Friday, March 29, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupKesehatanPENGENDALIAN SELERA ( 2 )

PENGENDALIAN SELERA ( 2 )

Dunia Sekarang Ini
[AkhirZaman.org] Kejahatan dan penyakit bertambah-tambah dari satu generasi kepada generasi yang berikut. Ketidakbertarakan dalam hal makan dan minum, dan pemanjaan nafsu kebinatangan, telah melemahkan pikiran manusia yang agung. Pertimbangan sehat yang seharusnya memerintah telah menjadi hamba selera sampai melewati batas. Keinginan yang memuncak akan makanan mewah telah dimanjakan, sampai itu menjadi kebiasaan untuk menjejali perut dengan sebanyak mungkin makanan tersebut. Istimewa pada pesta-pesta selera itu dimanjakan tanpa batas. Makan siang yang mewah dan makan malam yang terlambat disajikan kepada tamu, di mana makanan itu berisi daging yang sudah dibumbui, saus yang berminyak, kue, pie, minuman es, teh, kopi dan lain-lain. Tidak heran bahwa dengan makanan seperti itu orang menjadi pucat dan menderita sakit perut yang amat sangat.

Keadaan dunia sekarang ini sudah mengerikan. Cukup banyak bukti akan keadaan kemerosotan sekarang ini dan kematian di dunia ini. Nafsu yang membabi buta menguasai pertimbangan dan setiap pertimbangan sehat telah dikorbankan kepada nafsu.

Kejahatan besar yang pertama ialah ketidakbertarakan dalam hal makan dan minum. Laki-laki dan perempuan telah menjadikan dirinya hamba selera. Mereka tidak bertarak dalam hal kerja. Sejumlah besar pekerjaan yang sukar dilakukan hanya untuk memperoleh makanan untuk disajikan di meja makan yang sangat membahayakan dan membebani tubuh yang sangat letih. Para wanita menggunakan lebih banyak waktu di atas tungku api yang panas untuk menyiapkan makanan, membumbuinya dengan rempah-rempah demi kepuasan citarasa. Sebagai akibatnya, anak-anak diabaikan. Mereka tidak menerima pengajaran agama dan bimbingan moral. Ibu yang sudah bekerja terlalu keras itu lupa membentuk tabiat yang manis yang menjadi sinar surya dalam rumah tangga. Perhatian akan perkara yang kekal sekarang dinomor duakan. Seluruh waktunya telah digunakan untuk menyediakan perkara-perkara ini guna memuaskan selera yang merusak kesehatan, merusak tabiat dan merusak pertimbangan sehat.

Kita menemukan ketidakbertarakan di mana-mana. Kita melihatnya di dalam mobil, di kapal, dan kemana saja kita pergi; dan kita harus bertanya pada diri sendiri apakah yang sedang kita lakukan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dari genggaman si penggoda. Setan selalu siap siaga untuk menempatkan umat manusia sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Pegangannya yang paling ketat ialah melalui selera, dan dia berusaha merangsangnya dengan cara apapun. Semua bahan perangsang yang non alamiah sangat berbahaya, dan ini menimbulkan keinginan akan minuman keras. Bagaimanakah kita dapat menggembirakan manusia sambil menghalangi kejahatan besar yang diakibatkan oleh perkara-perkara ini! Apakah kita sudah melakukan segala sesuatu yang dapat kita lakukan dalam hal ini?

Berbakti di Dalam Kuil Selera yang Salah
Allah telah memberikan terang besar kepada umat ini, namun kita tidak ditempatkan di luar jangkauan penggodaan. Siapakah di antara kita yang mencari pertolongan dari ilah Ekron? Ini bukan dilukiskan dengan imajinasi. Berapa banyak, sifat yang mudah mempengaruhi dapat dilihat termasuk pada umat Allah? Seorang penderita cacat, nampaknya sangat sadar, namun ditipu oleh perasaan cukup, dengan bebas menghina hukum kesehatan dan aturan hidup, yang dengan kemurahan Ilahi telah menuntun kita sebagai satu umat untuk menerimanya. Makanannya harus disediakan begitu rupa. untuk memuaskan seleranya yang sudah menyimpang. Bukannya duduk di meja makan di mana disediakan makanan yang menyehatkan malah dia memilih restoran karena di sana dia dapat memanjakan selera tanpa batas. Seorang pembela pertarakan yang cakap, dia tidak menghormati fondasi prinsip-prinsip tersebut. Dia ingin melepaskan diri tetapi menolak untuk memperolehnya dengan harga penyangkalan diri. Orang itu berbakti di dalam kuil selera yang salah. Dia seorang penyembah berhala. Kuasa yang disucikan dan ditinggikan, yang harus digunakan untuk menghormati Allah, dilemahkan lalu diserahkan kepada pelayanan yang ringan. Sifat yang gampang tersinggung, pikiran yang kacau, saraf yang tegang, semua adalah akibat dari pelanggaran hukum alam. Dia tidak efisien dalam pekerjaan, dan tidak dapat dipercaya.

