[AkhirZaman.org] Selagi mobilku berbelok pada suatu ujung jalan, aku melihatnya. Ia, yang berdiri di tengah semilir udara pagi, membawa sebuah tas hitam kecil, memakai jubah tipis, topi, dan sarung tangan, bernama Rosalie. Tadi malam aku menerima telepon dari teman saya Danielle, yang sedang sakit. Dia berkata saat itu bukanlah waktu yang baik karena dia harus mengantarkan neneknya berbelanja keesokan harinya. Dapatkah aku membantunya? Aku punya waktu.
Rosalie tersenyum dan melambaikan tangannya seolah kami sudah berteman selama bertahun-tahun, walau nyatanya ini adalah pertemuan pertama kami. Ia mengucapkan terima kasih karena sudah membantunya untuk mengerjakan tugas mingguannya yang satu ini selagi aku membantunya masuk ke mobil, ia pun meminta maaf untuk segala ketidaknyamanan yang mungkin aku rasakan karena membantunya. Namun sungguh, ini tidak menjadi masalah sama sekali!
Dalam perjalanan ke toko yang kami tuju, Rosalie mengeluarkan beberapa kertas catatan dari dalam tas kecilnya. Catatan-catatan itu berupa resep-resep makanan yang dipenuhi dengan catatan-catatan kecil di sekitarnya. Setiap hari Minggu Rosalie pergi berbelanja. Toko yang ia tuju merupakan sebuah toko kecil yang terletak di tengah kota yang berhasil bertahan dari derasnya arus persaingan dari toko-toko lain yang lebih besar di sekitarnya. Enam puluh tahun yang lalu, suami Rosalie mewarisi toko tersebut dari ayahnya. Ia memberitahuku bahwa kota ini lebih kecil “dulunya”, dan ia menunjuk pada tempat-tempat ramai yang dulunya adalah area terbuka.
Saat kami memasuki toko tersebut, aku mengerti mengapa toko ini masih bisa bertahan. Masuk ke toko ini merupakan suatu pengalaman multisensori, dengan pengaturan buah-buahan dan sayur-sayuran yang begitu cantik dan aroma dari roti dan kue yang baru matang dari dapur. Rosalie menyerahkan kartu-kartu resep tersebut kepada saudara laki-laki Danielle, yang bekerja sebagai manager toko tersebut. Selagi dia melangkah pergi, Rosalie mengajakku untuk naik ka ruangan manager di lantai atas sehingga aku bisa melihat keseluruhan toko tersebut dari atas..
Kantor itu dipenuhi dengan foto keluarga dan perabot-perabot yang nyaman. Ini terasa bak rumah kedua.
Rosalie menunjuk pada lorong produk-produk olahan susu sapi dan memberitahuku bahwa di tempat itulah semua ritual mingguan dimulai. Empat puluh dua tahun yang lalu, saat berdiri disini, dia melihat seorang wanita muda memasuki toko itu sembari menggandeng tangan 2 anak lelaki. Mereka berjalan menuju lorong tersebut. “Penetapan waktu adalah segalanya,” katanya. “Ada sesuatu yang membuatku terdiam sesaat, seolah malaikat penjagaku telah diinstruksikan untuk menepuk pundakku dan membuatku memperhatikannya,” pandangannya terpaku pada lorong itu. Dia mengenang masa-masa itu kembali.
Dalam mata batinku aku melihat Rosalie, yang juga seorang wanita muda saat itu, memperhatikan dari balik jendela yang tampak seperti cermin dari luar yang mengelilingi kantor itu, merasakan getaran Roh Kudus.
Wanita itu cukup lama berdiri di lorong tersebut sehingga Rosalie memiliki kesempatan untuk mempehatikan setiap detail. Hari itu adalah satu hari di musim dingin, namun mereka tidak punya jaket atau jubah. “TUHAN telah mengirimnya kepadaku pada waktuNya. Aku mengambil sebuah keranjang, dan mencoba untuk membayangkan apa yang kemungkinan ia butuhkan untuk 2 anak lelaki itu, aku berbelanja untuknya. Ketika aku sampai di lorong produk olahan susu sapi, dia masih disana. Dia melihatku, keranjangku, dan langsung menangis. Dia memelukku, dan berkata bahwa ia sedang menyetir menuju Oklahoma, kembali ke rumah ibunya, meninggalkan suaminya yang penuh kekerasan.” Mata Rosalie dipenuhi dengan air mata. “Saya dan Lance membawa mereka ke dapur, ada roti isi, cokelat panas, dan makanan ringan untuk kedua anak lelaki itu,” ia menghela napas. “Kami memberinya barang-barang kebutuhan sehari-hari dan sedikit uang yang kami miliki. Dia sangat berterima kasih, aku berharap…” Dia terdiam sesaat, mengusap air matanya. Engkau tidak pernah tahu apakah ia akhirnya sampai ke tujuannya atau tidak.
Itulah mengapa setiap minggu Rosalie pergi mempersiapkan kartu-kartu resep. Setiap kartu memuat sebuah daftar dan sebuah lokasi untuk diantarkan oleh toko itu. Selama 42 tahun dia telah menghabiskan waktunya untuk melakukan hal ini. “TUHAN bisa saja membawa mereka ke hadapan kita, pada waktu yang tepat, waktuNya, dan kita dipanggil untuk membantu. Pengaturan waktu TUHAN adalah segalanya.”
Dia menunjuk ke toko bunga di dalam toko itu. Aku diberi tugas yang terpenting: untuk menyiapkan sebuah buket bungan kecil untuk disertakan dalam paket kiriman itu dan menyertakan sebuah kartu kecil yang bertuliskan. “TUHAN itu baik.”
Malam harinya ketika membaca renungan malamku aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang pengaturan waktu. Danielle terkena flu pada waktu yang sangat pas. Aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Rosalie. Aku diingatkan bahwa Tuhan bekerja dalam hati manusia. Aku tersenyum. Rosalie benar. Pengaturan waktu Tuhan adalah segalanya.
_____________
Dixil Rodríguez, Seorang Professor Universitas dan Chaplain Relawan rumah sakit.