Saturday, September 20, 2025
Google search engine
Home Blog Page 343

80 tewas dalam bentrok dan serangan udara di Yaman

0

 

[AkhirZaman.org] Peningkatan pertempuran dan serangan udara dalam 24 jam terakhir di Yaman menewaskan 80 orang, termasuk 37 warga sipil, saat perundingan damai di Kuwait tidak membuat kemajuan menurut para pejabat, Selasa (28/6). Pesawat tempur dari koalisi propemerintah pimpinan Arab Saudi menewaskan 34 orang, termasuk 19 warga sipil, ketika menyasar pemberontak Syiah di wilayah Taez menurut pejabat militer Yaman.

Serangan udara dini hari menghantam sebuah truk yang mengangkut senjata untuk pemberontak Houthi saat melintasi jalanan ramai, ungkap pejabat provinsi serta menambahkan bahwa empat perempuan termasuk di antara korban tewas.

Di Kota Taez, 11 warga sipil dan seorang tentara tewas ketika pemberontak mengebom sebuah area permukiman menurut pejabat militer.

Sementara itu, 12 pemberontak dan tiga tentara loyalis tewas dalam bentrokan di Nahm, timur laut Sanaa, sementara enam pemberontak lain tewas dalam pertempuran di Marib, bagian timur ibu kota.

Di provinsi yang sama, pesawat koalisi “keliru” menghantam sebuah kendaraan yang membawa pasukan propemerintah, menewaskan empat tentara dan melukai empat lainnya, ujar pejabat militer lain.

Di bagian selatan, sedikitnya tujuh warga sipil, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara terhadap ekstremis yang salah menghantam rumah terdekat di Mahfed, antara Provinsi Abyan dan Shabwa di selatan Yaman, ungkap pejabat lokal kepada AFP.

Houthi menyerbu ibu kota pada akhir 2014 sebelum bergerak ke bagian-bagian lainYaman, membuat koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi pada Maret tahun lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan lebih dari 6.400 orang tewas di Yaman sejak itu, kebanyakan warga sipil.

Peperangan itu juga memaksa 2,8 juta orang meninggalkan rumah mereka, membuat 80 persen penduduk negeri itu membutuhkan bantuan kemanusiaan.

http://goo.gl/gzxTo7

“Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah ( 2 Tawarikh 15:5 )

“Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” ( Yakobus 3: 16 )

Perdamaian tidak akan pernah terwujud bilamana masih ada kepentingan-kepentingan pribadi yang masih diutamakan. Dan akibatnya bukanlah perdamaian yang terjadi, melainkan kekacauan dan penderitaan. Oleh karena itu, firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kita haruslah “hidup damai dengan semua orang“ ( Ibrani 12:14 ). Sekalipun kita tidak mengalami peperangan, namun mungkin kita memiliki konflik pribadi dengan seseorang ataupun kelompok. Tetapi biarlah firman Tuhan di atas menjadi pegangan kita dalam kehidupan kita sehari-hari.

 

 

Pengadilan Tinggi Amerika: Menghidupkan iman Kristen adalah ilegal

0

[AkhirZaman.org] Ini dimulai dengan sebuah isyarat resmi, tekanan pemerintah Amerika Serikat terhadap Kekristenan secepat bagaimana “perkawinan sejenis” menjadi titik pusat bagi para aktivis-hal-hal kecil seperti “diskriminasi” yang mengeluhkan bahwa mereka yang memilih orientasi seksual yang alternatif bagaimanapun tidak akan dihargai sebagaimana yang mereka harapkan.

Adalah menjadi konfrontatif bagi orang Kristen yang memilih untuk hidup dengan kepercayaan mereka yang sesuai dengan yang dipegang oleh para pendiri bangsa. Bakers dihukum karena tidak mempromosikan homoseksualitas, dan menyalinnya kepada setiap fotografer dan pemilik tempat. Pejabat pemerintah secara terbuka menyangkal iman Kristen mereka dan memerintahkan mereka, dalam beberapa kasus untuk kembali diajar.

Saat ini dua peraturan telah dirilis yang menguatkan niat dari pengadilan Amerika bahwa orang Kristen tidak boleh, dengan ancaman hukuman, untuk menghidupkan kepercayaan mereka dalam bisnis ataupun dalam kehidupan publik.

Secara khusus, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa setiap apoteker Kristen yang ada di negara bagian Washingto harus menyangkal iman mereka dalam profesi mereka. Dan kedua keputusan ini datang dari seorang hakim federal di Mississippi yang telah menetapkan reputasi untuk melawan orang-orang Kristen dengan mengatakan setiap pejabat wilayah di negara itu harus menyangkal iman mereka untuk tetap memegang jabatan mereka.

Pergerakan ini telah memperingatkan banyak orang bahwa di dalam Mahkamah Agung, di mana hakim Samuel Alito memperingatkan bahwa, dalam kasus terhadap apoteker, ada bukti bahwa “dorongan untuk adopsi dari peraturan adalah bukti permusuhan terhadap apoteker dan kepercayaannya mengenai pengguguran dan kontrasepsi yang berbeda dari pandangan yang berlaku di negara bagian tersebut”.

Bahkan, itu tidak cukup untuk menarik kekhawatiran tentang kebebasan agama mayoritas pada pengadilan tertinggi negara.

Dan di Mississippi putusan dari hakim Carlton Reeves, yang setelah mengulurkan tangan ke dalam sebuah upacara penghargaan opsional untuk menghukum sekolah yang mengizinkan doa sukarela, ujar salah satu pegawai negara bagian yang tidak dapat menggunakan keyakinan agama mereka sendiri untuk mencegah mereka mengeluarkan surat nikah untuk pasangan homoseksual.

Perkara ini juga terjadi di Kentucky, dimana hakim David Bunning telah mencapai kesimpulan yang sama, memerintahkan bupati Rowan Kim Davis menyangkal imannya. Ketika dia menolak, Bunning kemudian memenjarakan dia tanpa banyak proses yang dilalui.

Tetapi pada akhirnya , badan legislatif negara bagian mengambil keputusan untuk melindungi hak-hak agama dan Davis mengatakan bahwa kasus itu ditutup.

Di Mississippi, bahwa tindakan oleh pembuat undang-undang negara belumlah cukup untuk Reeves, yang memerintahkan bahwa mereka harus diberikan “pernyatan resmi” bahwa mereka menyangkal iman mereka.

http://goo.gl/7RhcwG

Dunia ini semakin banyak meniadakan tuntutan Allah. Manusia semakin berani melanggar. Kejahatan penduduk dunia hampir memenuhi ukuran kejahatanya. Bumi hampir mencapai tempat di mana Allah akan membiarkan si pemusnah melampiaskan keinginannya atasnya. Pergantian hukum Allah dengan hukum manusia, meninggikan hari Minggu gantinya hari Sabat Alkitab hanya dengan kuasa manusia, itulah babak terakhir drama itu. Apabila pergantian ini menjadi Universal, Allah akan menyatakan diri-Nya. Dia akan bangkit dalam kemuliaan-Nya untuk menggoncangkan bumi ini dengan mengerikan. Dia akan keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk dunia karena kejahatanya, dan bumi ini akan mengeluarkan darahnya, dan lukanya tidak akan sembuh lagi. (Testimonies, Jld. 7, hal. 141.)

Akan tiba saatnya bilamana kita akan memilih kepada siapa kita memberikan kesetiaan kita. Berita di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa peristiwa dalam Daniel pasal 3 akan terulang kembali “siapa yang tidak sujud menyembah akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!“ ( Daniel 3:6 ). Namun, apakah respon kita? Apakah kita akan “mengikuti arus” dengan menyangkal iman kita demi keselamatan fisik, ataukah kita akan seperti Hananya, Misael, dan Azarya yang berkata: “kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.” ( Daniel 3:18 )

Pada masa merajalelanya kejahatan, kita dapat mengetahui bahwa krisis besar terakhir sudah dekat. Bilamana pelanggaran terhadap hukum Allah sudah hampir secara universal, ketika umat-Nya ditekan dan dianiaya oleh sesamanya, Tuhan akan campur tangan. (Christ’s Object Lessons, hal. 178.)

 

Pasca Ledakan Bom: Bandara Istanbul Ditutup, Korban Tewas Jadi 50 Orang (2)

0

 

[AkhirZaman.org] Korban tewas berjatuhan akibat tembakan dan bom bunuh diri di Bandara Internasional Atarturk, Istanbul, Turki, Selasa (28//6/2016) malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB. Akibat ledakan itu, semua penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dibatalkan.