Kemenangan Kristus Demi Kita
Di padang belantara pencobaan, Kristus menghadapi pencobaan besar yang dapat mengalahkan manusia. Di sana Dia berjuang, dan dengan seorang diri melawan musuh yang licik dan bernafsu dan dikalahkan Nya. Pencobaan besar yang pertama menyangkut selera; pencobaan kedua menyangkut kesombongan; pencobaan ke tiga menyangkut cinta akan dunia. Setan telah mengalahkan berjuta-juta orang dengan menggoda mereka untuk memanjakan selera. Melalui pemuasan cita rasa, susunan saraf akan terangsang dan kuasa otak akan dilemahkan sehingga seseorang mustahil dapat berpikir dengan tenang berdasarkan rasio. Pikiran itu tidak seimbang. Pikiran yang mulia dengan yang lebih tinggi diselewengkan untuk melayani nafsu kebinatangan, dan keinginan kekal yang suci tidak dihargai. Apabila hal ini diperoleh, setan dapat menyerang dengan dua buah penggodaan lain yang sudah diberikannya. Penggodaannya yang berlipat ganda itu bertumbuh dari ketiga inti pencobaan ini.

Dari semua pelajaran yang dapat disimak dari penggodaan besar yang dihadapi Tuhan, tidak ada yang lebih penting daripada bertahan dan mengendalikan selera serta nafsu. Dalam segala zaman penggodaan yang menyangkut fisik sangat berhasil dalam memerosotkan dan merusakkan umat manusia. Dengan kebiasaan tidak bertarak, setan bekerja untuk merusak kuasa mental dan moral yang telah diberikan Allah kepada manusia sebagai hadiah yang tidak ternilai. Dengan demikian mustahillah bagi mereka untuk menghargai perkara-perkara yang bernilai abadi. Dengan pemanjaan nafsu, setan berusaha menghambat jiwa supaya tidak serupa dengan Allah.

Pemanjaan yang tidak dapat dikendalikan, yaitu yang mengakibatkan penyakit dan kemerosotan yang ada pada kedatangan Kristus yang pertama, akan muncul kembali, dengan kejahatan yang lebih besar, sebelum kedatangan Nya yang kedua kali. Kristus mengumumkan bahwa keadaan dunia akan menjadi seperti keadaan sebelum air bah dan seperti Sodom dan Gomorah. Setiap angan-angan hati dan pikiran manusia adalah jahat semata-mata. Pada penghujung waktu yang menakutkan itu yang sekarang kita sedang hidup, maka kepada kita ditekankan puasa Juruselamat itu harus diresapi. Hanya dengan penderitaan yang tidak terperikan yang telah ditanggung Kristus, kita dapat memahami kejahatan oleh karena pemanjaan yang tidak terbatas. Contoh kehidupan Nya menyatakan bahwa satu-satunya harapan kita untuk memperoleh hidup kekal ialah usaha mengendalikan selera dan nafsu dan menyerahkannya kepada kehendak Allah.

