Saturday, September 20, 2025
Google search engine
Home Blog Page 347

PBB Canangkan Bebas AIDS Tahun 2030

0

 

[AkhirZaman.org] Saat ini, ada sekitar 36,7 juta orang penderita HIV/AIDS di seluruh dunia, dan setiap tahun sebanyak 2,1 juta orang baru akan terinfeksi HIV/AIDS.

Ketika Loyce Maturu berusia 10 tahun, dia kehilangan ibunya dan kakaknya akibat AIDS dan TBC dalam satu minggu. Dua tahun kemudian, ia didiagnosa terkena kedua penyakit itu.

Anak perempuan Zimbabwe itu mengalami pelecehan emosional dan ejekan yang keras dari anggota keluarga karena penyakitnya itu, dan pada tahun 2010, ia mencoba bunuh diri.

Namun kini, dia adalah gadis berusia 24 tahun yang berusaha memberdayakan perempuan dan remaja yang terjangkit HIV positif.

“Setiap hari saya hidup, saya bersyukur bahwa saya salah satu dari 17 juta penderita yang mendapat pengobatan HIV selama beberapa tahun terakhir ini, dan itu menunjukkan bahwa kita bersama-sama memiliki kekuatan besar untuk menyelamatkan lebih banyak orang,” katanya di Majelis Umum PBB hari Rabu (8/3), dalam pertemuan tingkat tinggi untuk mengakhiri penyakit HIV/AIDS tahun 2030.

Orang-orang muda telah terimbas oleh HIV/AIDS. Sekitar 14 juta anak menjadi yatim piatu oleh epidemi itu. Orang-orang muda juga memiliki tingkat infeksi yang tinggi, sekitar 2.000 penderita baru setiap hari.

Ini telah menyebabkan peningkatan kematian terkait AIDS di kalangan anak muda, sekarang HIV/AID penyebab utama kedua kematian remaja secara global.

“Kita perlu membekali mereka, kita perlu menggunakan cara-cara baru, memberi pendidikan seks di manapun, sehingga mereka benar-benar dapat menghindari perilaku yang berisiko,” kata Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidibé.

Dia mengatakan, penting pula orang-orang muda menjadi pusat dari apa yang disebutnya sebagai “revolusi pencegahan.”

Saat ini, ada sekitar 36,7 juta orang penderita HIV/AIDS di seluruh dunia. Setiap tahun 2,1 juta orang lagi akan akan terinfeksi, dan setengah dari mereka akan mati. PBB mengatakan jika tanggapan global bisa dipercepat, jutaan infeksi baru dapat dicegah. [ps/ii]

http://goo.gl/p1j5R8

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa HIV/AIDS telah menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi dunia. Banyak orang yang telah mati akibat penyakit ini.

Alkitab mengatakan bahwa : “berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu,…. ( Ulangan 11:27,28 ). Dan pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari, pelanggaran hukum, khususnya kesehatan telah menjadi sesuatu hal yang biasa, sehingga pada akhirnya mendatangkan penderitaan yang tidak ada habisnya.

Namun demikian, Tuhan masih membuka tangan-Nya bagi siapa saja yang mau datang kepada-Nya, meminta ampun dan rahmat Tuhan. Dan sebagaimana Ia berkata kepada orang yang lumpuh itu… “ dosamu sudah diampuni “ ( Matius 9:2 ) dan orang lumpuh itu berjalan, kata-kata yang sama akan Ia katakan kepada siapa saja yang mau datang dengan kerendahan hati memohon pemulihan dari pada-Nya. “ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” ( Matius 11:28 )

KONFLIK DUNIA MENCAPAI TINGKAT TERTINGGI DALAM 25 TAHUN

0

[AkhirZaman.org] Penelitian terbaru mengisyaratkan kematian karena konflik mencapai tingkat tertinggi dalam 25 tahun sementara jumlah pengungsi mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.

Laporan tahunan Indeks Perdamaian Dunia 2016 juga menyebutkan dunia semakin tidak damai dengan menekankan memburuknya perdamaian dunia selama satu dekade belakangan. Penyebab utamanya adalah meningkatnya terorisme dan tingkat ketidakstabilan politik yang tinggi.

Kajian tersebut juga menyebutkan sejumlah perang di Timur Tengah yang paling banyak berperan dengan Suriah sebagai negara paling tidak aman, diikuti oleh Sudan Selatan, Irak, Afghanistan, dan Somalia.

Indeks ini juga menyatakan jumlah kejadian terorisme mencapai tingkat tertinggi. Sebagian besar serangan terpusat di lima negara, yaitu Suriah, Irak, Nigeria, Afghanistan, dan Pakistan.

Sementara Islandia adalah negara yang paling damai, diikuti Denmark serta Austria.

Adapun Panama, Thailand, dan Sri Lanka dipandang menunjukkan perbaikan perdamaian paling tinggi namun Yaman, Ukraina, dan Turki justru mengalami kemunduran terbesar.

Penyusunan indeks didasarkan pada 23 indikator, antara lain peristiwa kejahatan dengan kekerasan, tingkat militerisasi negara, dan impor senjata. 

http://goo.gl/5OdMnX

“Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera “ ( Lukas 21:9 )

Yesus memberikan petunjuk kepada kita bahwa salah satu yang akan menjadi tanda sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali adalah begitu banyak peperangan yang terjadi. Dan menurut berita di atas, selama kurun waktu 25 tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan.

“Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. “

Gempa Berkekuatan 6,4 SR Guncang Meksiko

0

 

[AkhirZaman.org] Dua gempa besar dengan kekuatan 6,4 dan 5,5 skala Richter (SR) telah mengguncang wilayah pantai timur Meksiko pada Selasa 7 Juni 2016 pagi waktu setempat. Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (7/6/2016), pusat gempa dari guncangan pertama yang dilaporkan berkekuatan 6,4 SR berlokasi di 93 kilometer (km) barat daya Kota San Patricio.

Sedangkan pusat gempa kedua berlokasi 91km barat daya di kota yang sama.

US Geological Survey melaporkan gempa pertama memiliki kedalaman 10 km dan gempa kedua memiliki kedalaman 33 km. Juru bicara otoritas tanggap darurat setempat di Negara Bagian Colima mengatakan bahwa hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. 

http://goo.gl/MPxCxT

“Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.” ( Roma 8:28 )

Sama seperti seorang wanita ketika menjelang kelahiran anaknya, kontraksi yang ia alami akan lebih sering. Dan “ kontraksi “ bumi kita akhir-akhir ini semakin meningkat menjelang kedatangan Yesus yang kedua. Ia segera datang, namun satu pertanyaan yang perlu kita renungkan,” adakah Ia mendapati iman di bumi?” ( Lukas 18:8 )

NUBUATAN-NUBUATAN DIGENAPI (2)

0

[AkhirZaman.org] Dalam perumpamaan Matius 25, masa menunggu dan mengantuk diikuti oleh kedatangan mempelai laki-laki. Ini sesuai dengan argumentasi yang baru saja dikemukakan, baik dari nubuatan maupun dari lambang-lambang. Keduanya membawa keyakinan yang kuat akan kegenapannya, dan “seruan di tengah malam” itu telah disiarkan oleh ribuan orang percaya.

