalkan. Jangan ada seorang pun yang merasa hina untuk mempelajari cara-cara penghematan dan jalan yang paling baik memanfaatkan potongan, sisa-sisa kecil.
Yang lain Keterlaluan__Penghematan yang Tidak Bijaksana.
Allah tidak dihormati apabila tubuh itu tidak diurus dengan sebaik-baiknya atau diabaikan, sehingga tidak dapat digunakan dalam pekerjaan-Nya. Memelihara tubuh itu dengan memberikan makanan yang menyehatkan dan menguatkan adalah salah satu dari kewajiban yang terutama bagi kepala keluarga atau pengurus rumah tangga. Jauh lebih baik mempunyai sedikit pakaian dan perabot yang mahal-mahal daripada mengurangi terlalu sedikit makanan yang dibutuhkan.
Ada beberapa kepala keluarga yang terlalu berhemat dalam menghidangkan makanan keluarganya hanya supaya dapat mengadakan jamuan makan yang menelan biaya besar bagi para tamu mereka. Ini tidak bijaksana. Untuk jamu para tamu haruslah lebih sederhana. Biarlah kebutuhan keluarga itu mendapat perhatian pertama.
Penghematan yang tidak bijaksana dan adat kebiasaan yang dibuat-buat ini sering menghambat roh suka bertamu, di mana hal itu diprlukan dan menjadi berkat. Hidangan makanan yang disajikan di atas meja biarlah tetap seperti biasa, sehingga pata tamu yang tidak disangka-sangka boleh disambut tanpa menambah beban kepada sang istri untuk mengadakan persiapan tambahan.
Penghematan kita janganlah sekali-kali demikian sehingga menyebabkan makanan menjadi sangat kurang. Para pelajar haruslah mendapat banyak makanan yang menyehatkan. Tetapi biarlah orang yang bertugas memasak itu mengumpulkan semua sisa-sisa makanan itu sehingga tidak ada sesuatu yang tidak dimanfaatkan.
Penghematan bukan berarti kekikiran melainkan penggunaan uang dengan bijaksana karena ada satu pekerjaan besar yang harus dikerjakan.
Sediakan Alat-alat untuk Meringankan Pekerjaan Istri.
Keluarga saudara E. hidup atas prinsip penghematan yang ketat sekali….saudara E. dengan sungguh-sungguh telah memutuskan tidak akan membangun sebuah gudang kayu dan dapur yang baik untuk keluarganya yang besar itu karena ia tidak merasa bebas untuk menggunakan uang untuk menyenangkan hidup pribadinya bilamana pekerjaan Allah membutuhkan uang untuk memajukannya. Saya telah berusaha untuk menunjukkan kepadanya bahwa adalah perlu demi kesehatan moral anak-anaknya yang ia harus menjadikan rumah menyenangkan serta menyediakan alat-alat untuk meringankan pekerjaan istrinya.
“Uang Saku” Istri untuk Digunakannya Sendiri.
Kamu harus saling membantu. Janganlah engkau menganggap baik untuk menjaga ketat kunci perbendaharaan, sehingga tidak mau memberi uang kepada istrimu.
Engkau harus membebaskan istrimu untuk menggunakan sejumlah uang tertentu setiap minggu dan terserah bagi dia menggunakan uang itu. Engkau belum pernah memberinya kesempatan untuk menggunakan keahliannya atau perasaannya karena engkau tidak mengetahui dengan jelas bagaimana kedudukan yang sebenarnya dari seorang istri. Istrimu mempunyai pikiran yang cerdas dan baik pertimbangannya.
Berikanlah kepada istrimu sebagian uang yang engkau dapat. Biarkanlah dia menganggap bahwa ini sebagai miliknya sediri dan biarlah ia yang menggunakannya merurut kehendak hatinya sediri. Sudah seharusnya ia selama ini diizinkan untuk menggunakan uang yang dihasilkannya sendiri menurut apa yang dianggapnya paling baik. Seandainya dari dulu ia sudah mempunai sejumlah uang tertentu yang dapat dipakainya sebagai kepunyaannya sediri, tanpa dikritik, maka bebaslah beban yang berat yang selama ini menekan pikirannya.
Usahakan Hidup Senang dan Sehat.
Selama ini saudara P. tidak menggunakan uangnya dengan pertimbangan yang sehat. Pertimbangan yang bijaksana tidak pernah mempengaruhi dia melainkan suara dan keinginan anak-anaknyalah yang mempengaruhinya. Ia tidak menggunakan dengan tepat uang yang ada di tangannya serta tidak membelanjakannya dengan hati-hati untuk membeli barang-barang yang harus ada kepada mereka demi kesenangan hidup dan kesehatan. Seluruh keluarga itu perlu mengadakan perubahan yang baik dalam masalah ini. Banyak barang yang diperlukan dalam keluarga itu yang menjadi alat kesenangan dan kegembiraan hidup mereka. Kurangnya penghargaan terhadap peraturan dan tata cara dalam hal pengaturan kekeluargaan, menuntun ke arah keburukan dan mengakibatkan kerugian besar.
Kita tidak dapat menjadikan hati itu lebih murni dan suci dengan cara membungkus tubuh itu dengan kain karung atau dengan cara menghilangkan dari rumah segala sesuatu yang dapat mendatangkan kesenangan hidup dan cita rasa yang baik. Allah tidak menuntut supaya umat-Nya tidak memakai segala sesuatu yang benar-benar dibutuhkan demi kesehatan dan kesenangan hidup mereka, tetapi Ia juga tidak menyetujui pemborosan dan perbuatan mempertontonkan apa yang dimiliki.
Belajar untuk Menyimpan dan Kapan Membelanjakan.
Engkau harus belajar mengetahui kapan waktunya untuk menyimpan dan kapan untuk membelanjakan. Kita tidak layak menjadi pengikut Kristus kalau kita tidak menahan diri dan mengangkat salib. Kita harus membayar dengan jujur sementara kita bepergian; kumpulkan potongan jahitan; kumpulkanlah segala kekusutan dari berbagai sudut dan ketahuilah yang manakah yang boleh engkau sebut milikmu. Engkau harus mengumpulkan segala jumlah yang kecil yang digunakan untuk memuaskan keinginan hati duniamu itu. Harus mendapat perhatian, apa yang digunakan sekedar memuaskan selera saja dan yang mana mengembangkan selera kegelojohan yang tidak baik. Uang yang dibelanjakan untuk membeli makanan mewah dan enak tetapi tidak berfaedah, itu dapat digunakan untuk memperbesar kesenangan hidup di dalam rumah tanggamu. Kamu tidak perlu menjadi kikir, melainkan kamu harus jujur terhadap dirimu sendiri dan terhadap saudaramu. Kekikiran adalah penyalahgunaan harta kekayaan Allah yang berlimpah-limpah itu. Pemborosan juga adalah penyalahgunaan. Pengeluaran kecil-kecilan yang menurut pendapatmu tidak terlalu dihiraukan akan menjadi besar pada akhirnya.
Hati yang Diserahkan Niscaya akan Dipimpin.
Tidak perlu ditentukan di sini bagaimana penghematan itu dapat dipraktekkan pada setiap perinciannya. Mereka yang menyerahkan hati sepenuhnya kepada Allah dan yang memakai firman-Nya sebagai pedoman niscaya tahu mengatur diri dalam semua kewajiban hidup. Mereka akan belajar tentang Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati serta memupuk kelembutan hati yang seperti Kristus itu, sudah pasti mereka menutup pintu bagi segala macam penggodaan yang tidak terhitung banyaknya itu.
-RTA