Tuesday, July 8, 2025
Google search engine
Home Blog Page 511

Tuhanku Peduli

0

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
{1 Petrus 5:7}

[AkhirZaman.org] Sekali lagi tibalah saatnya untuk memulai perjalanan sejauh 200 km menuju sebuah retreat Alkitab tahunan. Saya mengalami dilema : melakukan perjalanan malam hari dengan risiko menabrak rusa, atau siang hari mengambil risiko terhadap kesehatan saya. Penyakit multiple-sclerosis yang saya derita membuat saya menjadi sangat sensitif terhadap panas. Karena suami saya,yang adalah seorang pendeta , sudah berangkat terlebih dahulu ke retreat tersebut, saya berkonsultasi dengan Bapa saya yang di Surga. Saya merasa terdorong untuk segera berangkat, maka saya berdoa untuk memohon kekuatan.

Mil demi mil terlewati dan suhu udara pun semakin meningkat. Begitu juga dengan rasa sakit yang saya rasakan. Saya berhenti di sebuah restoran untuk membasahi sebuah handuk kecil untuk mendinginkan bahu saya, dan kemudian berangkat lagi. Sementara saya mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk rasa sakit di bahu saya yang mulai mereda, tiba-tiba terdengar suara desisan lalu letupan. Saya merintih membayangkan botol salsa di kursi belakang yang pecah dan muncrat kemana-mana mengotori kursi dan baju saya. Walaupun semuanya masih tetap bersih, masalahnya sangat jelas sekarang—ban yang kempes.

Saya menghubungi salah satu perusahaan perbaikan mobil. Orang yang melayani saya di telepon berjanji bahwa bantuan akan segera datang—kurang lebih dalam 45 menit. Sekarang saya dalam masalah:matahari yang menyengat, tidak ada AC, tidak ada angin, dan terjebak di jalan tol. Kain di bahu saya mulai mengering. Saya mengingatkan Tuhan bahwa saya sensitif terhadap panas. Tiba-tiba ada angin yang bertiup masuk dari jendela, sekali lagi saya merasa Tuhan peduli.

Ketika bantuan itu akhirnya tiba, orang itu memeriksa bannya dan menelepon ke kantor untuk menyimpan 2 ban. “Luar biasa!” dia berteriak kepada telepon itu, dan saya pun bertanya-tanya apa maksudnya. Saya baru mengerti bahwa toko ban itu tidak pernah memiliki stok untuk ukuran ban saya. “Tapi,” kata montir itu, “saya mengorder ukuran itu untuk jaga-jaga, ban-ban itu baru saja sampai pagi ini.” Apakah itu suatu kebetulan? Saya percaya bukan.

Kegirangan saya tidak berlangsung lama, bagaimanapun juga, karena ada 2 engsel velg yang rusak. Montir itu tidak berani menjamin bahwa dia bisa menemukan engsel jenis ini di kota itu. Saat mendengarkan percakapan montir ini melalui telepon, sekali lagi saya mendengarnya berujar “Luar biasa!” Satu setengah jam kemudian saya membayar nota tagihan saya. “Seseorang benar-benar menjagai Anda, Nyonya,” katanya. “2 ban yang biasanya tidak pernah distok datang pagi ini, dan bagaimana dengan kesempatan yang sangat kecil untuk mendapatkan engsel itu di kota ini?” Saya meyakinkannya bahwa Bapa saya yang di Surga peduli.

Terkadang kita menolak segala bentuk gangguan, namun jika kita tetap santai dan membiarkan Tuhan menyelesaikan permasalahan kita, iman kita akan bertumbuh. Setiap hari kita mendapat janji bahwa Tuhan peduli.

Oleh: Sharon Ellison

Bahaya Terlalu Banyak Tidur

0

 

[AkhirZaman.org] Selama ini yang banyak dipermasalahkan orang adalah bahaya kurang tidur. Tapi tidur berlebihan juga berbahaya bagi tubuh salah satunya bisa membuat tubuh menjadi lelah dan berisiko terkena stroke.

Dr Daniel Kripke, direktur Scripps Clinic Sleep Center di La Jolla, California mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur saat akhir pekan tidak akan membuat seseorang merasa lebih baik.

“Orang yang tidak mendapatkan tidur cukup baik itu kurang atau berlebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas, perubahan berat badan, penurunan produktivitas serta terganggunya sistem kekebalan tubuh,” ujar Kripke, seperti dikutip dari CNN, Senin (2/11/2009).

Banyak orang berpikir tidur berlebih saat akhir pekan merupakan bonus bagi tubuh, sehingga orang berusaha untuk menikmati hal tersebut dan berpikir akan merasa lebih baik setelahnya.

Orang yang biasa tidur sedikit pada hari kerja (sekitar 5 jam) dan tidur berlebih saat akhir pekan yaitu lebih dari 8 jam, akan merasa lelah pada beberapa fungsi tubuhnya sehingga membutuhkan waktu peregangan yang lebih lama ketika bangun tidur.

“Hal ini dikenal dengan ‘sleep drunkenness’, jika sangat parah bisa membuat orang sulit untuk mengambil keputusan. Tapi untuk kasus yang umum membuat orang pusing saat bangun,” ujar Dr Lisa Shives, direktur medis di Northshore Sleep Medicine in Evanston, Illinois.

Pada tahun 2007, sebuah penelitian di Finlandia menemukan risiko kematian meningkat sekitar 20 persen untuk orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam. Pada tahun yang sama, studi di Inggris menemukan orang yang tidur 5 jam atau kurang dan mereka yang tidur lebih dari 8 jam juga menghadapi peningkatan risiko.

Studi lain menunjukkan orang yang rutin tidur lebih dari delapan jam per malam berisiko lebih besar terkena stroke daripada yang lain dengan kurang tidur.

Faktor yang memungkinkan seseorang tidur berlebihan atau hipersomnia adalah memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga tidak bisa mengatur jadwal tidur dengan baik. Serta diperkirakan faktor genetik juga memainkan peranannya.

Jika sering merasa pusing ketika bangun tidur mungkin Anda tidur terlalu lama. Aturlah jadwal tidur sehingga memiliki waktu tidur dan bangun yang teratur setiap harinya.
Detik.com
________________________________________

 

 

KEKUATAN SALIB

0

[AkhirZaman.org] Seorang yang mempunyai sebuah mobil mewah yang baru akan selalu menjaga agar mobilnya tetap mengkilat seperti baru. Dia mungkin tidak akan mengatakan sepatah katapun tentang hal itu, tetapi dia bangga dan mengkilatnya mobil itu sudah mengatakannya.

Orang lain ingin memamerkan keindahan rumahnya atau kebunnya, atau bangga atas karirnya. Musik, lukisan, ilmu pengetahuan atau hobi-hobi yang lain dan segala sesuatu yang orang pikir telah dicapainya.

“Kebanggaan” Rasul Paulus mengatakan “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Galatia 6:14”  Bermegah dalam hal ini meliputi perasaan bangga memilikinya, kerinduan untuk mengetahuinya dan menghargainya, serta penggertakan jiwa, seperti halnya orang-orang masa kini yang tak pernah puas mencari kesenangan dunia. Dari sini kita mulai dapat merasakan apa yang paulus maksud waktu dia mengatakan “Aku…bermegah…dalam…salib.” “Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” 1 Korintus 2:2.

Apakah Rasul ini seorang fanatik? Apakah yang ada dalam salib itu yang mengilhami dia dengan rasa kerinduan sepanjang hidupnya seperti seorang seniman untuk berkarya? Apakah ada sesuatu yang indah dan penting dalam Alkitab yang kita lewatkan, sehingga kita tidak memiliki kerinduan seperti dia?

Para ilmuan mengatakan bahwa ada sumber energi yang belum digali dalam air laut, yang dapat mencukupi kebutuhan manusia sampai beberapa generasi mendatang. Saya percaya ada sumber energi rohani yang belum tergali dalam salib, yang dinyatakan oleh Paulus dengan bersemangat. Kebanyakan dari kita menjadikan iman itu suatu penderitaan dan beban yang harus ditanggung. Kita masih mengabaikan kuasa injil yang mengubahkan orang, suatu kuasa yang diperoleh Paulus waktu dulu.

Pertobatan Paulus terjadi oleh penglihatannya akan Kristus sebagai yang disalibkan. Dalam waktu yang singkat, dia melihat bahwa pada salib di mana Yesus mati membuktikan  pernyataanNya bahwa Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan itu. penglihatan yang didapatkannya dalam perjalanan ke Damaskus hari itu telah menanamkan salib itu dengan suatu pesona yang tidak dapat ditolaknya, dan yang mengubah hidupnya untuk selamanya. Sejak itu salib adalah matahari yang bersinar dalam hatinya. Baginya salib adalah permata kebenaran injil, bukan hanya sebahagian dari kebenaran itu, tetapi salib merupakan pusat dan jantung pekabaran Kristus, bukan hanya sebagian dari pekabaran itu.

Dunia kita yang modern tahu sedikit saja atau sama sekali tidak tahu  mengenai salib. Bagi dunia di masa lampau, salib merupakan hal yang membangkitkan minat. Salib adalah suatu “Kebodohan”, atau satu “Batu sandungan” dan selalu menjadi suatu pertentangan. “Tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan”1 Korintus 1:23. “Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi.” Galatia 5:11. Tetapi bagi dunia masa kini, salib adalah omong kosong belaka, sebuah teka-teki yang membosankan. Perlawanan terhadap salib belum berakhir, tapi salib tidak dapat menjadi suatu hal yang menggangu jika tidak dimengerti. Tidak mengherankan bila dunia dewasa ini acuh tak acuh terhadap salib. Di zaman Paulus, salib dipertentangkan, tetapi di zaman kita sekarang, salib tidak dikenal.

Kegelapan telah didatangkan oleh siasat licik musuh kebenaran. Setan tahu bahwa salib memastikan kekalahannya dan menunjukkan dengan sempurna kebejatannya. Ini mengumandangkan kematiannya. Seluruh alam menyaksikan kematian Yesus, seperti penonton yang menonton suatu pertandingan di arena. Kebencian Setan terhadap Yesus, terlihat pada penyaliban, yang melenyabkan semua rasa sayang atau simpati para penonton terhadap setan. Dalam hal ini “penguasa dunia” telah “dilemparkan keluar” waktu Yesus mati dikayu salib, “ Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.”  Yohanes 12:31-33.

Kedok dari setan telah dilucuti untuk selama-lamanya. Tak seorangpun yang mengenal tabiat Allah yang sejati akan menaruh rasa kasihan pada setan. Di hadapan para malaikat surga, setan tahu dia tidak mendapakan simpati lagi, dia sudah kalah. Jadi yang dapat dia lakukan sekarang ialah menggarap dunia yang telah jatuh (kedalam dosa) agar berpihak kepadanya, dan dengan demikian “berperang” melawan Kristus.

Demikian dia membuat suatu rencana yang jahat untuk menghapuskan pengetahuan tentang salib itu dari pengertian akal manusia, dengan mendirikan “kekejian yang membinasakan” (Daniel 12:11), setan memalsukan kekristenan sejati. Prinsip dasar yang dipakainya adalah membuat satu jalan melewati salib yang sejati sehingga manusia sama sekali tidak dapat melihat salib itu. Untuk dapat mengikat manusia dalam penipuannya, Setan meninggikan simbol dari salib untuk disembah, sehingga kebenaran salib itu tersingkirkan.