Bagaikan gelombang pasang, pergerakan ini menyapu seluruh negeri. Dari kota ke kota, dari kampung ke kampung dan ke tempat-tempat yang jauh terpencil pekabaran itu disampaikan, sampai umat Tuhan yang menunggu benar-benar dibangunkan. Kefanatikan lenyap sebelum pengumuman ini bagaikan embun pagi sebeleum matahari terik. Orang-orang percaya melihat kebingungan dan kebimbangan mereka dibuangkan, dan pengharapan serta keberanian menggerakkan hati mereka. Pekerjaan ini terbebas dari ekstrim yang biasanya selalu menandai bilamana kebangunan manusia tanpa pengendalian pengaruh firman dan Roh Allah. Sama halnya dengan orang Israel zaman dahulu yang merendahkan diri dan kembali kepada Tuhan setelah adanya pekabaran teguran dari hamba-hamba Tuhan. Pekerjaan itu mempunyai ciri yang menandai pekerjaan Allah pada segala zaman. Hanya sedikit saja perasaan sangat gembira, tetapi lebih suka menyelidiki hati, pengakuan dosa, dan melupakan keduniawaian. Beban roh mereka yang menderita adalah persiapan untuk bertemu dengan Tuhan. Ada doa untuk ketabahan, dan penyerahan tanpa pamrih kepada Allah.

Miller berkata, dalam menjelaskan pekerjaan itu, “Tidak ada pernyataan sukacita yang besar: yaitu sepertinya disembunyikan untuk peristiwa di masa datang, di mana semua Surga dan dunia akan bersukacita bersama dengan sukacita yang tak terucapkan dan yang penuh kemuliaan. Tidak ada teriakan: inipun, dicadangkan bagi teriakan dari Surga. Penyanyi-penyanyi diam: mereka menunggu untuk bergabung dengan rombongan malaikat, paduan suara dari Surga . . . . Tidak ada bentrokan perasaan: semua sehati dan sepikir.” — Bliss, “Memoirs of Wm. Miller,” pp. 270,271. Seorang lain yang berpatisipasi dalam pergerakan ini menyaksikan, “Dimana-mana gerakan itu menghasilkan penyelidikan hati yang mendalam dan merendahkan jiwa di hadirat Allah Yang Mahatinggi. Gerakan itu menyebabkan berhenti mengasihi perkara-perkara duniawi, menyembuhkan pertentangan dan perselisihan, mengakui kesalahan-kesalahan, semua dinyatakan di hadirat Allah; dan orang-orang yang menyesal dan mau bertobat dan yang hancur hatinya, memohon pengampunan dan penerimaan dari Allah. Gerekan itu menyebabkan orang merendahkan diri dan jiwa seperti yang belum pernah disaksikan sebelumnya. Sebagaimana Allah memerintahkan melalui nabi Yoel, pada waktu hari Allah yang besar itu sudah dekat, orang-orang merobek hatinya dan bukan pakaiannya, dan berbalik kepada Allah dengan berpuasa dan menangis serta berkabung. Sebagaimana Allah berkata melalui nabi Zakaria, roh karunia dan permohonan dicurahkan ke atas anak-anak-Nya; mereka memandang kepada Dia yang telah mereka tikam, sehingga ada dukacita besar di negeri itu . . . dan mereka yang memandang kepada Tuhan menderita jiwa mereka dihadapan-Nya.” — Bliss, in Adventist Shield and Riview, Vol. I, p. 271 (Jan. 1845).

Dari semua pergerakan keagamaan besar sejak zaman rasul-rsaul, tidak ada yang lebih terbebas dari ketidaksempurnaan manusia dan tipu muslihat Setan daripada musim gugur 1844 itu. Bahkan sekarangpun setelah berselang beberapa tahun, semua yang ambil bagian dalam pergerakan itu dan yang telah beridiri teguh di atas landasan kebenaran, masih merasakan pengaruh kudus pekerjaan yang berbahagia itu, dan menyaksikan bahwa pergerakan itu datang dari Allah.

Pada waktu panggilan, “Mempelai datang! Songsonglah Dia!” yang menunggu “bangun semuanya, lalu membereskan pelita mereka.” Mereka mempelajari firman Allah dengan perhatian yang sungguh-sungguh yang sebelumnya belum diketahui. Malaikat-malaikat dikirimkan dari Surga untuk membangunkan mereka yang tawar hati, dan menyediakan mereka untuk menerima pekabaran itu. Pekerjaan itu tidak bergantung kepada kebijaksanaan dan pengetahuan manusia, tetapi kepada kuasa Allah. Bukanlah orang yang paling berbakat, tetapi orang yang paling rendah hati dan yang paling berserah yang pertama sekali mendengar dan menuruti panggilan itu. Para petani meninggalkan tanamannya di ladang, ahli mekanik meletakkan peralatan mereka, dan dengan air mata dan sukacita mereka pergi keluar memberitakan amaran itu. Mereka yang dulunya memimpin pekerjaan ini adalah di antara orang yang terakhir yang bergabung dengan pergerakan ini. Pada umumnya gereja-gereja menutup pintu kepada pekabaran ini, dan sekelompok besar yang menerima pekabaran itu menarik diri dari persekutuan. Dengan pertolongan Allah, penyiaran ini bersatu dengan pekabaran malaikat yang kedua, dan memberikan kuasa kepada pekerjaan itu.

Pekabaran, “Mempelai datang! Songsonglah Dia!” bukanlah masalah argumentasi walaupun bukti Alkitab jelas dan nyata. Bersama seruan itu ada kuasa yang mendorong yang menggerakkan jiwa. Tidak ada keragu-raguan dan tidak ada yang perlu dipertanyakan. Pada peristiwa kemenangan Kristus memasuki kota Yerusalem, orang-orang yang berkumpul dari segala penjuru untuk merayakan pesta, berkumpul di Bukit Zaitun, dan pada waktu mereka bergabung dengan khalayak ramai yang mengikuti Yesus, mereka mendapat inspirasi saat itu dan turut berseru, “Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Matius 21:9). Demikianlah juga orang-orang yang tidak percaya yang datang berkumpul pada pertemuan-pertemuan orang Advent, sebagian karena ingin tahu, sebagian semata-mata cuma mau mencemoohkan saja, — merasakan kuasa yang memyakinkan menolong pekabaran itu, “Mempelai datang! Songsonglah Dia!”