Seorang pejabat senior Turki, yang tidak bersedia namanya disebut, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 50 orang.

Sebelumnya jaringan berita Haber Turk mengutip Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan, 31 orang tewas dan 147 orang terluka akibat serangan di Ataturk.

Laporan awal diterima Gubernur Istanbul Vasip Sahin menyebutkan 28 orang tewas dan 60 orang terluka.

Menurut AP yang memantau langsung kejadian itu mengatakan, jumlah korban tewas telah bertambah menjadi sedikitnya 50 orang. Al Jazeera menambahkan, 106 orang lainnya terluka.

Menurut Gubernur Istanbul, pelaku serangan diduga tiga orang. “Diperkirakan tiga pengebom bunuh diri melakukan serangan di tiga tempat berbeda di bandara,” kata ?ahin.

Para tersangka dipersenjatai dengan senapan serbu Kalashnikov. Menurut media, sebelum ledakan bom terdengar tembakan di tempat parkir bandara.

Rekaman video menunjukkan orang berlarian mencari perlindungan di dalam gedung terminal. Ketika orang-orang berlarian, sebuah bom meledak sehingga merontokkan bagian gedung bandara.

Seorang saksi mata kepada NBC News mengarakan, ia melihat seorang polisi bergulat dengan seorang tersangka di tanah sebelum penyerang meledakkan bomnya.

Ditutup

Akibat ledakan itu, semua penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dibatalkan. Para calon penumpang bergegas kembali ke hotel atau rumah mereka.

Bandara Ataturk merupakan salah satu bandara tersibuk di benua Eropa, setelah Heathrow di London dan Charles de Gaulle di Paris.

Pesawat penumpang British Airways BA680 yang terbang dari London ke Istanbul pun kembali ke Inggris setelah mendapat peringatan tentang adanya serangan di bandara Ataturk.

Media sosial Facebook telah mengaktifkan fitur ‘Safety Check’ bagi orang-orang di sekitar lokasi bandara Ataturk.

Kedutaan besar asing di Turki telah memperingatkan warganya untuk waspada dan terus mengontak orang-orang terkasih mereka dengan mengaktifkan fitur-fitur media sosial.

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mereka sedang mencoba untuk memastikan apakah ada warganya yang menjadi korban serangan itu.

AS mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan senjata dan bom yang dilakukan secara “keji” itu dan berjanji untuk tetap teguh mendukung Turki, seperti dilaporkan AFP.

“Bandara Internasional Ataturk, seperti bandara Brussels (Belgia) yang diserang awal tahun ini, adalah simbol hubungan internasional dan ikatan yang mengikat kita bersama,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam sebuah pernyataan.

Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Istanbul itu.

Berdasarkan berbagai kejadian serangan bom sebelumnya di Turki, hanya ada dua kelompok yang mengklaim yakni pejuang Kurdi dan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS)

http://goo.gl/Y3NRcc

Kita hidup di tengah-tengah satu kejahatan “yang berjangkit,” di mana orang yang waspada dan takut akan Allah sedang memperhatikannya. Kejahatan yang merajalela itu adalah di luar kesanggupan manusia untuk menerangkannya. Setiap hari terdengar pernyataan  segar tentang pertarungan politik, suap dan penipuan. Setiap hari tercatat kekejaman yang menyakitkan hati dan kebrutalan, ketidakpedulian terhadap penderitaan manusia, kebuasan dan kekejaman merusak kehidupan manusia. Setiap hari menyaksikan peningkatan kegilaan, pembunuhan dan bunuh diri. Siapa yang dapat meragukan bahwa agen-agen Setan telah bekerja di antara manusia, dengan kegiatan yang meningkat untuk mengalihkan dan merusak pikiran, mencemarkan dan membunuh tubuh? (Ministry of Healing, hal. 142, 143)

“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” ( Matius 24 : 12 ). 

Kondisi segala perkara di dunia ini menunjukkan bahwa waktu yang menyusahkan sedang menantikan kita. Surat-surat kabar penuh dengan indikasi tentang kemelut yang mengerikan di masa mendatang dan perbuatan baik semakin jarang kita temui di zaman ini. Kita tidak perlu heran karena sebagaimana ayat di atas katakan, Yesus telah jauh memandang dan telah memberitahu kita tentang hal ini, namun ada satu pesan yang Yesus sampaikan,: “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.“ ( Matius 24: 13 )

Biarlah di dalam dunia yang semakin jahat ini, kita boleh menjadi saluran kasih Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita, kita tetap memantulkan kasih Tuhan dalam hidup kita, sehingga orang lain boleh melihat secercah cahaya kasih di tengah-tengah kegelapan dari kejahatan dunia ini.

Pasca Ledakan Bom: Bandara Istanbul Ditutup, Korban Tewas Jadi 50 Orang

0

[AkhirZaman.org] Korban tewas berjatuhan akibat tembakan dan bom bunuh diri di Bandara Internasional Atarturk, Istanbul, Turki, Selasa (28//6/2016) malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB. Akibat ledakan itu, semua penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dibatalkan.

Seorang pejabat senior Turki, yang tidak bersedia namanya disebut, mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 50 orang.

Sebelumnya jaringan berita Haber Turk mengutip Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan, 31 orang tewas dan 147 orang terluka akibat serangan di Ataturk.

Laporan awal diterima Gubernur Istanbul Vasip Sahin menyebutkan 28 orang tewas dan 60 orang terluka.

Menurut AP yang memantau langsung kejadian itu mengatakan, jumlah korban tewas telah bertambah menjadi sedikitnya 50 orang. Al Jazeera menambahkan, 106 orang lainnya terluka.

Menurut Gubernur Istanbul, pelaku serangan diduga tiga orang. “Diperkirakan tiga pengebom bunuh diri melakukan serangan di tiga tempat berbeda di bandara,” kata ?ahin.

Para tersangka dipersenjatai dengan senapan serbu Kalashnikov. Menurut media, sebelum ledakan bom terdengar tembakan di tempat parkir bandara.

Rekaman video menunjukkan orang berlarian mencari perlindungan di dalam gedung terminal. Ketika orang-orang berlarian, sebuah bom meledak sehingga merontokkan bagian gedung bandara.

Seorang saksi mata kepada NBC News mengarakan, ia melihat seorang polisi bergulat dengan seorang tersangka di tanah sebelum penyerang meledakkan bomnya.

Ditutup

Akibat ledakan itu, semua penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dibatalkan. Para calon penumpang bergegas kembali ke hotel atau rumah mereka.

Bandara Ataturk merupakan salah satu bandara tersibuk di benua Eropa, setelah Heathrow di London dan Charles de Gaulle di Paris.

Pesawat penumpang British Airways BA680 yang terbang dari London ke Istanbul pun kembali ke Inggris setelah mendapat peringatan tentang adanya serangan di bandara Ataturk.

Media sosial Facebook telah mengaktifkan fitur ‘Safety Check’ bagi orang-orang di sekitar lokasi bandara Ataturk.

Kedutaan besar asing di Turki telah memperingatkan warganya untuk waspada dan terus mengontak orang-orang terkasih mereka dengan mengaktifkan fitur-fitur media sosial.

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa mereka sedang mencoba untuk memastikan apakah ada warganya yang menjadi korban serangan itu.

AS mengecam apa yang disebutnya sebagai serangan senjata dan bom yang dilakukan secara “keji” itu dan berjanji untuk tetap teguh mendukung Turki, seperti dilaporkan AFP.

“Bandara Internasional Ataturk, seperti bandara Brussels (Belgia) yang diserang awal tahun ini, adalah simbol hubungan internasional dan ikatan yang mengikat kita bersama,” kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest dalam sebuah pernyataan.

Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Istanbul itu.

Berdasarkan berbagai kejadian serangan bom sebelumnya di Turki, hanya ada dua kelompok yang mengklaim yakni pejuang Kurdi dan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS)

http://goo.gl/Y3NRcc

Kita hidup di tengah-tengah satu kejahatan “yang berjangkit,” di mana orang yang waspada dan takut akan Allah sedang memperhatikannya. Kejahatan yang merajalela itu adalah di luar kesanggupan manusia untuk menerangkannya. Setiap hari terdengar pernyataan  segar tentang pertarungan politik, suap dan penipuan. Setiap hari tercatat kekejaman yang menyakitkan hati dan kebrutalan, ketidakpedulian terhadap penderitaan manusia, kebuasan dan kekejaman merusak kehidupan manusia. Setiap hari menyaksikan peningkatan kegilaan, pembunuhan dan bunuh diri. Siapa yang dapat meragukan bahwa agen-agen Setan telah bekerja di antara manusia, dengan kegiatan yang meningkat untuk mengalihkan dan merusak pikiran, mencemarkan dan membunuh tubuh? (Ministry of Healing, hal. 142, 143)

“Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.” ( Matius 24 : 12 ). 