Maka sejak zaman raja Konstantin, symbol atau lambang salib menjadi lambang kekristenan,  sementara pemalsuan yang tersamar ini terhadap injil membentuk dalam hati manusia suatu perlawanan terhadap yang telah ditetapkan Ilahi. Dalam Daniel 8:11-13. Sejarah Kekristenan selama 1.600 tahun menunjukkan “kemarahan besar” dari setan terhadap injil, “karena ia tahu bahwa waktunya sangat singkat.” Wahyu 12:12. Dia telah mengaburkan makna salib yang sebenarnya. Salib dibuat menjadi semacam jimat yang popular, satu symbol yang dipakai sebagai kalung atau didirikan diatas menara greja atau dilukis di jendela greja. Salib-salib yang terbuat dari kayu atau logampun dipuja, sementara yang asli, yaitu prinsip dari salib, tidak diketahui.

Setan begitu yakin akan keberhasilan rencananya mengaburkan pengertian manusia akan arti salib yang sebenarnya sehingga ia mengizinkan manusia membicarakan tentang salib, berdoa, bernyanyi, memakai, menggunakan symbol salib sebagai symbol arsitektur, bahkan menyembahnya, sejauh mana kegiatan-kegiatan seperti itu dapat menghalangi setiap usaha untuk mengerti arti salib yang sesungguhnya. Betapa cerdik siasatnya, musuh yang telah dikalahkan di kayu salib menjadi symbol kemenangannya.

Terang kebenaran sungguh-sungguh telah dilenyapkan dari langit ke Kristenan. Walaupun kebenaran salib itu tanpa disadari telah diragukan atau ditolak, tetapi kegagalan untuk menangkap arti salib adalah suatu hal yang tragis, sama tragisnya seperti penolakan pemimpin-pemimpin yahudi terhadap salib pada zaman Kristus. Rasio menerima symbol tersebut, sementara hati kita gagal untuk merasakannya.

Tetapi kita tidak perlu disesatkan oleh symbol salib tanpa arti kebenaran. Pemalsuan arti dibuat hanya untuk mencegah pencarian akan hal yang benar. Adanya hal yang palsu menunjukkan bahwa kita akan mendapatkan hal yang benar. Kabut yang dibuat setan untuk nenutupi salib akan diangkat bagi kita, dan kita akan melihat dengan nyata penglihatan yang mulia seperti yang pernah Paulus lihat.

Kata-kata Yohanes Pembabtis masih berlaku, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Yohanes 1:29. “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.” Yesaya 45:22.

Melihat sesuatu adalah kesenangan orang. Begitu meratanya kesenangan yang satu ini, sehingga satu majalah popular di Amerika yang memakai kata “lihat” sebagai nama majalah untuk menarik perhatian orang untuk melihat sesuatu yang baru. Jutaan orang memboroskan waktu luangnya untuk melihat, melihat manusia lalu lalang de depan rumahnya, melihat TV atau rajin melihat gambar majalah. Jika ada kecelakaan di jalan, biasanya kita akan tertarik untuk melihat. Kita lakukan semua ini untuk memuaskan mata kita. Kita tidak merasa puas bila yang ingin kita lihat belum tampak.

Yang ingin kita lihat adalah salib Kristus. Tak ada pemandangan lain yang dapat memuaskan kita.

Dan sekali saja kita melihat salib sama seperti Paulus melihatnya, kita tidak akan bermegah pada hal-hal lain. Salib akan memenuhi pikiran kita. Di salib kita akan melihat Anak Domba Allah yang mengalahkan kutuk, kita  akan menemukan suatu kuasa yang dapat menghancurkan semua berhala. Uang, harta benda, karier, dan kemasyuran, akan kehilangan daya tariknya bagi seorang yang telah melihat arti Kalvari.

 

Pandanglah salib itu.

Oleh Robert J Wieland   

 

 

 

 

Mengakui DOSA = Dekat Dengan Tuhan

0

[AkhirZaman.org] Bagaimanakah seorang manusia dapat benar di hadapan Tuhan? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan? Hanya melalui Kristuslah kita dapat berada dalam kerukun dengan Tuhan, dengan kesucian, tetapi bagaimanakah kita datang kepada Kristus? Banyak orang yang menanyakan pertanyaan yang serupa itu, sebagaimana yang juga ditanyakan orang banyak pada Hari Pentakosta, ketika dosanya ditunjukkan, mereka berseru: “apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka: “Hendaklah kamu bertobat,” Kisah 2:37,38. Pada saat yang lain dengan singkat dikatakannya: “Karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya dosamu dihapuskan” (Kisah 3:19).

Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling dari padanya. Kita tidak akan meninggalkan dosa itu kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang sesungguhnya di dalam kehidupan.

Banyak orang yang gagal mengerti keadaan yang sesungguhnya daripada pertobatan itu. Orang banyak merasa sedih karena mereka telah berbuat dosa dan mengadakan pembaruan secara lahiriah karena mereka takut terhadap perbuatan yang salah yang dilakukan mereka akan membawa bencana kepada diri mereka sendiri. Tetapi bukan pertobatan yang semacam ini yang dikatakan di dalam Alkitab. Mereka meratapi kesengsaraan melebihi dosa itu sendiri. Demikianlah duka yang dialami oleh Esau ketika hak sulungnya hilang untuk selama-lamanya. Balhum, takut karena Malaikat berdiri di tengah jalannya dengan pedang yang terhunus, mengaku kesalahannya supaya nyawanya jangan hilang tetapi bukan itulah pertobatan sejati terhadap dosanya, tiada perubahan maksud, tiada kemuakan akan kejahatan. Yudas Iskariot, setelah mengkhianati Tuhannya berseru: “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah”(Matius 27:4).

Pengakuan terdorong dari jiwanya yang merasa bersalah dengan perasaan akan hukuman yang dahsyat dan satu pandangan yang menakutkan atas pehukumannya. Akibat-akibat yang ditanggungnya memenuhi dirinya dengan perasaan dahsyat, namun tiada berakar dalam, dengan hati yang hancur di dalam jiwanya, karena dia telah mengkhianati Anak Tuhan yang tiada bersalah sama sekali serta menyangkal Yang Maha Suci orang Israel. Firaun, yang mengakui salahnya untuk menghindarkan hukuman yang berikutnya, bahkan kembali melawan Tuhan begitu kutuk itu dihentikan. Semua ratapan semacam ini hanyalah akibat-akibat dosa itu, tetapi bukan karena berduka cita atas dosa itu sendiri.

Tetapi apabila hati menyerahkan kepada pengaruh Roh Tuhan, maka hati nurani akan dihidupkan, dan orang yang berdosa akan melihat hal-hal yang dalam dan kekudusan hukum Tuhan yang suci, dasar pemerintahan Tuhan di surga dan dunia. Karena “Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia,” menerangi segenap sudut yang gelap dalam jiwa itu, dan hal-hal yang tersembunyi di dalam kegelapan dinyatakan (Yohanes 1:9). Keyakinan mencekam hati dan pikiran. Orang yang berdosa beroleh satu perasaan gentar untuk menghadap, di dalam kesalahan dan ketidaksuciannya sendiri, di hadapan Tuhan yang menyelidik hati manusia. Dia memandang kasih Tuhan, keindahan kesucian, kegembiraan kesucian, dia ingin disucikan dan dipulihkan dalam hubungan dengan Surga.


Doa Daud setelah kejatuhannya menggambarkan keadaan duka sejati atas dosa itu. Pertobatan yang jujur dan dengan hati tulus dan dalam. Padanya tidak ada usaha meringankan kesalahannya; tiada keinginan melarikan diri dari pehukuman yang mengancam, membuat dia tekun dalam doa. Daud melihat betapa besarnya pelanggaran yang mengancam, membuat dia tekun dalam doa. Daud melihat betapa besarnya pelanggaran yang diperbuatnya, diketahuinya jiwanya yang kotor, ia benci terhadap dosanya. Bukan saja keampunan yang dimintanya, tetapi juga hati yang sejati. Dia merindukan kegembiraan yang kudus supaya dipulihkan selaras dengan hubungan kepada Tuhan. Inilah ungkapan jiwanya. “Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu!” (Mazmur 32:1,2). “Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!

Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.

Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.

Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju…. Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!

Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus daripadaku!

Bangkitkanlah kembali kepadaku kegirangan karena selamat yang daripada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. Lepaskanlah aku dari utang darah, ya Tuhan, Tuhan keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu! Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu” (Mazmur 51:2-17).

Satu pertobatan semacam ini di luar kemampuan kita untuk melengkapkannya; itu dapat diperoleh hanyalah dengan Kristus, yang telah terangkat ke atas dan telah memberikan segala karunia kepada manusia.

Justru di sinilah banyak orang yang sesat dan karena itu mereka gagal menerima bantuan yang ingin diberikan Kristus kepada mereka. Mereka kira bahwa mereka tidak dapat datang kepada Kristus kecuali pertama-tama mereka bertobat, dan pertobatan yang demikian menyediakan jalan keampunan atas dosa-dosa mereka. Memang benar bahwa pertobatanlah yang pertama mendahului keampunan dosa-dosa; karena hanya orang yang telah hancur hatinya yang akan dapat merasakan perlunya seorang Juruselamat. Tetapi haruskah orang berdosa menunggu sampai dia telah bertobat sebelum dia menerima Kristus? Apakah pertobatan itu merupakan satu penghalang di antara orang yang berdosa dengan Juruselamat?

Alkitab tidak mengajarkan bahwa orang berdosa harus bertobat sebelum dia dapat mengindahkan undangan Kristus, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Kebajikan yang datang dari Kristus itulah yang menuntun orang menuju pertobatan yang sejati. Rasul Petrus membuatnya dengan jelas di dalam ucapannya kepada orang-orang Israel manakala dia berkata: “Dialah yang telah ditinggalkan oleh Tuhan sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa” (Kisah 5:31). Terlebih lagi kita tidak dapat bertobat tanpa Roh Kristus yang membangunkan hati nurani dan kita tidak dapat diampuni tanpa Kristus.

Kristuslah sumber tiap-tiap penggerak yang benar. Dialah satu-satunya yang dapat menanamkan di dalam hati itu sifat melawan dosa. Tiap-tiap keinginan akan kebenaran dan kesucian, setiap keyakinan kesadaran akan dosa-dosa kita sendiri, adalah merupakan bukti bahwa Roh Kristus bergerak di dalam hati kita.


Yesus berkata: “dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik orang datang kepada-Ku” (Yohanes 12:32). Kristus haruslah dinyatakan kepada orang berdosa sebagai Juruselamat yang mati untuk dosa-dosa dunia; dan kalau kita menatap pada Domba Tuhan yang tergantung di kayu salib Golgota, rahasia penebusan mulai dibuka ke dalam pikiran kita dan kebaikan Tuhan akan menuntun kita menuju pertobatan. Di dalam kematian bagi orang-orang berdosa, Kristus menunjukkan satu kasih yang tiada terduga dalamnya, dan kalau orang yang berdosa memandang pada kasih ini, maka hatinya akan dilembutkan, hatinya hancur, dan penyesalan pun timbul di dalam jiwanya.