Pada waktu itu ada iman yang membawa jawaban kepada doa, — iman yang menghargai yang membawa upah. Seperti curahan hujan ke atas tanah yang kering, Roh karunia turun ke atas orang-orang yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mereka yang mengharapkan segera berdiri muka dengan muka dengan Penebus mereka, merasakan sukacita yang sungguh-sungguh yang tak terucapkan. Kuasa melembutkan dan menaklukkan dari Roh Kudus melelehkan hati, pada waktu berkat-berkat-Nya dikaruniakan dengan limpahnya kepada yang setia dan percaya.

Dengan hati-hati dan sungguh-sungguh mereka yang menerima pekabaran itu, sampai pada waktu dimana mereka mengharap bertemu dengan Tuhan mereka. Pada setiap pagi mereka merasakan bahwa adalah kewajiban mereka yang pertama untuk memastikan penerimaan mereka akan Allah. Hati mereka dipersatukan dengan erat, dan mereka banyak berdoa bersama orang orang lain dan untuk satu sama lain. Mereka sering bertemu di tempat-tempat terasing untuk bergaul dengan Allah, dan suara pengantaraan atau syafaat naik ke Surga dari ladang-ladang dan dari hutan-hutan. Kepastian perkenan Juru Selamat lebih penting bagi mereka daripada makanan mereka sehari-hari. Dan jikalau awan menggelapkan pikiran mereka, mereka tidak akan berhenti sebelum awan itu berlalu. Sementara mereka merasakan kesaksian karunia yang mengampuni itu, mereka rindu untuk melihat Dia yang dikasihi jiwa mereka.

Tetapi sekali lagi mereka terpaksa mengalami kekecewaan. Waktu yang diharap-harapkan berlalu, dan Juru selamat tidak kelihatan. Dengan keyakinan yang tidak goyang mereka telah mengharapkan kepada kedatangan-Nya, dan sekarang mereka merasa seperti Maryam pada waktu datang ke kubur Yesus Juru Selamat itu dan mendapati kubur itu kosong, ia berseru sambil menangis, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan.” (Yoh. 20:13).

Suatu perasaan luar biasa, suatu ketakutan bahwa pekabaran itu mungkin benar, yang untuk sementara waktu telah menjadi kekang bagi dunia yang tidak percaya. Setelah berlalunya waktu, hal ini tidak hilang dengan segera. Pada mulanya mereka yang tidak percaya itu tidak berani menunjukkan perasaan menang atas mereka yang kecewa. Tetapi pada waktu tanda-tanda murka Allah tidak tampak, maka hilanglah rasa takut mereka, dan kembali mereka mencela dan mencemooh. Sekelompok besar orang yang telah mengaku percaya pada kedatangan Tuhan yang segera, meninggalkan iman mereka. Beberapa orang yang begitu yakin akan kedatangan Tuhan itu terluka sangat dalam oleh karena kesombongan mereka sehingga mereka ingin melarikan diri dari dunia ini. Seperti nabi Yunus, mereka mengeluh kepada Allah, dan ingin mati saja daripada hidup. Mereka yang mendasarkan imannya atas pendapat orang-orang lain dan bukan atas firman Allah, sekarang siap untuk mengubah pandangan mereka. Orang pengolok-olok memenangkan orang yang lemah dan pengecut ini kedalam kelompok mereka, dan semua ini bersatu menyatakan bahwa tidak ada lagi ketakutan atau pengharapan kedatangan Tuhan. Waktu sudah berlalu, Tuhan tidak datang, dan dunia mungkin akan tetap sama selama ribuan tahun lagi.

Orang-orang percaya yang sungguh-sungguh dan setia telah mengorbankan segalanya bagi Kristus, dan telah merasakan hadirat-Nya seperti belum pernah sebelumnya. Mereka percaya telah memberikan amaran terakhir kepada dunia ini, dan berharap akan diterima dengan segera ke dalam persekutuan Tuhan dengan malaikat-malaikat surgawi. Sedemikian jauh mereka telah menarik diri dari persekutuan orang-orang yang tidak menerima pekabaran itu. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh mereka berdoa, “Datanglah Tuhan Yesus, datanglah segera.” Tetapi Ia tidak datang. Dan sekarang mereka harus menanggung kembali beban berat kehidupan dan kebingungan, dan menanggung cemoohan, dan ejekan para pencemooh dunia ini merupakan cobaan berat iman dan kesabaran mereka.

PalmSndayYrslm CopyTetapi kekecewaan ini tidak sebesar yang dialami oleh murid-murid pada waktu kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu Yesus mengendarai seekor keledai dengan kemenangan memasuki kota Yerusalem, para pengikut-Nya percaya bahwa ia sudah mau menduduki takhta Daud dan membebaskan orang-orang Israel dari penindas-penindasnya. Dengan harapan-harapan yang tinggi dan antisipasi sukacita, mereka berlomba satu sama lain untuk menunjukkan penghormatan kepada Raja mereka. Banyak yang membentangkan pakaian mereka sebagai karpet di jalan yang akan dilalui-Nya , atau menyebarkan daun-daun palem dihadapan-Nya. Dalam sukacita mereka yang sangat besar, mereka bersatu dan berseru dengan gembira, “Hosana bagi anak Daud!” Pada waktu orang-orang Farisi terganggu dan marah oleh karena luapan kegembiraan besar ini, mereka meminta agar Yesus menegur murid-murid-Nya itu. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan berteriak.” (Luk. 19:40). Nubuatan harus digenapi. Murid-murid itu sedang melaksanakan rencana Allah, namun mereka menderita kekecewaan pahit. Tetapi beberapa hari telah berlalu sebelum mereka menyaksikan kematian Juru Selamat yang memilukan itu dan meletakkan-Nya di dalam kubur. Yang mereka nantikan belum terwujud sedikitpun, pada hal semua harapan-harapan mereka telah sirna bersama Yesus. Mereka tidak mengerti sebelum Tuhan mereka keluar dari kubur dalam kemenangan, bahwa semua telah diramalkan terlebih dahulu oleh nubuatan, dan “bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.” (Kis. 17:3).

Lima ratus tahun sebelumnya, Tuhan telah menyatakan melalui nabi Zakaria, “Bersorak-soraklah dengan nyaring hai putri Sion, bersorak-soraklah, hai putri Yerusalem! Lihat rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” (Zak. 9:9). Sekiranya murid-murid itu menyadari bahwa Kristus akan dihakimkan dan dibunuh, mereka tidak akan menggenapi nubuatan ini.