Kondisi segala perkara di dunia ini menunjukkan bahwa waktu yang menyusahkan sedang menantikan kita. Surat-surat kabar penuh dengan indikasi tentang kemelut yang mengerikan di masa mendatang dan perbuatan baik semakin jarang kita temui di zaman ini. Kita tidak perlu heran karena sebagaimana ayat di atas katakan, Yesus telah jauh memandang dan telah memberitahu kita tentang hal ini, namun ada satu pesan yang Yesus sampaikan,: “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.“ ( Matius 24: 13 )

Biarlah di dalam dunia yang semakin jahat ini, kita boleh menjadi saluran kasih Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita, kita tetap memantulkan kasih Tuhan dalam hidup kita, sehingga orang lain boleh melihat secercah cahaya kasih di tengah-tengah kegelapan dari kejahatan dunia ini.

[RH] APAKAH GEREJA ITU?

0

“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:29, 30).

[AkhirZaman.org] Pengaruh Kristus harus terasa di dunia kita melalui anak-anak-Nya yang percaya. Orang yang telah bertobat harus memberikan corak pengaruh sama yang mana melalui alat perantara Allahlah terjadi hasil yang baik dalam pertobatannya. Semua pekerjaan kita di dunia ini harus dilakukan dengan harmonis dan kasih serta persatuan. Kita harus mengikuti teladan Kristus yang selalu berada di depan kita, berjalan menurut jejak-Nya. Persatuan adalah kekuatan, dan Tuhan rindu supaya kebenaran ini harus selalu nyata dalam diri semua anggota tubuh Kristus. Semua harus bersatu dalam kasih, dalam kelemahlembutan, dalam kesederhanaan pikiran. Setelah dibentuk menjadi suatu masyarakat orang percaya dengan maksud menggabung dan menyebarkan pengaruh mereka, mereka harus bekerja sebagaimana Kristus bekerja. Mereka harus selalu menunjukkan kesopanan dan hormat bagi satu dengan yang lain. Setiap talenta ada tempatnya dan harus dijaga di bawah pengendalian Roh Kudus. 

Gereja adalah suatu masyarakat Kristen yang dibentuk untuk-anggota-anggotanya, supaya masing-masing anggota dapat menikmati bantuan berupa kasih karunia dan talenta dari anggota-anggota yang lain, dan pekerjaan Allah atas mereka, sesuai dengan bakat dan talenta mereka. Gereja disatukan dalam ikatan-ikatan persekutuan kudus supaya masing-masing anggota boleh mendapat keuntungan oleh pengaruh orang lain. Semua harus mengikatkan dirinya kepada perjanjian kasih dan kerukunan. Prinsip-prinsip dan kasih karunia Kristen dari seluruh masyarakat orang percaya ialah menghimpun kekuatan dan tenaga dengan tindakan yang selaras. Setiap orang percaya harus mendapat keuntungan dan bertambah baik oleh pengaruh pelbagai kemampuan anggota lain yang menghaluskan dan mengubahkan, sehingga hal-hal yang kurang pada satu orang dapat lebih banyak ditunjukkan pada orang lain. Semua anggota harus bersatu bersama-sama, supaya gereja dapat menjadi kaca mata bagi dunia, bagi malaikat, dan bagi manusia.’

Perjanjian kesepakatan pada anggota gereja ialah supaya setiap anggota mau berjalan dalam langkah Kristus, supaya semua mau memikul kuk yang ditanggungkan ke atas mereka, dan belajar dari Dia yang lemah lembut dan rendah hati. Melakukan hal ini, “Jiwamu,” kata Juruselamat yang indah itu, “ akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:29, 30). Mereka yang memikul kuk Kristus akan bersatu bersama-sama. Mereka akan mengembangkan simpati dan ketangguhan, dan dengan upaya yang kudus akan berusaha menunjukkan kepada orang lain simpati dan kasih yang lembut yang mereka rasa sangat memerlukannya. 

( 2 SM 15, 16)

 

Fatwa Ulama Pakistan: Pernikahan Transgender Dibolehkan

0

 

[AkhirZaman.org] Sekelompok ulama di Pakistan mendeklarasikan bahwa pernikahan sesama transgender dibenarkan dalam hukum Islam.

“Dibolehkan bagi transgender dengan indikasi laki-laki dalam tubuhnya untuk menikahi transgender dengan indikasi perempuan dalam tubuhnya. Juga, pria dan wanita normal dapat menikahi transgender yang memiliki indikasi pasti dalam tubuhnya,” demikian bunyi fatwa dari Tanzeem Ittehad-i-Ummat Pakistan, seperti dikutip Reuters.

Fatwa yang ditandatangani oleh 50 ulama itu juga menyebutkan bahwa kaum transgender berhak dikuburkan secara Islam dan memiliki hak waris.

Kaum transgender memang menjadi sorotan khusus di Pakistan. Pada 2012, Mahkamah Agung Pakistan mengumumkan hak setara untuk warga transgender, termasuk hak untuk mewarisi properti dan aset. Setahun sebelumnya, kaum transgender juga diberikan hak pilih.

Disingkirkan dari komunitas umum, kaum transgender di Paksitan sering kali dipaksa mengemis, menjadi pelacur, atau menari untuk mendapatkan nafkah.

Bulan lalu, seorang perempuan transgender, Alisha, tewas karena ditembak dan rumah sakit di Peshawar menolak memberikan perawatan.

Kematian Alisha menyulut kontroversi mengenai hak kaum transgender. Hasil penyelidikan juga menunjukkan bahwa dokter senior di rumah sakit itu bertanggung jawab atas “kelalaian kriminal.” Meskipun tidak mengikat secara hukum, fatwa dari para ulama kali ini mengatakan bahwa orang yang menganiaya kaum transgender merupakan pelaku kejahatan dalam Islam.

“Memaki, membuat lelucon, menggoda, atau menganggap kaum transgender sebagai orang rendahan adalah pelanggaran terhadap hukum syariah karena itu merupakan tindakan menghina ciptaan Tuhan, dan itu tidak benar,” demikian kutipan fatwa itu

http://goo.gl/KOmtGb

“Perbuatan daging telah nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu.“ ( Galatia 5:19 )
“terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan yang menghina pemerintahan Allah . Mereka begitu berani dan angkuh, sehinggga tidak segan-segan menghujat kemuliaan. “ (2 Petrus 2:10)

Dunia sedang melakukan pemberontakan terhadap Tuhan dan prinsip-prinsip-Nya. Walaupun begitu, marilah kita tetap teguh dan berpegang kepada kebenaran, karena waktunya sudah dekat. Peristiwa-peristiwa yang lalu akan terulang kembali, kemerosotan moral dan kejahatan yang sama, sampai pada akhirnya penghakiman dari Tuhan akan menimpa dunia ini.

Maaf! kami tidak menulis Alkitab untuk mendukung LGBT

0


[AkhirZaman.org]
 Dalam tanggapan kepada surat terbuka yang saya berikan kepada Ishak Archuleta, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen biseksual, seorang bernama Richard S, membuat komentar panjang pada halaman Facebook pribadi saya, termasuk pernyataan ini: “kesimpulan logis teologi anda (Homoseksual dapat berubah dan jika mereka tidak lakukan, itu karena mereka tidak memiliki iman atau telah tertipu) sangat melukai jiwa-jiwa orang homoseksual. Itu adalah intinya. Tidak ada jumlah kata-kata yang baik akan dapat menghapus luka. Hanya dipertimbangkan kembali bahwa teologi Anda akan membawa pemulihan itu. Jangan menyangkal iman gay saudara dan saudari Anda. Mereka memiliki banyak kontribusi untuk gereja.”

Tentu saja, Richard telah benar-benar salah menyatakan apa yang Kristen konservatif percaya (kita tidak mengatakan atau percaya bahwa jika gay tidak berubah “itu karena mereka tidak memiliki iman atau tertipu”), sama seperti bagian lain dari komentar yang tidak dikutip disini yang didasarkan pada kesalahpahaman yang serius.