Memang benar bahwa manusia itu kadang-kadang malu terhadap jalan-jalannya yang penuh dosa serta meninggalkan kebiasaan-kebiasaan mereka yang buruk, sebelum mereka sadar bahwa mereka sedang tertarik kepada Kristus. Tetapi bila mereka mengadakan satu usaha untuk memperbarui, dari satu kerinduan untuk melakukan yang benar, kuasa Kristus itulah yang menarik mereka. Satu pengaruh yang tidak mereka sadari bekerja di dalam jiwa mereka, sehingga hati nurani dibangunkan, dan kehidupan tabiat pun diperbaiki. Manakala Kristus menarik mereka supaya menatap pada salib-Nya, menatap Dia yang telah tertikam oleh karena dosa-dosa mereka itu, maka mulailah hukum Tuhan bermukim di dalam hati nurani. Jahatnya kehidupan mereka, dalamnya dosa-dosa mereka berakar di dalam jiwa, diperlihatkan kepada mereka itu. Mereka mulai memahami sesuatu mengenai kebenaran Kristus serta berseru-seru: “Apakah dosa itu sehingga mengharuskan satu korban penebusan bagi orang-orang yang menjadi korbannya? Apakah semua kasih, segala derita, segala kehinaan ini dituntut, supaya kami jangan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal?”

Orang berdosa mungkin menolak kasih ini, dapat menolak ditarik pada Kristus; tetapi jika dia tidak menolaknya maka dia akan ditarik pada Kristus, satu pengetahuan tentang rencana keselamatan akan menuntun dia ke kaki salib di dalam pertobatan dari dosa-dosanya, yang telah mendatangkan kesengsaraan yang begitu besar terhadap Anak Tuhan yang kekasih.

Pikiran Ilahi yang demikian yang juga bekerja di atas alam kejadian berbicara ke dalam hati manusia dan menciptakan satu kerinduan yang tak terlukiskan terhadap sesuatu yang tiada dimiliki mereka. Perkara-perkara dunia ini tidak memuaskan kerinduan mereka. Roh Tuhan memohon bersama mereka untuk mencari perkara-perkara yang satu-satunya dapat memberikan damai sejahtera karunia Kristus, yaitu kegembiraan akan kesucian. Melalui pengaruh-pengaruh yang tidak kelihatan dan yang kelihatan, Juruselamat kita senantiasa bekerja menarik pikiran manusia dari kesenangan-kesenangan dosa yang tidak memuaskan itu kepada berkat-berkat yang tiada batasnya yang dapat mereka peroleh di dalam Dia. Bagi semua jiwa-jiwa seperti ini, yang dengan sia-sia mencari minuman dari cawan dunia yang pecah ini, pekabaran Ilahi disampaikan. “Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil kehidupan dengan cuma-cuma!”( Wahyu 22:17).

Engkau yang merindukan sesuatu yang lebih baik daripada yang dapat diberikan dunia ini, mengenal kerinduan ini sebagai suara Tuhan bagi jiwamu. Pintalah pada-Nya supaya memberikan pertobatan, untuk menyatakan Kristus padamu di dalam kasih-Nya yang tiada batasnya, di dalam kekudusan-Nya yang sempurna. Di dalam kehidupan Kristus prinsip-prinsip hukum Tuhan–kasih kepada Tuhan dan manusia–diterangkan dengan jelas. Kemurahan, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, adalah kehidupan jiwa-Nya. Sementara kita memandang pada-Nya, sementara terang yang datang dari Juruselamat kita menerangi kita, maka kita melihat hati kita sendiri yang penuh dengan dosa.


Mungkin kita memuji-muji diri kita sendiri seperti yang dilakukan Nikodemus, bahwa kehidupan kita telah benar, tabiat kita mulai dan mengira bahwa kita tidak perlu lagi merendahkan hati di hadapan Tuhan, seperti orang berdosa pada umumnya; tetapi apabila kita melihat terang Kristus yang bersinar menerangi jiwa-jiwa kita, maka akan tampak kepada kita betapa tidak sucinya kita; kita akan melihat motif-motif yang mementingkan diri kita sendiri, bertentangan dengan Tuhan, yang telah mencemarkan tiap-tiap tingkah laku kehidupan kita. Barulah kita mengetahui bahwa kebenaran kita sesungguhnya bagaikan kain yang buruk dan kotor, sehingga hanya darah Kristus sendirilah yang dapat membasuhkan hati kita dalam teladan-Nya sendiri.

Seberkas sinar kemuliaan Tuhan, sepercik sinar kesucian Kristus, menembusi jiwa, membuat setiap noda kecemaran itu nyata sekali, dan membentangkan kekurangan dan keburukan tabiat manusia, diperlihatkan keinginan-keinginan yang cemar, hati yang kurang percaya, bibir yang najis. Perbuatan-perbuatan manusia yang tidak senonoh di dalam melanggar hukum Tuhan, dibentangkan di hadapannya, dan jiwanya di lukai serta diusahakan di bawah pengaruh Roh Tuhan yang tajam. Dia muak akan dirinya sendiri apabila dipandangnya kesuciannya, tabiat Kristus yang tiada nodanya.

Manakala Nabi Daniel memandang kemuliaan yang mengitari juru kabar surga yang dikirim padanya, dia ditudungi satu perasaan kelemahan-kelemahan dan ketidaksempurnaan dirinya. Dalam melukiskan efek pemandangan yang menakjubkan itu dia berkata: “hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku” (Daniel 10:8). Jiwa yang telah disentuh-Nya akan membenci rasa mementingkan diri sendiri, benci terhadap sifat cinta diri sendiri, lalu akan mencari, melalui kebenaran Kristus,  kesucian hati yang seirama dengan hukum Taurat dan sifat Kristus.

Paulus mengatakan bahwa di dalam “mengajarkan kebenaran  hukum Taurat aku tidak bercacat.” (Filipi 3:6); tetapi apabila sifat rohani hukum itu yang dipandang maka dia melihat dirinya sebagai seorang yang berdosa. Menurut huruf hukum itu sebagaimana manusia menggunakannya dalam kehidupan secara lahiriah, maka dia lepas dari dosa; tetapi apabila dia memandang ke dalam kedalaman peraturan-peraturan yang suci itu serta membandingkan dirinya sendiri sebagaimana Tuhan memandang dia, dia tunduk di dalam kerendahan hati lalu mengakui kesalahannya. Katanya: “Dulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup”(Roma 7:9). Apabila dia memandang keadaan rohani hukum itu, dosa tampak dalam kekejiannya yang sebenarnya, dan pemegahan dirinya sendiri pun lenyaplah.

Tuhan bukannya memandang semua dosa itu sama besarnya; ada ukuran kesalahan di dalam timbangan-Nya, sebagaimana pada manusia itu sendiri; tetapi betapa kecil pun kesalahan ini dan itu menurut pandangan manusia, tiada dosa kecil di hadapan Tuhan. Pertimbangan manusia berat sebelah, mementingkan diri sendiri, tidak sempurna, tetapi ukuran Tuhan atas segala sesuatu adalah sebagaimana adanya yang sesungguhnya. Seorang pemabuk dihinakan dan telah dikatakan bahwa dosanya akan mengasingkan dia dari surga; sementara keangkuhan Roh mementingkan diri sendiri, dan ketamakan terlalu sering dibiarkan. Tetapi dosa-dosa inilah yang terutama dibenci Tuhan karena bertentangan dengan kemurahan tabiat-Nya, terhadap kasih yang tiada mementingkan diri sendiri yang merupakan suasana alam semesta yang tidak jatuh ke dalam dosa. Orang yang jatuh ke dalam sejumlah dosa-dosa dapat merasakan satu perasaan malu dan kemiskinan serta merasakan keperluannya akan anugerah Kristus, tetapi perasaan angkuh tidak merasa perlunya, sehingga menutup hati melawan Kristus serta berkat-berkat yang tiada batasnya yang mana Dia telah datang untuk mengaruniakannya.

Pemungut cukai yang berdoa kepada Tuhan “Ya Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa ini” (Lukas 18:13) menganggap dirinya sendiri sebagai orang yang jahat, serta orang lain menatap padanya demikian, namun dia merasakan keperluannya, dan dengan beban kesalahannya serta yang memalukannya dia menghadap Tuhan, memohon kemurahan-Nya hatinya telah terbuka terhadap Roh Tuhan untuk melakukan pekerjaan kemurahan itu serta membebaskan dia dari kuasa dosa. Kesombongan orang-orang Farisi, doa pembenaran diri sendiri yang ditunjukkannya membuat hatinya tertutup dan melawan pengaruh Roh Suci. Karena jaraknya jauh dari pada Tuhan, dia tidak mempunyai perasaan diri yang cemar, berlawanan dengan kesempurnaan kesucian Ilahi. Dia tidak merasa kekurangan apa-apa, sehingga dia pun tidak menerima apa-apa.


Jika engkau melihat dosa-dosamu dan merasakannya, janganlah lalai memperbaiki dirimu sendiri. Betapa banyak orang yang menganggap dirinya tidak layak datang kepada Kristus. Apakah engkau berharap supaya menjadi lebih baik dengan usaha-usahamu sendiri? “Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?” Yeremia 13:23. Hanya di dalam Tuhan saja kita dapat memperoleh pertolongan. Kita seharusnya janganlah menunggu bujukan-bujukan yang lebih kuat, untuk kesempatan-kesempatan yang lebih baik, atau perangai yang lebih suci. Kita tidak dapat berbuat sesuatu dengan diri kita sendiri. Kita harus datang kepada Kristus sebagaimana adanya.

Tetapi janganlah ada seorang pun yang menipu dirinya sendiri dengan anggapan bahwa Tuhan, di dalam kasih-Nya yang agung dan berkemurahan, akan menyelamatkan orang-orang yang menolak karunia-Nya. Dosa-dosa yang terbesar dapat ditimbang hanyalah di dalam terang salib itu. Bila orang mengatakan bahwa Tuhan terlalu baik untuk mencampakkan orang yang berdosa, biarlah dia memandang pada salib Golgota. Karena tiada jalan lain lagi di mana manusia dapat melepaskan diri dari kuasa dosa yang menajiskan dan dapat dipulihkan untuk berhubungan dengan makhluk-makhluk yang suci–mustahil bagi mereka menjadi orang yang turut ambil bagian dalam kehidupan rohani itu–oleh karena inilah Kristus telah menanggung atas Diri-Nya sendiri kesalahan orang yang tidak menurut dan menderita di dalam sengsara orang berdosa. Kasih, penderitaan, dan kematian anak Tuhan semuanya menyaksikan betapa dahsyatnya dosa, serta menyatakan bahwa tiada kelepasan dari kuasa itu, tiada pengharapan hidup yang lebih tinggi, kecuali melalui penyerahan jiwa kepada Kristus.

Orang-orang berdosa sering memaafkan diri mereka sendiri dengan mengatakan celaan kepada orang yang mengaku dirinya orang Kristen. “Saya juga sama baik dengan mereka itu. Mereka tidak mempunyai penyangkalan diri sendiri, sabar atau berhati-hati di dalam alam tingkah laku mereka sama seperti saya. Mereka senang kepelesiran dan memanjakan nafsu diri sendiri, sama juga dengan saya.” Dengan demikian mereka membuat kesalahan-kesalahan orang lain sebagai maaf atas kelalaian mereka terhadap kewajiban mereka. Tetapi dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan orang lain tidak memaafkan siapa pun, karena Tuhan di sorga tidak pernah menunjukkan teladan yang salah kepada umat manusia. Putra yang tiada bercela telah di karuniakan sebagai teladan kita, dan barangsiapa yang bersungut atas kesalahan orang yang mengaku dirinya Kristen adalah seorang yang harus menunjukkan hidup yang lebih baik dan teladan yang lebih mulia. Jika mereka mempunyai sebuah konsep yang amat tinggi dari hal bagaimana seharusnya orang Kristen itu, bukankah dosa mereka yang terlebih besar? Mereka mengetahui apa yang benar, tetapi tidak mau melakukannya.

