Perlu Kejernihan Pandangan Mata Rohani.
[AkhirZaman.org] Belum pernah ada zaman seperti sekarang ini di mana pria dan wanita Kristen dari segala lapisan memerlukan pandangan mata rohani yang jernih. Tidaklah aman mengalihkan pandangan dari Kristus untuk sesaat pun. Para pengikut-Nya harus berdoa, percaya dan mengasihi-Nya dengan segenap hati.
Suatu pekerjaan yang seksama harus dilakukan dalam membersihkan kaabah jiwa dari kebejatan alaminya. Orang Kristen harus betul-betul waspada menentang penyusupan roh jangak ke tengah-tengah umat yang mengaku disucikan. Jika hati kita bersih, dibasuh dan dijadikan putih oleh darah Anak Domba Allah, maka penyucian akan berkembang maju dalam pengalaman kekristenan kita sesuai doa Yesus: “Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.” (Yoh. 17:19).
Apa yang akan dikatakan mengenai seorang pria yang sudah mendapat berkat besar sebagai guru kebenaran, namun jatuh dalam cobaan dan berbuat dosa? Setan dalam rupa malaikat surga telah datang kepadanya sebagaimana kepada Kristus di padang gurun, dan setan telah menang….
Setan Menyamar Sebagai Seorang Malaikat Terang.
Setan dengan tekun memasang jerat untuk menjatuhkan mereka yang memiliki terang yang terbesar. Ia tahu bahwa jika ia dapat menipu mereka, maka mereka yang tertipu dan berada dalam pengendaliannya akan membungkus dosa sedemikian rupa sehingga nampak sebagai kebenaran, dan tentu banyak jiwa akan tersesat karenanya. Saya katakan kepada seluruh umat, waspadalah selalu; sebab sebagai malaikat terang, setan sedang berjalan di dalam setiap pertemuan pekerja Kristen, di dalam setiap gereja; mencoba menanamkan pengaruhnya agar anggota-anggota berpihak kepadanya. Saya mendapat perintah untuk menyampaikan kepada umat Allah peringatan, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan.” –RH Mei 14, 1908.
Kutuk Akibat Dari Pelanggaran.
Aduh, kiranya pria dan wanita mau mempertimbangkan dan menanyakan apa yang akan diperolehnya bila melanggar hukum Tuhan! Pada setiap waktu dan setiap tempat, dalam keadaan bagaimanapun, pelanggaran adalah kesalahan yang amat buruk; hal yang mempermalukan Allah dan membawa kutuk kepada manusia. Kita harus memandangnya demikian, bagaimanapun liciknya ia menyamar dan siapapun yang melakukannya. Sebagai duta Kristus, saya memohon dengan sangat kepada siapa saja yang mengaku kebenaran zaman ini untuk segera membenci setiap pendekatan ke arah hal yang tidak murni dan menjauhi pergaulan orang-orang yang membiasakan diri dengan hal-hal yang tidak murni atau orang-orang yang memberi anjuran untuk melakukannya. Bencilah dosa yang mengotorkan jiwa dengan kebencian yang paling mendalam. Segeralah jauhi orang-orang yang dalam pembicaraannya membiarkan pikirannya disalurkan ke arah itu, “sebab apa yang terkandung dalam hati meluap dari mulut.” Hindarilah mereka seperti engkau menghindari penyakit kusta.
Saya mengingatkan mereka yang pernah menaruh keyakinan kepada orang-orang yang suka berpura-pura ini yang hidupnya tidak ditinggikan dan pembicaraannya tidak murni untuk mengukur dengan patokan Alkitab: “Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan ini, maka baginya tidak terbit fajar.” (Yes. 8:20). Biarlah mereka memandang kepada cermin firman Allah agar melihat dengan jelas cacat-cela dalam tabiat mereka.
Sifat Dosa Yang Menjijikkan.
Kita hidup dalam suatu zaman di mana pesona dan daya pikat dosa menguasai kehidupan setiap golongan masyarakat. Manusia tampil sebagai malaikat terang padahal sebenarnya mereka adalah hamba dosa dan dengan diam-diam dan dengan cara yang amat licik menanamkan di pikiran-pikiran yang tidak murni di dalam diri manusia. Mereka tidak merasakan sifat dosa yang menjijikkan atau beratnya pembalasan yang adil yang Allah akan timpakan kepada orang berdosa. Saya gemetar memikirkan mereka yang tidak waspada, yaitu mereka yang akan berada dalam bahaya menjadi korban tipuan setan yang akan menjerumuskan mereka. Sebagai hamba Yesus Kristus saya memperingatkanmu untuk menghindari pergaulan dengan golongan manusia seperti ini. Jangan bawa mereka ke dalam rumahmu, dan jangan menginginkan supaya mereka berhasil. Pisahkan dirimu dari kelompok mereka sebab mereka mencemari udara yang engkau hirup pun ….
Sebagaimana Musa memanggil umat Israel untuk menjauhi kemah Korah, Datan dan Abiram, kami juga menyerukan kepada seluruh umat untuk meninggalkan orang-orang jahat ini agar mereka sendirilah yang akan menanggung malu dan hukuman atas kejahatannya.
