Sunday, September 21, 2025
Google search engine
Home Blog Page 357

[RH] DIKELABUI OLEH KEKUDUSAN YANG PALSU

0

“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia
jangan jatuh!” (1 Korintus 10:12).

[AkhirZaman.org] Jiwa saya menjadi sangat sedih karena melihat betapa cepat beberapa orang yang telah memiliki terang dan kebenaran mau menerima tipuan-tipuan lblis, dan dikelabui dengan kekudusan yang palsu. Bilamana manusia menyimpang dari batas-batas yang Tuhan sudah tetapkan sehingga kita boleh mengerti posisi kita sebagaimana ditentukan dalam nubuatan, mereka sementara menuju ke tempat yang mereka tidak tahu ke mana.

Saya menanyakan apakah pemberontakan yang sungguh-sungguh itu bisa disembuhkan. Pelajarilah Para Nabi dan Bapa tentang pemberontakan Datan, Korah, dan Abiram. Pemberontakan itu meluas dan mencakup lebih dari dua orang. [Suatu perbandingan dibuat di sini antara pemberontakan Korah dan kemurtadan yang terjadi sekarang yang dipimpin oleh dua orang di suatu ladang]. Pemberontakan itu dipimpin oleh dua ratus lima puluh pemimpin jemaat, orang-orang yang terkenal. Sebutlah pemberontakan itu pemberontakan dan kemurtadan itu kemurtadan, dan kemudian pertimbangkan pengalaman umat Allah di zaman kuno dengan semua ciri-ciri mereka yang dapat ditolak yang dicatat dengan setia di sepanjang berlalunya sejarah. Kitab Suci mengumandangkan, “Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.” ( 1 Korintus 10:11 ). Dan jika para pria dan wanita yang memiliki pengetahuan kebenaran sudah demikian jauh dipisahkan dari Pemimpin mereka yang besar itu sehingga mereka akan bergantung kepada pemimpin besar kemurtadan dan menamakan dia Kristus Kebenaran kita, itu terjadi karena mereka belum masuk lebih jauh dan dalam ke dalam tambang-tambang kebenaran. Mereka belum sanggup untuk membedakan biji-biji yang berharga dari materi dasar. 

Bacalah amaran-amaran yang diberikan secara berlimpah dalam firman Allah sehubungan dengan nabi-nabi palsu yang akan muncul dengan doktrin-doktrin mereka, dan jika sekiranya mungkin akan menyesatkan juga orang-orang pilihan. Dengan amaran-amaran ini, mengapa gereja tidak membedakan yang palsu dari yang asli? Mereka yang dalam cara tertentu sudah disesatkan perlu untuk merendahkan diri mereka di hadapan Allah, dan bertobat dengan tulus, karena mereka sudah dengan mudah disesatkan. Mereka belum bisa membedakan suara Gembala Yang Benar dan suara orang asing. Biarlah mereka semua mengulang kembali bab tentang pengalaman mereka. 

Selama lebih dari setengah abad Allah sudah memberikan terang kepada umat-Nya melalui kesaksian-kesaksian Roh-Nya. Akhirnya pada zaman ini apakah kepada beberapa pria dan istri mereka diberikan izin untuk menipu seluruh orang percaya di gereja, dengan mengumandangkan bahwa suster White adalah salah dan dia adalah seorang penipu? “Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius 7:20).

( 2 SM 393, 394 )

 

Kisah Nyata Tentang Tuhan

0

[AkhirZaman.org] Dokumenter National Geographic The Story of God dimulai dengan pembicaraan aktor Hollywood Morgan Freeman mempertanyakan pertanyaan kuno, “apa yang terjadi saat kita meninggal?” Tetapi dapatkah pertanyaannya ditemukan dengan berkeliling dunia dan mengambil sampel dari berbagai macam agama.

Menariknya, Freeman sendiri memerankan peran “Tuhan” dalam film lebih dari sekali. Dia bukan yang pertama tentunya. Serentetan pemeran telah mengambil peran tersebut – termasuk Groucho Marx, Alanis Morrisette, dan George Burns. Tetapi dalam seri singkat National Geographic yang baru, Freeman membalikkan dan bertanya, “Siapa itu Tuhan?” Di seri pertama dari enam seri yang tayang 3 April 2016, ia pertama-tama menyambut pertanyaan, “Apa yang terjadi saat kita meninggal?”

Untuk memperoleh jawabannya Freeman pergi keliling dunia dan melihat pandangan yang berbeda-beda dari agama tentang kehidupan setelah kematian. Ia merangkak masuk sebuah piramida Mesir untuk belajar hieroglif yang menjelaskan bagaimana memelihara orang yang baru meninggal. Ia mengikuti iring-iringan jenazah melewati kota India Varanasi menuju pembakaran mayat yang terletak di pinggir sungai Gangga. Ia bahkan berdiskusi dengan ilmuwan pemikiran mengunduh otak manusia dan membuat ulang sebuah kebangkitan “digital”.

Saat ia masih muda, Freeman mengalami kehilangan nenek dan saudaranya. “Setiap orang berduka,” katanya, “tetapi beberapa orang memiliki sebuah kepastian yang membantu mereka menopang duka tersebut. Mereka yakin mereka akan melihat kembali orang yang mereka kasihi di surga. Bagi beberapa kita, hal tersebut tidak sesederhana itu.

Satu alasan Freeman mungkin ditantang oleh pertanyaan mengenai kematian mungkin datang dari cara pandangnya akan Tuhan. Di suatu wawancara pada tahun 2012, kepada Freeman ditanyakan kalau-kalau ia menganggap dirinya sendiri ateis atau agnostic. Dia menjawab, “itu adalah sebuah pertanyaan susah karena sebagaimana kukatakan di awal, saya pikir kita menciptakan Tuhan. Jadi kalau saya percaya Tuhan dan saya memang percaya Tuhan, itu adalah karena saya pikir sayalah Tuhan.

Apakah sungguh ada sebuah ilah – ataukah pemikiran akan kuasa yang lebih tinggi tersebut sederhananya adalah sebuah penemuan manusia? Dan akankah kita temukan kebenaran tentang kehidupan setelah kematian dengan mencari di semua agama di dunia – mungkinkah mencari kebenaran lewat consensus?

Banyak bekas ateis telah berkata mereka menemukan sidik jari seorang Perancang di dunia alam. Sementara kita sudah barang tentu dapat menemukan lebih lagi tentang Sang Pencipta dengan memandang hal-hal di sekitar kita, pemahaman kita yang terjelas mengenai Tuhan berasal dari Alkitab, yang dengan akurat menghadirkan alamiahnya Ketuhanan lewat Yesus Kristus. Kalau kita sungguh ingin mengenal Tuhan dan apa yang terjadi saat kita meninggal, kita akan mempelajari buku yang telah Ia berikan bagi kita untuk belajar tentang dia.