Dengan cara yang sama, Miller dan rekan-rekannya menggenapi nubuatan dan menyampaikan suatu pekabaran yang telah diramalkan oleh Ilham Allah yang harus disampaikan kepada dunia ini. Tetapi mereka tidak dapat menyampaikan pekabaran itu sekiranya mereka mengeri dengan sepenuhnya nubuatan-nubuatan yang menunjukkan kekecewaan mereka, dan menyampaikan pekabaran yang lain untuk diberitakan kepada segala bangsa sebelum Tuhan datang. Pekabaran malaikat yang pertama dan kedua diberikan pada waktu yang tepat, dan menyelesaikan pekerjaan yang dirancang Allah untuk diselesaikan oleh mereka.

Dunia sedang mengharapkan dan menantikan bahwa jika waktu berlalu dan Kristus tidak datang, maka seluruh sistem Adventisme akan menyerah dan ditinggalkan. Tetapi sementara banyak yang meninggalkan iman mereka, di bawah cobaan yang keras, ada sebagian orang yang tetap berdiri teguh. Buah-buah Pergerakan Advent itu, roh kerendahan dan penyelidikan hati, roh penolakan dunia dan roh pembaharuan hidup yang telah membantu pekerjaan, menyaksikan semuanya itu berasal dari Allah. Mereka tidak berani menyangkal bahwa kuasa Roh Suci telah menyaksikan penyiaran kedatangan Tuhan kedua kali, dan mereka tidak dapat menemukan kesalahan dalam perhitungan-perhitungan mereka mengenai masa-masa nubuatan. Penentang yang paling keras dan mampupun tidak berhasil menjatuhkan sistem penafsiran nubuatan mereka. Mereka tidak dapat menyetujui, tanpa bukti-bukti dari Alkitab, utnuk meninggalkan pendirian yang telah dicapai dengan penyelidikan Alkitab yang sungguh-sungguh dan penuh doa, dan dengan pikiran yang diterangi oleh Roh Allah, dan hati yang telah dibakar oleh kuasa-Nya yang hidup. Pendirian yang telah menahan kritik yang paling pedas dan perlawanan pahit dari guru-guru agama dan kaum cendekiawan dunia, dan yang telah berdiri teguh melawan kekuatan gabungan ilmu dan kefasihan berbicara, dan begitu juga ejekan penghinaan kaum terhormat maupun yang hina.

Benar ada kegagalan dalam hal kejadian yang dinantikan, tetapi inipun tidak bisa menggoyahkan iman mereka atas firman Allah. Pada waktu Yunus memberitakan di jalan-jalan kota Niniwe bahwa dalam waktu empat puluh hari kota itu akan dimusnahkan, Tuhan berkenan menerima pertobatan orang-orang Niniwe, dan memperpanjang masa percobaan mereka. Namun, pekabaran Yunus adalah berasal dari Allah, dan Niniwe diuji sesuai dengan kehendak-Nya. Orang-orang Advent percaya bahwa sama seperti itu Allah telah menuntun mereka untuk memberikan amaran penghakiman. Mereka menyatakan, “Pekabaran itu telah menguji hati semua orang yang mendengarkannya, dan membangunkan suatu kerinduan kepada kedatangan Tuhan. Atau hal itu mendatangkan kebenaran, lebih atau kurang mengetahui mengenai kedatangan-Nya, tetapi Allah mengetahui Pekabaran itu telah menarik satu garis . . . sehingga mereka yang mau memeriksai hatinya sendiri, boleh mengetahui di pihak mana mereka berada sekiranya Tuhan datang — apakah mereka akan berseru, ‘Lihat, inilah Allah kita, kita telah menantikan-Nya, dan Ia akan menyelamatkan kita,’ atau mereka akan berseru kepada batu-batu dan gunung-gunung untuk menimpa mereka dan menyembunyikan mereka dari wajah Dia yang duduk di atas takhta, dan dari murka Anak Domba. Dengan demikian, Allah, sebagaimana kita percayai, telah menguji umat-Nya, telah mencoba iman mereka, telah membuktikan mereka, dan melihat apakah mereka menciut pada masa pencobaan dari posisi dimana Dia mungkin cocok menempatkan mereka; dan apakah mereka akan meninggalkan dunia dan bergantung sepenuhnya kepada firman Allah. — The Advent Herald and Singns of the Times Reporter, Vol. VIII, No. 14 (13 Nov. 1844).

Perasaan orang-orang yang masih percaya bahwa Allah telah menuntun mereka dalam pengalaman di masa lalu, dinyatakan dalam kata-kata William Miller, “Sekiranya saya bisa mengulangi hidupku kembali, dengan bukti yang sama yang saya punyai kemudian, saya mengakui secara jujur kepada Allah dan kepada manusia, bahwa saya akan berbuat seperti apa yang telah saya perbuat.” “Aku harap aku telah membasuh jubahku dari darah orang-orang. Aku merasa bahwa aku telah membebaskan diriku sendiri dari semua kesalahan dan tuduhan, sejauh itu berada dalam kuasaku.” “Meskipun aku telah dua kali kecewa,” tulis hamba Allah ini, “aku belum ambruk atau tawar hati . . . . Harapanku dalam kedatangan Kristus tetap sekuat yang biasanya. Aku telah lakukan hanya apa yang aku rasa adalah tugasku untuk melakukannya, setelah mempertimbangkan selama bertahun-tahun. Jikalau aku salah, itu hanyalah dalam bidang kedermawanan, kasih kepada sesama manusia, dan keyakinan tugas kepada Allah.” “Satu perkara aku tahu, aku telah menyiarkan yang kupercayai, dan Allah telah menyertai aku. Kuasanya telah dinyatakan dalam pekerjaanku, sehingga menghasilkan banyak kebaikan.” “Ribuan orang dalam segala rupa manusia telah mempelajari Alkitab oleh mengkhotbahkan waktu, dan oleh itu, melalui iman dan siraman darah Kristus, telah diperdamaikan kepada Allah.” — Bliss, “Memoirs Wm. Miller,” pp. 256,255,277,280,281. “Aku tidak pernah meramahi senyum orang sombong, atau merasa takut bilamana dunia ini bermuka masam. Aku tidak mau membeli persetujuan mereka, dan juga tidak mengundang kebencian mereka. Aku tidak akan pernah mencari hidupku di tangan mereka, atau merasa takut kalau kehilangan hidupku, saya harap jika Allah dalam pemeliharaan-Nya menghendaki demikian.” — White, J., “Life of William Miller,” p. 315.

Allah tidak melupakan umat-Nya. Roh-Nya masih tinggal bersama mereka yang tidak terburu-buru menyangkal terang yang telah mereka terima, dan mencela Pergerakan Advent. Dalam surat kepada Ibrani ada kata-kata dorongan dan amaran kepada yang dicobai dan yang menunggu pada krisis ini, “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.” (Ibrani 10:35-39).

