Friday, September 19, 2025
Google search engine
Home Blog Page 334

[RH] Dua Contoh Khusus (Bagian 2)

0

 “Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan” (Lukas 15:7).

[AkhirZaman.org] Seorang Saudara dan Seorang Pengunjung di Perkemahan. Saya membawa beberapa dari saudara klta pada perkemahan kita [di Milton, Washington, di pertemuan kemah] dan membacakan perkara yang telah saya tuliskan tiga tahun lalu perihal tindakan mereka. Mereka telah berjanji akan memberikan kepada General Conference dan menariknya kembali. Saya membacakan kepada mereka kesaksian-kesaksian itu langsung, jelas, dan nyata, tetapi ada suatu masalah—mereka tidak merasa wajib mempercayai Kesaksian-kesaksian itu. Saudara L pernah menjadi anggota partai Marion‘ ketika ia tlnggal di LaP0n, Iowa, dan apa yang dlperbuatnya dengan orang-orang ini adalah suatu kemalangan. Tidak ada pendeta atau pekabarannya yang mereka hargal dl atas pertimbangan mereka sendiri. liagaimana menyampaikan suatu hal kepada mereka adalah suaiu pertanyaan. Kami hanya bisa berdoa, dan bekerja bagi mereka seolah-olah mereka percaya setiap perkataan tentang kesaksian itu, namun sangat berhati-hati, seolah-olah mereka adalah orang-orang yang tidak percaya. . . .

Pada pagi hari Sabat [7 Juni 1884] saya pergi ke pertemuan dan Tuhan memberikan kepada saya suatu kesaksian secara langsung bagi mereka, semuanya tidak saya duga, Saya mencurahkannya di hadapan mereka, menunjukkan kepada mereka bahwa Tuhan telah mengirimkan para pendeta-Nya dengan suatu pekabaran yang merupakan alat-alat yang Allah telah pilih untuk menjangkau mereka, tetapi mereka merasa bebas untuk memilah-milahnya dan menyebabkan Firman Allah tidak ada arti. . . .

Sabat, 14 Juni. Kami membuat pertemuan yang sangat berkesan. Pada siang hari di Sabat itu Saudara [J. N.] Loughborouh berbicara. Saya berbicara pada sore harinya. Tuhan menolong saya. Selanjutnya saya memanggil mereka ke depan. Tiga puluh lima memberikan respons. Mereka adalah para pria dan wanita yang muda dan tua. Kami membuat suatu pertemuan yang paling berharga. Beberapa yang telah meninggalkan kebenaran itu muncul kembali dengan pertobatan dan pengakuan. Banyak yang baru mulai untuk pertama kalinya. Tuhan hadir di sana. Hal ini kelihatannya menghancurkan prasangka dan melelehkan kesaksian-kesaksian yang disampaikan. Kami istirahat, dan kemudian memulal kembali, dan pekerjaan yang baik berlangsung terus. . . . Pada sore hari Jumat saya membaca perkara penting yang ditulis tiga tahun lalu. lni diakui sebagai yang berasal dari Allah. Kesaksian-kesaksian diterima dengan sepenuh hati dan pengakuan yang dibuat merupakan nilai besar bagi pelanggar itu.—Letter 19, 1884. “Suatu pergerakan sempalan yang tumbuh di Marion, Iowa, di pertengahan tahun 1860

(3SM 85, 86)

 

[RH] Dua Contoh Khusus (Bagian 1)

0

“Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, Ia tidak akan mati” (Yehezkiel 18:28).

[AkhirZaman.org] Kesaksian Pribadi Diterima dengan Senang Hati. Kita kembali pada 12 Desember 1892. Pada petang besoknya, Saudara Faulkhead dipanggil untuk bertemu dengan saya.

 Kasusnya membebani pikiran saya. Saya berkata kepadanya bahwa saya punya pekabaran baginya dan isterinya, yang telah saya persiapkan beberapa kali untuk dikirimkan kepada mereka, tetapi saya merasa dilarang oleh Roh Tuhan untuk melakukan itu. Saya meminta dia menentukan suatu waktu bila saya bisa bertemu dengan mereka.

la menjawab, “Saya senang kamu tidak mengirimkan kepada saya suatu kabar tertulis; saya akan lebih suka jika pekabaran itu berasal dari bibirmu; kalau saja itu muncul dalam cara lain saya tidak yakin hal itu akan membuat kebaikan pada saya.” Selanjutnya ia bertanya, “Mengapa kamu tidak memberikan kepada saya pekabaran itu sekarang?” Saya berkata, “Dapatkah kamu tetap mendengarnya?“ la menjawab bahwa ia bisa.

