Satu Program Sekolah yang Seimbang.
[AkhirZaman.org] Segala kesanggupan pikiran perlu untuk diperkembangkan, agar semuanya itu dapat digunakan demi kemuliaan Allah. Perhatian yang saksama harus diberikan kepada pendidikan pikiran, supaya berbagai organ pikiran itu mempunyai kekuatan yang sama, dengan cara menggunakannya, masing masing dalam pekerjaannya yang berbeda. Jikalau orang tua membiarkan anak anak mereka mengikuti ajakan pikiran mereka sendiri, kecenderungan dan kesukaan mereka sendiri, sehingga mengabaikan tugas, maka tabiat mereka akan dibentuk menurut pola ini, dan mereka tidak akan sanggup untuk menempati kedudukan apapun yang penuh tanggung jawab dalam hidup. Keinginan dan segala kecenderungan orang muda harus dikendalikan, titik titik kelemahan tabiat mereka dikuatkan, dan segala kecenderungan mereka yang berlebihan harus dibendung. Jikalau satu bakat dibiarkan tetap terpendam, atau diarahkan keluar dari saluran yang sebenarnya, maka maksud Allah tidak dijalankan. Segala kesanggupan harus dikembangkan dengan baik. Perhatian harus diberikan kepada masing masingnya, oleh karena setiap kesanggupan memberikan pengaruh kepada yang lainnya, dan semuanya itu harus digunakan supaya pikiran bisa menjadi seimbang. Jikalau satu atau dua bakat dikembangkan terus menerus digunakan oleh sebab itu adalah pilihan daripada anakmu untuk menggunakan kekuatan pikiran dalam satu arah sehingga mengabaikan kesanggupan kesanggupan pikiran yang lainnya, maka mereka akan menjadi dewasa dengan pikiran yang tidak seimbang dan tabiat yang tidak serasi. Mereka akan menjadi cakap dan kuat dalam satu jurusan, tetapi amat lemah dalam jurusan lain yang sama pentingnya. Mereka tidak akan menjadi orang orang yang sanggup. Kekurangan kekurangan mereka akan menjadi nyata dan akan merusak seluruh tabiat mereka.
Keburukan daripada Belajar Terus menerus Sepanjang Tahun.
Banyak orang tua menahan anak anak mereka di sekolah hampir sepanjang tahun. Anak anak ini mengikuti acara tetap daripada kegiatan belajar seperti mesin, tetapi tidak mengingat apa yang mereka pelajari. Banyak dari para pelajar yang terus menerus ini kelihatannya hampir hampir kehilangan daya pikirnya. Keadaan yang selalu sama dari belajar terus menerus itu meletihkan pikiran, dan mereka hanya memberikan perhatian yang sedikit saja kepada pelajaran pelajaran mereka; dan bagi banyak orang perhatian yang terus menerus kepada buku buku merupakan sesuatu yang menyakitkan. Mereka tidak memiliki satu kasih yang mendalam terhadap buah pikiran dan suatu keinginan untuk memperoleh pengetahuan. Mereka tidak mengembangkan di dalam diri mereka sendiri kebiasaan untuk merenung renungkan dan menyelidiki….
Orang orang yang berpikir secara mendalam dan logis sedikit saja jumlahnya, disebabkan pengaruh pengaruh yang salah telah menghentikan perkembangan pikiran. Sangkaan para guru dan orang tua bahwa belajar terus menerus itu akan menguatkan pikiran telah terbukti salah, oleh karena dalam banyak masalah hal itu telah mendatangkan akibat yang sebaliknya.
Sering Kritik Itu Harus Disampaikan kepada Orang Tua.
Guru tidak bisa diharapkan untuk melakukan pekerjaan orang tua. Banyak orang tua telah mengabaikan tanggung jawab. Seperti Eli, gagal menjalankan pengendalian yang sepatutnya; dan kemudian mereka mengirimkan anak anak mereka yang tidak berdisiplin itu ke perguruan tinggi, untuk menerima pendidikan yang orang tua harus berikan di rumah tangga.
Para guru mempunyai tugas yang dihargai oleh sedikit orang. Jikalau mereka berhasil dalam memperbaharui anak anak muda yang tersesat ini, mereka hanya menerima sedikit kehormatan. Jikalau orang orang muda itu memilih pergaulan dengan orang yang jahat dan mereka itu menjadi lebih buruk keadaannya, maka guru guru dikecam dan sekolah dikritik. Dalam banyak masalah sebenarnya orang tualah yang harus dikritik. Mereka telah memiliki kesempatan yang pertama dan yang terbaik untuk mengendalikan dan mendidik anak anak mereka, pada waktu mereka masih mudah diajar, dan pikiran serta hati mudah diajar, pikiran serta hati mereka masih mudah diyakinkan. Tetapi melalui kelalaian orang tua, anak anak dibiarkan mengikuti kemauan mereka, sehingga mereka menjadi keras dalam satu perbuatan yang jahat.
Orang Tua Harus Mendukung Wewenang Guru.