Richard adalah salah satu dari orang yang mengatakan, “harap dipertimbangkan kembali bahwa teologi anda akan membawa pemulihan.”

Pertama, apa yang Alkitab katakan adalah praktek homoseksual tidak bisa ditolerir, dan tidak ada jumlah buku-buku baru atau video atau kisah-kisah pribadi yang dapat mengubah itu.

Seperti yang saya jelaskan dalam buku saya yang berjudul “ Dapatkah Anda menjadi Gay dan Kristen?, ” tidak ada penemuan-penemuan tekstual, arkeologi, Sosiologi, antropologi, atau filologi yang telah dibuat dalam lima puluh tahun terakhir yang akan menyebabkan kita untuk membaca teks-teks alkitabiah ini berbeda. Dengan kata lain, kami tidak memperoleh beberapa wawasan baru ke dalam teks alkitabiah berdasarkan studi teks-teks Ibrani dan Yunani. Sebaliknya, orang-orang berinteraksi dengan komunitas LGBT lah yang telah menyebabkan mereka memahami teks alkitabiah secara berbeda.”

Secara sederhana, jika bukan untuk revolusi seksual, tak seorang pun akan dapat memeriksa kembali apa yang Alkitab katakan tentang tujuan Tuhan untuk ciptaan-Nya.

Tidak ada yang akan bertanya-tanya jika dua pria atau dua wanita bisa “menikah” atau jika suami juga bisa menjadi seorang istri.

Tidak ada yang akan meragukan bahwa Tuhan membuat pria untuk wanita dan perempuan untuk pria dan bahwa setiap penyimpangan dari pola itu adalah bertentangan dengan desain dan maksud-Nya.

Sebagai salah satu Sarjana Perjanjian Baru adalah cukup jujur untuk mengakui, bahwa Alkitab melarang praktek homoseksual, tetapi ketika putrinya sendiri keluar sebagai seorang lesbian, ia mengubah pendapatnya tersebut.

Itu sebabnya saya telah sering menyatakan bahwa tidak ada satupun argumen yang dapat dibawa dari Firman Tuhan untuk membela praktek homoseksual, tetapi ada argumen emosional yang dapat dibawa. Dalam konteks itu, saya sering teringat kata-kata Yesus, “Barangsiapa mengasihi Bapa atau ibunya lebih dari saya tidak layak bagiku, dan barangsiapa mengasihi anak atau perempuan lebih dari saya ini tidak layak bagi-Ku” (Matius 10:37).

Ayah dari seorang aktivis “gay Kristen” meninggalkan gerejanya yang semula ketika jemaatnya menolak pandangan anaknya mengenai homoseksualitas. Ketika ditanya tentang kata-kata Yesus, dia berkomentar bahwa ia bisa pergi ke gereja mana saja, tetapi ia hanya punya satu anak.

Saya hanya bisa meringis ketika mendengar kata-katanya, jadi mencintai dalam satu cara tapi merusak dalam cara yang lain.

Kedua, jika ada sesuatu yang mengharuskan untuk mempertimbangkan kembali teologi kami, kami dengan senang hati akan melakukannya. Kebenaran mengatakan, mungkin seperti argumen “ seorang “gay Kristen” memukul saya”, saya pergi kepada Tuhan, membeli buku-buku yang membela cara baru in, membaca cerita-cerita dan mendengarkan cerita-cerita dari Kristen gay,dan membiarkan hati saya terkoyak dan pikiran saya ditantang.

Pada akhirnya, sebagai ahli Alkitab, yang mengasihi Yesus dan semua orang, adalah mustahil bagi saya untuk menerima argumen mereka. Firman terlalu jelas dalam hal ini, dan tanpa beberapa jenis tekanan emosional atau sosial atau lain untuk mempertimbangkan kembali apa yang Alkitab katakan, tak seorang pun akan menyangkal hal ini.

Ketiga, orang-orang yang berpendapat bahwa orang Kristen sepakat untuk tidak setuju pada banyak hal tanpa menyangkal iman orang lain gagal menyadari bahwa mereka tidak setuju untuk tidak setuju pada perilaku yang Alkitab kutuk, kecuali mereka sendiri melakukan hal semacam kompromi moral.

Kita berhadapan dengan usaha mendefinisikan ulang dalam makna perkawinan dan mengklaim bahwa perilaku itu jelas dikutuk dalam Perjanjian lama dan perjanjian baru. Dan sementara Tuhan adalah hakim dari setiap orang yang mengaku Kristen, kita tidak bisa merangkul sebagai saudara dan saudari mereka yang menegaskan, berlatih dan bahkan secara sengaja merayakan homoseksualitas.

Kita akan menempatkan tangan kita di sekitar setiap orang yang sedang berjuang meninggalkan homoseksualitas, mengasihi mereka dan merangkul mereka dan mendorong mereka dalam perjalanan mereka dengan Tuhan. Tapi kita tidak bisa memaklumi dan memberkati apa yang ditentang oleh Tuhan sendiri.

Keempat, pesan kasih karunia dan kebenaran Tuhan membawa penyembuhan dan keutuhan dan keselamatan dan kebebasan, telah dibuktkan oleh jutaan orang , termasuk sejumlah besar orang-orang yang pernah diidentifikasi sebagai LGBT.

Pada akhirnya, urusan anda adalah dengan Tuhan, bukan dengan saya.

Saya dapat meyakinkan anda bahwa Ia memahami dan dia akan memberikan semua yang Anda butuhkan jika Anda benar-benar mempercayakan hidup Anda kepada-Nya

Dr Michael Brown.

 

DI BILIK YANG MAHA KUDUS

0


[AkhirZaman.org]
 Pelajaran mengenai tempat kudus adalah kunci yang membuka rahasia kekecewaan pada tahun 1844. Pelajaran itu membukakan kepada pendengar suatu sistem kebenaran yang lengkap, yang behubungan dan secara harmonis menunjukkan bahwa tangan Allah telah menuntun Pergerakan Advent yang besar itu, dan menyatakan tugas-tugas sekarang sebagaimana dijelaskan kedudukan dan pekerjaan umat-Nya. Sebagaimana murid-murid Yesus, setelah malam yang mengerikan penuh penderitaan dan kekecewaan itu, “bersukacita bilama mereka melihat Tuhan,” demikianlah mereka sekarang bersukacita, mereka yang memandang dengan iman kepada kedatangan-Nya yang kedua kali. Mereka telah menantikan kedatangan-Nya dalam kemuliaan untuk memberikan upah kepada hamba-hamba-Nya. Sebagaimana pengharapan mereka dikecewakan, pandangan mereka kepada Yesus hilang, dan bersama Mariam di makam mereka berseru, “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan.” (Yoh. 20:2). Sekarang di bilik yang maha kudus sekali lagi mereka melihat-Nya, imam besar mereka yang kekasih, segera akan muncul sebagai raja dan pelepas mereka. Terang dari tempat kudus menyinari masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Mereka mengetahui bahwa Allah telah memimpin mereka oleh pemeliharaan-Nya yang tidak pernah salah. Seperti murid-murid yang pertama, walaupun mereka gagal mengerti pekabaran yang mereka bawa, namun pekabaran itu adalah tepat. Mereka telah menggenapi maksud Allah dalam menyiarkan pekabaran itu dan usaha mereka tidak sia-sia dalam Tuhan. “Pengharapan timbul kembali,” mereka bergembira “dengan sukacita yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan.”

Baik nubuatan Daniel 8:14, “Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar,” maupun pekabaran malaikat yang pertama, “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya,” keduanya menunjuk kepada pelayanan Kristus di bilik yang mahakudus, kepada penghakiman pemeriksaan, dan bukan kepada kedatangan Kristus untuk menebus umat-Nya dan kebinasaan orang jahat. Kesalahan bukan pada perhitungan masa-masa nubuatan, tetapi pada peristiwa yang terjadi pada akhir masa 2300 hari itu. Walaupun oleh karena kesalahan ini orang-orang percaya telah menderita kekecewaan, namun semua yang diramalkan oleh nubuatan, dan semua yang dijamin di dalamnya dengan dukungan Alkitab telah terlaksana. Pada saat itu, pada waktu mereka menangisi kegagalan pengharapan mereka, peristiwa telah terjadi yang telah diramalkan oleh pekabaran itu, dan yang harus digenapi sebelum Tuhan datang untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Nya.