Saya sangat letih, karena saya telah menghadiri penutupan latihan-latihan sekolah pada hari itu; tetapi sekarang saya bangkit dari tempat tidur di mana saya berbaring dan membaca bagi dia selama tiga jam. Hatinya menjadi lunak, air mata mengalir dari matanya, dan ketika saya berhenti membaca, ia berkata: “Saya menerima setiap perkataan itu; semua itu ditujukan kepada saya.”,

Banyak perkara yang telah saya bacakan berkaitan dengan Kantor Echo [di Australia] dan manajemennya semenjak dari permulaan. Tuhan juga telah menyatakan kepada saya hubungan Saudara Faulkhead dengan Free Masons, dan dengan sederhana saya menyatakan bahwa terkecuali ia memutuskan setiap ikatan yang mengikat dia dengan asosiasi-asosiasi ini ia akan kehilangan jiwanya.

la berkata, “Saya menerima terang yang Tuhan sudah kirimkan melalui Anda. Saya akan bertindak sehubungan dengan hal itu. Saya adalah anggota dari lima asosiasi, dan tiga asosiasi berada dalam kendali saya. Saya mengelola semua kegiatan mereka. Sekarang saya tidak akan menghadiri lagi pertemuan-pertemuan mereka, dan saya akan menutup hubungan bisnis saya dengan mereka secepat mungkin.”

Saya mengulang kembali kepadanya perkataan-perkataan yang dibicarakan oleh penuntun saya perihal asosiasi-asosiasi ini. Dengan memberikan suatu pergerakan tertentu yang dibuat oleh penuntun saya, saya berkata, “Saya tidak bisa menceritakan semua yang telah diberikan kepada saya.” Saudara Faulkhead memberitahu Ketua Daniells dan yang lainnya bahwa saya telah membuat suatu tanda yang hanya diketahui oleh pemimpin tertinggi kelompok Masons, yang baru saja ia masuki. Ia berkata bahwa saya tidak mengetahui tanda itu, dan bahwa saya tidak sadar bahwa saya sementara memberikan tanda kepada dia. Hal ini adalah bukti istimewa bagi dia bahwa Tuhan sedang bekerja melalui saya untuk menyelamatkan jiwanya.

Letter 46, 1892.

(3SM 84, 85)

 

Seorang Rabbi mengklaim bahwa Tuhan adalah Transgender

0

[AkhirZaman.org] Pada tanggal 12 Agustus di bagian pembuka dari surat kabar New York Times yang berjudul “Apakah Tuhan seorang Transgender?” Rabbi Mark Sameth mengklaim bahwa di dalam “Alkitab Ibrani, ketika membaca dalam bahasa aslinya, menawarkan pemandangan yang sangat elastis mengenai gender” dan bahwa, “perlawanan untuk segala sesuatu yang menumbuhkan kepercayaan kita, mengenai Tuhan Israel — Tuhan monoteistik, tiga Agama Abrahamik yang sepenuhnya dianut hampir setengah dari jumlah manusia di planet ini telah dipahami oleh para penganut terdahulu sebagai “penyembahan keilahian dua gender”

Apakah ada kebenaran dari setiap klaim-klaim ini? Jelas tidak. Untuk Rabbi Sameth, ini adalah masalah kepedulian sosial dan tidak hanya teologis abstraksi, seperti dia menyatakan secara eksplisit pada awal artikel: “Saya seorang rabi, dan jadi aku sangat sedih bila agama argumen itu dibawa masuk untuk mempertahankan prasangka sosial — karena mereka sering dalam diskusi tentang hak-hak transgender.”

Pertanyaan sebenarnya, meskipun, untuk orang Yahudi dan orang Kristen yang melihat kitab Ibrani sebagai firman Tuhan sangat sederhana: Apakah Alkitab mengajarkan? Apakah kesaksian yang eksplisit dari Alkitab?

Jika Rabbi Sameth hanya menyatakan bahwa Allah melampaui gender, saya pasti tidak akan berargumen untuk hal itu.

Dia hanya mengatakan bahwa ketika Allah menciptakan manusia dia menciptakan mereka laki-laki dan perempuan, menunjukkan bahwa keseluruhan makna lelaki dan perempuan bisa ditemukan dalam Tuhan, saya juga menguatkan.

Dan jika Rabbi Sameth hanya menunjukkan bahwa ada aspek-aspek keibuan peduli dikaitkan kepada Allah dalam Kitab Suci (misalnya Yesaya 49: 15), saya akan juga pasti menguatkan hal itu. (Perhatikan bahwa mengutip pengajaran rabinis mengenai Shechinah menekankan aspek keibuan Allah).

Tetapi rabbi ini telah berpendapat lebih jauh tentang hal ini dan karena dia membuat argumen ini dengan implikasi sosial, sangat penting bagi kita menanggapi secara jelas..