Setan Dalam Rupa Manusia.
Sebagaimana Allah telah menunjukkan kepada saya betapa menjijikkan dosa yang mencemari kehidupan manusia itu dalam pemandangan-Nya, dan sementara dosa semakin bertambah di dunia ini dan akan mengganggu gereja kita, saya memperingatkan engkau untuk tidak memberi tempat kepada setan. Pergilah segera dari penggoda itu. Walaupun jabatannya pendeta, sebenarnya ia adalah setan dalam wujud manusia. Ia meminjam pakaian surga agar dapat melayani tuannya dan menyesatkan banyak jiwa. Sesaat pun, jangan pernah memikirkan hal-hal yang tidak murni, atau memberi tempat kepada ajakan tersembunyi yang tidak murni. Jangan pernah memanjakannya, usirlah segera. Jangan bergaul dengan manusia seperti itu, bahkan sekadar makan bersama pun jangan! Jangan menyenangkan hatinya dengan mendengarkan perkataan-perkataannya yang dapat menodai kemurnian jiwamu. Hanya mendengar anjuran yang tidak murni pun akan menodai jiwa, sebagaimana air yang kotor akan mencemari saluran yang mengalirkannya.
Jernih Seperti Terang Matahari.
Pilihlah kemiskinan, terpisah dari kawan-kawan, kerugian, celaan atau penderitaan apapun, daripada mencemari jiwa dengan dosa. Lebih baik mati daripada tidak menghormati atau melanggar hukum Tuhan, haruslah menjadi semboyan setiap orang Kristen. Selaku umat yang mengaku sebagai pembaru yang menyimpan harta yang paling suci, khidmat dan memurnikan yaitu firman Allah, kita harus menaikkan patokan jauh melebihi apa yang ada sekarang. Dosa dan orang berdosa yang ada di dalam jemaat haruslah dengan segera diselesaikan agar orang lain takut akan Allah. Kebenaran dan kemurnian mewajibkan kita untuk melakukan pekerjaan yang lebih seksama membersihkan kemah dari orang-orang seperti Akhan.
Biarlah orang-orang yang menempati kedudukan yang bertanggungjawab tidak membiarkan dosa dalam diri seorang saudaranya. Tunjukkan kepadanya bahwa ia harus meninggalkan dosanya atau dipecat dari keanggotaan jemaat. Apabila tiap anggota jemaat berbuat sebagai pengikut Kristus yang lembut dan rendah hati, akan berkuranglah upaya menutup-nutupi dan memaafkan dosa. Semua orang akan berusaha dengan sekuat tenaga seolah-olah mereka berada di hadapan hadirat Allah. Mereka akan menyadari bahwa mata Allah selalu memandang kepada mereka dan bahkan pikiran yang paling dirahasiakan pun diketahui-Nya. Tabiat, motif, keinginan dan maksud hati nampak jelas seperti terangnya sinar matahari bagi Dia yang Mahamelihat.
Bahaya Pemanjaan Dosa.
Lebih banyak manusia tidak memikirkan bahaya pemanjaan dosa karena mereka tidak memelihara kerohanian dan menguji tabiat dengan ukuran firman Allah yang benar. Mereka tidak selamanya memikirkan bahwa mereka harus memberikan suatu pertanggungjawaban yang menakutkan dalam pengadilan Allah sebagai orang yang melanggar hukum-hukum-Nya. Kehidupan harus diatur dan dibentuk seperti jika berada di hadapan Pemberi Tugas Yang Agung itu. Dapatkah engkau yang mengaku telah menerima terang yang begitu besar yang melebihi semua orang di bumi ini, merasa puas dengan tingkat yang rendah?
Aduh, betapa kita harus bersungguh-sungguh dan terus-menerus mencari hadirat Allah, agar jangan hanya pengakuan tetapi juga kesadaran akan kebenaran yang khidmat bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat dan bahwa Hakim seluruh dunia berdiri di pintu! Bagaimanakah engkau dapat mengabaikan tuntutannya yang adil dan kudus? Bagaimana engkau dapat melanggar langsung di hadapan wajah Tuhan? Dapatkah engkau meneruskan perbuatan dosa itu sementara engkau melihat akibat yang sebenarnya? Dapatkah engkau mencintai pikiran yang tidak suci dan nafsu yang rendah di hadapan para malaikat dan Penebus yang telah menyerahkan diri-Nya bagimu agar dapat menebusmu dari segala kejahatan, dan menyucikan bagi diri-Nya suatu umat pilihan yang rajin berbuat baik? Dapatkah kita tetap tak bersalah sementara kita mencintai dosa dalam pemandangan Allah? Apabila engkau renungkan perihal dosa dalam terang salib Kristus, bukankah dosa itu nampak terlalu jahat, terlalu berbahaya, terlalu menakutkan untuk memanjakan diri terus melakukannya?
Tidak Bernoda Dan Tak Cemar Sampai Akhir.