Bahwa nasehat ini ditujukan kepada gereja pada akhir zaman nyata dari kata-kata yang menunjukkan kepada dekatnya kedatangan Tuhan, “Sebab sedikit, bahkan sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang sudah akan ada tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.” Dan dengan jelas menyatakan bahwa akan ada seperti penundaan, dan bahwa Tuhan seolah-olah menangguhkan kedatangan-Nya. Petunjuk yang diberikan di sini terutama diberikan sesuai dengan pengalaman orang-orang Avent pada zaman ini. Orang yang diberi amanat di sini berada dalam bahaya karam kapal iman. Mereka telah melakukan kehendak Allah dalam mengikuti tuntunan Roh-Nya dan firman-Nya. Namun demikian, mereka tidak mengerti maksud Allah dalam pengalaman masa lalu mereka, atau dapat melihat dan membedakan jalan-jalan yang terbentang dihadapan mereka, dan mereka tergoda meragukan apakah Allah benar-benar menuntun mereka. Pada waktu ini firman ini dapat diterapkan, “Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman.” Pada waktu sinar terang “seruan di tengah malam” telah bersinar ke jalan mereka, dan telah melihat nubuatan dibuka meterainya, dan tanda-tandanya yang digenapi dengan segera mengatakan bahwa kedatangan Kristus sudah dekat, mereka telah berjalan dengan penglihatan sebagaimana sebelumnya. Tetapi sekarang tertunduk oleh pengharapan yang mengecewakan, mereka dapat berdiri hanya oleh iman pada Allah dan firman-Nya. Dunia pengolok-olok berkata, “Engka sudah tertipu. Sangkallah imanmu, dan katakanlah bahwa Pergerakan Advent itu berasal dari Setan.” Tetapi firman Tuhan menyatakan, “Dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.” Menyangkal iman mereka sekarang dan menyangkal kuasa Roh Kudus yang telah menolong pekabaran itu adalah mengundurkan diri dan binasa. Mereka didorong dan diberanikan berdiri teguh oleh kata-kata Rasul Paulus, “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu;” “sebab kamu memerlukan ketekunan,” “sebab sedikit, bahkan sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.” Satu-satunya tindakan mereka yang aman ialah mengasihi terang yang mereka telah terima dari Allah, dan berpegang teguh kepada janji-janji-Nya, serta terus menyelidiki Alkitab. Dan dengan tekun dan tabah menanti dan berjaga untuk menerima terang lebih lanjut.

-KA

[RH] KEBERSIHAN BAGIAN DARI IBADAH

0

“Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka la akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu” (Keluaran 23:25).

[AkhirZaman.org] Allah memerintahkan supaya anak-anak Israel dengan alasan apa pun untuk tidak memasukkan hal-hal yang kotor ke dalam tubuh mereka, atau pada pakaian mereka. 

Mereka yang tidak bersih diusir dari kemah sampai malam hari, dan selanjutnya mereka diwajibkan untuk membersihkan diri mereka dan pakaian mereka sebelum mereka bisa masuk ke dalam kemah. Juga mereka diperintahkan oleh Allah untuk menyingkirkan kotoran-kotoran dari tempat-tempat mereka dengan jarak yang cukup jauh dari perkemahan, supaya Tuhan jangan lewat dan melihat kekotoran mereka. Sehubungan dengan kebersihan, Allah tidak mewajibkan lebih sedikit dan umat-Nya yang sekarang, daripada yang la perintahkan kepada orang Israel kuno. Kelalaian terhadap kebersihan akan menyebabkan penyakit. Penyakit dan kematian dini, tidak muncul tanpa suatu sebab. Demam tinggi dan penyakit-penyakit keras sudah berjangkit pada banyak orang, dan di kota-kota, yang sebelumnya dipertimbangkan sehat, dan banyak yang mati, sementara yang lainnya dibiarkan berada dalam struktur yang menderita, menjadi timpang selama hidupnya oleh karena penyakit. Dalam banyak hal halaman-halaman rumah mereka berisi alat perusak, yang mengirimkan racun yang mematikan ke atmosfer, untuk dihirup oleh keluarga, dan orang lain. Kelemahan dan kecerobohan yang kadang-kadang disaksikan adalah kejam, dan ketidaktahuan pada akibat-akibat dari hal-hal yang seperti itu terhadap kesehatan adalah mengherankan. Tempat-tempat seperti itu seharusnya dimurnikan, khususnya pada musim panas, dengan kapur, atau abu, atau menguburkannya dengan tanah.

Beberapa rumah dihias dengan sangat mewah, banyak yang ingin memanjakan kebanggaan, dan hendak menerima tamu, daripada mementingkan kenyamanan, kemudahan dan kesehatan keluarga. Ruangan-ruangan yang paling baik dibiarkan gelap. Sinar dan udara tidak diizinkan masuk, supaya sinar jangan merusak furniture yang mahal, memudarkan karpet, atau merusak kerangka gambar. Ketika para tamu diizinkan untuk duduk di ruangan-ruangan yang mahal ini, mereka berada dalam bahaya kedinginan, karena atmosfer yang seperti dalam ruangan bawah tanah yang diberlakukan pada mereka. Ruangan-ruangan tamu dan tempat-tempat tidur ditutup dalam cara yang sama dan untuk alasan-alasan yang sama. Dan siapa pun menempati tempat tidur ini yang tidak secara bebas terbuka terhadap sinar dan udara, sedang mengorbankan kesehatannya, dan bahkan seringkali mengorbankan nyawanya.

( 2SM 461, 462 )

 

Sekolah Kristen Fundamentalis Ajarkan Wanita Harus Patuhi Pria

0

[AkhirZaman.org] Sekolah Kristen fundamentalis mulai bermunculan di Inggris, setelah sebelumnya di Amerika Serikat. Murid perempuan diajari untuk mematuhi laki-laki. Anak-anak juga diajari bahwa gay atau laki-laki penyuka sesama jenis menyalahi kodrat atau sesuatu yang “tidak wajar”, seperti dirilis situs berita Metro.co.uk, Senin (6/6/2016).

Seorang mantan murid sebuah sekolah Kristen fundamentalis mengungkapkan kepada The Independent bahwa sejumlah sekolah swasta di Inggris mengikuti ajaran yang merugikan itu. Mantan murid mengatakan, buku pelajaran yang diberikan kepada anak-anak mengajarkan mereka bahwa penciptaan adalah fakta. Sementara homoseksualitas tidak bermoral dan perempuan harus tunduk kepada laki-laki.

Mantan murid yang lainnya, yang tidak ingin namanya disebut, mengatakan, “Tidak ada seorang pun di luar sekolah mengetahui tentang apa yang terjadi di dalamnya.”

Salah satu buku pelajaran diyakini sebagai bagian dari silabus sekolah berjudul Accelerated Christian Education (ACE).

Di dalamnya termasuk konten tentang homoseksualitas sebagai hal tidak kodrati.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sumber atau bahan atau alat belajar.