Alkitab dengan jelas mengemukakan bahwa “upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Banyak orang Kristen bingung akan apa yang terjadi setelah kematian, kebanyakan sebagai sebuah akibat kesalahpahaman atas Alkitab yang merajalela dalam budaya kita. Kebenarannya adalah bahwa seri “The Story of God” tidak memiliki sebuah jawaban – tetapi Alkitab yang memilikinya.

Hanya Tuhan saja yang kekal dan akan pada suatu saat nanti memberikan kehidupan kekal bagi mereka yang memilih mengikuti-Nya. Sampai pada saat itu, saat seseorang meninggal, mereka beristirahat tanpa kesadaran di kubur sampai kebangkitan. Adalah sebuah kebenaran Anda yang dapat Anda gantungkan dengan pasti.

Untuk mengetahui lebih mengenai orang mati silahkan klik link berikut: http://goo.gl/byiuuZ atau apabila Anda tertarik mempelajari lebih pekerjaan tangan Tuhan yang luar biasa, silahkan klik http://goo.gl/nM8X1T

sumber: http://goo.gl/5RG43M

[RH] PENGHAKIMAN ALLAH MELUAS

0

“Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air” (Wahyu 14:6, 7). 

[AkhirZaman.org] Masa-masa kesukaran berada di depan kita. Penghakiman Allah meluas di seluruh negeri. Bencana-bencana terjadi satu demi satu secara bergantian dengan cepat. Segera Allah akan muncul dari tempat-Nya untuk mengguncang bumi dengan mengerikan,

untuk menghukum penghuninya atas kejahatan mereka. Kemudian la akan berdiri atas nama umat-Nya, dan la akan memberikan perlindungan kepada mereka. la akan melontarkan senjata-Nya yang kekal ke sekeliling mereka untuk melindungi mereka dari segala bahaya. –The Review and Herald, 14 April 1904.

Saya sangat mengkhawatirkan jiwa umat kita. Kita sementara hidup dalam bahaya-bahaya zaman akhir. Suatu iman yang dangkal menghasilkan pengalaman yang dangkal. Ada suatu pertobatan yang perlu disesalkan. Semua pengalaman sejati dalam doktrin-doktrin keagamaan akan memberikan kesan Yahwe. Semua seharusnya melihat diperlukannya pengertian terhadap kebenaran itu bagi diri mereka sendiri secara individu. Kita harus mengerti doktrin-doktrin itu yang sudah dipelajari secara hati-hati dan dengan penuh doa. Sudah dinyatakan kepada saya bahwa di antara umat kita ada suatu kekurangan pengetahuan yang besar tentang kebangkitan dan perkembangan pekabaran malaikat ketiga. Ada kebutuhan yang besar untuk menyelidiki buku Daniel dan buku Wahyu, dan mempelajari ayat-ayat itu secara mendalam, supaya kita boleh tahu apa yang tertulis.

Terang yang sudah diberikan kepada saya sudah sangat memaksa sehingga banyak yang akan pergi dari kita, dan mendengarkan roh-roh yang menipu dan doktrin-doktrin iblis. Tuhan menginginkan supaya setiap jiwa yang menyatakan percaya kepada kebenaran akan memiliki pengetahuan hikmat tentang apakah kebenaran itu. Nabi-nabi palsu akan muncul dan menipu banyak orang. Setiap hal yang bisa digoncangkan akan digoncangkan. Dan karenanya bukankah ini merupakan suatu kewajiban setiap orang untuk mengerti alasan-alasan iman kita? Di tempat di mana didapatkan begitu banyak khotbah seharusnya ada penyelidikan yang lebih dalam terhadap firman Allah, ayat demi ayat, dan penyelidikan bagi adanya bukti-bukti yang kuat yang mendukung doktrin-doktrin yang mendasar yang sudah membawa kita ke tempat di mana kita berada sekarang, yaitu di atas panggung kebenaran yang abadi.

( 2 SM 391, 392)

 

[RH] TIDAK PERLU TAKUT

0

“Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!” (Kisah 18:29b).

[AkhirZaman.org] Ketika saya berlayar dari Portland, Maine, ke Boston, bertahun-tahun lalu, badai menimpa kami, dan ombak yang besar mengombang-ambingkan kami ke sana ke mari. 

Tempat-tempat lilin jatuh, dan peti-peti bergulingan dari sisi ke sisi, seperti bola. Para penumpang ketakutan, dan banyak yang menjerit, sambil menunggu datangnya kematian.

Tidak lama kemudian jurumudi datang ke atas dek. Sang kapten berdiri dekat si jurumudi sementara memegang kemudi, dan menyatakan rasa takut terhadap arah yang sedang dituju kapal itu. “Apakah Anda akan memegang kemudi?” Tanya jurumudi. Sang kapten tidak siap untuk melakukan hal itu, karena ia tahu bahwa ia kurang pengalaman. Maka beberapa penumpang menjadi gelisah, dan mengatakan bahwa mereka takut jurumudi akan menabrakkan mereka ke atas batu-batu karang. “Apakah Anda akan memegang kemudi?” tanya jurumudi; tetapi mereka berdua tahu bahwa mereka tidak dapat mengendalikan kemudi itu.

Bilamana engkau merasa bahwa pekerjaan berada dalam bahaya, berdoalah, “Tuhan, berdirilah di samping kemudi. Bawalah kami melewati kesusahan. Bawalah kami dengan selamat ke pelabuhan.” Tidakkah kita memiliki alasan untuk percaya bahwa Tuhan akan membawa kita hingga tiba dengan sorak kemenangan? Sebelum saya, ada banyak yang tangannya sudah tua dalam pekerjaan. Saya telah mengenal beberapa dari antara kamu selama tiga puluh tahun terakhir. Saudara-saudara bukankah kita telah melihat krisis demi krisis menimpa pekerjaan itu, dan bukankah Tuhan telah menuntun kita, dan menempa kita demi kemuliaan nama-Nya? Tidak dapatkah engkau percaya kepada-Nya’? Tidak dapatkah engkau mempercayakan pekerjaan itu kepada-Nya’? Dengan pikiranmu yang fana engkau tidak dapat mengerti bagaimana pemeliharaan Allah itu bekerja. Biarkan Allah menjaga pekerjaan-Nya sendiri.—The Review and Herald, 20 September 1892.

Kedatangan Tuhan sudah lebih dekat daripada ketika kita pertama kali percaya. Alangkah luar biasa memikirkan bahwa pertentangan besar tidak lama lagi akan berakhir! Pada penutupan pekerjaan kita akan menemui bahaya-bahaya yang kita tidak tahu bagaimana menghadapinya; tetapi biarlah kita tidak melupakan bahwa tiga kuasa besar disurga sedang bekerja, bahwa tangan llahi berada di atas kemudi, dan bahwa Allah akan membuat tujuan-Nya terlaksana. la akan menghimpun dari dunia suatu umat yang akan melayani-Nya dalam kebenaran. Bahaya-bahaya menakutkan berada di depan mereka yang memikul tanggung jawab dalam pekerjaan Tuhan-membahayakan pikiran yang membuat saya gemetar. Tetapi perkataan itu datang, “Tangan-Ku berada di atas kemudi, dan dalam pemeliharaan-Ku Aku akan melaksanakan rencana Ilahi.”- The Review and Herald, 5 Mei 1903.