Kebusukan yang penuh dosa! Setiap waktu penuh dosa, tetapi terlebih banyak lagi dosa pada waktu ini, pada waktu kita berdiri di tapal batas dunia yang kekal. Saya berbicara kepada saudara-saudara sebagai suatu umat: Jika engkau datang mendekat kepada Yesus dan berusaha menghiasi pengakuanmu dengan suatu kehidupan yang teratur dan menyatakan kesalehan dalam percakapanmu, maka kakimu akan terpelihara dan tidak akan kesasar menginjak jalan yang salah. Jika engkau berjaga-jaga, terus-menerus berjaga dan berdoa; jika engkau melakukan segala sesuatu seolah-olah engkau berada langsung di hadirat Allah, maka engkau akan terpelihara dan tidak jatuh ke dalam pencobaan, maka engkau dapat mengharap akan terpelihara murni, tak bernoda dan tidak tercemar sampai akhirnya.
Jika engkau berpegang kepada keyakinanmu yang semula sampai akhirnya, maka jalan hidupmu akan tetap kokoh di dalam Allah, dan apa yang telah dimulai oleh karunia akan disudahi dengan kemuliaan dalam kerajaan Allah kita. “Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” (Gal. 5:22, 23). Jika Kristus tinggal di dalam diri kita, maka tubuh dengan segala kegemaran dan nafsunya akan disalibkan.–Ms 9, 1880.
Pemurnian Hati.
Dengan menerima Kristus sebagai juruselamat pribadinya, manusia dibawa ke dalam hubungan yang erat dengan Allah, dan akan memperoleh kesukaan dan kasih-Nya yang bersifat khusus. Allah akan mengasihinya sebagai anak kesayangan-Nya. Orang yang demikian dihormati, dimuliakan dan berhubungan akrab dengan Allah, hidupnya terlindung oleh Kristus di dalam Allah. Mengagumkan! Kasih yang begitu besar, kasih yang ajaib!
Inilah pengajaran saya mengenai kemurnian moral. Mengungkapkan bejatnya ketidakmurnian dengan maksud untuk menumpas dosa, manfaatnya tak ada separuh daripada mengemukakan tema agung yang meninggikan ini yaitu mendekatkan diri kepada Kristus. Tuhan tidak memberikan kepada kaum wanita untuk menyerang kaum pria dan menuduh ketidakmurnian dan ketidakmampuan mereka menahan diri. Kaum wanita yang berbuat demikian malah menimbulkan keinginan memuaskan hawa nafsu dan bukan meniadakannya. Alkitab, hanya Alkitablah yang telah memberikan pelajaran yang benar mengenai kemurnian. Sebab itu beritakanlah Kristus!
Kristus Perdamaian Bagi Dosa Kita.
Demikianlah karunia Allah, kasih-Nya yang begitu besar dilimpahkan terhadap kita, walaupun kita telah mati di dalam pelanggaran dan dosa; kita yang suka berbuat jahat, melayani nafsu dan mencari kesenangan, budak dari selera makan yang telah merosot dan berbagai nafsu, budak dari dosa dan setan. Alangkah dalamnya cinta Allah yang dinyatakan dalam Kristus, sehingga ia menjadi perdamaian bagi dosa-dosa kita. Melalui pelayanan Roh Kudus, jiwa-jiwa dituntun untuk memperoleh keampunan dosa.
Kemurnian, kesucian hidup Yesus sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab mempunyai kuasa yang lebih besar untuk membarui dan mengubah tabiat daripada semua usaha yang dilakukan untuk menggambarkan bejatnya dosa dan kejahatan manusia serta hukuman yang akan menimpa. Satu pandangan yang tetap kepada Juruselamat yang ditinggikan di kayu salib akan lebih berguna untuk memurnikan pikiran dan hati dari segala kecemaran daripada semua uraian ilmiah yang diberikan oleh orang yang paling fasih lidah.
Pengampunan Di Salib.
Di hadapan salib, orang berdosa melihat perbedaan tabiatnya dari tabiat Yesus. Ia melihat akibat dosa dan pelanggaran; ia membenci dosa yang telah dilakukannya dan ia berpegang kepada Yesus oleh iman yang hidup. Ia telah dapat mengetahui keadaan dirinya yang najis dalam terang hadirat Allah dan para malaikat suci. Ia telah dapat mengukurnya dengan berpatokan kepada salib itu. Ia telah dapat menimbangnya dengan timbangan kaabah. Kemurnian Kristus telah menyatakan kepadanya ketidakmurnian hidupnya dalam warnanya yang menjijikkan. Ia berbalik dari dosa yang mencemarkan; ia memandang kepada Yesus, dan ia hidup.
Ia akan menemukan sesuatu yang mengasyikkan, memukau dan menarik dalam diri Yesus Kristus, Seorang yang mati untuk menyelamatkannya dari cacat dosa, dan dengan bibir yang bergetar dan dengan air mata berlinang berkata, “Yesus tidak akan mati percuma bagi saya.” –Letter 102, 1894.