Waspadalah terhadap penundaan-penundaan. Jangan lengah membuangkan dosa-dosamu serta mencari kesucian hati melalui Kristus. Di dalam hal seperti inilah ribuan orang yang telah tersesat dan menemui kebinasaannya untuk selama-lamanya. Saya tidak akan tunjukkan di sini singkat dan tiadanya ketentuan hidup itu; tetapi ada satu bahaya yang mengerikan–satu bahaya yang tidak begitu dipahami–menunda-nunda menyerah pada bisikan suara Roh Tuhan, memilih hidup di dalam dosa; beginilah penundaan yang sebenarnya itu. Dosa, betapa kecil pun anggapan atasnya, jikalau selalu dilakukan akhirnya akan membinasakan jiwa. Apa yang kita taklukkan, akan menaklukkan kita dan mendatangkan kebinasaan atas diri kita sendiri.


Adam dan Hawa meyakin-yakinkan diri mereka sendiri bahwa di dalam perkara kecil seperti memakan buah pohon larangan itu tidak akan mendatangkan akibat yang mengerikan seperti yang pernah dikatakan oleh Tuhan. Tetapi perkara kecil ini adalah pelanggaran atas hukum Tuhan yang suci dan tak dapat diubah, itulah yang memisahkan manusia dari Tuhan lalu membuka pintu banjir kematian serta malapetaka atas dunia kita ini. Abad demi abad telah bangkit dari dunia ini teriak ratapan yang tidak kunjung putus-putusnya, dan semua ciptaan menanggung akibat pendurhakaan manusia. Surga sendiri telah merasakan akibat pemberontakan melawan Tuhan. Bukit Golgota merupakan tugu peringatan pengorbanan yang menakjubkan yang diharuskan grafirat atas pelanggaran terhadap hukum Ilahi. Janganlah kita anggap dosa sebagai perkara kecil.

Tiap-tiap pelanggaran, tiap-tiap kelalaian atau penolakan atas anugerah Kristus, mendatangkan reaksi atas dirimu sendiri; yaitu mengeraskan hati, merusak kemauan, mematikan pengertian, bukan saja membuat engkau kurang ingin berserah tetapi juga kurang mampu berserah terhadap bujukan Roh Suci Tuhan yang lemah lembut.

Banyak orang yang mendiamkan hati nurani dengan anggapan bahwa mereka dapat mengubah jalan yang jahat kapan saja mereka kehendaki; bahwa mereka meremehkan undangan-undangan karunia itu, namun pun demikian berulang-ulang hati mereka digerakkan. Mereka kira bahwa sesudah melakukan hal-hal yang merendahkan karunia Roh itu, setelah melontarkan diri mereka ke dalam pengaruh pihak Setan, nanti pada saat keadaan yang dahsyat mereka dapat mengubah jalannya. Tetapi ini tidak mudah dilakukan. Pengalaman, pendidikan, sepanjang hidup, telah membentuk tabiat sedemikian rupa sehingga hanya sedikit saja yang kemudian ingin menerima gambar Kristus.

Meski satu sifat tabiat yang salah, satu keinginan yang penuh dosa, jika terus menerus dilakukan dan ditimang-timang akan merusakkan semua kuasa Injil. Tiap-tiap perbuatan jahat yang dimanjakan mengukuhkan jiwa tidak senang terhadap Tuhan. Orang yang menunjukkan kekuatan yang tak beriman, atau pendirian yang sama sekali tidak peduli akan kebenaran Ilahi, akan menuai tuaian yang ditanaminya sendiri. Di dalam Alkitab tiada satu amaran yang lebih menakutkan bagi orang yang membuang-buang waktu untuk melawan kejahatan daripada ucapan raja Salomo yang bijaksana, bahwa orang fasik “tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri” (Amsal 5:22).

 

Kristus telah bersedia melepaskan kita dari dosa, tetapi kehendak kita tidaklah dipaksa-Nya; tetapi jika pelanggaran-pelanggaran masih terus saja dilakukan maka kemauan itu sendiri dikeraskan kepada kejahatan, sehingga kita tidak ingin lagi bebas, dan jika kemauan tidak menerima karunia-Nya, apa lagi yang dapat Dia perbuat? Kita telah membinasakan diri kita sendiri dengan menentukan penolakan kita atas kasih-Nya. “Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu.” Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu.”(1 Kor. 6:2; Ibr. 3:7,8.)

“Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi… tetapi Tuhan melihat hati.” Hati manusia, dengan pergulatan-pergulatan perasaan gembira dan duka; hati yang mengembara dan sesat, tempat tinggalnya sekian banyak kecemaran dan tipu daya. (I Samuel 16:7). Tuhan mengetahui segala motif dan maksud tujuan. Pergilah pada-Nya dengan segala beban jiwamu yang cemar. Seperti pemazmur, bukalah bilik-bilik hatimu di hadapan Tuhan yang melihat segala sesuatu, seraya berkata: “Selidikilah aku, ya Tuhan, dan kenalilah hatiku, ujilah aku dan kenalilah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”(Mazmur 139:23,24).

Banyak orang yang beragama secara pikiran saja, seolah-olah dalam bentuk satu kepribadian, sedang hatinya tidak dibersihkan. Biarlah doamu seperti berikut: “Jadikanlah hatiku tahir, ya Tuhan, dan perbaruilah batinku dengan roh yang teguh!”(Mazmur 51:12). Jujurlah terhadap dirimu sendiri! Jujur dan tuluslah serta teguh, seolah-olah hidupmu yang fana ini diancam bahaya maut. Inilah masalah yang harus diselesaikan untuk selama-lamanya. Pengharapan yang direka-reka tidak lebih daripada akan mendatangkan kebinasaan jiwamu saja.

Pelajarilah Firman Tuhan dengan penuh doa. Firman itu menampilkan ke hadapanmu hukum Tuhan dan kehidupan Kristus, prinsip-prinsip besar mengenai kesucian tanpa kesucian itu, “tidak seorang pun akan melihat Tuhan.” (Ibrani 12:14). Ia meyakinkan kita dari hal dosa; dinyatakannya dengan jelas keselamatan itu. Dengarkanlah baik-baik padanya seperti suara Tuhan yang berbicara kepada jiwamu.


Jikalau engkau melihat jahatnya dosa itu dan jika engkau melihat dirimu sebagaimana adanya, janganlah putus asa. Kristus telah datang untuk menyelamatkan orang-orang yang berdosa. Kita tidak mendamaikan Tuhan kepada kita, tetapi – – O kasih yang maha ajaib!– Sebab “Tuhan mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus.” (2 Korintus 5:19). Dengan kasih dibujuk-Nya hati anak-anak-Nya yang telah tersesat. Tiada orangtua di dunia ini yang begitu sabar terhadap kesalahan-kesalahan dan dosa anak-anaknya seperti kesabaran Tuhan terhadap orang-orang yang diusahakan untuk menyelamatkannya. Tiada bujukan manusia yang lebih lembut daripada bujukan terhadap orang yang melanggar. Tiada bibir manusia yang pernah mencurahkan kelembutan yang melebihinya, kepada orang yang tersesat, daripada yang dilakukan-Nya, semua janji-janji-Nya, peringatan-peringatan yang diberikan-Nya; semata-mata pernyataan kasih yang tidak terucapkan.

Apabila Setan datang mengatakan padamu bahwa engkau adalah seorang yang besar dosanya, pandanglah kepada Juruselamatmu dan bicaralah mengenai pengorbanan-Nya. Itulah yang dapat membantu engkau memandang kepada terang-Nya. Akuilah dosamu, bahkan katakan kepada musuh itu bahwa “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa” dan engkau pun dapat diselamatkan oleh kasih-Nya yang tiada taranya.(1Tim.1:15). Yesus pernah menanyakan kepada Simon sebuah pertanyaan tentang dua orang yang berutang. Salah seorang di antaranya berutang pada tuannya dengan jumlah yang besar dan yang lain sangat sedikit, tetapi majikannya menghapuskan utang kedua-duanya, dan Kristus menanyakan siapakah dari antara keduanya yang lebih mengasihi majikannya. Lalu jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapus utangnya” (Lukas 7::43). Kita adalah orang-orang yang berdosa besar, tetapi Kristus telah mati supaya kita diampuni. Jasa pengorbanan-Nya cukup lengkap di hadapkan kepada Tuhan, Bapa demi kepentingan kita. Orang yang  paling banyak mendapat keampunan daripada-Nya akan lebih mengasihi Dia pula, dan akan berdiri dekat sekali ke takhta-Nya yang tiada taranya. Kalau kita betul-betul memahami kasih Tuhan maka kita pun akan menyadari jahatnya dosa itu. Apabila kita melihat panjangnya rantai yang memahami sesuatu dari hal pengorbanan yang tiada batasnya yang telah dilakukan Kristus demi kita, maka hati pun akan diluluhkan dalam kelembutan dan penyesalan.

Oleh Ellen White

Mengkaji Ulang Materialisme 2

0

MATERIALISME DI DALAM SUMBER-SUMBER MASONIK

I. Keyakinan Akan Materi Absolut

[AkhirZaman.org] Kaum Mason masa kini, sebagaimana para fir’aun, pendeta, dan kelas-kelas lain dari Mesir Kuno, memercayai bahwa materi kekal dan tidak diciptakan, dan bahwa dari materi tak berjiwa ini makhluk hidup dapat muncul secara kebetulan. Di dalam tulisan-tulisan Masonik kita dapat membaca penjelasan terperinci dari unsur-unsur dasar filosofi materialis.