Rabbi Sameth klaim bahwa, “nama empat-huruf Ibrani dari Allah, yang mengacu pada para sarjana sebagai Tetragrammaton, YHWH, mungkin tidak diucapkan ‘Tuhan’ atau ‘Yahweh,’ seperti beberapa menebak. Imam-imam Israel akan membaca surat-surat terbalik sebagai Hu Hi — dengan kata lain, tersembunyi nama Allah adalah Ibrani untuk ‘Dia’. “

Tidak ada bukti untuk mendukung hal ini. Tempat kita membaca teks alkitabiah kuno bahwa nama ilahi dibaca mundur oleh imam; Anda mungkin juga berpendapat bahwa pembaca artikel ini membaca nama saya secara mundur. Ini tidak disarankan secara tertulis dan nol bukti bahwa YHWH pernah diambil berarti “Dia.”

Argumen yang benar-benar tidak masuk akal, dan saya menulis ini dengan segala hormat untuk studi dimana Rabbi Sameth telah dimasukkan ke dalam subjek ini. Mungkin ia membaca ide-ide ke dalam teks alkitabiah?

Nama YHWH diperkenalkan dalam konteks pernyataan diri Allah yang “Aku adalah Aku”, atau “Aku akan menjadi yang Aku akan jadikan” (Keluaran 3:14), menggunakan akar terkait HYH, yang berarti bahwa YHWH nama berasal dari HYH HWH. Untuk tepatnya, adalah orang ketiga, maskulin sempurna verbal bentuk singular.

Lebih penting lagi, kali lebih dari 6.000 bahwa YHWH nama terjadi, itu tidak pernah terjadi dengan kata sifat feminin atau bentuk verbal. Nama ini secara eksklusif maskulin.

Bahkan lebih penting lagi, ini adalah konsisten wahyu Allah dalam Kitab Suci: dia adalah Bapa surgawi, tidak ibu surgawi; Dia adalah seorang pria perang, tidak seorang wanita dari perang; Dia adalah raja, tidak Ratu; Ia adalah gembala, tidak menggembalakannya; Dia adalah suami kepada janda itu, tidak istri duda; Ia adalah Tuhan, tidak wanita, Master, tidak Nyonya; Dia adalah pria sementara Israel adalah pengantin — dan seterusnya kelanjutannya, ribuan kali.

Jadi kita bisa mengatakan tegas bahwa Rabbi Sameth secara jelas telah keliru dalam hal ini.

Sekali lagi, jika ia berpendapat bahwa laki-laki dan perempuan berasal kepribadian mereka dari gambar Tuhan, atau ia mengklaim bahwa Allah melampaui gender, saya akan setuju. Dan jika dia hanya menyatakan, “Firman Allah mengajarkan kita untuk mengasihi terhadap semua, dan itu termasuk orang-orang yang mengidentifikasi sebagai transgender”, saya pasti t menegaskan hal ini juga.

Tapi usahanya untuk menggunakan kitab Ibrani untuk mendukung aktivisme transgender benar-benar salah kaprah, cacat yang fatal dan tidak layak dipertimbangkan serius.

http://goo.gl/SGVod8

“Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi.” ( Yesaya 24: 5 )

Kondisi moral dunia ini telah menjadi semakin buruk dari hari ke hari. Hukum Tuhan semakin dikesampingkan hanya untuk meninggikan hukum manusia. Kita hidup dimana sejarah akan berulang, kejahatan yang sama seperti Sodom dan Gomora, dan penghakiman Tuhan yang segera akan datang. Biarlah kita tidak mengambil bagian dari segala kejahatan dunia ini, dan selalu terhubung dengan Tuhan agar hidup kita senantiasa berkenan di hadapan Tuhan.

MENJADI HADIRAT YANG TENANG DI DALAM BADAI

0

[AkhirZaman.org] “Kami sedang duduk di sebuah tong bubuk,” kata Charles H. Ramsey, mantan kepala polisi di Philadelphia dan Washington, selama wawancara di NBC News ‘”Meet the Press” hari Minggu. “Maksudku, Anda dapat menyebutnya tong bubuk, Anda bisa mengatakan bahwa kita sedang menangani nitrogliserin. Tapi jelas, bila Anda hanya melihat apa yang terjadi, kita berada di titik yang sangat, sangat penting dalam sejarah negara ini.“

Pada pekan terakhir ini ditandai oleh pemrotes nasional kekerasan yang kadang-kadang mengakibatkan penangkapan ratusan demonstran yang marah karena pembunuhan orang-orang kulit hitam oleh petugas polisi. Meskipun telah ada permohonan untuk tenang di semua sisi wilayah, lebih dari 300 orang telah ditangkap pada pemrotesan di kota-kota seperti New York; Chicago; St. Paul, Minnesota; dan Baton Rouge, Louisiana, setelah dua pria, Philando Castile and Alton Sterling, ditembak dan dibunuh oleh polisi.

Kemudian Kamis lalu, seorang pria bersenjata selama protes dinyatakan damai di Dallas saat mengamuk mengejutkan, dan menewaskan lima polisi dan melukai delapan korban lainnya. Ini adalah insiden paling mematikan bagi polisi AS sejak serangan teroris 11 September 2001. Tindakan itu telah diyakini merupakan bentuk respon pembunuhan Sterling dan Castile.