Salah satu daripada kesulitan yang paling besar yang harus dihadapi oleh para guru adalah kegagalan di pihak orang tua untuk bekerja sama dalam menjalan disiplin dalam perguruan tinggi. Jikalau orang tua mau berjanji untuk mendukung wewenang guru, maka banyak dari pemberontakan, kejahatan dan kerusakan akhlak akan dapat dicegah. Orang tua harus menuntut anak anak mereka menghormati dan mentaati wewenang yang benar. Mereka harus berusaha dengan tekun dan perhatian yang terus menerus untuk mengajar, membimbing, dan mengendalikan anak anak mereka, sehingga kebiasaan yang benar diteguhkan. Dengan pendidikan seperti itu anak anak muda akan tunduk kepada lembaga lembaga masyarakat dan kepada tanggung jawab moral secara umum.
Jangan dibiarkan anak anak menentukan apakah disiplin perguruan tinggi itu masuk di akal atau tidak. Jikalau orang tua mempunyai kepercayaan yang cukup terhadap para guru dan sistim pendidikan yang dijalankan oleh sekolah sehingga mereka mengirimkan anak anak mereka masuk sekolah itu, biarlah mereka menunjukkan sikap yang baik dan dukungan moral dan menguatkan guru dalam menjalankan disiplin….
Orang tua yang bijaksana akan merasa bersyukur bahwa ada sekolah sekolah dimana pelanggaran terhadap hukum dalam bentuk apapun juga tidak akan dibiarkan, dan dimana anak anak akan dididik untuk menurut gantinya dimanjakan, dan dimana pengaruh yang baik akan diberikan kepada mereka.
Ada beberapa orang tua yang bermaksud untuk mengirimkan anak anak yang sudah rusak moralnya ke sekolah oleh karena mereka ini tidak dapat diperbaiki lagi di rumah tangga. Apakah orang orang tua ini mau mendukung para guru dalam pekerjaan mereka untuk mengadakan disiplin atau apakah mereka selalu siap sedia untuk mempercayai setiap laporan palsu?
Mereka Harus Mendukung Disiplin Sekolah.
Beberapa orang tua yang telah mengirimkan anak anak mereka ke berpesan kepada anak anak itu bahwa jikalau ada sesuatu yang tidak masuk di akal dituntut dari mereka, jangan mau tunduk, siapapun orang yang mengadakan peraturan itu. Betapa satu pelajaran untuk diberikan kepada anak anak! Di dalam keadaan mereka yang tidak berpengalaman itu bagaimanakah mereka dapat mempertimbangkan antara apa yang masuk akal dan apa yang tidak masuk akal?
Boleh jadi mereka ingin untuk keluar pada waktu malam hari, tidak ada seorangpun yang mengetahui di mana mereka, dan jikalau diminta para guru atau pengawas agar mereka menceritakan yang sebenarnya tentang diri mereka, mereka akan mengatakan bahwa hal ini adalah sesuatu tidak masuk akal dan pelanggaran terhadap hak hak mereka. Kebebasan mereka tidak boleh dicampuri. Kuasa atau wewenang apakah yang dapat mengatur anak anak muda ini, sementara mereka menganggap setiap disiplin adalah pengekangan yang tidak masuk di akal terhadap kebebasan mereka?
Di dalam banyak masalah anak anak muda ini hanya bertahan di sekolah untuk sementara waktu saja, dan kembali ke rumah dengan pendidikan yang belum selesai, agar mereka memperoleh kebebasan mengikuti kecenderungan kemauan mereka yang tidak terdidik dan tidak berdisiplin itu yang tidak mereka dapat di sekolah. Pelajaran pelajaran tentang pemanjaan yang telah diajarkan kepada mereka oleh bapa atau ibu yang tidak bijaksana itu telak melaksanakan pekerjaannya untuk sekarang ini dan untuk selama lamanya, dan hilangnya jiwa jiwa ini menjadi tanggung jawab mereka.
Satu Pendidikan di Luar Mata Kuliah Perguruan Tinggi.
Anak anak dan orang muda harus memperkembangkan kebiasaan kebiasaan untuk menjadi sempurna dalam hal pendidikan. Pelajaran pelajaran di perguruan tinggi tidak mencakup segala pendidikan yang harus mereka terima. Mereka dapat terus menerus mempelajari pelajaran pelajaran dari perkara perkara yang mereka lihat dan dengar. Mereka dapat mempelajari sebab dan akibatnya, dari keadaan keadaan dan lingkungan hidup mereka. Setiap hari mereka bisa mempelajari sesuatu yang mereka harus hindari, dan sesuatu yang mereka bisa praktekkan yang akan menjadikan mereka agung dan luhur, sambil memberikan kekuatan kepada tabiat mereka dan menguatkan di dalam diri mereka prinsip prinsip yang menjadi dasar keagungan pria dan wanita.
Jikalau mereka mengikuti pendidikan mereka dengan tujuan yang salah, merasa puas dengan hanya mengikutinya tanpa ada usaha yang tertentu di pihak mereka, maka mereka tidak akan mencapai ukuran yang dikehendaki Allah agar mereka capai
Mendidik & Membimbing Anak, Pasal 56