Di dalam bukunya, Masonluktan Esinlenmeler (Inspirasi dari Freemasonry), Imam Mason Selami Isindag menulis tentang filosofi materialis Masonry yang sebenarnya:

Seluruh angkasa, atmosfer, bintang-bintang, alam, seluruh makhluk hidup dan tak hidup tersusun dari atom-atom. Manusia tidak lebih dari kumpulan atom-atom yang terbentuk secara spontan. Keseimbangan pada arus listrik di antara atom-atom memastikan kelangsungan hidup makhluk hidup. Ketika keseimbangan ini rusak (bukan listrik di dalam atom itu), kita mati, kembali ke bumi dan mengurai menjadi atom-atom. Artinya, kita berasal dari materi dan energi, dan kita akan kembali menjadi materi dan energi. Tumbuhan memanfaatkan atom-atom kita, dan semua makhluk hidup termasuk kita memanfaatkan tumbuhan. Segala sesuatu terbuat dari zat yang sama. Namun karena otak kita mengalami evolusi tertinggi dibandingkan semua hewan, muncullah kesadaran. Jika kita amati hasil-hasil psikologi eksperimental, kita melihat bahwa pengalaman psikis tiga sisi dari emosi-pikiran-kemauan adalah hasil dari sel-sel lapisan luar otak dan hormon-hormon yang berfungsi seimbang…. Sains positif memercayai bahwa tidak ada yang menjadi ada dari ketiadaan, dan tidak ada yang akan musnah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manusia tidak perlu bersyukur atau menurut kepada kekuatan apa pun. Alam semesta adalah sebuah totalitas energi tanpa awal dan akhir. Segala sesuatu lahir dari totalitas energi ini, berevolusi dan mati, tetapi tidak pernah benar-benar sirna. Benda-benda berubah dan bertransformasi. Sama sekali tidak ada hal-hal semacam kematian atau kehilangan, yang ada ialah perubahan yang terus-menerus, transformasi dan formasi. Namun mustahil menjelaskan pertanyaan besar dan rahasia universal ini dengan hukum-hukum ilmiah. Walau demikian penjelasan ekstra-ilmiah adalah deskripsi khayalan, dogma dan kepercayaan yang sia-sia. Menurut sains dan logika positivis, tidak ada jiwa di luar tubuh.1

Anda akan menemukan pandangan-pandangan yang identik dengan kutipan di atas pada buku-buku pemikir materialis seperti K. Marx, F. Engels, V.I. Lenin, G. Politzer, C. Sagan, dan J. Monod. Mereka semua memercayai mitos utama materialis bahwa alam semesta selalu ada, materi adalah satu entitas keberadaan yang mutlak, materi berevolusi di dalam dan di luar dirinya, dan kehidupan muncul sebagai hasil dari perubahan. Tepat sekali penggunaan istilah mitos di sini karena, berlawanan dengan klaim Isindag bahwa “proses-proses ini adalah hasil dari sains dan logika positif”, semua pandangan ini telah digugurkan oleh penemuan-penemuan ilmiah di paro kedua abad kedua puluh. Misalnya, teori Big Bang yang telah diterima di kalangan ilmiah menunjukkan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan jutaan tahun yang lalu. Hukum Termodinamika menunjukkan bahwa materi tidak memunyai kemampuan untuk mengorganisasi dirinya sendiri, sehingga keseimbangan dan keteraturan di alam semesta adalah hasil dari suatu penciptaan sadar. Dengan menunjukkan desain luar biasa pada makhluk hidup, biologi membuktikan keberadaan sang Pencipta yang menciptakan kesemuanya. Di dalam artikel ini, Isindag selanjutnya menjelaskan bahwa pada kenyataannya kaum Mason adalah materialis dan karenanya, ateis; juga bahwa mereka menggunakan konsep “Arsitek Agung Alam Semesta” dengan merujuk kepada evolusi materi:

Saya ingin menyinggung secara amat singkat beberapa prinsip, pemikiran yang diadopsi oleh kaum Mason: Menurut Masonry, kehidupan bermula dari sebuah sel tunggal, berubah, bertransformasi dan berevolusi menjadi manusia. Sifat, penyebab, tujuan, atau kondisi dari permulaan ini tidak diketahui. Kehidupan datang dari kombinasi materi dan energi dan kembali kepadanya. Jika kita menerima sang Arsitek Agung Alam Semesta sebagai suatu prinsip yang luhur, suatu horison kebaikan dan keindahan, puncak dari evolusi, tahapan tertinggi dan idealnya yang dituju oleh kerja keras manusia, dan jika kita tidak membuatnya sesuai ukuran tertentu, kita mungkin terselamatkan dari dogmatisme. 2

Sebagaimana kita pahami, filosofi Masonik memunyai salah satu prinsip paling dasar bahwa segala sesuatu berasal dari materi dan kembali kepada materi. Segi menarik dari pandangan ini adalah bahwa kaum Mason tidak menganggap filosofi ini khusus bagi diri mereka saja, mereka ingin menyebarkan pemikiran ini kepada keseluruhan masyarakat. Isindag melanjutkan:

Seorang Mason yang terlatih dengan prinsip-prinsip dan doktrin-doktrin ini menerima tugas untuk mendidik masyarakat… dan untuk memajukan mereka dengan mengajarkan prinsip-prinsip logika dan sains positif kepada mereka. Dengan begitu, Masonry disampaikan kepada masyarakat. Ia bekerja atas nama masyarakat tanpa menghiraukan masyarakat. 3

Kata-kata ini menunjukkan dua aspek peran Masonry yang dirasakan di masyarakat;

1. Di balik samaran sains positif dan logika, Masonry berusaha memaksakan filosofi materialis yang dipercayainya (yakni, mitos Mesir Kuno) kepada masyarakat.

2. Mereka bermaksud melakukan ini tanpa menghiraukan masyarakat. Artinya, walaupun suatu masyarakat memercayai Tuhan dan tidak berminat menerima filosofi materialis, Masonry akan berkeras dengan upaya mengubah pandangan masyarakat tanpa persetujuan mereka.

Ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan di sini: terminologi yang digunakan kaum Mason kerap memerdaya. Di dalam tulisan-tulisan mereka, terutama yang ditujukan kepada masyarakat selebihnya, bahasa yang mereka gunakan dirancang untuk menunjukkan bahwa filosofi mereka tidak berbahaya, cerdas, dan toleran. Contohnya dapat dilihat pada kutipan di atas, di dalam gagasan “memajukan masyarakat dengan mengajarkan prinsip-prinsip logika dan sains positif”. Nyatanya, filosofi Masonik tidak ada hubungannya dengan “sains dan logika”; ia adalah sebuah mitos kuno yang terbang di depan wajah sains. Tujuan Masonry bukanlah untuk memajukan masyarakat; namun untuk memaksakan filosofi mereka kepada masyarakat. Ketika mereka menyatakan bahwa mereka bertekad untuk melakukan ini tanpa menghiraukan masyarakat, kita saksikan bahwa mereka tidaklah toleran, namun berpandangan totaliter.

II. Penolakan Akan Keberadaan Roh Dan Akhirat

Sebagai bagian dari keyakinan materialis mereka, kaum Mason tidak menerima keberadaan roh dan menolak sepenuhnya gagasan tentang hari akhirat. Walau demikian, tulisan-tulisan Masonik terkadang menyebut tentang mereka yang meninggal “telah melangkah ke keabadian” atau ungkapan spiritual sejenisnya. Mungkin tampaknya bertolak belakang, tetapi sebenarnya tidak, karena semua rujukan Masonry kepada keabadian ruh adalah simbolik. Mimar Sinan menyinggung topik ini di dalam sebuah artikel bertajuk, “Setelah Kematian menurut Masonry”:

Di dalam mitos Master Hiram, kaum Mason meyakini kebangkitan setelah mati secara simbolik. Kebangkitan ini menunjukkan bahwa kebenaran selalu menang atas kematian dan kegelapan. Masonry tidak menganggap penting keberadaan roh. Di dalam Masonry, kebangkitan setelah kematian adalah dengan meninggalkan karya spiritual dan material sebagai warisan kepada umat manusia. Inilah yang mengekalkan manusia. Barang siapa yang tidak mampu mengabadikan nama di kehidupan manusia yang jelas-jelas singkat ini adalah orang yang gagal. Kita menganggap barang siapa yang telah mengabadikan nama sebagai mereka yang telah mengerahkan segenap daya upayanya, baik bagi orang-orang sezamannya maupun generasi setelah mereka, untuk memberi kebahagiaan dan memastikan sebuah dunia yang lebih ramah bagi manusia. Tujuan mereka adalah untuk memuliakan gerak hati yang ramah yang memengaruhi kehidupan manusia.… Manusia yang telah berupaya selama berabad-abad untuk memperoleh kekekalan dapat mencapainya dengan karya yang ia lakukan, pelayanan yang ia berikan, serta pemikiran yang ia hasilkan; dan ini akan memberi arti pada kehidupannya. Seperti dijelaskan oleh Tolstoy, “Surga akan tercipta di dunia ini dan manusia akan mencapai kebajikan tertinggi yang dapat diraih” 4

Tentang topik serupa, Imam Mason Isindag menulis:

HAKIKAT SEGALA SESUATU: Masonry memahami ini sebagai energi dan materi. Mereka berkata bahwa segala sesuatu berubah tahap demi tahap dan akan kembali kepada materi: Secara ilmiah, ini didefinisikan sebagai kematian. Gagasan Masonry tentang hal tersebut dapat diungkapkan seperti ini: “Setelah kematian, satu-satunya hal yang tersisa dari Anda, dan tidak mati, adalah kenangan tentang kedewasaan Anda dan apa yang telah Anda capai.” Gagasan ini adalah semacam cara berpikir filosofis yang didasarkan atas prinsip-prinsip sains positif dan logika. Keyakinan religius tentang roh dan kebangkitan kembali setelah mati tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip positif. Masonry telah mengambil prinsip-prinsip pemikiran dari sistem filosofis rasional dan positif. Maka, dalam pertanyaan filosofis ini, Masonry mempunyai cara berpikir dan penjelasan yang berbeda dari agama. 5

Mengingkari kebangkitan setelah mati dan mencari kekekalan dengan warisan duniawi…. Bahkan jika kaum Mason menampilkan gagasan ini seakan bersesuaian dengan sains modern, nyatanya ia tak lain dari mitos yang dipercayai oleh orang-orang tak bertuhan sejak abad-abad awal sejarah.

KEGANJILAN ILMIAH DARI PENGINGKARAN JIWA

Penolakan kaum Mason atas keberadaan roh, dan klaim mereka bahwa kesadaran manusia tersusun dari materi, tidak bersesuaian dengan sains. Sebaliknya, penemuan-penemuan ilmiah modern menunjukkan bahwa kesadaran manusia tidak dapat direduksi menjadi materi, dan bahwa kesadaran tidak dapat dijelaskan dengan syarat-syarat fungsi otak.

Pengamatan atas literatur yang relevan menunjukkan bahwa para ilmuwan tidak mencapai kesimpulan apa pun sebagai hasil upaya mereka, yang didorong oleh keyakinan materialis, untuk mereduksi kesadaran menjadi otak, dan banyak yang akhirnya menyerah. Saat ini, banyak peneliti yang berpendapat bahwa kesadaran manusia datang dari sebuah sumber yang tak diketahui di luar neuron-neuron di dalam otak dan molekul-molekul serta atom-atom yang membentuk mereka.