Kekerasan adalah “Tren”
Kekerasan tampaknya meletus di seluruh planet kita, tidak hanya di Dallas, San Bernardino, St. Paul, dan Baton Rouge, tetapi juga di Irak, Turki, Bangladesh, dan Perancis. Sebagai orang Kristen, bagaimana kita mencerminkan Kristus ketika kekerasan terjadi di masyarakat kita? Sementara dunia mendorong respon reaksioner (atau pemrotes), pengikut Yesus harus memandang pada-Nya dan model perilaku-Nya di saat krisis.

Juruselamat mencoba menghalangi kekerasan bahkan saat ditangkap karena kejahatan yang Dia tidak dilakukannya. Setelah Petrus mengeluarkan pedang di taman Getsemani dan memotong telinga hamba Imam Besar, Yesus mengatakan kepada Petrus, “Masukan pedang ke dalam sarungnya” (Yohanes 18:11). Seringkali reaksi manusia kita keliru untuk mengendalikan situasi sehingga mengakibatkan hal-hal yang lebih banyak di luar kendali.

Alkitab dapat menjadi panduan kuat kita di masa-masa yang mudah mendidih jika kita membiarkannya. Yesus mendorong kita untuk tetap setia dan maju dalam pekerjaan kita menyebarkan Injil damai sejahtera di atas bumi. “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”(Matius 24: 12-14).

Kepada setiap orang di lingkungan Anda—teman, tetangga, dan rekan kerja Anda—Anda dapat menjadi hadirat yang tenang. Sikap Anda dapat membawa kesembuhan. Tunjukan kepada orang lain bahwa Yesus sebagai jawaban untuk masalah yang kompleks di dunia kita. Berdoalah bagi korban, demonstran, aparat penegak hukum, dan semua orang yang terkena dampak kekerasan ini—dan menjadi seperti Yesus tidak peduli apa yang terjadi di dalam hidup Anda.

 

http://goo.gl/lBN5R8

[RH] Kemurtadan akan Meluas

0

 “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka” (1 Timotius 4: 1, 2).

[AkhirZaman.org] lni adalah apa yang Setan rancang supaya terjadi, dan mereka yang sudah mempersiapkan jalan bagi umat untuk tidak mau mendengarkan amaran dan teguran dari Kesaksian-kesaksian Roh Allah akan melihat bahwa suatu arus kekeliruan dari semua jenis akan bertumbuh dalam kehidupan. Mereka akan menyatakan Kitab Suci sebagai bukti mereka, dan tipuan-tipuan Setan dalam setiap bentuk akan menjadi kuat. -Letter 109, 1890.

Orang-orang mungkin mengejar rencana demi rencana, dan musuh itu akan berupaya untuk menyelewengkan jiwa-jiwa dari kebenaran, tetapi semua yang percaya bahwa Tuhan sudah berbicara melalui Suster White, dan sudah memberikan kepadanya suatu pekabaran, akan aman dari banyak halusinasi-halusinasi yang akan muncul pada akhir zaman.—Letter 50, 1906.

Saya sudah berupaya melakukan tugas saya untuk kamu dan untuk Tuhan Yesus, yang saya sembah dan yang saya kasihi. Kesaksian-kesaksian yang saya sampaikan kepada kamu dalam kebenaran sudah disampaikan kepada saya oleh Tuhan. Saya merasa sedih bahwa kamu sudah menolak terang yang diberikan. . . . Apakah kamu sementara mengkhianati Tuhan kamu karena dalam kemurahan-Nya yang besar Ia sudah menunjukkan kepada kamu di mana kamu berdiri secara rohani? la tahu setiap maksud hati. Tidak ada hal yang tersembunyi dari hadapan-Nya. Bukanlah saya yang kamu khianati. Tuhan itu, yang sudah memberikan kepada saya suatu pekabaran untuk disampaikan kepada kamu.—-Letter 66, 1897.

Satu hal yang pasti: “Orang-orang MAHK itu yang menaruh pendirian mereka di bawah panji Setan akan pertama-tama meninggalkan iman mereka terhadap amaran dan teguran yang terkandung dalam Kesaksian-kesaksian Roh Allah. Panggilan terhadap pengurapan yang besar dan pelayanan yang lebih kudus se- mentara dibuat, dan akan terus dibuat.—Letter 156, 1903. 59

(3SM 83, 84)

[RH] Upaya Setan Semakin Meningkat

0

“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab lblis pun menyamar sebagai malaikat Terang” (2 Korintus 11:14).