Di sana disebutkan, “homoseksual, kata sifat: memiliki perasaan seksual yang tidak wajar terhadap salah satu jenis kelamin yang sama … aktivitas homoseksual adalah salah satu bentuk penyimpangan manusia atas rencana Allah.”

Buku teks itu juga menyatakan bahwa istri harus “patuh, hormat, dan tunduk pada kepemimpinan suami mereka”.

Mantan murid itu juga mengklaim bahwa anak-anak dipaksa untuk menanamkan di dalam diri mereka sendiri agar menjadi “lebih dekat dengan Tuhan”.

Sekolah Kristen fundamentalis diyakini telah dimulai di wilayah AS selatan, kemudian diperluas ke negara-negara lain, termasuk di Inggris.

Seorang juru bicara untuk Pendidikan Kristen Eropa mengatakan kepada The Independent bahwa semua sekolah diperiksa oleh inspektur Ofsted (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Inggris).

Nilai budaya
Dia mengatakan, semua sekolah diwajibkan mengajarkan pendidikan kewarganegaraan dan merangkul nilai-nilai Inggris sebagai bagian dari budaya sekolah.

Departemen Pendidikan mengatakan, sekolah ACE diperiksa sesuai Standar Sekolah Independen dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang tidak memenuhi kriteria.

Antara 20 dan 60 murid untuk setiap angkatan. Mereka berusia empat sampai 18 tahun ketika mengikuti pelajaran di sekolah-sekolah Kristen fundamentalis.

Ada saat tertentu ketika murid perempuan dipisahkan dari murid laki-laki. Mereka tidak boleh mengobrol dengan lawan jenis.

Dr Matthew Pocock, yang pernah mengikuti sekolah ACE di Witney, Oxfordshire, semasa kecilnya, mengatakan kepada The Independent mengaku bahwa saat di kelas, mereka juga tidak diizinkan berbicara atau berinteraksi satu sama lain.

Di kelas ada dua bendera kecil sebagai alat komunikasi. Murid akan mengangkat atau melambaikan satu bendera untuk meminta bantuan atau izin akan ke toilet.

“Satu lainnya untuk sinyal bahwa kami siap untuk mengikuti ujian. Jika kami keseringan menggunakan bendera itu, kami akan ditegur,” katanya.

http://goo.gl/kzQ9Lw

“dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata : Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.” ( Yesaya 2:3 )

“Kebutuhan terbesar dunia ialah kebutuhan akan manusia yang tidak dapat diperjual belikan, manusia yang di dalam hati sanubarinya adalah setia dan jujur, manusia yang tidak takut menyebut dosa sebagai dosa, manusia yang kata hatinya setia kepada tugas seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke kutub, manusia yang mau berdiri untuk kebenaran walau langit runtuh sekalipun.” Education, hlm 57.

Di tengah dunia yang sedang dilanda dengan kemerosotan moral ini, marilah kita menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan dalam kehidupan kita, meskipun dunia mencela kita.

[RH] MEMELIHARA POLA HIDUP BERSIH

0

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1).

[AkhirZaman.org] Sejumlah besar penyakit mungkin bisa dihilangkan jika semua orang berupaya mencegah penyakit, oleh mematuhi hukum kesehatan dengan ketat.

Kebiasaan yang ketat tentang kebersihan seharusnya ditaati. Banyak orang, selagi masih sehat, tidak mau menjaga kondisi supaya tetap sehat. Mereka mengabaikan kebersihan pribadi, dan tidak hati-hati untuk memelihara pakaian mereka supaya tetap bersih. Hal-hal yang kotor secara tetap masuk ke dalam tubuh, melalui pori-pori, dan jika permukaan kulit tidak dipelihara dalam suatu kondisi yang sehat, sistem tubuh itu dibebani dengan benda yang tidak murni. Jika pakaian yang dipakai tidak sering dicuci, dan dijemur, itu menjadi kotor dengan benda-benda kotor yang dikeluarkan dari dalam tubuh oleh pengeluaran keringat yang bisa dirasa dan tidak bisa dirasa. Dan jika pakaian tidak sering dibersihkan dari kotoran-kotoran ini, pori-pori kulit menyerap kembali kotoran yang sudah keluar. Kotoran-kotoran dari tubuh, jika tidak dibiarkan keluar, akan dibawa kembali ke dalam darah, dan dipaksa masuk ke dalam organ-organ internal. Untuk melepaskan dirinya dari kotoran-kotoran beracun itu, tubuh secara alami berupaya membebaskan sistem, yang sering menghasilkan demam dan penyakit. Tetapi meskipun demikian, jika orang yang menderita itu membantu tubuh mereka dalam upayanya, oleh penggunaan air yang bersih, banyak penyakit yang akan dicegah. Tetapi banyak orang yang gantinya melakukan ini, dan berusaha untuk membersihkan benda beracun dari sistem tubuh, justru memasukkan lebih banyak racun ke dalam tubuhnya.

Jika setiap keluarga menyadari hasil kebersihan yang menguntungkan, mereka akan membuat upaya khusus untuk membersihkan kotoran-kotoran dari tubuh mereka, dan dari rumah mereka, dan akan memperluas upaya sampai ke dasar pikiran mereka. Banyak yang menderita karena sisa-sisa sayuran yang membusuk di tempat mereka. Gas berbau busuk muncul terus-menerus dari bahan-bahan sampah ini sehingga meracuni udara. Oleh menghirup udara yang tidak murni, darah terkena racun, paru-paru terpengaruh, dan seluruh sistem terkena penyakit. Penyakit muncul dan alasannya jelas adalah karena menghirup udara yang dipengaruhi oleh substansi-substansi sampah ini. Keluarga-keluarga yang tertular demam, ada yang mati, anggota keluarga yang lain mengeluh kepada Pencipta karena kesusahan yang menekan mereka, penyebab utama dari penyakit dan kematian merupakan kelalaian mereka. Hal-hal yang tidak bersih membawa penyakit yang berbahaya, mereka nyatakan sebagai kesalahan Allah. Setiap keluarga yang menghargai kesehatan akan membersihkan rumah mereka dan tempat-tempat mereka dari semua substansi sampah ini.

(2SM 460, 461)

 

[RH] KEPEDULIAN KEPADA ORANG SAKIT

0

“Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat” (Lukas 9:6).