( 2 SM 390, 391 )

 

[RH] TIDAK ADA ORGANISASI BARU

0

“Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh” (2 Petrus 3:17).

[AkhirZaman.org] Setelah zaman berlalu, Allah mempercayakan kepada para pengikutnya yang setia prinsip-prinsip kebenaran masa kini yang lndah. 

Prinsip-prinsip ini tidak diberikan kepada mereka yang tidak mengambil bagian dalam memberikan pekabaran malaikat pertama dan kedua. Prinsip-prinslp tersebut diberikan kepada para pekerja yang ikut mengambil bagian dalam pekerjaan itu sejak mulanya. Mereka yang lewat melalui pengalaman-pengalaman ini harus menjadi teguh seperti batu karang kepada prinsip-prinsip yang telah menjadikan kita MAHK.

Mereka harus menjadi para pekerja bersama-sama dengan Allah, mengikatkan kesaksian dan memeteraikan hukum itu di antara murid-murid-Nya. Mereka yang mengambil bagian dalam mendirikan pekerjaan kita di atas landasan kebenaran Alkitab, mereka yang mengetahui rambu-rambu jalan yang menunjukkan jalan yang benar, harus dihormati sebagai para pekerja yang nilainya paling tinggi. Mereka dapat berbicara dari pengalaman pribadi, mengenai kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Orang-orang ini tidak akan mengizinkan iman mereka berubah menjadi tidak setia; mereka tidak akan mengizinkan panji malaikat ketiga direbut dari tangan mereka. Mereka akan memegang permulaan keyakinan mereka dengan teguh sampai kesudahan. Tuhan telah menyatakan bahwa sejarah masa silam akan terulang kembali ketika memasuki penutupan pekerjaan ini. Setiap kebenaran yang telah diberikan-Nya untuk zaman akhir ini harus diberitakan kepada dunia. Setiap tiang yang telah didirikan-Nya harus diperkuat. Sekarang kita tidak boleh melangkah keluar dari landasan yang didirikan Allah. Sekarang kita tidak boleh memasuki suatu organisasi baru; karena ini akan berarti kemurtadan dari kebenaran.—-Manuscript 129, 1905.

Tidak perlu bimbang, tidak perlu takut bahwa pekerjaan ini tidak akan berhasil. Allah adalah pengatur pekerjaan ini, dan la akan mengatur segala sesuatu dengan tertib. Jika hal-hal memerlukan penyesuaian pada puncak pekerjaan ini, Allah akan mengurusnya, dan bekerja untuk membenarkan yang salah. Biarlah kita memiliki iman supaya Allah akan membawa kapal mulia yang membawa umat Allah dengan selamat ke pelabuhan.

( 2 SM 389, 390 )

 

[RH] KEYAKINAN DISERANG

0

“Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula” ( lbrani 3:14 ).

[AkhirZaman.org] Saya memberikan kesaksian terhadap hal-hal yang saya sudah lihat, hal-hal yang saya sudah dengar, hal-hal yang tangan saya sudah pegang yaitu firman kehidupan.

Dan kesaksian ini saya tahu sebagai kesaksian tentang Bapa dan Anak. Kita sudah melihat dan memberikan kesaksian bahwa kuasa Roh Kudus sudah mengenai penyampaian kebenaran itu, memberikan amaran dengan pena dan suara, dan memberikan pekabaran-pekabaran dalam urutannya. Menyangkal pekerjaan ini adalah menyangkal Roh Kudus, dan akan menempatkan kita dalam kelompok yang menyimpangkan iman, dengan memberikan perhatian kepada roh-roh yang menipu itu. 

Musuh itu akan membuat segala hal untuk menjatuhkan keyakinan orang-orang percaya dalam pilar iman kita terhadap pekabaran di masa lalu, yang sudah menempatkan kita pada panggung kebenaran abadi yang tinggi, dan yang sudah menetapkan dan memberikan ciri pada pekerjaan itu. Tuhan Allah Israel sudah memimpin umat-Nya dengan membukakan kepada mereka kebenaran yang berasal dari surga. Suara-Nya sudah terdengar, dan masih terdengar, yang mengatakan, “Majulah dari kekuatan kepada kekuatan, dari anugerah kepada anugerah, dari kemuliaan kepada kemuliaan.” Pekerjaan itu menguat dan meluas, karena Tuhan Allah Israel adalah pertahanan umat-Nya.

Mereka yang memiliki suatu pegangan terhadap kebenaran secara teoritis, dengan ujung-ujung jarinya, yang belum membawa prinsip-prinsipnya ke dalam tempat kesucian yang paling dalam dari jiwa, tetapi yang sudah menjaga kebenaran vital itu di tempat yang terluar, tidak akan melihat apa pun yang kudus dalam sejarah masa lalu umat ini yang sudah menjadikan mereka sebagaimana mereka adanya, dan telah memantapkan mereka sebagai pekerja-pekerja misionaris yang bersungguh-sungguh, yang bertekad, di dunia. 

Kebenaran masa kini adalah indah, tetapi orang yang hatinya belum dihancurkan oleh jatuh ke batu karang Yesus Kristus, tidak akan melihat dan mengerti apa kebenaran itu. Mereka akan melihat apa yang menyenangkan pikiran mereka, dan akan mulai membuat landasan lain dari apa yang telah diletakkan. Mereka akan memuji-muji kesombongan dan harga diri mereka sendiri, sambil mengira bahwa mereka sanggup menghilangkan tiang-tiang iman kita, dan menggantinya dengan tiang-tiang yang mereka rancang.

lni akan terus berlangsung sepanjang zaman. Setiap orang yang telah menjadi pelajar Alkitab akan melihat dan mengerti keadaan khidmat dari orang-orang yang hidup pada suasana penutupan sejarah dunia ini. Mereka akan merasakan ketidakmampuan dan kelemahan mereka sendiri, dan akan menjadikan hal itu urusan pertama mereka untuk tidak hanya semata-mata suatu bentuk kesalehan, tetapi juga suatu hubungan penting dengan Allah. Mereka tidak akan berani berhenti sebelum Kristus terbentuk di dalam hati, yakni pengharapan kemuliaan. Diri akan mati; kesombongan akan diusir dari jiwa, dan mereka akan memiliki kelemahlembutan dan kerendahan hati Kristus.—Manuscript 28, 1890.

( 2 SM 388, 389 )

 

Mississipi Terapkan Undang-undang Anti Gay

0

 

[AkhirZaman.org] Negara bagian Mississippi di Amerika Serikat mengesahkan undang-undang yang dianggap anti gay, memungkinkan perusahaan atau pemberi jasa untuk menolak permintaan dari warga homoseksual.