[AkhirZaman.org] Kelihatannya adalah mustahil bagi saya untuk dimengerti oleh mereka yang sudah memiliki terang tetapi belum berjalan di dalamnya. Apa yang saya katakan dalam percakapan pribadi akan mereka ulangi dengan maksud membuat artinya bertentangan sama sekali dengan arti yang sesungguhnya kalau saja para pendengar telah disucikan pemikiran dan rohnya. Saya takut untuk berbicara bahkan kepada teman-teman saya; karena setelah itu saya mendengar, Suster White mengatakan hal ini, atau, Suster White mengatakan hal itu. ” Kata-kata saya telah diputarbalikkan dan disalahartikan sedemikian sehingga saya sampai kepada kesimpulan bahwa Tuhan menghendaki saya untuk pergi dari sejumlah jemaat dan menolak wawancara pribadi. Apa yang saya katakan dilaporkan dalam suatu terang yang menyimpang sehingga itu menjadi hal yang baru dan aneh bagi saya. Pekabaran itu dicampur dengan kata-kata yang dibicarakan oleh orang-orang untuk mendukung teori-teori mereka.——Letter 39, 1900.

Kami memanggil kamu untuk menaruh pendirianmu di pihak Tuhan, dan melakukan bagianmu sebagai seorang warga negara kerajaan yang setia. Nyatakanlah karunia yang sudah ditempatkan di gereja untuk menuntun umat Allah pada masa penutupan sejarah bumi. Dari permulaan gereja Allah sudah memiliki karunia nubuat di tengah-tengahnya sebagai suatu suara yang hidup untuk menasihati, memberi saran, dan memberi petunjuk. Kita sudah sampai kepada hari-hari terakhir dari pekerjaan pekabaran malaikat yang ketiga, di mana Setan akan bekerja dengan meningkatkan kuasanya karena ia tahu bahwa waktunya sudah dekat. Pada waktu yang sama akan muncul kepada kita melalui karunia-karunia Roh Kudus, pencurahan Roh dalam cara yang berbeda-beda. Ini adalah masa hujan akhir.—Letter 230, 1908.

Sang musuh sudah membuat upaya-upayanya dengan ahli untuk merusak iman umat kita sendiri terhadap kesaksian-kesaksian, dan ketika kekeliruan ini muncul mereka menyatakan akan membuktikan semua keadaan itu oleh Alkitab, tetapi mereka salah dalam mengartikan Kitab Suci. Mereka membuat pernyataan-pernyataan yang keras, sebagaimana yang dibuat ketua Canright, dan menyalahgunakan nubuatan-nubuatan dan ayat-ayat Kitab Suci untuk membuktikan hal-hal yang salah. Dan, setelah orang-orang menyelesaikan pekerjaan mereka dalam melemahkan keyakinan para jemaat kita terhadap Kesaksian-kesaksian, mereka menghancurkan palang pelindung itu, sehingga ketidakpercayaan kepada kebenaran akan tersebar luas, dan tidak ada suara yang akan diangkat untuk menahan kekuatan yang keliru itu.

(3SM 82, 83)

 

KEBANGUNAN ROHANI MODERN (1)

0

[AkhirZaman.org] Di mana saja firman Allah diberitakan dengan setia, hasilnya selalu terlihat yang membuktikan bahwa itu berasal dari Allah. Roh Allah menyertai pekabaran hamba-hambanya, dan kata-kata mereka memiliki kuasa. Orang-orang berdosa merasa hati nurani mereka digerakkan. “Terang yang menerangi setiap orang datang kepada dunia,” menyinari relung-relung jiwa mereka yang paling tersembunyi, sehingga perkara-perkara yang tersembunyi di dalam kegelapan telah dibuat menjadi nyata. Keyakinan yang mendalam menguasai pikiran dan hati mereka. Mereka diyakinkan mengenai dosa dan mengenai kebenaran, dan mengenai penghakiman yang akan datang. Mereka mempunyai kepekaan terhadap kebenaran Yehowa dan perasaan gentar untuk tampil dihadirat Penyelidik hati dalam keadaan bersalah dan najis. Dalam penderitaan mereka berseru, “Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Rom. 7:24). Sementara salib di Golgota, dengan korbannya yang sangat besar itu bagi dosa-dosa manusia, dinyatakan, mereka melihat bahwa tidak ada yang lain selain jasa Kristus yang dapat mengadakan pendamaian bagi pelanggaran-pelanggaran mereka. Hanya dengan ini saja manusia dapat diperdamaikan kembali kepada Allah. Dengan iman dan kerendahan mereka menerima Anak Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia ini. Melalui darah Yesus Ia telah “membiarkan dosa-dosa yang terjadi dahulu.” (Rom 3:25).

Jiwa-jiwa ini menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Mereka percaya dan dibaptiskan, dan bangkit dalam pembaharuan hidup, menjadi kejadian yang baru di dalam Yesus Kristus; tidak merupakan dirinya menurut hawa nafsu sebelumnya, tetapi oleh iman kepada Anak Allah akan mengikuti-Nya dalam setiap langkah-langkah-Nya, merefleksikan tabiat-Nya dan menyucikan diri mereka sebagaimana Kristus suci adanya. Perkara-perkara yang pada suatu ketika dibenci, sekarang mereka sukai; dan perkara-perkara yang pada suatu ketika disukai, mereka benci. Sifat sombong dan suka menonjolkan diri, menjadi lemah lembut dan rendah hati. Kesia-siaan dan keangkuhan menjadi sungguh-sungguh dan tidak suka menonjolkan diri. Kenajisan menjadi rohani, peminum dan pemabuk dan orang yang tidak bermoral menjadi suci. Gaya hidup yang penuh kesia-siaan dunia ini dikesampingkan. Orang-orang Kristen tidak berusaha menghiasi dirinya dengan “secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-epang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi . . . manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa, yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.” (1 Pet. 3:3,4).