Kristus telah datang, bukan ke dunia ini seperti yang diharapkan, tetapi, sebagaimana dibayangkan dalam lambang, ke bilik yang mahakudus di kaabah Tuhan di Surga. Ia digambarkan oleh nabi Daniel sebagai yang datang pada waktu ini kepada Yang Lanjut Usia, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia” — bukan ke dunia ini tetapi — “kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia di bawa ke hadapan-Nya.” (Dan. 7:13).

Kedatangan ini diramalkan juga oleh nabi Maleaki, “Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman Tuhan semesta alam.” (Mal. 3:1). Kedatangan Tuhan ke bait-Nya adalah tiba-tiba, tidak disangka-sangka umat-Nya. Mereka tidak mencari Dia di sana. Mereka mengharapkan Dia datang ke dunia ini, “dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah, dan yang tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tes. 1:8).

Tetapi orang-orang belum bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Masih ada pekerjaan persediaan yang harus mereka laksanakan. Terang akan diberikan untuk menuntun pikiran mereka ke bait Allah di Surga. Dan sementara oleh iman mereka harus mengikuti Imam Besar mereka dalam pelayanan-Nya di sana, tugas-tugas baru akan dinyatakan. Pekabaran amaran dan petunjuk yang lain akan diberikan kepada gereja.

Nabi itu berkata, “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.” (Mal. 3:2,3). Mereka yang hidup di atas dunia ini pada waktu pengantaraan Kristus akan berakhir ditempat kudus di atas, akan berdiri dihadapan Allah yang kudus tanpa pengantara. Jubah mereka harus tidak bernoda; tabiat mereka harus dimurnikan dari dosa oleh percikan darah. Melalui karunia Allah dan usaha keras mereka, mereka harus menjadi penakluk dalam perang melawan yang jahat. Sementara penghakiman pemeriksaan berlangsung di Surga, sementara dosa-dosa orang percaya yang menyesali dosa-dosanya dipindahkan dari tempat kudus, akan ada pekerjaan khusus pemurnian, untuk membuangkan dosa, di antara umat Tuhan di dunia ini. Pekerjaan ini lebih jelas lagi dinyatakan dalam pekabaran Wahyu 14.

Kalau pekerjaan ini telah dilaksanakan, pengikut-pengikut Kristus akan siap bagi kedatangan-Nya. “Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.” (Mal. 3:4). Kemudian jemaat yang akan diterima Tuhan kepada-Nya pada waktu kedatangan-Nya, akan “menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacad atau kerut atau yang serupa itu.” (Eps. 5:27). Kemudian jemaat itu akan “muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti balatentara dengan panji-panjinya.” ( Kidung 6:10).

Selain kedatangan Tuhan ke dalam bait-Nya, Maleaki juga meramalkan kedatangan-Nya yang kedua kali, kedatangan-Nya untuk melaksanakan keputusan penghakiman, dalam kata-kata berikut ini, “Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah, dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman Tuhan semesta alam.” (Mal. 3:5). Yugas juga merujuk kepada pemandangan yang sama pada waktu ia berkata, “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik.” (Yudas 15,15). Kedatangan ini dan kedatangan Tuhan ke dalam bait-Nya, adalah jelas dan peristiwa yang terpisah.

Kedatangan Kristus sebagai imam besar kita ke dalam bilik yang mahakudus untuk memulihkan tempat kudus itu seperti yang ditampilkan di dalam Daniel 8:14; kedatangan Anak Manusia kepada Yang Lanjut Usianya seperti dinyatakan dalan Daniel 7:13; dan kedatangan Tuhan ke dalam bait-Nya yang diramalkan oleh Maleaki, adalah keterangan peristiwa yang sama. Dan ini juga dinyatakan oleh kedatangan mempelai laki-laki ke pesta pernikahan sebagaimana diterangkan Kristus dalam perumpamaan sepuluh anak dara dalam Matius 25.

Dalam musim panas dan musim gugur tahun 1844, pengumuman “Mempelai datang! Songsonglah Dia!” telah diberikan. Dua golongan seperti yang dilambangkan oleh anak dara yang bijaksana dan yang bodoh itu telah terjadi — satu golongan yang mengharap dengan sukacita kedatangan Tuhan dan yang dengan tekun menyediakan dirinya untuk bertemu dengan Tuhan; sementara segolongan lain yang dipengaruhi oleh ketakutan, dan bertindak hanya atas hawa nafsu, telah puas dengan teori kebenaran, tetapi miskin karunia Allah. Dalam perumpamaan itu disebutkan, bahwa pada waktu mempelai datang, “mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin.” Kedatangan mempelai laki-laki, yang ditampilkan di sini, terjadi sebelum pernikahan. Pernikahan melambangkan penerimaan oleh Kristus kerajaan-Nya. Kota suci, Yerusalem yang baharu, yaitu ibukota dan sebagai cerminan kerajaan itu, disebut “mempelai perempuan, isteri Anak Domba itu.” Malaikat itu berkata kepada Yohanes, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kedapamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” “Lalu di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung,” kata nabi itu, “dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari Sutrga, dari Allah.” (Wah. 21:9,10). Jelaslah, mempelai perempuan melambangkan kota suci itu, dan anak-anak dara yang pergi menemui mempelai laki-laki adalah lambang jemaat. Dalam buku Wahyu, umat Tuhan dikatakan adalah tamu pada perjamuan kawin. (Wah. 19:9). Jika umat Tuhan adalah tamu, tidak mungkin juga melambangkan mempelai wanita. Kristus, sebagaimana dikatakan oleh nabi Daniel, akan menerima dari Yang Lanjut Usianya, ” kekuasaan dan kemuliaan, dan kerajaan.” Ia akan menerima Yersualem Baru, ibukota kerajaan-Nya, “yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.” (Dan. 7:14; Wah. 21:2). Setelah menerima kerajaan, Ia akan datang dalam kemuliaan-Nya, sebagai Raja atas segala raja dan Tuhan atas segala tuan, untuk menebus umat-Nya, yang akan “duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub” di meja-Nya dalam kerajaan-Nya (Matius 8:11; Luk. 22:30), untuk turut ambil bagian dalam perjamuan kawin Anak Domba.

perumpamaan-ttg-sepuluh-ank dara CopyPengumuman “Mempelai datang! Songsonglah Dia!” pada musim panas tahun 1844, menyebabkan ribuan orang dituntun untuk mengharapkan kedatangan Tuhan yang segera. Pada waktu yang ditetapkan, mempelai datang bukan ke dunia ini sebagaimana diharapkan oleh orang-orang, tetapi kepada Yang Lanjut Usianya di Surga, kepada pernikahan, penerimaan kerajaan-Nya. “Mereka yang telah siap sedia, masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu tertutup.” Mereka tidak akan hadir secara pribadi pada pernikahan itu, karena pernikahan itu berlangsung di Surga, sementara mereka ada di atas dunia ini. Pengikut-pengikut Kristus “menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan itu.” (Lukas 12:36).Tetapi mereka harus mengerti pekerjaan-Nya, dan mengikut Dia oleh iman sementara Dia pergi ke hadirat Allah. Dalam pengertian inilah mereka dikatakan pergi ke pernikahan.

Dalam perumpamaan itu, hanya mereka yang mempunyai minyak dalam buli-buli dan dalam pelitanya saja yang masuk ke perjamuan kawin itu. Mereka yang mengerti kebenaran dari Alkitab, dan juga yang mempunyai Roh dan karunia Allah, dan yang pada malam pencobaan paling pahit mereka telah dengan sabar menunggu, menyelidiki Alkitab untuk terang yang lebih jelas, — mereka ini melihat kebenaran mengenai tempat kudus di Surga dan perobahan pelayanan Juru Selamat, dan oleh iman mereka mengikuti-Nya dalam pekerjaan-Nya di tempat kudus di atas. Dan semua yang melalui kesaksian Alkitab menerima kebenaran yang sama, mengikuti Kristus oleh iman pada waktu Ia masuk ke hadirat Allah untuk melaksanakan pekerjaan pengantaraan yang terakhir, dan pada penutupannya menerima kerajaan-Nya — semuanya ini dilambangkan sebagai pergi pernikahan.