[AkhirZaman.org] Sebagai suatu hal yang umum, orang sakit dibebani dengan terlampau banyak pengunjung, yang bersenda gurau dengan mereka, dan melelahkan dengan mengemukakan pelbagai topik percakapan, ketika mereka memerlukan ketenangan dan istirahat. Banyak yang membuat mereka sakit sendiri dengan terlampau membebani kekuatan mereka. Kehabisan tenaga mereka memaksa mereka berhenti bekerja, dan mereka dibawa ke tempat tidur karena menderita. lstirahat, bebas dari kepusingan, cahaya, udara bersih, air jernih, dan makanan khusus, adalah semua yang mereka perlukan untuk menyembuhkan mereka. Adalah kebaikan yang salah yang menyebabkan begitu banyak orang tidak sopan, ketika mengunjungi orang sakit. Sering mereka melewatkan suatu malam tidak tidur dan menderita, setelah menerima para pengunjung. Mereka jadi lebih atau tidak bersemangat, dan reaksinya telah begitu besar karena mereka sudah menguras tenaga, dan sebagai akibat kunjungan model begini, mereka telah dibawa kepada kondisi yang sangat berbahaya, dan hidup telah dikorbankan karena kurangnya kebijaksanaan yang dipikirkan dengan matang.

Memang kadang-kadang menyenangkan bagi yang sakit bila dikunjungi, dan mengetahui bahwa para sahabat tidak melupakan mereka dalam kesusahan mereka. Tetapi, walaupun kunjungan ini mungkin menyenangkan, dan seringkali kunjungan ini berubah menjadi berat ketika yang tidak berdaya mulai sembuh, dan keseimbangan badan menekan keras menuju kematian. Mereka yang tidak perlu harus berhati-hati sehubungan dengan mengunjungi orang sakit. Jika mereka tidak dapat melakukan kebaikan, maka mereka bisa saja melakukan bahaya. Tetapi orang sakit itu tidak boleh dilalaikan. Mereka harus mendapatkan perawatan terbaik, dan simpati para sahabat dan sanak saudara.

Banyak bahaya bagi orang sakit akibat dari kebiasaan umum para penjaga, bermalam-malam. Dalam keadaan gawat ini mungkin perlu; tetapi sering keadaannya lebih berbahaya yang dilakukan pada orang sakit itu dengan praktik ini dari pada kebaikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk menutup iendela kamar orang sakit itu. Udara di kamar seperti itu, boleh dikatakan tidak bersih, yang sangat memperburuk kondisi orang sakit itu. Sebagai tambahan, adanya satu atau dua penjaga yang menggunakan udara penting yang mungkin mendapatkan jalannya ke kamar orang sakit melalui celah-celah pintu dan jendela, merebut dari para pasien vitalitas, dan meninggalkannya lebih lemah daripada yang mereka seharusnya peroleh sekiranya itu semua dibiarkan untuk mereka sendiri. Yang jahat tidak berakhir di sini. Bahkan seorang penjaga akan melakukan sedikit banyaknya pergerakan, yang mengganggu orang sakit.

( 2SM 458, 459 )

 

MERINGANKAN BEBAN

0

Tugas Bapa Tidak dapat Dipindahkan
[AkhirZaman.org] Kewajiban bapa kepada anak-anaknya tidak dapat dipindahkan kepada ibu. Kalau ibu melakukan kewajibannya sendiri, ia pun mempunyai cukup tanggungan untuk dipikul. Hanyalah oleh kerja sama ibu bapa dapat melaksanakan pekerjaan yang telah dipertanggungjawabkan Allah ke dalam tangan mereka.

Seharusnyalah seorang bapa tidak memaafkan dirinya atas kewajiban dalam pekerjaan mendidik anak-anaknya untuk kehidupan ini dan hidup yang kekal. Ia harus mengambil bagian dalam kewajiban itu. Ini adalah tugas kewajiban ibu bapa. Haruslah ibu bapa menyatakan kasih satu dengan yang lain, kalau mereka mau sifat-sifat ini dikembangkan dalam anak-anak mereka. 

Bapa haruslah memberi dorongan dan menguatkan ibu di dalam pekerjaannya yang berat oleh roman mukanya yang gembira dan perkataannya yang manis. 

Cobalah membantu istrimu di dalam pergumulan yang dihadapinya. Berhati-hatilah dengan perkataanmu, pertumbuhkanlah budi pekerti yang halus, ramah-tamah, lemah-lembut dan kamu akan beroleh upah karena berbuat yang demikian.

Pelayanan yang Lemah Lembut akan Meringankan Beban Ibu
Apa pun yang menjadi pekerjaanmu dengan segala kesulitannya, biarlah seorang bapa membawa pulang ke rumahnya roman muka senyum dan bunyi suara yang manis di mana ia sepanjang hari telah menyambut tamu-tamu dan orang-orang asing. Biarlah istri merasa bahwa ia dapat bergantung kepada cinta kasih yang besar dari suaminya, bahwa lengannya akan menguatkan dan membantu dia dalam segala pekerjaan dan kesulitannya, pengaruh suaminya akan menguatkan pengaruhnya sendiri, dan bebannya akan lenyap separuh dari beratnya. Bukankah anak-anak itu kepunyaan bapa bersama ibu?

Sang istri boleh mengumpulkan kepada dirinya beban yang mungkin disangkanya jauh lebih penting daripada menolong suaminya memikul sebagian dari kewajibannya; demikian pula halnya pada pihak suami. Pelayan yang lemah lembut besar nilainya. Ada suatu kecenderungan bagi suami untuk bertindak bebas pergi keluar dan masuk ke dalam rumahnya hanya sebagai pembayar makan dari seorang suami dalam lingkungan keluarga itu.

Tugas kewajiban rumah tangga adalah suci dan penting; namun kewajiban itu seringkali disertai oleh perasaan penat yang membosankan. Keluh kesah dan kesulitan yang tidak terhitung itu membhuat kebisingan tanpa ada perubahan dan aneka kegembiraan yang membuat perasaan lega di mana seorang suami dan bapa sering memperoleh…dalam kuasanyalah memberikan kepada istrinya kalau dia mau memberi, atau lebih tepat lagi kalau suami itu merasa perlu atau ingin melakukan yang demikian. Kehidupan seorang ibu dalam lingjungan masyarakat yang legih rendah adalah suatu kehidupan pengorbanan yang tiada habis-habisnya, dijadikan lebih berat lagi kalau suami lalai menghargakan segala kesukaran kedudukan istri itu serta memberikan dukungan kepada istrinya.