Kebangunan rohani membawa penyelidikan hati yang mendalam dan kerendahan hati. Hal itu ditandai oleh himbauan yang sungguh-sungguh dan khidmat kepada orang-orang berdosa, oleh kerinduan yang kuat kepada belas kasihan penebusan darah Kristus. Pria dan wanita berdoa dan bergumul dengan Allah bagi keselamatan jiwa-jiwa. Buah-buah kebangunan rohani seperti itu nampak pada jiwa-jiwa yang tidak akan ciut dengan penyangkalan diri dan pengorbanan, tetapi bersukacita karena mereka dianggap layak menderita celaan dan cobaan demi Kristus. Manusia melihat suatu perubahan dalam hidup mereka yang mengaku nama Yesus. Masyarakat diuntungkan oleh pengaruh mereka. Mereka berkumpul dengan Kristus dan menabur kepada Roh, menuai kehidupan yang kekal.

Mengenai mereka boleh dikatakan, “Dukacitamu membuat kamu bertobat,” “Sebab dukacitamu menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia menghasilkan kematian. Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah dalam perkara itu.” (2 Kor. 7:9-11).

Inilah hasil pekerjaan Roh Allah. Tidak ada bukti pertobatan sejati kecuali pertobatan itu mengerjakan pembaharuan dalam diri orang itu. Jikalau seorang berdosa memperbaharui janjinya, mengembalikan apa yang sudah dirampoknya, mengakui dosa-dosanya, dan mengasihi Allah dan sesamanya manusia, maka orang berdosa itu boleh merasa yakin bahwa ia telah menemukan perdamaian dengan Allah. Begitulah pengaruh yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya sesudah kebangunan keagamaan. Dari buah-buah yang dihasilkan, dapatlah diketahui bahwa mereka diberkati Allah dalam penyelamatan manusia dan meninggikan kemanusiaan.

Akan tetapi banyak kebangunan rohani pada zaman modern ini telah menunjukkan suatu perbedaan yang mencolok dengan manifestasi rahmat Allah yang pada masa-masa sebelumnya mengikuti pekerjaan hamba-hamba Allah. Benar bahwa perhatian yang luas dibangkitkan, dan banyak mengaku bertobat, dan banyak orang bergabung ke dalam gereja-gereja. Namun, hasil-hasilnya tidak menjamin bahwa terdapat peningkatan dalam kehidupan kerohanian yang sesungguhnya. Terang yang bersinar untuk sesaat lamanya segera padam, meninggalkan kegelapan yang lebih pekat dari sebelumnya.

Kebangunan-kebangunan rohani populer sering dihasilkan oleh penarikan kepada imaginasi, oleh membangkitkan emosi, oleh memuaskan keinginan terhadap sesuatu yang baru dan mengagumkan. Dengan demikian orang-orang yang bertobat dengan cara seperti itu tidak begitu tertarik untuk mendengarkan kebenaran Alkitab, tidak begitu tertarik kepada kesaksian para nabi dan para rasul. Kecuali upacara keagamaan mempunyai sesuatu yang bersifat sensasi, maka hal itu tidak menarik bagi mereka. Suatu pekabaran yang tidak menarik kepada logika tidak akan mendapat respons atau sambutan. Amaran sederhana yang jelas dari firman Allah, yang berhubungan langsung dengan kepentingan hidup kekal mereka, tidak dihiraukan.

Bagi setiap jiwa yang benar-benar bertobat, hubungan dengan Allah dan dengan perkara-perkara kekal adalah merupakan pokok utama dalam kehidupan. Tetapi dalam gereja-gereja populer sekarang ini, dimanakah roh penyerahan kepada Allah? Yang bertobat itu tidak meninggalkan kesombongan dan kasih kepada dunia ini. Mereka tidak mau lebih menyangkali diri sendiri, memikul salib lalu mengikut Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, daripada sebelum mereka bertobat. Agama telah menjadi permainan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan dan orang-orang yang skeptis sebab banyak yang mengaku beragama tidak mau tahu mengenai prinsip-prinsipnya. Kuasa kesalehan telah hampir meninggalkan banyak gereja-gereja. Piknik, sandiwara gereja, pasar malam gereja, bazar, rumah-rumah mewah, pameran pribadi, telah menghilangkan pemikiran dari Allah. Tanah dan harta benda serta pekerjaan duniawi menyibukkan pikiran, dan perkara-perkara kekekalan sulit untuk mendapat perhatian.