UU ini disahkan oleh Gubernur Mississppi, Phil Bryant, pada Selasa (5/4). Dengan undang-undang ini, penyedia layanan pernikahan, dengan alasan agama, berhak menolak melayani pasangan homoseksual tanpa perlu takut digugat oleh para aktivis pegiat hak-hak gay.UU ini juga memungkinkan para pengusaha untuk mengatur cara berpakaian karyawannya berdasarkan agama yang mereka anut. Dengan UU ini, negara juga memberikan kebebasan perusahaan untuk melarang kaum gay menggunakan toilet serta loker sesuai identitas gender mereka tanpa ada campur tangan pemerintah negara bagian.

Gubernur Bryant dalam pernyataannya mengatakan, UU ini “untuk melindungi warga beragama dan keyakinan moral individu, organisasi dan perusahaan swasta dari aksi diskriminasi pemerintah negara bagian.”

Mississippi adalah negara bagian terbaru yang mengikuti tren serupa di Amerika Serikat. Sebelumnya North Carolina telah lebih dulu menerapkan UU anti gay, melarang warga homoseksual menggunakan toilet sesuai dengan identitas gender.

Tennessee juga tengah menggarap undang-undang serupa untuk diterapkan di sekolah. Missouri telah masuk dalam radar kelompok hak-hak sipil AS karena menerapkan undang-undang yang dianggap diskriminatif itu.

Tren anti gay ini bermula sejak Mahkamah Agung Amerika Serikat melegalkan pernikahan sejenis. Penentangan berdatangan dari kelompok konservatif, terutama dari komunitas gereja.

Lembaga pegiat HAM AS American Civil Liberties Union, ACLU, mengkritik UU Mississippi yang akan diberlakukan Juli itu. Kritikan yang sama juga datang dari Gubernur New York Andrew Cuomo yang melarang kunjungan kerja yang tidak penting ke Mississippi.”Kami akan terus menolak politik pemisahan. UU Mississippi ini sangat menyedihkan, menyiratkan kebencian dan rasa ketidakadilan,” kata Cuomo.

ACLU mengatakan akan mengajukan gugatan federal atas UU Mississippi itu. Saat ini, ACLU tengah dalam proses menggugat UU yang sama di North Carolina. Walau banyak penentangan, namun dua pertiga warga Mississipi berdasarkan survei Dewan Riset Keluarga, sebuah kelompok lobi Kristen, mendukung UU ini.

http://goo.gl/UxzeyN

“Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” ( Kisah Para Rasul 10: 35).”

“tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.” ( Roma 2:8).

9 Janji Di Alkitab Saat Anda Merasa Sendirian

0

Jika Anda merasa sendiri, kami berdoa agar Anda mengijinkan Tuhan menghibur Anda …
[AkhirZaman.org] Apakah Anda merasa sendiri? Sangatlah aneh, di saat sekeliling orang banyak dan masih merasa sangat sepi. Kenyataannya, Anda dapat merasa sepi di antara orang-orang yang menyayangi Anda; mungkin mereka tidak memahami apa yang Anda alami, setidaknya tidak sepenuhnya memahami. Tetapi, ada seseorang yang mengerti hatimu sepenuhnya. Dia tahu apa yang engkau pikirkan, merasakan setiap emosimu, dan rindu agar Anda mengetahui bahwa Dia bersama Anda dan hanya untuk Anda. Bergembiralah dalam Janji-Nya…

1. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya—yaitu Roh kebenaran … Aku tidak akan meninggalkanmu sebagai yatim piatu; Aku datang kembali kepadamu” (Yohanes 14:16–18). Anda tidak akan ditinggalkan-Nya karena Yesus berjanji akan selalu bersamamu; bahkan Dia akan didalam kamu melalui Roh Kudus-Nya.

2. “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mazmur 46:1). Banyak situasi yang menyusahkan dalam kehidupan yang membuat anda merasa sendiri dan tidak aman, tapi Tuhan “selalu siap dengan pertolongannya” tepat pada waktu-Nya.

3. “Sekalipun Ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku.” (Mazmur 27:10). Sekalipun orang-orang yang dekat dengan Anda meninggalkan, Tuhan yang penuh kasih akan mengingat engkau, melindungi, dan when those closest to your heart turn away, the God of love will remain with you, safeguard you, and dengan kelembutan-Nya melihat segala kebutuhanmu.

4. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman.” (Matius 28:20). Sepanjang Anda merindukan kehadiran-Nya, tidak ada waktu dimana Tuhan akan meninggalkan anda untuk berjuang sendirian.

5. “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” (Mazmur 147:3). Terkadang patah hati yang membuat kita merasa sendiri, tetapi janji Tuhan untuk menyembuhkan luka dan memegang engkau agar lebih dekat kepada-Nya.

6. “ ‘Biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang,’ firman Tuhan yang mengasihani engkau.” (Yesaya 54:10). Tuhan sangat setia, engkau dapat bergantung pada pemeliharaan-Nya dan perhatian-Nya sekalipun gunung menghancurkan sekelilingmu!

7. “Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong.” (Mazmur 18:7). Anda tidak perlu merasa bahwa tidak ada yang mendengarkan Anda, karena Bapamu yang di sorga selalu mendengar dan mengerti.

8. “Sebab Aku ini, Tuhan Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu; ‘Janganlah takut’,” (Yesaya 41:13). Kesepian akan lenyap ketika Anda menyadari Tuhan yang maha besar akan memegang tangan Anda!

9. “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah gemetar.. sebab Tuhan Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (Ulangan 31:6). Pencipta alam semesta adalah di rekan sekerja Anda, dan Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda!

Bersemangatlah dalam kasih-Nya pada Juruselamat Anda, ketahuilah Dia akan selalu berdiri di samping Anda. Dan mengapa tidak berbagi kasih ini dengan seseorang yang Anda cintai?

 

sumber: http://goo.gl/roVjpW

ISIS Terus Aniaya Warga Kristen di Raqqa, Suriah

0

[AkhirZaman.org] Warga Kristen, yang telah tinggal di Raqqa selama berabad-abad, terdiri dari hampir lima persen dari 400.000 penduduk sebelum perang, kata para aktivis setempat. Militan ISIS terus menganiaya warga Kristen yang tersisa sedikit dan mencegah mereka meninggalkan Raqqa, Suriah. Demikian dikatakan oleh para aktivis lokal kepada VOA.

Warga Kristen, yang telah tinggal di Raqqa selama berabad-abad, terdiri dari hampir lima persen dari 400.000 penduduk sebelum perang, kata para aktivis setempat. Persentase itu telah secara dramatis menurun setelah Raqqa jatuh ke tangan pemberontak anti-pemerintah dan kemudian diambil alih oleh militan ISIS pada tahun 2014, yang kemudian menjadi ibukota de-facto mereka.

Para aktivis melaporkan bahwa 43 keluarga Kristen tetap tinggal di kota itu. Mereka tidak mampu melarikan diri dari kota itu seperti yang dilakukan oleh warga Kristen lainnya ketika militan mengambil alih Raqqa, kata mereka. Ketika militan ISIS merebut Raqqa pada bulan Januari 2014, mereka memberikan tiga pilihan kepada warga Kristen: masuk Islam, meninggalkan kota itu, atau menghadapi kematian.