Dalam perumpamaan Matius 22 gambaran pernikahan yang sama diperkenalkan. Dan penghakiman pemeriksaan dengan jelas digambarkan terjadi sebelum pernikahan. Sebelum pesta pernikahan mulai, raja itu datang untuk menemui tamu-tamu (Mat. 22:11), untuk melihat kalau-kalau semuanya memakai pakaian pesta, jubah tabiat yang tidak bernoda yang dibasuh dan diputihkan dalam darah Anak Domba (Wah. 7:14). Ia yang ditemukan kurang, dibuang keluar, tetapi semua yang setelah diperiksa ditemukan memakai pakaian pesta perkawinan, diterima oleh Allah dan layak memperoleh bahagian dalam kerajaan-Nya dan tempat duduk di atas takhta-Nya. Pekerjaan pemeriksaan tabiat ini, yang menentukan siapa yang bersedia kepada kerajaan Allah, adalah penghakiman pemeriksaan, pekerjaan penghabisan di kaabah di Surga.

Bilamana pekerjaan pekerjaan pemeriksaan berakhir, bilamana mereka yang pada segala zaman mengaku pengikut-pengikut Kristus telah diperiksa dan diputuskan, kemudian berakhirlah masa percobaan, dan pintu kasihanpun tertutuplah. Jadi dalam kalimat pendek, “mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan Dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup,” kita dibawa melalui pelayanan terakhir Juru Selamat, kepada waktu bilamana pekerjaan besar penyelamatan manusia diselesaikan.

Dalam upacara di tempat kudus atau kaabah duniawi, seperti yang kita telah lihat adalah gambaran upacara di kaabah surgawi, bilamana imam besar pada Hari Pendamaian memasuki bilik yang maha kudus, maka pelayanan di bilik yang kudus terhenti. Allah memerintahkan “Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bilamana Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar.” (Imamat 16:17). Jadi bilamana Kristus memasuki bilik yang maha kudus untuk melaksanakan penutupan pekerjaan pendamaian, Ia menghentikan pelayanan-Nya di bilik yang kudus. Tetapi bilamana pelayanan di bilik yang kudus berakhir, maka pelayanan di bilik yang maha kuduspun mulai. Bilamana dalam pelayanan lambang, imam besar meninggalkan bilik yang suci pada Hari Pendamaian, ia pergi ke hadirat Allah untuk mempersembahkan darah dari persembahan karena dosa atas nama semua orang Israel yang benar-benar menyesali dosa-dosa mereka. Demikianlah Kristus telah menyelesaikan satu bagian dari pekerjaan-Nya sebagai pengantara, untuk memulai bagian yang lain dari pekerjaan itu, dan Ia masih mempersembahkan darah-Nya di hadirat Bapa atas nama orang-orang berdosa.

Pokok pelayanan ini tidak dimengerti oleh orang-orang Advent pada tahun 1844. Setelah waktu berlalu pada waktu Juru Selamat diharapkan datang, mereka masih percaya kedatangan-Nya sudah dekat. Mereka berpendapat bahwa mereka telah sampai kepada suatu krisis penting, dan bahwa pekerjaan Kristus sebagai pengantara di hadirat Allah telah berakhir. Tampak kepada mereka diajarkan di dalam Alkitab bahwa masa percobaan manusia akan tertutup sedikit waktu lagi sebelum kedatangan Tuhan yang sebenarnya di awan-awan langit. Hal ini terbukti dari Alkitab yang menunjuk kepada suatu masa bilamana manusia akan mencari, mengetok di pintu rahmat, dan pintu itu tidak akan dibuka. Dan menjadi pertanyaan bagi mereka apakah tanggal yang mereka harapkan kedatangan Kristus itu, bahkan menandai permulaan masa yang segera mendahului kedatangan-Nya? Setelah memberikan amaran penghakiman yang sudah dekat, mereka merasa pekerjaan mereka bagi dunia ini sudah selesai, dan tidak ada lagi beban jiwa mereka bagi keselamatan orang-orang berdosa. Sementara itu hujatan keras dan ejekan orang yang tidak percaya kepada Tuhan dianggap sebagai bukti lain bahwa Roh Allah telah ditarik dari mereka yang menolak kasih karunia-Nya. Semuanya ini meyakinkan mereka bahwa percobaan sudah berakhir, atau sebagaimana kemudian mereka sebutkan, “pintu kasihan telah tertutup.”

Tetapi terang yang lebih jelas datang dengan penyelidikan mengenai masalah tempat kudus. Sekarang mereka melihat bahwa mereka adalah benar dalam mempercayai bahwa akhir dari 2300 hari itu ialah tahun 1844 yang ditandai dengan krisis penting. Akan tetapi walaupun benar bahwa pintu pengharapan dan pengasihan, melalui mana 1800 tahun manusia datang kepada Allah, sudah tertutup, pintu yang lain terbuka, dan pengampunan dosa diberikan kepada manusia melalui pengantaraan Kristus di bilik yang maha kudus. Satu bagian pelayanan-Nya sudah tertutup, sementara satu lagi terbuka. Masih ada “pintu terbuka” ke tempat kudus surgawi, dimana Kristus melayani demi kepentingan orang-orang berdosa. Sekarang terlihat penerapan perkataan Kristus yang terdapat dalam Wahyu, yang ditujukan kepada jemaat pada zaman ini: “Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun.” (Wah. 3:7,8).

Mereka, yang oleh percaya mengikut Yesus dalam pekerjaan pendamaian-Nya yang besar itu, yang akan menerima manfaat pengantaraan-Nya demi kepentingan mereka. Sementara mereka yang menolak terang yang menampakkan pekerjaan pelayanan ini tidak akan memperoleh manfaat dari padanya. Orang Yahudi yang menolak terang yang diberikan pada waktu kedatangan Kristus yang pertama, dan menolak untuk percaya kepada-Nya sebagai Juru Selamat dunia, tidak dapat menerima pengampunan melalui Dia. Ketika Yesus pada waktu kenaikan-Nya dengan darah-Nya sendiri memasuki tempat kudus surgawi mencurahkan berkat-berkat pengantaraan-Nya kepada murid-murid-Nya, orang-orang Yahudi telah ditinggalkan dalam kegelapan, meneruskan korban-korban dan persembahan-persembahan mereka yang tidak berguna lagi. Pelayanan secara lambang dan bayangan telah berakhir. Pintu melalui mana sebelumnya manusia dapat datang kepada Allah, tidak lagi terbuka. Orang Yahudi telah menolak mencari-Nya di jalan satu-satunya dimana Ia bisa ditemukan, melalui pelayanan dalam tempat kudus di Surga. Itulah sebabnya mereka tidak menemukan persekutuan dengan Allah. Kepada mereka pintu sudah tertutup. Mereka tidak mengetahui Kristus sebagai korban yang benar dan satu-satunya pengantara di hadirat Allah; dan oleh sebab itu mereka tidak dapat menerima manfaat pengantaraan-Nya.
Keadaan orang Yahudi yang tidak percaya itu menggambarkan keadaan orang-orang yang lalai dan tidak percaya di antara orang-orang yang mengaku dirinya orang Kristen, yang dengan sengaja tidak mau tahu mengenai pekerjaan pengasihan Imam Besar kita. Pada upacara lambang, bilamana imam besar memasuki bilik yang maha kudus, seluruh orang Israel diharuskan berkumpul di sekitar kemah suci, dan dalam sikap yang paling khidmat merendahkan hati dan jiwa mereka di hadirat Allah, agar mereka boleh menerima pengampunan atas dosa-dosa mereka, dan tidak dikucilkan dari perhimpunan bangsa itu. Betapa lebih penting lagi pada hari pendamaian yang sebenarnya ini kita memahamai pekerjaan Imam Besar kita, dan mengetahui kewajiban-kewajiban yang dituntut dari kita.

Manusia tidak dapat menolak amaran yang dikirimkan Allah dalam kemurahan-Nya kepada mereka. Pekabaran telah dikirim dari Surga ke dunia ini pada zaman Nuh, dan keselamatan mereka tergantung kepada sikap mereka memperlakukan pekabaran itu. Oleh karena mereka menolak dan tidak memperdulikan amaran itu, maka Roh Allah ditarik dari bangsa yang berdosa itu, dan akhirnya mereka binasa di dalam air bah. Pada zaman Abraham, kemurahan berhenti membujuk penduduk jahat kota Sodom, sehingga semua orang, kecuali Lot dengan isterinya dan kedua anak gadisnya, binasa dimakan api yang dikirim dari langit. Demikian juga pada zaman Kristus. Anak Allah mengatakan kepada orang Yahudi yang tidak percaya mengenai bangsa itu, “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.” (Mat. 23:38). Memandang kepada akhir zaman, Penguasa Takterbatas yang sama itu menyatakan mengenai mereka yang “tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.” “Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.” (2 Tes. 2:10-12). Sementara mereka menolak pengajaran firman-Nya, Allah menarik Roh-Nya, dan membiarkan mereka jatuh kepada penipuan yang mereka sukai.