Walaupun kemerosotan iman dan kesalehan merajalela, masih terdapat pengikut-pengikut Kristus yang benar di dalam gereja itu. Sebelum penghakiman terakhir Allah atas dunia ini, di antara umat Tuhan akan ada kebangunan rohani seperti yang belum pernah disaksikan sebelumnya, sejak zaman rasul-rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan kepada anak-anak-Nya. Pada waktu itu banyak yang akan memisahkan diri mereka dari gereja-gereja dimana kasih kepada dunia ini telah menggantikan kasih kepada Allah dan kasih kepada firman-Nya. Baik pendeta-pendeta maupun orang awam pada waktu itu dengan gembira menerima kebenaran agung yang Allah suruh disiarkan kepada dunia ini, untuk menyediakan orang-orang kepada kedatangan Tuhan. Musuh jiwa-jiwa ingin menghalangi pekerjaan ini. Dan sebelum waktu untuk gerakan seperti itu datang, ia berusaha mencegahnya dengan memperkenalkan suatu penipuan. Dalam gereja-gereja yang bisa di bawah kuasa penipuannya, akan ditunjukkannya bahwa seolah-olah berkat-berkat khusus Allah dicurahkan; di sana akan dinyatakan apa yang dianggap sebagai kepentingan agama yang besar. Orang banyak akan bersukaria bahwa Allah bekerja dengan sangat mengagumkan bagi mereka, padahal pekerjaan itu adalah perbuatan roh yang lain. Dengan berkedok agama, Setan akan berusaha meluaskan pengaruhnya terhadap dunia Kristen.

Dalam banyak kebangunan rohani yang terjadi selama setengah abad terakhir ini, pengaruh yang seperti itu sedikit banyaknya telah bekerja, yang akan dinyatakan dalam gerakan yang lebih luas lagi pada masa yang akan datang. Ada suatu luapan emosi, suatu pembaruan antara yang benar dan yang salah, yang begitu baik dipadukan untuk menyesatkan. Namun tak seorangpun harus tertipu. Dalam terang firman Allah tidak sulit untuk menentukan sifat gerakan-gerakan ini. Di mana saja manusia melalaikan kesaksian Alkitab, dan berpaling dari kebenaran yang jelas dan sederhana serta yang menguji jiwa, yang memerlukan penyangkalan diri dan meninggalkan hal-hal duniawi, kita boleh merasa pasti bahwa berkat-berkat Allah tidak diberikan di sana. Dan dengan peraturan yang telah diberikan Kristus sendiri, “Dari buahnyalah kamu mengenal mereka” (Mat. 7:16), sudah jelas bahwa gerakan-gerakan itu bukan pekerjaan Roh Allah.

ayt alktb CopyDi dalam kebenaran firman-Nya, Allah telah memberikan kepada manusia penyataan diri-Nya; dan bagi mereka yang menerimanya, penyataan ini adalah perisai melawan penipuan Setan. Kelalaian akan kebenaran inilah yang telah membukakan pintu kepada sijahat yang sekarang menjadi begitu tersebar luas di dunia keagamaan. Sifat dan pentingnya hukum Allah sebegitu jauh telah diabaikan. Konsepsi yang salah mengenai tabiat, kekekalan dan tuntutan hukum ilahi, telah menuntun kepada kesalahan-kesalahan dalam hubungannya dengan pertobatan dan penyucian, dan telah mengakibatkan menurunnya ukuran kesalehan di dalam gereja. Di sinilah akan ditemukan rahasia kekurangan Roh dan kuasa Allah dalam kebangunan rohani pada zaman kita.

Di berbagai denominasi, ada orang-orang yang terkenal kesalehannya oleh siapa fakta ini diakui dan disesali. Profesor Edwards A. Park, dalam mengetengahkan bahaya-bahaya keagamaan dewasa ini berkata, “Salah satu sumber bahaya adalah mengabaikan mimbar sebagai tempat menguatkan dan menekankan hukum ilahi. Pada zaman-zaman sebelumnya mimbar itu adalah tempat menggemakan suara hati nurani . . . . Para pengkhotbah kita yang terkenal memberikan kebesaran dan kemuliaan kepada pidato-pidato mereka yang mengikuti teladan Guru, dan menonjolkan hukum Allah, peraturan-peraturan-Nya dan ancaman-ancaman-Nya. Mereka mengulang-ulangi dua pernyataan terkenal, bahwa hukum itu adalah salinan kesempurnaan ilahi, dan bahwa orang yang tidak mengasihi hukum itu tidak mengasihi Injil, karena hukum maupun Injil adalah cermin yang memantulkan tabiat Allah yang sebenarnya. Bahaya ini menuntun kepada bahaya berikutnya, yaitu meremehkan jahatnya, meluasnya dan celanya dosa itu. Sebanding dengan benarnya hukum itu demikianlah salahnya jika tidak menurutinya . . . .