Banyak keluarga Kristen meninggalkan kota itu untuk menghindari penganiayaan.

Shahinian mengatakan keluarganya dan warga Kristen lainnya merasa melekat pada rumah dan tanah mereka di Raqqa, tapi perlakuan ISIS menjadi begitu tidak tertahankan sehingga mereka harus melarikan diri dan meninggalkan semuanya. Desember lalu, “ibu saya adalah yang terakhir dari keluarga saya yang melarikan diri,” katanya kepada VOA.

ISIS memberlakukan seperangkat aturan ketat terhadap orang Kristen, memaksa mereka mematuhi aturan berpakaian warga Muslim dan membayar jizyah, bentuk pajak agama Islam khusus bagi non-Muslim.

Issa, seorang aktivis mengatakan ketika ia tinggal di Raqqa, militan menculik dan membunuh seorang pemuda Kristen karena memiliki tato berbentuk salib di lengannya. Ada ratusan insiden di mana ISIS menarget penduduk Kristen di kota itu, katanya.

Harta benda milik warga Kristen telah disita oleh para komandan ISIS dan warga Kristen yang tetap tinggal di kota itu dilarang membeli properti oleh undang-undang ISIS, katanya. [lt/is]

http://goo.gl/uzigVr

“orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak, dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.” ( Markus 10:30 )

“Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. “ ( Yohanes 15:20 )

KEBANGUNAN KEAGAMAAN YANG BESAR (1)

0

[AkhirZaman.org] Sebuah kebangunan agama di bawah pengumuman kedatangan Kristus yang segera, diramalkan dalam nubuatan pekabaran malaikat yang pertama yang terdapat dalam Wahyu 14.  Seorang malaikat tampak terbang “ditengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa, dan suku, dan bahasa dan kaum.” “Dengan suara nyaring,” ia mengabarkan pekabaran itu, “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” (Wah. 14:6,7).

Fakta bahwa seorang malaikat dikatakan menjadi jurukabar amaran ini adalah sesuatu yang penting dan berarti. Oleh kemurnian, kemuliaan, dan kuasa Jurukabar Surgawi itu, hikmat ilahi berkenan menyatakan sifat pekerjaan yang tinggi yang harus dicapai oleh pekabaran dan kuasa dan kemuliaan yang menyertainya. Dan malaikat yang terbang di “tengah-tengah langit” dan “suara nyaring” dengan mana amaran itu disuarakan, dan penyebarluasan kepada semua “yang diam di atas bumi” — “kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,” — membuktikan betapa cepatnya pergerakan itu menyebar ke seluruh dunia.

Pekabaran itu sendiri memancarkan terang seperti pada saat pergerakan ini dimulai. Ia dinyatakan sebagai bagian dari “Injil kekal.” Dan pekabaran itu mengumumkan pembukaan penghakiman. Kabar keselamatan telah disiarkan pada segala zaman, tetapi pekabaran ini adalah bagian dari Injil yang dapat dikabarkan hanya pada akhir zaman, karena hanya sesudah itulah benar bahwa saat penghakiman telah tiba. Nubuatan-nubuatan itu menyatakan suatu rentetan peristiwa yang menuntun kepada dimulainya penghakiman. Hal ini terutama benar dalam buku Daniel. Tetapi bagian dari nubuatan ini yang berhubungan dengan akhir zaman, telah diperintahkan kepada Daniel agar disembunyikan dan dimeteraikan “sampai pada akhir zaman.” Kita tidak boleh memberitakan berita tentang penghakiman sebelum tiba waktunya, yang didasarkan atas penggenapan nubuatan-nubuatan itu. Tetapi pada akhir zaman, kata nabi itu, “banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Daniel 12:4).

Rasul Paulus mengamarkan gereja agar jangan mencari kedatangan Kristus pada zamannya. “Sebab sebelum hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka yang harus binasa.” (2 Tes. 2:3). Kita tidak bisa melihat kedatangan Tuhan sebelum kemurtadan besar, dan pemerintahan yang lama dari “manusia durhaka.” “Manusia durhaka,” yang juga dijuluki “rahasia kejahatan,” “si manusia jahanam,” dan “si jahat,” melambangkan kepausan, yang mempertahankan supremasinya selama 1260 tahun, sebagaimana diramalkan dalam nubuatan. Masa ini berakhir pada tahun 1798. Kedatangan Kristus tidak akan terjadi sebelum waktu itu. Rasul Paulus menutupi seluruh dispensasi Kristen sampai tahun 1798 dengan amarannya. Saat setelah waktu inilah pekabaran kedatangan Kristus yang kedua kali itu dikabarkan.

Tidak ada pekabaran yang seperti itu pernah diberitakan pada masa lalu. Paulus, sebagaimana kita lihat, tidak mengkhotbahkannya, ia menunjukkan saudara-saudaranya kepada hari depan yang jauh kepada kedatangan Tuhan. Para Pembaharu tidak memberitakannya. Martin Luther menempatkan penghakiman itu kira-kira 300 tahun di muka zamannya. Akan tetapi sejak tahun 1798 buku Daniel telah dibukakan meterainya, pengetahuan akan nubuatan telah dipertambahkan, dan banyak yang telah mengabarkan berita penghakiman yang sudah dekat.

Seperti Pembaharuan besar pada abad ke enam belas, Pergerakan Advent muncul di berbagai negeri Kekristenan pada waktu yang bersamaan. Baik di Eropa maupun di Amerika orang-orang beriman dan yang penuh doa telah dituntun untuk mempelajari nubuatan, dan meneliti catatan-catatan yang diilhamkan. Mereka menemukan bukti bahwa akhir dari segala sesuatu sudah dekat. Di berbagai negeri ada badan-badan Kristen yang terpencil yang, sama sekali hanya mempelajari Alkitab, sampai pada keyakinan bahwa kedatangan Juru Selamat sudah dekat.

Pada tahun 1821, tiga tahun setelah Miller sampai pada keterangan (eksposisi) nubuatan-nubuatan yang menunjuk kepada waktu penghakiman, Dr. Joseph Wolff, “misionaris ke seluruh dunia,” mulai menyiarkan kedatangan Tuhan yang segera. Wolf lahir di Jerman, dari keturunan Iberani, ayahnya seorang rabbi Yahudi. Pada masa remaja ia telah yakin kebenaran agama Kristen. Selaku seorang yang aktif dan berpikiran cerdas, ia telah menjadi pendengar yang menaruh perhatian kepada pembicaraan-pembicaraan yang diadakan di rumah ayahnya, pada waktu orang-orang Iberani yang taat berkumpul setiap hari untuk memperbincangkan pengharapan dan perkiraan orang-orang mereka, kemuliaan kedatangan Mesias, dan pemulihan Israel. Pada suatu hari ia mendengar Yesus orang Nasaret diperbincangkan, lalu anak itu bertanya siapa Dia. “Seorang Yahudi yang sangat berbakat,” jawabnya, “tetapi pada waktu ia berpura-pura jadi Mesias, pengadilan Yahudi menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya.” “Mengapa,” kembali penanya bertanya, “Yerusalem dihancurkan, dan mengapa kita ditawan?” “Wah, wah!” jawab ayahnya, “karena orang-orang Yahudi membunuh nabi-nabi.” Pikiran segera timbul pada anak itu, “mungkin Yesus juga adalah seorang nabi, dan orang Yahudi membunuh Dia sedangkan Dia tidak bersalah.” — “Travels and Adventures of Rev. Joseph Wolff.” Vol. I, p. 6.(ed.1860). Begitu kuat perasaan ini mempengaruhinya, sehingga walaupun ia dilarang memasuki gereja Kristen, sering ia tinggal di luar untuk mendengarkan khotbah.