Tunjukkan Perhatian bagi Istri yang Lemah
Suami harus menyatakan perhatian yang besar kepada keluarganya. Khususnya ia harus bersikap lemah lembut terhadap perasaan seorang istri yang lemah. Ia dapat menutup pintu tehadap banyak penyakit. Kata-kata yang manis, kegembiraan dan yang menyenangkan ternyata akan lebih berkhasiat daripada obat-obat yang paling mustajab. Ucapan yang demikian akan mendatangkan keberanian hati kepada seorang yang murung dan tawar hati, serta kebahagiaan dan kesukaan dibawa ke dalam keluarga oleh segala perbuatan yang manis dan ucapan yang menggembirakan akan membayar kembali usaha itu sepuluh kali ganda. Suami harus mengingat bahwa banyak dari tanggungan pendidikan anak-anak ditanggungkan kepada ibu, seorang ibu berjasa banyak dalam pembentukan pikiran anak-anak itu. Hal ini harus menggerakkan segala perasaannya yang sangat halus itu dan dengan teliti dia harus meringankan beban ibu. Ia harus menggembirakan sang ibu supaya bersandar kepada kasih sayangnya yang besar itu serta mengarahkan pikirannya ke surga, di mana ada kekuatan dan perdamaian serta perhentian terakhir gati mereka yang lelah. Janganlah ia mamasuki rumahnya dengan muka yang murung, melainkan dengan kehadirannya haruslah membawa kegembiraan ke dalam keluarga dan harus mengajar istrinya supaya memandang ke atas dan percaya kpada Allah. dengan bersatu mereka dapat menuntut janji-janji Allah serta membawa berkat-NYa yang limpah itu ke dalam keluarga.

Dengan Hati Beringsut maju Pelahan-lahan
Banyak suami dan bapa yang dapat mempelajari suatu pelajaran yang berguna dari ketelitian seorang gembala yang setia. Ketika diajak mengadakan suatu perjalanan yang sukar dan cepat, Ayub menjawab: “Tuhanku maklum, bahwa anak-anak ini masih kurang kuat, dan bahwa berserta aku ada kambing domba dan lembu sapi yang masih menyusui, jika diburu-buru, satu hari saja, maka seluruh kumpulan binatang itu akan mati.” Biarlah kiranya tuanku berjalan lebih dahulu dari hambamu ini dan aku mau dengan hati-hati beingsut maju menurut langkah hewan, yang berjalan di depanku dan menurut langkah anak-anak.” Di dalam perjalanan hidup yang berat biarlah suami dan bapa berjalan “beringsut maju perlahan-lahan” sebagaimana kawan dalam perjalanan itu dapat bertahan. Di tengah-tengah dunia yang sedang mengejar kekayaan dan kuasa, biarlah ia belajar menahankan langkah-langkahnya, menghibur dan membantu dia yang dipanggil untuk berjalan pada sisinya….

Biarlah suami menolong istrinya oleh simpati dan kasih sayang yang tidak berkesudahan. Kalau suami ingin melihat istrinya segar gembira, sehingga istri itu akan menjadi sinar kesukaan dalam rumah tangga, biarlah suami itu menolong dia menanggung bebannya. Sikap yang manis dan kesopanannya yang mengasihi itu akan menjadi dorongan yang indah kepada isti itu, dan kedukaan yang dibagikannya itu akan membawa kegembiraan dan perdamaian kepada hatinya sediri….

Kalau ibu tidak diberikan rawatan dan penghiburan sebagaimana yang seharusnya, kalau ia dibiarkan menghabiskan tenaganya oleh bekerja terlalu berat atau oleh kecemasan dan kemurungan, anak-anaknya pun akan dirampas kekuatan vitalnya demikian juga kelancaran otaknya dan kesegaran kegembiraan yang mereka harus warisi. Jauh lebih baik untuk membuat kehidupan ibu itu senang dan gembira, melindungi dia dari kekurangan yang menghabiskan tenaga, serta keluh kesah yang menyusahkan hati, dan biarlah anak-anak mewarisi bentuk tubuh yang baik, agar supaya mereka boleh memperjuangkan jalannya sepanjang hidupnya dengan kekuatan mereka sendiri dengan rajin.

-RTA

[RH] PENGUNJUNG PEMBAWA BERKAT

0

“Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus” (Roma 15:29).

[AkhirZaman.org] Dalam banyak hal para pengunjung tidak mengetahui keperluan sistem, dan hubungannya bahwa menghirup udara segar menunjang kesehatan, dan pengaruh menghirup udara berpenyakit yang membinasakan nyawa di dalam kamar seorang yang sakit.

Dalam hal ini nyawa orang sakit itu dibahayakan, dan para pengunjung sendiri dapat ditulari penyakit, dan kehilangan kesehatan, sena kemungkinan nyawa.

Jika demam memasuki suatu keluarga, sering lebih dari satu orang yang menderita demam yang sama. lni tidak perlu terjadi, jika kebiasaan keluarga itu benar. Jika makanan mereka sebagaimana seharusnya, dan mereka memelirhara kebiasaan menjaga kebersihan, dan menyadari perlunya venrilasi, maka demam itu tidak perlu menular kepada anggota keluarga yang lain. Alasan demam terjadi, dan bisa menular kepada para pengunjung, adalah karena kamar orang sakit itu tidak dijaga supaya bebas dari infeksi keracunan, dengan kebersihan dan ventilasi yang baik.

Jika para pengunjung sadar akan perlunya ventilasi untuk kesehatan mereka sendiri, dan juga pasien, tetapi para sanak keluarga, sena orang yang sakit itu, menantang masuknya udara dan cahaya ke dalam kamar orang sakit itu, maka para pengunjung Iebih baik meninggalkan kamar orang sakit itu. Bukanlah kewajiban seseorang me-nanggung risiko diserang penyakit, dan membahayakan hidupnya dengan menghirup udara beracun. Jika orang sakit itu menjadi korban karena gagasan mereka yang salah, dan menutup kamar itu sehingga berkat surga tidak bisa masuk, biarlah mereka berbuat demikian, tetapi jangan membahayakan mereka yang masih harus hidup. Si ibu, atas pengerlian kewajiban, meninggalkan keluarganya untuk berbenah di kamar orang sakit itu, di mana udara segar tidak dibiarkan masuk, dan menjadi sakit karena menghirup udara berpenyakit, yang mempengaruhi seluruh sistem tubuhnya. Setelah suatu jangka waktu penderitaan berat, ia meninggal dunia dengan meninggalkan anak-anak tanpa ibu. Orang sakit, yang mendapat simpati dan perawatan dari ibu ini, menjadi sembuh, tetapi baik orang sakit itu, maupun para sahabat orang sakit itu, tidak ada yang tahu bahwa nyawa yang indah telah dikorbankan oleh sebab kebodohan mereka terhadap hubungan yang disumbangkan udara bersih kepada kesehatan . . . .

Para ibu kadang-kadang membiarkan anak mereka menjaga orang sakit di dalam kamar yang ventilasinya buruk, dan akibatnya, harus merawat mereka selama sakit. Oleh sebab kepedulian ibu terhadap anaknya, ia pun menjadi sakit, dan sering satu atau keduanya meninggal, atau menderita cacat seumur hidup. Ada sebuah katalog kejahatan yang membuat bisa menangis yang asal usulnya dari kamar orang sakit, di mana udara langit tidak dibiarkan masuk. Semua yang menghirup udara beracun ini melanggar hukum-hukum kesehatan mereka, dan harus menderita hukumannya.

( 2SM 457, 458)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?