Setelah kajian bertahun-tahun, salah seorang peneliti, Wilder Penfield, mencapai kesimpulan bahwa keberadaan roh adalah fakta yang tak terbantahkan:

Setelah bertahun-tahun berupaya keras untuk menjelaskan pikiran berbasiskan kegiatan otak saja, saya mencapai kesimpulan bahwa lebih sederhana (dan jauh lebih mudah menjadi logis) jika kita mengambil hipotesis bahwa keberadaan kita memang meliputi dua unsur fundamental (otak dan pikiran [atau jiwa]).… Karena tampaknya pasti bahwa untuk menjelaskan pikiran dengan basis kegiatan neuron di dalam otak akan selalu sangat mustahil…. Saya terpaksa memilih dalil bahwa keberadaan kita akan terjelaskan atas landasan dua unsur fundamental. [otak dan pikiran, atau tubuh dan jiwa] 6

Yang membawa para ilmuwan kepada kesimpulan ini adalah fakta bahwa kesadaran tidak akan pernah dapat dijelaskan dengan ketentuan-ketentuan berbagai faktor materi belaka. Otak manusia bagaikan sebuah komputer yang luar biasa, tempat informasi dari pancaindera kita dikumpulkan dan diproses. Namun, komputer ini tidak memunyai perasaan “diri”; ia tidak dapat memahami, merasa, atau berpikir tentang sensasi yang diterimanya. Ahli fisika Inggris terkemuka, Roger Penrose, di dalam bukunya The Emperor’s New Mind, menuliskan:

Apa yang memberikan seseorang identitas pribadinya? Apakah, hingga batas tertentu, atom-atom yang menyusun tubuhnya? Apakah identitasnya tergantung pada pilihan tertentu elektron, proton, dan partikel lainnya yang menyusun atom itu? Setidaknya ada dua alasan mengapa hal ini tidak mungkin. Pertama, terjadi pergantian yang terus-menerus pada material tubuh setiap manusia yang hidup. Ini terjadi terutama pada sel-sel pada otak seseorang, walaupun faktanya tidak ada sel-sel otak yang benar-benar baru yang diproduksi setelah lahir. Kebanyakan atom di dalam masing-masing sel hidup (termasuk setiap sel otak) dan tentu saja sebenarnya, keseluruhan material tubuh kita telah berganti berulang kali sejak lahir. Alasan kedua datang dari fisika kuantum…. Jika elektron dari otak seseorang dipertukarkan dengan elektron dari batu bata, maka keadaan sistem akan tepat sama keadaannya dengan sebelumnya, tidak sekadar tak dapat dibedakan! Hal serupa berlaku bagi proton dan jenis partikel apa saja, dan untuk keseluruhan atom, molekul, dan seterusnya. Jika keseluruhan kandungan material seseorang dipertukarkan dengan partikel yang sepadan pada batu bata rumahnya, maka dalam pengertian yang kuat, tidak ada sesuatu pun yang akan terjadi. 7

Penrose jelas-jelas mengatakan bahwa jika semua atom manusia dipertukarkan dengan atom batu bata, kualitas yang membuat seseorang manusia berkesadaran akan tetap sama. Atau sebaliknya. Jika kita pertukarkan partikel-partikel atom di otak dengan atom di batu bata, maka batu bata itu tidaklah akan memiliki kesadaran.

Singkatnya, yang membuat seseorang menjadi manusia bukanlah sifat material; namun sifat spiritual, dan jelaslah bahwa sumbernya adalah suatu entitas yang berada di luar materi. Pada kesimpulan bukunya, Penrose berkomentar:

Kesadaran bagi saya merupakan suatu fenomena penting yang tak dapat saya percayai begitu saja sebagai sesuatu yang “secara kebetulan” muncul dengan perhitungan yang rumit. Ini adalah fenomena untuk mengetahui keberadaan alam semesta itu sendiri. 8

Lalu apa pendirian materialisme di bawah sorotan berbagai temuan ini? Bagaimana mungkin kaum materialis mengklaim bahwa manusia tersusun semata dari materi, dan bahwa seorang manusia dengan kecerdasan, perasaan, pemikiran, ingatan, dan indera, dapat muncul melalui komposisi kebetulan dari atom-atom yang tidak hidup dan tanpa kesadaran? Bagaimana mereka dapat berpikir bahwa proses sedemikian itu mungkin terjadi?

Pertanyaan-pertanyaan ini penting bagi semua materialis. Namun, berbagai tulisan Masonik dengan topik-topik ini berisi gagasan-gagasan yang jauh lebih aneh dari apa yang ditemukan pada tulisan kaum materialis. Jika kita amati berbagai tulisan ini, kita melihat dengan jelas bahwa di balik filosofi materialis terdapat “penyembahan materi”.

MATERIALISME MASONIK: PENUHANAN MATERI

Perlu dipahami dengan jelas apa itu filosofi materialis: Pendukung filosofi ini memercayai bahwa adanya keteraturan dan keseimbangan luar biasa di alam semesta, serta jutaan spesies makhluk hidup di dunia, termasuk manusia, semata-mata disebabkan oleh aktivitas atom-atom pembentuk materi. Dengan kata lain, mereka memercayai atom-atom yang tidak hidup dan tanpa kesadaran sebagai pencipta.

Betapa modern pun tampaknya, pada kenyataannya gagasan ini adalah pembangkitan kembali kepercayaan yang telah ada sejak abad-abad awal sejarah: Keberhalaan. Orang-orang yang menyembah berhala percaya bahwa patung-patung dan totem-totem yang mereka sembah memunyai roh dan kekuatan. Dengan kata lain, mereka menyifatkan kesadaran dan kekuatan yang besar kepada materi yang tidak hidup dan tanpa kesadaran. Tentu saja, ini benar-benar tidak masuk akal. Sangatlah jelas bahwa memberikan sifat ketuhanan kepada materi yang tidak bernyawa, yang tidak dapat mendengar ataupun melihat, “tidak memberi manfaat apa-apa bagi siapa pun”, dan tidak punya kekuatan, nyata-nyata sangat bodoh.

Kaum materialis adalah contoh modern dari penyembah berhala. Mereka tidak menyembah patung dan totem yang terbuat dari kayu dan batu, namun memercayai gagasan bahwa materi membentuk, tidak hanya ini, tetapi semua benda, dan menganggap bahwa materi ini memunyai kekuatan, kecerdasan, dan pengetahuan yang tidak terbatas. Tulisan-tulisan Masonik menyebutkan beberapa hal menarik tentang ini, yang merupakan esensi materialisme. Sebuah artikel di majalah Mimar Sinan menyatakan:

Agar objek material mewujud, atom-atom berkumpul dalam susunan tertentu. Kekuatan yang menyebabkan organisasi ini adalah roh yang dimiliki setiap atom. Karena setiap roh memiliki kesadaran, setiap benda yang tercipta memiliki kesadaran yang cerdas. Dan setiap benda yang tercipta memiliki kecerdasan pada tingkat yang sama. Manusia, hewan, bakteri, dan molekul semuanya memiliki kecerdasan pada tingkat yang sama. 9

Kita memperhatikan di sini adanya klaim bahwa setiap atom memiliki kecerdasan dan kesadaran. Para penulis Masonik yang membuat klaim ini mengajukan bahwa segala sesuatu memiliki kesadaran karena atom-atom memilikinya dan karena ia menolak keberadaan roh manusia, dia menganggap manusia sebagai massa atom-atom, sama seperti hewan atau molekul-molekul yang tidak hidup.

Namun, inilah faktanya: materi tidak hidup (atom-atom) tidak memunyai roh, kesadaran, ataupun kecerdasan. Inilah fakta yang dibuktikan kepada kita oleh pengamatan dan percobaan. Hanya makhluk hidup yang memiliki kesadaran, yang merupakan hasil dari “jiwa” yang telah diberikan Tuhan kepada mereka. Dari semua makhluk hidup, manusia dianugerahi tingkat kesadaran tertinggi karena mereka memiliki roh yang unik yang diberikan Tuhan kepada mereka.

Dengan kata lain, kesadaran tidak ditemukan pada materi tidak hidup, sebagaimana dipercayai kaum Mason, namun pada makhluk yang berjiwa. Namun, untuk menolak keberadaan Tuhan, kaum Mason mengambil kepercayaan bodoh yang menyifatkan “roh” kepada atom-atom.

Kepercayaan materialis yang didukung oleh kaum Mason ini adalah tampilan baru dari kepercayaan pagan bernama “animisme”, yang menganggap setiap material di alam (batu, gunung, angin, air, dan sebagainya) memiliki jiwa dan kesadarannya sendiri. Filosof Yunani Aristoteles menggabungkan kepercayaan ini dengan materialisme (kepercayaan bahwa materi tidak diciptakan dan merupakan satu-satunya bentuk absolut). Bahkan saat ini, penyifatan kesadaran kepada benda tak bernyawa — karena merupakan esensi dari materialisme — telah menjadi sebentuk paganisme kontemporer.

Tulisan-tulisan Masonik penuh dengan penuturan menarik tentang kepercayaan ini. Sebuah artikel pada Mimar Sinan bertajuk “Jalan Kebenaran” menyatakan:

Jika kita menerima hirarki animis bahwa roh ada di dalam atom, bahwa molekul mengarahkan roh di dalam atom, bahwa sel mengarahkan roh di dalam molekul, bahwa organ mengarahkan roh di dalam sel, bukankah roh utama yang mengarahkan keseluruhan tubuh merupakan tuhan dari roh-roh yang lebih kecil ini? 10

Doktrin palsu dan primitif ini membuat kaum Mason percaya bahwa keseimbangan dan keteraturan di alam semesta dipengaruhi oleh materi tak bernyawa. Lagi, di Mimar Sinan, sebuah artikel muncul tentang perkembangan geologis dunia. Dinyatakan:

Kehancuran permukaan ini terjadi begitu halusnya sehingga kita dapat katakan bahwa keadaan kehidupan sekarang ini tercapai sebagai hasil dari kecerdasan tersembunyi pada magma. Jika tidak demikian, air tidak akan berkumpul di cekungan dan bumi akan sepenuhnya ditutupi air. 11

Artikel lain di majalah Mimar Sinan mengklaim bahwa sel-sel hidup pertama, dan sel-sel yang kemudian berkembang dari mereka memiliki kesadaran, membuat perencanaan, dan melaksanakannya:

Awal kehidupan di bumi terjadi ketika sebuah sel tunggal muncul. Sel tunggal ini segera mulai bergerak dan di bawah impuls yang vital dan sangat pemberontak, membelah dua dan meneruskan pembelahan tak berhingga ini sepanjang jalannya. Namun sel-sel terpisah ini tidak merasakan tujuan apa-apa dari pergerakannya dan di bawah dorongan naluriah yang kuat untuk mempertahankan diri, sel-sel terpisah ini bekerja sama, berkumpul, dan bekerja di dalam keselarasan yang sangat demokratis dan pengorbanan diri dalam pembentukan organ-organ yang penting bagi kehidupan itu. 12

Namun, berlawanan dengan apa yang ditegaskan oleh kutipan ini, tidak ada kesadaran pada sel hidup. Kepercayaan ini tak lain dari takhyul. Lagi, sebagaimana tampak pada kutipan di atas, untuk menyangkal keberadaan Tuhan dan tindakan penciptaan-Nya, mereka memberikan sifat yang menggelikan kepada atom, molekul, dan sel, seperti kecerdasan, kemampuan berencana, pengorbanan diri, dan bahkan “keselarasan demokratik”. Sama tak masuk akalnya dengan mengatakan bahwa terciptanya sebuah lukisan cat minyak karena “cat-cat bersama-sama menyusun diri menurut sebuah rencana, dan melakukannya secara demokratis dan penuh harmoni,” begitu pula klaim kaum Mason tentang asal usul kehidupan adalah nonsens.

Ungkapan umum lainnya tentang ajaran takhyul Masonry dan materialismenya adalah gagasan “Ibu Alam” (Mother Nature). Kita menemukan ungkapan ini dalam berbagai film dokumenter, buku, majalah, bahkan iklan; digunakan untuk mengekspresikan kepercayaan bahwa materi tak bernyawa yang menyusun alam (nitrogen, oksigen, hidrogen, karbon, dan lain-lain) memiliki kekuatan sadar, dan bahwa dengan sendirinya menciptakan manusia dan semua makhluk hidup. Mitos ini tidak didasarkan pada observasi ataupun pemikiran logis, tetapi dimaksudkan untuk memengaruhi orang-orang melalui indoktrinasi massal. Tujuannya adalah agar manusia melupakan Tuhan, Pencipta sebenarnya, berpaling kepada paganisme, di mana “alam” dianggap sebagai pencipta.