Pada waktu ia baru berumur tujuh tahun, ia membual kepada seorang tetangga, seorang orang Kristen yang sudah tua, mengenai kemenangan Israel di masa depan pada waktu kedatangan Mesias. Orang tua itu berkata dengan lembut, “Hai anakku, saya katakan kepadamu siapa Mesias yang sebenarnya. Ia adalah Yesus orang Nasaret, . . . yang telah disalibkan oleh nenek moyangmu, seperti yang telah mereka lakukan kepada nabi-nabi zaman dahulu. Pulanglah ke rumah dan baca fatsal 53 buku Yesaya, maka engkau akan yakin bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” — “Travels and Adventures of Rev. Joseph Wolff,” Vol. I, p. 7. Anak itu segera yakin. Ia pulang ke rumah dan membaca Kitab Suci, dengan kagum ia melihat betapa sempurnanya hal itu digenapi pada diri Yesus orang Nasaret. Apakah benar kata-kata orang Kristen itu? Anak itu meminta penjelasan nubuatan itu dari ayahnya. Tetapi ayahnya diam dan marah sehingga ia tidak pernah berani lagi menyinggung masalah itu. Tetapi, hal ini hanya menambah kerinduannya untuk mengetahui lebih banyak mengenai agama Kristen.

Pengetahuan yang ia cari tidak bisa ia peroleh di rumahnya yang keluarga Yahudi, sebab begitu ketat dihindarkan daripadanya dan dilarang. Tetapi pada waktu ia berumur sebelas tahun, ia meninggalkan rumah ayahnya dan pergi berkelana untuk mencari pendidikan, untuk memilih agamanya dan pekerjaan seumur hidupnya. Untuk sementara ia tinggal di rumah sebuah keluarga, tetapi segera diusir dari sana sebagai seorang yang murtad. Sekarang ia sendirian, tanpa uang sesenpun ia mengadakan perjalanan di antara orang-orang asing. Ia pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, belajar dengan rajin dan membiayai dirinya dengan mengajar bahasa Iberani. Melalui pengaruh seorang instruktur Katolik, ia dituntun untuk menerima iman Romawi, dan bermaksud menjadi seorang misionaris kepada bangsanya sendiri. Dengan tujuan ini, beberapa tahun kemudian, ia pergi belajar di College of the Propaganda di Roma. Di sini, ia dituduh sebagai seorang murtad, seorang bida’ah karena kebiasaannya berpikir bebas dan berbicara terus terang. Ia menyerang secara terus terang penyalahgunaan gereja dan mengajak mengadakan pembaharuan seperlunya. Walaupunpada mulanya ia diperlakukan secara istimewa oleh pejabat-pejabat kepausan, tetapi tidak berapa lama kemudian ia diusir dari Roma. Di bawah pengawasan gereja ia pergi dari satu tempat ke tempat lain, sampai akhirnya jelas bahwa ia tidak bisa tunduk kepada perhambaan Romanisme. Ia dinyatakan sebagai seorang yang tidak bisa diperbaiki dan dibiarkan dengan bebas kemana ia suka pergi. Sekarang ia pergi ke Inggeris, dan mengaku mempunyai iman Protestan. Ia bergabung dengan Gereja Inggeris. Setelah belajar selama dua tahun, ia berangkat pada tahun 1821 untuk memulai misinya.

second coming CopyPada waktu Wolff menerima kebenaran yang agung, yaitu kedatangan Kristus yang pertama sebagai “seorang yang susah dan biasa dengan penderitaan.” ia melihat bahwa nubuatan-nubuatan menyatakan dengan jelas kedatangan-Nya yang kedua kali dengan kuasa dan kemuliaan. Pada waktu ia berusaha menuntun umat-Nya kepada Yesus dari Nasaret sebagai Yang Dijanjikan, dan menunjukkan mereka kepada kedatangan-Nya yang pertama dalam kehinaan sebagai korban bagi dosa-dosa manusia, ia juga mengajarkan kepada mereka mengenai kedatangan-Nya yang kedua kali sebagai raja dan pelepas.

“Yesus orang Nasaret, Mesias yang benar,” katanya, “yang tangan-Nya dan kaki-Nya telah dipaku, yang telah dibawa ke pembantaian seperti seekor anak domba, seorang orang susah yang sudah biasa dengan penderitaan, yang adalah tongkat kerajaan yang diambil dari suku Yehuda dan pemerintahan di antara kedua kakinya datang untuk pertama kali, Ia akan datang untuk kedua kalinya dalam awan dengan bunyi sangkakala penghulu malaikat,” — Wolff, “Researches and Missionary Labours,” p. 62 (ed. 1835), “dan akan berdiri di atas Bukit Zaitun. Dan pemerintahan, yang pernah diberikan kepada Adam pada waktu kejadian, tetapi hilang dari tangannya(Kej. 1:26; 3:17) akan diserahkan kepada Yesus. Ia akan menjadi raja atas seluruh dunia. Rintihan dan ratapan semua makhluk ciptaan akan berakhir, tetapi nyanyian pujian dan ucapan syukur akan terdengar . . . . Bilamana Yesus datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, dengan malaikat-malaikat kudus, . . . orang-orang percaya yang sudah mati akan bangkit dahulu.(1 Tes. 4:16; 1 Kor. 15:23). Inilah yang kita orang-orang Kristen sebut kebangkitan yang pertama. Kemudian dunia binatang akan mengubah alamiahnya (Yes. 11:6-9), dan tunduk kepada Yesus (Maz. 8). Terjadilah perdamaian universal.” — “Journal of the Rev. Joseph Wolff,” pp. 378,379 (ed.1839). “Sekali lagi Tuhan akan melihat dunia ini, dan berkata, ‘Lihatlah, semuanya baik adanya.'” — Idem, p. 294.