Akan tetapi Kristus masih mengantarai demi kepentingan manusia. Dan terang akan diberikan kepada mereka yang mencarinya. Walaupun pada mulanya hal ini tidak dimengerti oleh orang Advent, tetapi kemudian menjadi jelas, pada waktu ayat-ayat Alkitab yang menjelaskan kedudukan mereka yang sebenarnya mulai dibukakan dihadapan mereka.

Berlalunya waktu pada tahun 1844 telah diikuti oleh masa pencobaan besar bagi mereka yang masih memegang kepercayaan kepada kedatangan Kristus kedua kali. Satu-satunya yang melegakan, sejauh yang menyangkut penegasan kedudukan mereka yang benar, ialah terang yang mengarahkan pikiran mereka ke tempat kudus di Surga di atas. Beberapa orang meninggalkan imannya mengenai perhitungan-perhitungan nubuatan sebelumnya, dan menganggap kekuatan manusia atau agen-agen Setan mempengaruhi kuasa Roh Kudus yang telah membantu Pergerakan Advent. Golongan lain berpegang teguh bahwa Tuhan telah menuntun mereka dalam pengalaman-pengalaman mereka di masa lalu. Dan sementara mereka menunggu, berjaga dan berdoa untuk mengetahui kehendak Allah, mereka melihat bahwa Imam Besar mereka telah memasuki pekerjaan pelayanan lain, dan dengan mengikuti-Nya oleh iman mereka telah dituntut untuk melihat juga pekerjaan penutup gereja. Mereka mempunyai pengertian yang lebih jelas mengenai pekabaran-pekabaran malaikat yang pertama dan kedua, dan bersedia menerima dan memberikannya kepada dunia ini amaran yang sungguh-sungguh malaikat yang ketiga dalam Wahyu 14.

 

-KA

 

[RH] CARA BERPAKAIAN YANG PANTAS BAGI PEREMPUAN

0

“Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagiperempuan yang beribadah” (1 Timotius 2:9, 10).

[AkhirZaman.org] Bentuk tubuh wanita tidak boleh dikompres sampai menjadi kecil dengan korset dan tulang insang ikan paus. Pakaian harus secara sempurna longgar sehingga paru-paru dan jantung dapat bekerja dengan sehat. Pakaian harus mencapai di bawah bagian atas sepatu; tetapi harus cukup pendek untuk tidak menyapu kotoran di tepi jalan dan di jalan tanpa diangkat oleh tangan. Pakaian yang masih lebih pendek dari pada ini akan lebih baik, enak, dan menyehatkan bagi kaum wanita, ketika melakukan pekerjaan mereka di rumah, dan khususnya, bagi kaum wanita tersebut yang berkewajiban melakukan lebih banyak atau sedikit pekerjaan di luar rumah. Dengan gaya pakaian ini, satu rok ringan, atau, paling banyak dua, adalah semua yang diperlukan, dan ini harus dikancing sampai ke pinggang, atau digantungkan dengan tali pengait. Pinggul tidak dibentuk untuk memikul muatan berat. Rok berat yang dikenakan oleh kaum wanita, beratnya menyeret sampai ke bawah pinggul, telah menjadi penyebab bermacam-macam penyakit, yang tidak mudah disembuhkan. oleh sebab para penderita tampaknya tidak mengetahui penyebab yang menimpa mereka, dan mereka terus melanggar hukum-hukum kesehatan mereka dengan mengikat pinggang dan mengenakan rok-rok yang berat, sampai mereka menjadi cacat seumur hidup.

Banyak yang akan segera berseru, “Aduh, gaya pakaian seperti itu ketinggalan mode!” Bagaimana jika demikian? Saya ingin supaya kita bisa ketinggalan mode dalam banyak hal. Jika kita dapat memiliki kekuatan ketinggalan mode yang memberi ciri kepada kaum wanita yang ketinggalan mode dalam generasi-generasi yang silam itu akan sangat diinginkan. Saya tidak berbicara tidak bijaksana manakala saya mengatakan bahwa cara di mana kaum wanita berpakaian sendiri, bersama-sama dengan pemanjaan nafsu makan mereka, adalah penyebab terbesar kelemahan kondisi mereka yang berpenyakit sekarang. Hanya ada satu wanita di antara seribu yang menutupi anggota badannya sebagaimana mestinya. Di mana saja ada pakaian yang panjang, kaum wanita harus menutupi anggota badan mereka dengan sebaik-baiknya sama seperti kaum pria. lni mungkin dapat dilakukan dengan memakai celana-celana bergaris yang disatukan menjadi satu ikatan dan diikatkan sekeliling pergelangan kaki, atau dibuat penuh dan lonjong di bagian bawah; dan ini harus sampai ke bawah cukup panjang sampai bertemu dengan sepatu. Anggota badan dan pergelangan kaki yang ditutup sedemikian rupa dilindungi terhadap arus udara. Jika anggota badan dan kaki dijaga tetap nyaman dengan pakaian hangat, maka sirkulasi akan seimbang, dan darah akan tetap sehat dan bersih, oleh sebab darah itu tidak membeku atau dihalangi pada jalannya yang alami melalui sistemnya.—How to Live, No. 6. hlm. 57-64. 

(2 SM 428, 429)

 

BUKAN SUAMI YANG BAIK

0

Suami yang Mengharap Istri Memikul Beban Dua Kali Lipat
[AkhirZaman.org] Dalam kebanyakan keluarga ada anak-anak yang berbeda-beda usianya, sebagian dari mereka memerlukan bukan saja perhatian dan disiplin yang bijaksana dari ibunya tetapi juga pengaruh yang lebih keras, demikian juga kasih sayang dari bapanya. Sedikit saja bapa-bapa yang memandang hal ini penting sebagaimana yang sepatutnya. Mereka menjadi lalai terhadap tugasnya sendiri dan dengan demikian menimbulkan beban yang berat kepada sang ibu, pada waktu yang sama merasa bebas untuk mengritik serta menyalahkan segala perbuatan ibu itu menurut pertimbangan mereka. Di bawah perasaan tanggung jawab yang berat dan celaan ini, istri dan ibu yang malang itu seringkali merasa bersalah dan menyesalkan hal yang dilakukannya dengan tulus ikhlas ataupun tanpa pengetahuan, dan seringkali apabila telah diperkenankan dan hatinya digembirakan, ia pun terpaksa berjalan di bawah awan duka cita dan celaan karena suaminya yang melalaikan kewajibannya sendiri, mengharpakan istrinya melaksanakan kewajiban istri dan kewajibannya sendiri dengan memuaskan hatinya, tanpa mempedulikan keadaan yang mempengaruhinya.

Banyak suami tidak mengerti dengan sepenuhnya tidak menghargai keluh kesah, serta kebingungan yang diderita oleh istri mereka yang pada umumnya terikat kepada tugas rumah tangga yang tidak habis-habisnya sepanjang hari. Mereka sering pulang ke rumahnya dengan muka asam, tidak membawa kegemhiraan kepada lingjungan keluarga. Kalau makanan tidak disajikan pada waktunyam maka istri yang sudah penat, yang seringkali pula sebagai pengurus rumah, perawat, jurumasak, dan babu sekaligus, disambut dengan mencari-cari kesalahan. Bapa yang suka memaksa itu mungkin rela mengambil anak yang menyusahkan ini dari tangan ibunya yang sudah lelah agar usahanya menyediakan makanan keluarga dapat dipercepat; tetapi kalau anak itu gelisah dan cerewet dalam tangan bapanya, jarang sekali bapa itu merasa wajib bertindak sebagai perawat dan berusaha mendiamkan dan meneduhkannya. Dia tidak pernah berpikir sejenak, berapa lama ibu telah menderita karena cengengnya anak itu melainkan berseru dengan tidak sabar, “Ibu, ambillah anakmu ini.” Bukankah anak itu anaknya sendiri sama seperti ibu itu? Bukankah ia juga mempunyai kewajiban yang sewajarnya supaya dengan sabar memikul kewajibannya untuk melaksanakan tugasnya memelihara anak-anaknya?