Masonry berupaya keras membentuk kredo ini, memperkuat, dan menyebarkannya, serta menyokong semua kekuatan sosial yang dianggapnya sebagai sekutu. Sebuah artikel di Mimar Sinan, bertajuk “Pemikiran tentang Konsep dan Evolusi Solidaritas dari Sudut Pandang Ilmiah”, berbicara tentang “keselarasan misterius yang ditata oleh ibu alam” dan menyatakan bahwa ini adalah basis dari filosofi humanis Masonry. Lebih jauh dikatakan bahwa Masonry akan menyokong gerakan-gerakan yang mendukung filosofi ini:

Jika dipandang dari sudut pemberian dan pengambilan material dalam dunia makhluk hidup, bahwa mikroba-mikroba yang bermanfaat yang hidup di bumi dan di dalam tubuh kita, semua tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia ada dalam sebuah keselarasan misterius yang diatur oleh ibu alam, dan bahwa semuanya terus-menerus sibuk dengan solidaritas organik, saya ingin meyakinkan sekali lagi bahwa Masonry akan memandang setiap jenis gerakan psikososial yang didedikasikan untuk kesejahteraan, kedamaian, ketenteraman, dan kebahagiaan, singkatnya setiap gerakan yang berada di jalan menuju humanisme dan kesatuan universal umat manusia, sebagai sarana dan aksi yang memajukan cita-citanya juga. 13

Yang terpenting di antara “sarana dan aksi” yang “memajukan cita-cita Masonry” itu adalah teori evolusi yang diaku-aku berlandasan ilmiah, sebuah dukungan modern bagi materialisme dan humanisme. Melalui penyelidikan yang jujur dan teliti kita akan menemukan hubungan rahasia Masonry dengan kesalahan ilmiah terbesar (teori evolusi) sepanjang masa ini.

Disadur dari buku: “ANCAMAN GLOBAL FREEMASONRY” Karya HARUN YAHYA

Oleh YAHYA HARUN

Notes:

1 Dr. Selami Isindag, Masonluktan Esinlenmeler (Inspirations from Freemasonry), Istanbul 1977, hal. 189, (penekanan ditambahkan)
2 Dr. Selami Isindag, Masonluktan Esinlenmeler (Inspirations from Freemasonry), Istanbul 1977, hal. 190, (penekanan ditambahkan)
3 Dr. Selami Isindag, Masonluktan Esinlenmeler (Inspirations from Freemasonry), Istanbul 1977, hal. 189-190, (penekanan ditambahkan)
4 Hasan Erman, “Masonlukta Olum Sonrasi” (After Death in Freemasonry), Mimar Sinan, 1977, No. 24, hal. 57
5 Dr. Selami Isindag, Masonlugun Kendine Ozgu Bir Felsefesi Var Midir, Yok Mudur? (Does Freemasonry Have an Original Philosophy or Not?), Masonluktan Esinlenmeler (Inspirations from Freemasonry), Istanbul 1977, hal. 97, (penekanan ditambahkan)
6 Wilder Penfield, The Mystery of the Mind: A Critical Study of Consciousness and the Human Brain, Princeton, New Jersey, Princeton University Press, 1975, hal. 80, (penekanan ditambahkan)
7 Roger Penrose, The Emperor’s New Mind, Penguin Books, 1989, hal. 24-25, (penekanan ditambahkan)
8 Roger Penrose, The Emperor’s New Mind, Penguin Books, 1989, hal. 448
9 Onur Ayangil, “Yeni Gnose” (New Gnosis), Mimar Sinan, 1977, No. 25, hal. 20, (penekanan ditambahkan)
10 Enis Ecer, “Gercegin Yolu” (The Path of the Truth), Mimar Sinan, 1979, No. 30, hal. 29, (penekanan ditambahkan)
11 Faruk Erengul, “Evrende Zeka” (Intelligence in the Universe), Mimar Sinan, 1982, No. 46, hal. 27, (penekanan ditambahkan)
12 Albert Arditti, “Hurriyet-Disiplin-Dinamizm-Statizm” (Freedom-Discipline-Dynamism-Statism), Mimar Sinan, 1974, No. 15, hal. 23
13 Naki Cevad Akkerman, “Bilimsel Acidan Dayanisma Kavrami ve Evrimi Uzerine Dusunceler II” (Thoughts About The Concept and the Evolution of Solidarity from the Scientific Point of View II), Mimar Sinan, 1976, No. 20, hal. 49, (penekanan ditambahkan)

ISTIRAHAT

0

[AkhirZaman.org] Istirahat adalah unsur yang mutlak diperlukan bagi kesehatan jasmani dan mental. Kita bukan saja perlu beristirahat dari semua pekerjaan, melainkan juga mengadakan perubahan dari jenis pekerjaan yang dapat memberi manfaat bagi kesehatan. Misalnya, bagi seorang pelajar, perubahan dari pekerjaan otak kepada pekerjaan fisik akan bermanfaat.

Alkitab memberikan sumber istirahat rohani. “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pilullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Matius 11:28, 29)

•    Istirahat Jasmani
Hampir 1/3 hidup kita digunakan untuk tidur. Ketika tidur, baik fungsi tubuh maupun pikiran (mental) dipulihkan. Mutu tidur terbaik adalah pada jam-jam sebelum tengah malam. Untuk tidur yang terbaik, jam tidur janganlah melewati pukul 10 malam. Kita dapat tidur yang terbaik bilamana lambung kita juga beristirahat dari pekerjaan mencerna makanan—paling sedikit 3 jam setelah makan. Resep untuk tidur yang tenang: Kamar Tidur Yang Tenang, Gelap, Berventilasi Baik; Perut Kosong (3 jam setelah makan); Olahraga Yang teratur setiap hari; Hati Nurani Bersih—berdamai dengan Allah.

Masalah-masalah yang timbul akibat kurang tidur adalah: mudah marah, daya ingat menurun, depresi, sulit konsentrasi, menurunnya kesanggupan tubuh untuk memperbaiki dan memulihkan jaringan dan organ dan mencegah penyakit.

•    Istirahat Rohani
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27).

Pikiran perlu beristirahat dari dosa. “Sangat erat hubungan antara pikiran dan tubuh. Bila salah satu terpengaruh maka yang lain ikut merasakan. Kondisi pikiran ikut mempengaruhi kesehatan jauh lebih luas dari yang disadari banyak orang. Banyak dari penyakit-penyakit yang diderita manusia adalah akibat dari depresi mental. Kesedihan, kegelisahan, rasa tidak puas, penyesalan yang dalam, rasa bersalah, ketidakpercayaan, semuanya cenderung merusak daya hidup dan mengundang kerusakan dan kematian.” E.G. White, Ministry of Healing, hlm. 241.

Sabat diciptakan sebagai hari perhentian yang khusus—hari bagi umat Tuhan menerima pemulihan jasmani, mental dan rohani sebagai berkat dari Dia. “Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaanNya.” (Ibrani 4:4).

Mendidik Anak Untuk Dapat Kendalikan Diri Sendiri

0

[AkhirZaman.org] Seringkali anak-anak menangis, mengamuk tak terkendali di tempat umum. Hal tersebut membuat orang tua merasa malu, tapi juga frustasi. Para ahli berpendapat bahwa setiap orang tua dapat membantu anak untuk mengendalikan diri sendiri, mengajari anak cara merespon berbagai situasi tanpa mengikuti dorongan hati.

Dengan mengendalikan diri sendiri, anak dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat dan bersikap terhadap situasi yang membuat stres dengan cara-cara yang lebih positif.

Bayi sampai umur 2 tahun
Bayi dan batita menjadi frustasi karena kesenjangan yang besar antara hal yang ingin mereka lakukan dan apa yang bisa mereka ekspresikan. Mereka sering merespon dengan menangis sambil menjerit. Cobalah mencegah tangisannya dengan mainan atau aktivitas lain. Untuk anak yang berumur 2 tahun, cobalah untuk menerapkan time out (caranya dengan menyuruh anak ke satu tempat selama beberapa saat misalnya pergi ke kamarnya, tunjukkan akibat atau konsekuensi tentang ledakan tangis dan mengajari mereka, lebih baik menyendiri selama beberapa saat daripada menangis dan menjerit.

Umur 3 hingga 5 tahun
Teruskan menggunakan time out tanpa menerapkan batasan waktu khusus. Akhiri time out jika anak sudah tenang. Hal ini akan membantu anak untuk meningkatkan rasa pengendalian diri. Puji anak jika ia tidak kehilangan kendali dalam situasi sulit atau membuat frustasi.

Umur 6 hingga 9 tahun
Ketika anak masuk sekolah, mereka sudah bisa memahami konsep konsekuensi secara lebih baik dan bahwa mereka dapat memilih perilaku yang baik dan yang buruk. Bantulah anak untuk membayangkan lampu pengatur lalu lintas yang harus mereka patuhi dan memikirkan situasi sebelum merespon. Dorong anak untuk pergi dari situasi frustasi selama beberapa menit untuk menenangkan diri ketimbang menangis atau marah.

Umur 10 hingga 12 tahun
Anak yang lebih tua biasanya dapat memahami perasaan mereka dengan lebih baik. Dorong mereka untuk memikirkan apa yang menyebabkan mereka kehilangan kendali kemudian menganalisanya. Jelaskan bahwa kadang situasi yang mengecewakan pada awalnya tidak berubah menjadi sangat buruk. Dorong anak untuk mengambil waktu untuk berfikir sebelum merespon terhadap satu situasi.

Umur 13 hingga 17 tahun
Pada usia ini anak sudah dapat mengendalikan sebagian besar tindakan mereka. Ingatkan mereka tentang konsekuensi jangka panjang. Dorong mereka untuk berhenti sejenak, mengevaluasi situasi yang mengecewakan sebelum merespon atau membicarakan masalah ketimbang kehilangan kendali, menjerit, membanting sesuatu. Jika perlu, disiplinkan mereka dengan menghilangkan sebagian hak istimewa untuk menguatkan pesan bahwa mengendalikan diri itu penting.

Beri contoh yang baik kepada anak untuk menunjukkan cara sehat bereaksi terhadap situasi yang menekan. Walaupun sangat sulit, tahan agar jangan sampai membentak anak ketika sedang mendisiplinkan anak. Tunjukkan dengan sikap yang tegas. Ketika anak tidak dapat mengendalikan dirinya, cobalah untuk tetap tenang dan jelaskan bahwa menjerit, mengamuk, atau membanting sesuatu adalah perilaku yang tidak dapat diterima dan memiliki konsekuensi.

Tindakan Anda dapat menunjukkan bahwa mengamuk, menangis, dll bukan cara yang baik untuk anak agar mendapatkan apa yang diinginkannya. Jelaskan juga konsekuensi yang akan diterimanya.

Jika anak menangis ingin dibelikan sesuatu, jangan kemudian Anda menyerah. Dengan begitu, ia akan tahu bahwa dengan menangis, ia akan mendapatkan yang diinginkannya. Jika Anda sering lepas kendali dan terus membantah, ledakan kemarahan atau tangisan bisa lebih dari 10 menit, bicarakanlah dengan dokter Anda.

Bicarakanlah ke dokter jika anak usia sekolah Anda meledak marah disertai dengan :
1.    Sikap yang tidak bisa diam
2.    Impulsif
3.    Membangkang
4.    Sulit berkonsentrasi
5.    Self esteem rendah

Info-sehat.com

Aroma Parfum Lebih Berbahaya dari Asap Rokok!!