Wolff percaya bahwa kedatangan Tuhan itu sudah dekat, dan penafsirannya akan masa-masa nubuatan itu menempatkan hari kebinasaan besar itu atau hari penyempurnaan besar itu beberapa tahun sesudah waktu yang ditunjukkan oleh Wm. Miller. Kepada mereka yang mengutip dari Alkitab, “Tetapi tentang hari dan ketikanya tak seorangpun yang tahu,” bahwa tak seoranpun yang tahu mengenai dekatnya kedatangan itu, Wolff menjawab, “Apakah Tuhan kita mengatakan bahwa hari dan ketikanya itu tidak akan pernah diketahui? Bukankah Ia memberikan kepada kita tanda -tanda zaman agar kita tahu paling sedikit kedatangan-Nya yang sudah mendekat?, sebagaimana seseorang yang mengetahui bahwa musim panas sudah mendekat oleh melihat ranting-ranting pohon ara mulai melembut dan mulai bertunas? (Maz. 24:32). Apakah kita tidak boleh mengetahui waktunya, sementara Ia sendiri mengajak kita untuk tidak hanya membaca buku nabi Daniel, tetapi juga mengertinya? Dan dalam buku Daniel itu sendiri dikatakan bahwa firman itu dimeteraikan sampai akhir zaman (memang demikianlah halnya pada zamannya) dan bahwa ‘banyak orang akan menyelidikinya’ (istilah Ibrani untuk mengatakan memperhatikan dan memikirkan mengenai waktu), ‘dan pengetahuan’ (mengenai waktu itu) ‘akan dipertambahkan.’ (Dan. 12:4). Disamping itu, Tuhan kita tidak bermaksud dengan mengatakan ini bahwa waktunya yang sudah dekat tidak akan diketahui, tetapi ‘hari dan jam yang tepat tak seorangpun yang tahu.’ Ia mengatakan bahwa cukup mengetahui dari tanda-tanda zaman untuk mendorong kita bersedia kepada kedatangan-Nya itu, sebagaimana Nuh menyediakan bahtera.” — Wolff, “Research and Missionary Labours,” pp. 404,405.

Mengenai cara penafsiran Alkitab yang umum atau penafsiran Alkitab yang salah, Wolff menulis, “Sebagian besar gereja Kristen telah menyimpang dari arti sederhana Alkitab itu, dan telah beralih ke cara berpikir khayal orang-orang Buddha; mereka percaya bahwa kebahagiaan manusia di masa yang akan datang akan terdiri dari melayang-layang di udara, dan menyangka bahwa bilamana mereka membaca orang Yahudi; mereka harus memahami orang kafir; dan bilamana mereka membaca Yerusalem, mereka harus memahami gereja. Dan jikalau dikatakan dunia, artinya langit; dan untuk kedatangan Tuhan mereka harus mengerti kemajuan perkumpulan-perkumpulan misionaris; dan naik ke bukit rumah Tuhan, menyatakan pertemuan kelompok Metodis besar.” — “Journal of the Rev. Joseph Wolff,” p. 96.

Selama dua puluh empat tahun, dari tahun 1821-1845, Wolff menjelajahi Mesir dan Abessinia di Afrika, melintasi Palestina, Syria, Persia, Bokhara dan India di Asia. Ia juga mengunjungi Amerika Serikat, dalam perjalanan untuk berkhotbah di pulau St. Helena. Ia tiba di New York pada bulan Agustus 1837, dan setelah berkhotbah di kota itu ia berkhotbah di Philadelphia dan Baltimore, dan akhirnya menuju Washington. Di sini ia berkata, “atas usul yang dikemukakan bekas presiden John Quincy Adam, dalam salah satu rapat-rapat Kongres, dengan suara bulat Kongres menyetujui Gedung Kongres saya gunakan untuk tempat ceramah. Saya berceramah di sana pada hari Sabtu dihadapan semua anggota Kongres dan juga uskup Virginia, dan para ulama serta penduduk Washington. Penghormatan yang serupa juga diberikan kepada saya oleh anggota-anggota pemerintahan New Jersey dan Pensylvania, dimana saya menyampaikan ceramah saya mengenai riset saya di Asia dan juga tentang keberadaan pribadi Yesus Kristus.” — “Journal of the Rev. Joseph Wolff,” pp. 398,399.

Dr. Wolf menjelajahi negeri-negeri yang paling kejam dan biadab, tanpa perlindungan sesuatu negara atau kekuasaan Eropah, menanggung banyak kesulitan dan dikelilingi banyak mara bahaya. Ia dipukuli dengan tongkat, dibiarkan kelaparan, dijual sebagai budak, dan tiga kali dijatuhi hukuman mati. Ia dihadang perampok, dan kadang-kadang hampir mati kehausan. Suatu kali semua miliknya dirampok, dan dibiarkan berjalan ratusan mil tanpa alas kaki melalui gunung-gunung, salju menerpa wajahnya, dan kakinya yang bertelanjang itu kaku karena menginjak tanah yang sudah membeku.

Pada waktu ia diamarkan jangan pergi tanpa senjata di antara suku-suku yang ganas dan liar, ia menyatakan bahwa dirinya “dipersenjatai” — “doa, semangat bagi Kristus, dan keyakinan akan pertolongan-Nya.” “Saya juga,” katanya, “dibekali dengan Kasih Allah dan tetangga saya dalam hati saya, serta Alkitab ditangan saya.” — Adams, W.H.D., “In Perils Oft,” p. 192. Kemana saja ia pergi ia membawa Alkitab bahasa Iberani dan bahasa Inggeris sertanya. Mengenai salah satu perjalanannya yang kemudian, ia berkata, “Saya memegang Alkitab itu terbuka di tangan saya. Saya merasakan kuasa saya ada di dalam Alkitab itu dan bahwa kuasa itu akan memelihara saya.” — Idem, p. 201.

Demikianlah ia bersabar di dalam pekerjaannya sampai pekabaran penghakiman itu telah disampaikan ke sebagian besar dunia yang sudah berpenduduk. Ia membagikan firman Allah dalam berbagai bahasa di antara orang-orang Yahudi, Turki, Persia, Hindu dan banyak lagi bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa lain, dan dimana-mana ia mengabarkan pemerintahan Mesias yang sudah dekat itu.

Dalam perjalanannya ke Bokhara ia menemukan doktrin kedatangan Tuhan yang segera yang dipegang oleh orang-orang udik yang terpencil. Orang-orang Arab di Yaman, katanya, “memiliki buku yang dinamakan ‘Seera’ yang mengamarkan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali dan pemerintahannya dalam kemuliaan. Dan mereka mengharapkan akan terjadi peristiwa besar pada tahun 1840.” — Journal of the Rev. Joseph Wolff,” p. 377. “Di Yaman, . . . saya tinggal bersama anak-anak keturunan Rechab selama enam hari. Mereka tidak minum anggur, tidak menanam pokok anggur, tidak menanam biji apapun, mereka hidup di tenda dan mengingat Jonadab, anak Rehab. Dan saya menemukan bersama mereka anak-anak Israel dari suku Dan . . . yang, bersama anak-anak Rechab, mengharapkan kedatangan Mesias yang segera di awan-awan.” — Idem, p. 389.

Kepercayaan yang sama ditemukan oleh misionaris lain di antara orang-orang Tartar. Imam Tartar bertanya kepada misionaris kapan Kristus akan datang kedua kali. Pada waktu misionaris itu menjawab bahwa ia tidak mengetahuinya, imam itu tampaknya heran atas kebodohan seseorang yang mengaku sebagai guru Alkitab. Dan ia mengatakan kepercayaannya, yang didasarkan atas nubuatan, bahwa Kristus akan datang kira-kira pada tahun 1844.