Pandanglah Juruselamat
silent-prayer CopyDengan kekuatan kita sendiri, mustahil bagi kita untuk menyangkal jeritan-jeritan alam, yang sudah berdosa. Melalui saluran ini setan membawa penggodaan kepada kita. Kristus mengetahui bahwa musuh akan datang kepada setiap makhluk manusia untuk mengambil kesempatan akan kelemahan yang diwariskan, dan dengan godaannya yang palsu akan menjerat semua orang yang tidak percaya pada Tuhan. Dengan melewati wilayah yang harus dilalui manusia, Tuhan telah menyediakan satu jalan bagi kita untuk beroleh kemenangan. Bukanlah kehendak Nya agar kita harus ditempatkan pada satu tempat yang tidak beruntung dalam pertempuran melawan setan. Dia tidak menghendaki kita supaya ditekan dan dikecewakan oleh serangan ular. Kata-Nya: “Bergembiralah karena Aku telah mengalahkan dunia ini.”

Biarlah dia yang sedang bergumul melawan kuasa selera, mamandang kepada Juruselamat di padang belantara pencobaan. Lihatlah Dia di dalam penderitaan Nya di kayu salib sementara Dia berteriak: “Aku haus.” Dia telah menanggung semua yang dapat ditanggung supaya kita dapat menanggungnya. Kemenangan Nya adalah milik kita.

Yesus bergantung pada kebijaksanaan dan kekuatan Bapa Nya yang di surga. Dia menyatakan: “Tetapi Tuhan menolong Aku; sebab itu Aku tidak mendapat noda …. Sebab itu Aku meneguhkan hati Ku seperti keteguhan gunung batu …. Karena Aku tahu bahwa Aku tidak akan mendapat malu…. Sesungguhnya Tuhan Allah menolong Aku.” Menunjuk kepada contoh kehidupan Nya, Dia berkata pada kita: “Siapa di antaramu yang takut akan Tuhan…. yang hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya. Baiklah ia percaya kepada nama Tuhan dan bersandar kepada Allahnya.”

Kata Yesus: “Penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri Ku.” Tidak ada sesuatu dalam diri Nya yang menanggapi argumentasi setan. Dia tidak berkompromi dengan dosa. Tidak pernah Ia pikirkan untuk menyerah kepada pencobaan. Demikian juga dengan kita. Kemanusiaan Kristus telah dipersatukan dengan keilahian. Dia dikuatkan menghadapi pertarungan itu oleh kehadiran Roh Kudus dalam diri Nya. Dia datang untuk menjadikan kita pewaris keilahian. Selama kita dipersatukan dengan Dia oleh iman, dosa tidak lagi berkuasa atas kita. Allah menjangkau tangan iman yang di dalam diri kita untuk menuntunnya supaya tetap berpegang teguh kepada keilahian Kristus, agar kita beroleh kesempurnaan tabiat.

Setan mendekati manusia sebagaimana ia telah mendekati Kristus, dengan penggodaannya yang berkuasa itu agar kita memanjakan selera. Dia tahu dengan jelas bahwa dia. mempunyai kuasa untuk mengalahkan kita dalam hal ini. Dia telah mengalahkan Adam dan Hawa di taman Eden mengenai selera sehingga mereka kehilangan tempat tinggal mereka yang indah itu. Kesengsaraan dan kejahatan yang bertumpuk telah memenuhi dunia kita ini sebagai akibat kejatuhan Adam. Kota-kota besar telah disapu dari permukaan bumi oleh karena kejahatan besar dan dosa pemberontakan yang membuat satu noda di alam semesta. Pemanjaan selera adalah fondasi semua dosa mereka.

Kristus memulai pekerjaan penebusan di mana keruntuhan itu mulai nampak. Ujian pertama yang dihadapi Nya ialah masalah yang sama di mana Adam gagal. Adalah melalui pencobaan yang ditujukan kepada selera di mana setan telah mengalahkan sebagian besar umat manusia, dan keberhasilannya memberi kesan kepadanya bahwa penguasaan planet berdosa ini berada di tangannya. Tetapi di dalam Kristus dia mendapati seorang yang sanggup menolaknya sehingga, dia meninggalkan medan laga sebagai musuh yang sudah dikalahkan. Yesus mengatakan: “Ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri Ku.” Kemenangan Nya merupakan satu jaminan bahwa kita juga boleh keluar sebagai pemenang dalam pergumulan melawan musuh. Tetapi bukanlah maksud Bapa di surga menyelamatkan kita tanpa usaha di pihak kita untuk bekerjasama dengan Kristus. Kita harus melakukan bagian kita, barulah kuasa Ilahi, ditambah dengan usaha kita akan membawa kemenangan.

 

 

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?