Pengalaman-pengalaman Pribadi dalam Disiplin.
[AkhirZaman.org] Jangan pernah membiarkan anak-anak untuk berpikir bahwa mereka menyusahkan pada masa kanak-kanak mereka. Jangan pernah membiarkan anak-anak dari keluarga lain pula untuk berpikir bahwa mereka dapat menyusahkan ibu mereka. Jangan pernah membiarkan diri untuk mengucapkan sepatah kata yang kasar atau menjadi tidak sabar atau gusar terhadap anak-anak itu . . . Bilamana bergumul, atau bilamana merasa seperti akan menjadi gusar, katakan kepada mereka, “Anak-anak kita akan tunda hal ini; kita tidak akan memperbincangkannya lagi sekarang ini. Sebelum kita tidur, kita akan memperbincangkannya lagi.” Dengan adanya kesempatan ini untuk berpikir-pikir, maka pada malam hari mereka sudah reda, dan orang tua pun dapat menghadapi mereka dengan mudah sekali….
Ada satu jalan yang benar dan satu jalan yang salah. Jangan pernah mengenakan tangan kepada anak-anak (memukul dengan membabi buta). Sebelum berbicara dengan mereka; dan jikalau mereka menyesal, dan jikalau mereka melihat kesalahan mereka (dan mereka selalu dapat menyadarinya bilamana kita menghadapkannya kepada mereka dan berdoa bersama mereka) dan jikalau mereka tunduk, maka orang tua sudah dapat mengendalikan mereka . . . Bilamana berdoa dengan mereka, mereka akan menyesal, dan mereka akan memeluk leher kita sambil menangis….
Jangan pernah membiarkan sekalipun, dalam memperbaiki anak-anak saya, suara kita berubah (kasar dan keras). Bilamana melihat sesuatu tidak beres, maka orang tua haruslah menunggu sampai “panas” itu berlalu, dan kemudian akan menghadapi mereka setelah mereka mempunyai kesempatan untuk berpikir-pikir dan merasa malu. Mereka akan merasa malu, jikalau orang tua memberikan kepada mereka satu atau dua jam untuk memikirkan hal ini. Di saat bersamaan ada baiknya untuk sementara waktu orang tua pergi dan berdoa. Jangan berbicara kepada mereka untuk sementara waktu saja.
Setelah mereka dibiarkan sendirian untuk sementara waktu lamanya, maka mereka akan datang kepada kita membicarakan tentang hal itu. “Baik kita akan tunggu sampai malam”, itulah yang harus orang tua katakana. Pada waktu itu akan berdoa, dan kemudian kita akan katakan kepada mereka bahwa mereka telah menyakiti jiwa mereka sendiri dan mendukakan Roh Allah dengan tindakan mereka yang salah itu.
Ambil Waktu untuk Berdoa.
Bilamana orang tua merasa marah dan tergoda untuk mengucapkan kata-kata yang akan membuat orang tua merasa malu, seharusnya orang tua tinggal diam dan pergi dari ruangan itu dan memohon Allah untuk memberikan kepada kita kesabaran untuk mengajar anak-anak ini. Kemudian kita akan kembali dan berbicara dengan mereka mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh melakukan kesalahan ini lagi. Kita bisa mengambil tempat dalam menghadapi hal ini demikian rupa sehingga kita tidak akan menyebabkan anak-anak itu menjadi marah. Kita harus berbicara dengan manis budi dan sabar, sambil mengingat bagaimana pada satu waktu kita juga telah tersesat dan bagaimana kita ingin diperlakukan oleh Bapa kita yang di sorga.
Ini adalah pelajaran pelajaran yang harus dipelajari oleh orang tua, dan bilamana engkau telah mempelajari hal ini, maka engkau akan menjadi pelajar yang terbaik di dalam sekolah Kristus, dan anak-anakmu akan menjadi anak-anak yang paling baik. Dengan jalan ini engkau akan dapat mengajar mereka untuk menghormati Allah dan memelihara hukum-Nya, oleh sebab engkau akan mempunyai pemerintahan yang baik terhadap mereka, dan dalam melakukan hal ini engkau sedang menurunkan kepada masyarakat anak-anak yang akan menjadi berkat kepada orang-orang yang ada di sekeliling mereka. Engkau sedang melayakkan mereka untuk menjadi orang-orang yang bekerja sama dengan Allah.