Kata-kata Nasihat; Seorang Suami Diktator dan Manjajah
Hidupmu akan jauh lebih berbahagia kalau engkau tidak merasa bahwa hak mutlak ada padamu karena kamulah suami dan bapa. Tingkah lakumu menunjukkan bahwa kamu menyalahtafsirkan kedudukanmu, sebagai pengikat rumah tangga. Engkau gelisah dan bersifat diktator dan seringkali menunjukkan kurang pertimbangan, sehingga bagaimanapun engkau memandang tindakanmu pada waktu yang demikian pantas, tindakahn itu tidak dapat dijadikan pantas pada pemandangan istri dan anak-anakmu. Apabila engkau telah mengambil suatu pendirian, jarang sekali engkau mau mundur dari pendirian itu. Engkau talah menenuntut melaksanakan rencanamu, sedang banyak kali engkau pun tidak mengikuti tindakan yang benar dan seharusnya melihat itu pula. Apakah yang lebih engkau perlukan, jauh lehih banyak, ialah cinta kesabaran dan kurang ketetapan hati hendak menuruti kemauanmu sendiri, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. Dalam tindakan yang sekarang engkau lakukan, gantinya sebagai seorang pengikat rumah tangga, engkau bagaikan seorang alat penindas dan menusahkan orang-orang lain….

Dalam berusaha hendak memaksa orang-orang lain untuk menjalankan buah pikiranmu dalam segala hal, seringkali engkau mendatangkan bencana yang lebih besar daripada kalau kiranya engkau menyerah dalam masalah tersebut. Ini adalah benar namun apabila segala pikiranmu itu tidaklah benar adanya; semuanya berlebih-lebihan sebagai akibat keanehan organisasimu; sebab itu engkau memaksakan perkara yang salah dalam satu cara yang kuat dan tidak masuk akal.

Engkau mempunyai pendangan yang aneh dalam masalah pengurusan keluargamu. Engkau menjalankan suatu kuasa sendiri dengan sewenang-wenang, yang tidak mengizinkan kebebasan kemauan hati di sekelilingmu. Engkau berpikir bahwa diri sendiri adalah seorang kepala yang cukup berkuasa dalam keluarga dan merasa bahwa kepalamu sanggup untuk menggerakkan setiap anggota seperti mesin yang digerakkan dalam tangan orang-orang yang bekerja. Engkau mendiktekan dan mengambil alih segala kuasa. Tindakan ini tidak menyenangkan hati Allah dan mendukakan malaikat-malaikat yang berbelas kasihan. Engkau telah memperlakukan dirimu di dalam keluargamu seolah-olah hanya engkau sendirilah yang sanggup untuk memegang pemerintahan. Perasaanmu telah tersinggung karena istrimu berani melawan pertimbanganmu atau membantah keputusanmu.

Para Suami yang Cerewet dan Suka Berbantah-bantah
Hai para suami, berikanlah kepada istrimu kesempatan untuk kehidupan kerohaniannya….Oleh banyak suami kecenderungan menjadi cerewet terdorong demikian rupa hingga mereka seperti anak-anak yang sudah dewasa. Mereka tidak meninggalkan hidup kekanak-kanakan itu di belakang. Mereka menghargai perasaan ini sehingga mengekang seluruh hidup oleh persungutan mereka yang bersifat perbantahan. Dan bukan kehidupan mereka saja melainkan kehidupan orang-orang lain juga. Mereka membawa sertanya roh Ismail, yang tangannya adalah melawan semua orang dan tangan semua orang melawan dia.

Suami yang Mementingkan Diri dan Bermuram Durja
Saudara B tidak mempunyai tabiat yang dapat membawa kesukaan kepada keluarganya. Di sinilah suatu tempat yang baik baginya untuk memulai pekerjaan. Ia adalah lebih seperti suatu kabut dari suatu sinar terang. Terlalu kikir dia mengucapkan kata-kata restu kepada anggota-anggota keluarganya, khususnya kepada seorang yang ada di antara sekalian yang seharusnya memperoleh cinta dan penghormatan besikap diktator; perkataannya menusuk dan meninggalkan sebuah luka yang tidak diusahakannya untuk menyembuhkan oleh menghaluskan rohnya, mengaku kesalahannya dan mengaku perbuatannya yang salah itu….

Saudara B haruslah mempunyai perasaan halus; ia harus mempertumbuhkan kehalusan budi bahasa dan sopan santun. Ia harus berlaku sangat lemah lembut terhadap istrinya, yang seperti dia dalam segala hal, ia tidak boleh sama sekali mengucapkan sepatah kata yang akan mendatangkan kemurungan gelap kepada hati istri itu. Ia harus memulai pekerjaan reformasi di rumah; ia harus mempertumbuhkan cinta kasih dan mengalahkan sifat-sifat yang kasar, yang tidak berperasaan, dan sikap tidak dermawan dalam tingkah lakunya.

Suami dan bapa yang bermuram durja, mementingkan diri, dan suka memaksa bukan hanya dirinya yang tidak bahagia, melainkan didatangkannya kemuraman terhadap semua penghuni rumahnya. Ia akan menyabit akibatnya dengan melihat istrinya hilang semangat, sakit-sakit dan anak-anaknya dinodai dengan kelakuannya yang buruk itu.

Seorang Suami yang Congkak dan Tidak Bertoleransi
angry CopyEngkau terlalu banyak mengharap dari istri dan anak-anakmu. Engkau mencela terlalu banyak. Kalau engkau memberi dorongan agar bersukaria, bersuka dalam penahanan diri dan berbicara dengan manis dan lemah lembut kepada mereka itu, engkau akan membawa kegembiraan ke dalam tempat kediamanmu gantinya kemurungan gelap, dukacita, dan keadaan yang tidak berbahagia. Engkau memikirkan terlalu banyak tentang pertimbanganmu sediri ; engkau telah mengambil sikap yang keterlaluan, dan engakau tidak mau kalau pertimbangan istrimu boleh berlaku secara wajar dalam keluargamu. Engkau tidak memberi dorongan penghargaan kepada istrimu ataupun mendidik anak-anakmu supaya menghormati pertimbangannya. Engkau tidak menjadikan dia sederajat dengan engkau, tetapi telah mengambil kendali pemerintahan dan kuasa ke atas tanganmu sendiri serta mengikat mereka itu dengan genggaman yang kokoh. Engkau tidak mempunyai watak yang berbelas kasihan dan simpati. Sifat-sifat tabiat ini perlu engkau pertumbuhkan sekiranya engaku mau menjadi seorang yang menang dan kalau sekiranya engkau menginginkan berkat Allah dalam keluargamu.

Kepada Seorang yang Tiada Mengindahkan Kesopanan Kristen
Engkau memandang suatu kelemahan kalau bermurah hati, lemah lembut, simpati dan engkau menganggap derajat menjadi rendah jika berbicara dengan halus, lemah lembut dan mencintai istrimu. Inilah yang menjadi kesalahanmu sebagai seorang jantan yang mempunyai martabat yang benar. Watak seorang yang tidak melaksanakan perbuatan lemah lembut, kemurahan, adalah suatu kelemahan dan menjadi cacat di dalam tabiatmu. Apa yang engkau pandang suatu kelemahan, dalam pemandangan Allah sebagai kesopanan Kristen yang benar, harus dilaksanakan setiap orang Kristen; karena inilah roh yang dinyatakan oleh Kristus.

Para Suami Pantas Mencintai dan Dicintai
Kalau suami seorang yang suka menindas, menuntut, suka mencela istrinya, ia tidak dapat memelihara penghormatan dan cinta kasih dari istrinya, dan hubungan mereka sebagai suami istri menjadi kebencian kepadanya. Ia tidak akan mengasihi suaminya, karena suami itu tidak berusaha menjadikan dirinya patut dikasihi. Para suami haruslah berhati-hati, suka menaruh perhatian, berpendirian, setiawan dan mempunyai cinta kasih. Mereka harus menyatakan simpati dan kasih sayang….Apabila suami mempunyai tabiat yang mulia, hati yang suci, pikiran yang tinggi, yang seharusnya ada pada tiap-tiap orang Kristen yang benar, hal itu haruslah dinyatakan dalam hubungan suami istri….Ia harus berusaha agar istrinya selalu sehat dan beroleh keberanian hati. Ia harus berusaha sedapat mungkin sehingga ia dapat mengucapkan kata penghiburan, menciptakan suatu suasana perdamaian dalam lingkungan rumah tangga.

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?