Pada tahun 1826 pekabaran Advent mulai diberitakan di Inggeris. Pergerakan di sini tidak begitu jelas bentuknya seperti di Amerika. Waktu yang tepat mengenai kedatangan itu tidak begitu umum diajarkan, tetapi kebenaran agung mengenai kedatangan Yesus yang segera, dalam kuasa dan kemuliaan diberitakan secara luas. Dan pemberitaan ini bukan saja kepada orangorang yang ingkar, tetapi juga kepada orang-orang yang tidak mau berkompromi. Mourant Brock, seorang penulis Inggeris, mengatakan bahwa kira-kira tujuh ratus pendeta Gereja Inggeris terlibat dalam mengkhotbahkan “Injil kerajaan” itu. Pekabaran yang menunjukkan kepada tahun 1844 sebagai waktu kedatangan Tuhan juga diberitakan di Inggeris Raya. Risalah-risalah mengenai kedatangan Kristus kedua kali dari Amerika serikat disebarkan secara luas. Buku-buku dan majalah-majalah dicetak-ulang di Inggeris. Dan pada tahun 1842, Robert Winter, seorang kelahiran Inggeris, yang telah menerima iman advent di Amerika, kembali ke negerinya untuk memberitakan kedatangan Tuhan. Banyak orang yang bergabung dengan dia, dan pekabaran penghakiman itu disiarkan di berbagai bagian Inggeris.

Di Amerika Selatan, di antara barbarisme, Lacunza, seorang Spanyol dan seorang imam, membaca Alkitab dan menemukan dan menerima kebenaran tentang kedatangan Kristus yang segera. Di dorong oleh keinginan untuk memberikan amaran, namun ingin melepaskan diri dari cemoohan dan kritikan Roma, ia menerbitkan pandangannya dalam buku yang diberi judul, “Rabbi Ben-Ezra,” yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang Yahudi yang sudah bertobat. Lacunza hidup pada abad ke delapan belas, tetapi baru kira-kira tahun 1825 buku ini tersebar di London. Buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris. Penerbitan buku itu memperdalam perhatian yang telah bangkit di Inggeris mengenai kedatangan Kristus kedua kali.

Di Jerman, doktrin ini telah diajarkan pada abad ke delapan belas oleh Bengel, seorang pendeta Gereja Lutheran, dan seorang sarjana dan ahli kritik Alkitab yang terkenal. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Bengel telah “membaktikan dirinya untuk mempelajari teologia yang sangat diminatinya dan diperdalam serta diperkuat oleh pendidikannya yang sebelumnya. Seperti pemuda-pemuda lain yang bertabiat berhati-hati, baik sebelum ataupun sesudah, ia bergumul dengan keragu-raguan dan kesulitan sifat-sifat agama. Dan ia menyindir dengan perasaan tentang “banyak anak panah yang menusuk hatinya yang membuat masa mudanya sulit ditanggung.” — Encyclopaedia Britanica, art. Bengel (ninth edition). Setelah ia menjadi anggota Majelis Gereja di Wurtemberg, ia menganjurkan kebebasan beragama. “Sementara mempertahankan hak-hak dan kesempatan gereja, ia adalah penganjur untuk semua kebebasan yang layak bagi mereka yang terikat, atas dasar hati nurani, untuk mnengundurkan diri dari persekutuannya.” — Encyclopaedia Britanica, art. Bengel (ninth edition). Pengaruh-pengaruh baik kebijakan ini masih terasa di kampung halamannya.

Pada waktu ia menyediakan khotbah dari Wahyu 21 untuk “Minggu Advent,” terang kedatangan Kristus yang kedua kali muncul di pikiran Bengel. Nubuatan-nubuatan Wahyu dibukakan kepada pengertiannya seperti belum pernah sebelumnya. Dipenuhi dengan perasaan penting yang menakjubkan dan pandangan yang melebihi segala kemuliaan yang ditunjukkan nabi itu, ia dipaksa beralih untuk sementara dari pokok pemikiran itu. Di mimbar, perasaan itu sekali lagi datang kepadanya dengan sangat terang dan berkuasa. Sejak waktu itu ia mengabdikan diri untuk mempelajari nubuatan-nubuatan, terutama nubuatan yang mempunyai lambang-lambang, yang kekuasaan Allah akan menghancurkan segala kekuasaan dunia, seperti pada buku Wahyu. Dan dengan segera ia sampai pada keyakinan bahwa nubuatan-nubuatan itu menunjuk kepada kedatangan Kristus kedua kali yang sudah dekat. Waktu yang ia tetapkan sebagai waktu kedatangan yang kedua kali itu tidak jauh berbeda dengan apa yang ditetapkan oleh William Miller kemudian.

Tulisan-tulisan Bengel telah disebarkan di seluruh dunia Kristen. Pandangan-pandangannya mengenai nubuatan pada umumnya diterima di negara bagiannya Wurtemberg, dan dalam beberapa hal, di bagian-bagian Jerman lainnya. Pergerakan ini diteruskan sesudah ia meninggal dunia, dan pekabaran Advent itu di dengar di Jerman pada waktu yang sama pekabaran itu menarik perhatian orang-orang di negeri-negeri lain. Sebelumnya beberapa dari oranhg-orang percaya pergi ke Rusia, dan membentuk kelompok tempat tinggal di sana. Dan iman mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali yang tidak lama lagi tetap dipegang oleh gereja-gereja orang Jerman di negeri itu.

Terang itu juga bersinar di Perancis dan Swis. Di Geneva, dimana Farel dan Calvin telah menyebarkan kebenaran Pembaharuan, Gaussen memberitakan kabar kedatangan Kristus yang kedua kali. Pada waktu masih menjadi mahasiswa, Gaussen telah menemukan bahwa roh rasionalisme melanda Eropa pada akhir abad ke delapan belas dan permulaan abad ke sembilan belas; dan pada waktu ia memulai pelayanannya sebagai pendeta ia bukan saja buta mengenai iman yang benar, tetapi ia cenderung skeptis, ragu-ragu. Pada masa mudanya ia tertarik untuk mempelajari nubuatan. Setelah ia membaca tulisan “Rollin’s Ancient History,” perhatiannya tertarik kepada buku Daniel fatsal yang kedua. Dan ia tertarik kepada ketepatan yang luar biasa dari nubuatan yang telah digenapi, sebagaimana terlihat dalam catatan ahli sejarah itu. Ini adalah suatu kesaksian kepada inspirasi Alkitab, yang menjadi jangkar baginya ditengah-tengah malapetaka tahun-tahun berikutnya. Ia tidak merasa puas dengan ajaran rasionalisme. Dan dalam mempelajari Alkitab dan mencari terang yang lebih jelas, setelah beberapa lama kemudian, ia telah dituntun kepada iman yang positif.

-KA

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?