Kesukaan Akan Mengikuti Kepedihan daripada Disiplin.
Jalan yang benar untuk menghadapi ujian bukanlah dengan berusaha untuk menghindarkan diri daripadanya, melainkan dengan mengubahkannya. Hal ini berlaku bagi segala macam disiplin, bagi yang lebih muda sebagaimana juga bagi yang lebih dewasa. Mengabaikan pendidikan anak-anak pada tahun-tahun permulaan hidupnya, dan dikuatkannya kecenderungan-kecenderungan yang salah sebagai akibatnya, menjadikan pendidikan masa depannya lebih sulit dan sering menjadikan disiplin itu sebagai satu proses yang menyakitkan. Sekalipun hal itu menyakitkan kepada keadaan manusia, menghalangi keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang lumrah, dan memang demikian adanya; akan tetapi kesakitan itu akan hilang lenyap di dalam kesukaan yang lebih tinggi.
Biarlah anak-anak dan orang muda diajar bahwa setiap kesalahan, kekeliruan, setiap kesulitan, yang dikalahkan, akan menjadi satu loncatan kepada perkara- perkara yang lebih baik dan lebih tinggi. Melalui pengalaman-pengalaman seperti itulah semua orang yang telah menjadikan hidup ini berarti telah memperoleh sukses.
Ikuti Buku Petunjuk llahi.
Orang tua yang mau membesarkan anak-anak mereka dengan sepatutnya membutuhkan hikmat dari sorga agar dapat bertindak dengan bijaksana di dalam segala perkara yang berhubungan dengan disiplin rumah tangga.
Alkitab adalah satu petunjuk dalam mengurus anak-anak. Di dalamnya, jikalau orang tua menghendaki, mereka akan mendapati suatu cara yang telah digariskan untuk mendidik dan melatih anak-anak mereka, agar mereka tidak berbuat kesalahan…. Bilamana Buku petunjuk ini (Alkitab) diikuti orang tua, gantinya memanjakan anak-anak mereka dengan tidak terbatas menggunakan lebih sering tongkat pemukul itu; gantinya menjadi buta terhadap kesalahan kesalahan mereka, sifat-sifat mereka yang rusak itu, dan hanya melihat kebaikan-kebaikan mereka saja, maka mereka akan memiliki pandangan yang jelas dan akan memandang perkara-perkara ini dalam terang Alkitab. Mereka akan mengetahui bahwa mereka harus memerintah anak anak mereka dalam jalan yang benar.
Allah tidak dapat membawa pemberontak ke dalam sorga; oleh sebab itu Ia menjadikan penurutan kepada hukum-hukum-Nya sebagai satu tuntutan yang istimewa. Orang tua dengan tekun harus mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang apa yang dikatakan Tuhan. Kemudian Allah akan menunjukkan kepada malaikat-malaikat dan kepada manusia bahwa Ia akan mendirikan sebuah benteng pelindung di sekeliling umat-Nya.
Bagianmu dan Bagian Allah.
Orang tua, bilamana engkau dengan setia telah melaksanakan tugasmu, menurut segala kesanggupanmu, maka engkau dapat dalam iman memohon kepada Tuhan untuk melakukan apa yang tidak dapat kamu lakukan bagi anak-anakmu.
Setelah engkau melakukan tugasmu dengan setia kepada anak-anak kemudian bawalah mereka kepada Allah dan minta Dia menolong kamu. Katakan kepada-Nya bahwa engkau telah melakukan bagianmu, dan kemudian dalam iman mintalah agar Allah melakukan bagian-Nya, yang tidak dapat engkau lakukan. Minta Dia melembutkan pembawaan mereka, untuk menjadikan mereka halus dan lemah lembut oleh Roh Kudus-Nya. Ia akan merasa senang menjawab doamu. Melalui Sabda-Nya Ia telah memerintahkan kepadamu untuk memperbaiki anak-anakmu, untuk “tidak membiarkan mereka oleh karena tangisan mereka,” dan Firman Nya harus diperhatikan dalam segala perkara ini.
Sumber: Mendidik & Membimbing Anak, pasal 44