0

[AkhirZaman.org] Seperti yang kita ketahui, dan mungkin banyak dari kita yang menyukai aroma parfum yang biasanya untuk menyegarkan wangi dari pakaian yang kita gunakan, ternyata aroma dari parfum itu berbahaya! Terdapat 500 lebih bahan kimia yang bisa meracuni tubuh menjadi bahan dasar parfum. Saat ini, sejumlah kantor, klub kesehatan, studio yoga, dan tempat umum dibuat peraturan harus bebas wewangian. Tidak hanya asap rokok, ternyata tempat-tempat ini juga melarang orang yang masuk memakai parfum dan wewangian lainnya. Pasalnya, dari hasil penelitian, parfum pun dapat menciptakan polusi udara, atau populer dikenal sebagai ‘polusi parfum’!!!!

Dari hasil penelitian tersebut, tidak sedikit orang yang menderita asma, gangguan perpanasan lainnya, penyakit lingkungan, atau kelelahan berlebihan yang disebabkan terpapar wewangian parfum yang bertahan di udara meski telah lama disemprotkan.

Riset menurut ahli gizi holistik dan naturopati, Michelle Schoffro Cook:

mengatakan terdapat 500 lebih bahan kimia berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum. Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa merusak pembuluh darah atau syaraf otak). Dan, terdapat juga kandungan karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker).

Penelitian ini amat mengejutkan. Bagaimana tidak? Hampir semua wanita, bahkan pria mengenakan parfum. Siapa sangka, banyak bahan kimia yang terkandung dalam parfum atau wewangian lain yang tak kalah berbahaya dibandingkan bahaya asap rokok.

Jika Anda bisa mencium aroma parfum, itu karena bahan molekul sintesis yang beracun dari parfum masuk lewat saluran pernapasan, yang langsung memberikan jalan menuju otak. Yang juga berbahaya, meskipun tidak mencium aromanya, Anda tetap menghirup bahan kimia dari paparan parfum.

akibat cium aroma parfum:
 

Karena itu, otak atau organ tubuh paling vital ini bisa terganggu akibat aroma parfum ini. Sebenarnya, otak dilindungi oleh mekanisme yang tak bisa ditembus zat berbahaya. Sayangnya, hal ini tidak sepenuhnya bisa melindungi otak. Penelitian baru-baru ini menunjukkan system ini dapat membiarkan sejumlah racun lingkungan, termasuk yang terkandung dalam parfum yang dapat masuk ke otak.

Dan, jika sudah masuk ke dalam otak, beberapa racun baru bisa dihilangkan dalam waktu lama dan dengan pengobatan intensif. Kerusakan otak bisa berupa peradangan dan munculnya plak otak. Keduanya merupakan gangguan paling berbahaya pada otak.

Beberapa bahan kimia yang biasa terkandung dalam parfum – antara lain ethanol, benzaldehyde, benzyl acetate, a-pinene, acetone, benzyl alcohol, ethyl acetate, linalool, a-terpinene, methylene chloride, a-terpineol, camphor, dan limonene. Memang, sebagian dari bahan ini memang tidak berbahaya bagi tubuh. Tapi, sebagian lagi bisa menyebabkan otot tubuh tegang, lebih mudah marah, asma, sakit persendian, kelelahan, tenggorokan gatal, sakit kepala, batuk, dan iritasi kulit.

sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6015322

www.diketik.net

PENGANIAYAAN YANG DIALAMI ANAK SUSUTKAN VOLUME OTAK

0

[AkhirZaman.org] Masa kanak-kanak sangatlah penting bagi perkembangan kehidupan seseorang. Segala hal yang terjadi ketika masa kanak-kanak akan membekas dan mempengaruhi perkembangan mental dan fisiknya. Perlakuan buruk dan stres pada awal kehidupan dapat menghambat perkembangan otak.

Sebuah artikel yang dimuat dalam jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menguraikan bukti bahwa kurangnya pengasuhan pada anak-anak menyebabkan volume otak menyusut.

Erin E. Edmiston, BA, dari Yale University bersama rekannya dari Vanderbilt University menyusun informasi dari 42 orang remaja dengan usia 12 sampai 17 tahun tanpa diagnosis psikiatri untuk memeriksa hubungan antara penganiayaan yang dialami anak dengan kelainan volume materi abu-abu di otak.

Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun remaja tidak menunjukkan gangguan kejiwaan secara penuh, ada kekurangan fisik pada materi abu-abu otaknya yang terdeteksi oleh scan otak MRI.

“Diperkirakan sebanyak 3,7 juta anak-anak mendapat penganiayaan setiap tahun di Amerika Serikat. Karena banyak kasus yang tidak terekspose oleh para profesional, angka ini mungkin mungkin lebih kecil dari jumlah sebenanrnya,” kata Edmiston seeprti dilansirMedicalNewsToday.com, Selasa (6/12/2011).

Scan otak MRI menunjukkan penurunan volume corticostriatal-limbik materi abu-abu otak pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kekerasan pada masa kanak-kanaknya.

Subjek penelitian dipilih dari kelompok anak-anak yang diidentifikasi berisiko tinggi mengalami kekerasan atau penganiayaan sejak lahir. Peserta tambahan juga direkrut agar penelitii dapat menentukan tingkat keparahan penganiayaan yang dialami.

Data dikumpulkan melalui kuesioner laporan diri dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan lima subtipe penganiayaan anak, antara lain: Pelecehan Fisik, Pengabaian Fisik, Kekerasan Emosional, Pengabaian Emosional, dan Pelecehan Seksual.

Temuan menunjukkan bahwa perubahan materi otak pada anak perempuan berada di daerah yang terkait dengan regulasi emosi, sedangkan perubahan nateri otak pada laki-laki berada di daerah yang berfungsi mengatur dorongan perilaku atau impuls.

Skor yang diperoleh peserta penelitian dari Kuesioner Trauma Anak atau Childhood Trauma Questionnaire (CTQ) menujukkan korelasi negatif dengan volume materi abu-abu otak di korteks prefrontal, striatum, amigdala, korteks asosiasi sensorik dan cerebellum. Artinya, semakin besar trauma masa kecil yang dialami, semakin kecil volume materi abu-abu di otak.

Di antara kelima subtipe penganiayaan anak, penganiayaan fisik, penelantaran, dan pengabaian emosional lah yang paling terkait dengan penurunan volume materi abu-abu. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara penyalahgunaan emosional atau pelecehan seksual dengan volume otak.

Meskipun remaja yang pernah mengalami penganiayaan belum memiliki gejala-gejala dan perilaku yang dapat memenuhi kriteria diagnosa psikiatri, deteksi dan intervensi dini dapat membantu meningkatkan fungsi dan mengurangi risiko gangguan suasana hati, kecanduan, dan gangguan kejiwaan lainnya.

detikHealth

Vegetarisme: Sebuah Kecenderungan di Kawula Muda

0

[AkhirZaman.org] Pada tahun-tahun belakangan ini, sebuah kecenderungan yang berkembang terhadap vegetarisme dan veganisme di antara kawula muda telah muncul karena meningkatnya kesadaran mereka akan kesehatan, lingkungan, dan kasih sayang terhadap hewan.

Menurut hasil poling yang dilakukan oleh peneliti independen Harris Interactive baru-baru ini,jumlah kawula muda yang vegetarian di Amerika Serikat telah meningkat 70% hanya dalam beberapa tahun terakhir. Survei lain yang diadakan oleh sebuah organisasi nirlaba yang dipersembahkan untuk mendidik publik tentang vegetarisme, menyatakan bahwa 0,5% dari seluruh anak Amerika Serikat yang berumur 6-17 adalah vegan.

Walaupun beberapa orang tua mungkin pada permulaannya bingung tentang bagaimana menyiapkan makanan vegetarian, akan tetapi ada banyak keluarga yang melaporkan bahwa memiliki anak yang vegetarian dapat memperbaiki kebiasaan makan seluruh keluarga dengan cepat, dan beberapa di antaranya mengatakan bahwa mereka berharap dapat mengubah pola makan mereka segera.

Dikarenakan makin meningkatnya kemudahan untuk memperoleh makanan vegetarian pada 10 tahun terakhir ini, banyak keluarga yang mempunyai anak vegetarian melaporkan bahwa sekarang sudah jauh lebih mudah untuk mendapatkan makanan vegetarian untuk anak-anak seperti susu kacang kedelai, sayuran, dan burger vegetarian di toko-toko pangan. Menurut seorang ahli diet yang telah terdaftar dan ibu dari dua vegetarian remaja, “Setiap tahun sepertinya bertambah mudah. Ini bukan hanya toko-toko pangan. Lebih dan lebih banyak lagi sekolah, kampus, dan perguruan tinggi yang telah menambahkan pilihan vegetarian pada menu mereka, demikian juga pada banyak jaringan cepat saji dan restoran keluarga.

Tentu saja, dugaan yang cukup beralasan bahwa seorang anak yang memilih untuk menjadi seorang vegetarian dapat merupakan pengaruh positif pada seluruh keluarga. Menurut hasil survei yang diadakan oleh Pengarsipan Obat untuk Kesehatan Anak dan Remaja baru-baru ini, bila 4.746 anak remaja vegetarian Minnesota dibandingkan dengan teman imbangannya yang tidak vegetarian, kaum muda vegetarian lebih memenuhi standar pemerintah untuk konsumsi lemak secara keseluruhan, lemak jenuh, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

Tapi dapatkah seseorang mendapatkan protein yang cukup dari diet vegetarian? Beberapa teman dan anggota keluarga yang ingin tahu boleh mengajukan pertanyaan ini pada orang tua dari para vegetarian baru ini. Protein adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perawatan, dan perbaikan jaringan tubuh, tapi banyak orang yang terheran- heran saat mengetahui bahwa kebutuhan protein tubuh sebenarnya jauh lebih sedikit dari apa yang dikonsumsi oleh rata-rata orang yang tidak vegetarian. Bahkan untuk mereka yang membutuhkan protein lebih dari orang lain pada khususnya, seperti atlet dan wanita yang hamil atau menyusui, hanya dengan porsi ektra kacang polong, tahu, daging tiruan atau makanan-makanan berprotein tinggi lainnya sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan yang melebihi rekomendasi harian yang dibutuhkan.

Menanggapi perhatian publik, sebuah tinjauan kepustakaan ilmiah dari Asosiasi Diabetes Amerika 2003 menyimpulkan bahwa diet vegetarian dan vegan yang direncanakan dengan baik sangat cocok untuk segala usia. “Sebuah diet vegetarian dapatlah sangat sehat jika dilakukan dengan pandai,” kata Elizabeth Turner, editor eksekutif dari Majalah Times berbasiskan Vegetarian dari Los Angeles. Dan Myrtle McCulloch, seorang asisten profesor untuk nutrisi dari Departemen Kesehatan Internasional Universitas Georgetown di Washington, juga menyetujuinya. Nasihatnya untuk para orangtua dari para vegetarian, khususnya para vegan, agar memastikan mereka mendapatkan vitamin B12 yang cukup, dan menyarankan produk kedelai seperti tahu dan susu kacang kedelai sebagai sumber yang sangat baik dari nutrisi ini. Kepada para orangtua dengan anak-anak yang menyatakan ketertarikannya untuk menjadi vegetarian, dia menasehati, “Hormatilah keinginan anak kalian.”

Sebagai penutup, semakin banyak anak muda yang beralih ke jalur vegetarian berdasarkan kasih dan bangkitnya kesadaran, mereka menyediakan dasar yang tepat untuk generasi yang akan datang dan dunia ini untuk suatu hari menjadi sepenuhnya vegetarian.

Kontaktuhan.org

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
{1 Timotius 4:12}

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?