“Berkaitan dengan bahaya-bahaya yang sudah disebutkan, adalah bahaya menganggap remeh keadilan Allah. Kecenderungan mimbar modern ini ialah memutarbalikkan keadilan ilahi dengan kebajikan dan kemurahan ilahi, menenggelamkan kebajikan dan kemurahan itu ke dalam perasaan gantinya meninggikannya menjadi prinsip. Prisma teologi yang baru menceraikan apa yang telah dipersatukan Allah. Apakah hukum Allah itu baik atau jahat? Hukum Allah itu baik. Berarti keadilan itu baik, karena keadilan adalah sifat mutlak pelaksanaan hukum. Dari kebiasaan meremehkan hukum dan keadilan ilahi, luas dan cacadnya pelanggaran manusia, manusia dengan mudah tergelincir kepada kebiasaan meremehkan rahmat yang telah menyediakan pendamaian bagi dosa.” Demikianlah Injil kehilangan nilai serta pentingnya di dalam pikiran manusia, dan tidak lama kemudian mereka siap menyingkirkan Alkitab seluruhnya.

Banyak guru-guru agama mengatakan bahwa Kristus oleh kematian-Nya telah menghapuskan hukum itu, dan oleh karena itu manusia dibebaskan dari tuntutan hukum itu. Sebagian menggambarkan hukum itu sebagai kuk yang kejam dan memberatkan serta menyusahkan. Dan bertentangan dengan perhambaan hukum itu, mereka menawarkan kebebasan yang akan dinikmati di bawah Injil.

Tetapi para nabi dan para rasul tidak menganggap hukum Allah yang suci itu demikian. Daud berkata, “Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.” (Maz. 119:45). Rasul Yakobus, yang menulis sesudah Kristus mati, menganggap hukum itu sebagai “hukum utama” dan “hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang.” (Yakub 2:8; 1:25). Dan Pewahyu, setengah abad setelah penyaliban Kristus, mengumumkan suatu berkat atas mereka “yang melakukan perintah-perintah-Nya, sehingga mereka berhak menghampiri pohon kehidupan, dan masuk melalui pintu gerbang ke dalam kota itu.” (Wah. 22:14 — terjemahan langsung).

Pernyataan bahwa Kristus oleh kematian-Nya menghapuskan hukum Bapa-Nya, tidaklah beralasan. Seandainya hukum itu bisa diubah atau dikesampingkan, maka Kristus tidak perlu mati untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Kematian Kristus, yang sama sekali tidak menghapuskan hukum itu, membuktikan bahwa hukum itu tidak bisa diubah. Anak Allah datang untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia.” (Yes. 42:21). Ia berkata, “Jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat;” “selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi.” (Mat. 5:17,18). Dan mengenai diri-Nya sendiri Ia mengatakan, “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Tauratmu ada dalam dada-Ku.” (Maz. 40:9).

Hukum Allah, dari sifatnya sendiri, tidak dapat diubah. Hukum itu adalah penyataan kehendak dan tabiat Penciptanya. Allah adalah kasih, dan hukum-Nya adalah kasih. Prinsip agungnya ialah mengasihi Allah dan mengasihi manusia. “Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Rom. 13:10). Tabiat Allah ialah kebenaran; demikianlah sifat hukum-Nya. Pemazmur berkata, “Taurat-Mu benar,” “segala perintah-Mu benar.” (Maz. 119:142,172). Dan Rasul Paulus menyatakan, “Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.” (Roma 7:12). Hukum seperti itu, yang menjadi penyataan pikiran dan kehendak Allah, sudah tentu sekekal Penciptanya.

Pertobatan dan penyucianlah yang mendamaikan manusia kepada Allah, oleh membawa manusia itu selaras dengan hukum-Nya. Pada mulanya manusia diciptakan menurut peta Allah. Ia sangat selaras dengan sifat dan hukum Allah. Prinsip-prinsip kebenaran dituliskan di dalam hati. Tetapi dosa memisahkan dia dari Penciptanya. Ia tidak lagi memancarkan peta ilahi. Hatinya berperang dengan prinsip-prinsip hukum Allah. “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya.” (Roma 8:7). Tetapi “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,” agar manusia boleh diperdamaikan dengan Allah. Melalui jasa-jasa Kristus manusia itu bisa kembali selaras dengan Penciptanya. Hatinya harus diperbaharui oleh rahmat ilahi. Ia harus mempunyai hidup baru yang dari atas. Perubahan ini adalah kelahiran baru, tanpa itu kata Yesus “ia tidak bisa melihat kerajaan Allah.”

Langkah pertama dalam pendamaian kepada Allah ialah pengakuan dosa. “Dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” “Oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.” (1 Yoh. 3:4; Roma 3:20). Agar dapat melihat dosanya, orang berdosa itu harus menguji tabiatnya dengan standar kebenaran Allah. Standar kebenaran itu adalah cermin yang menunjukkan penyempurnaan tabiat kebenaran, dan yang menyanggupkannya untuk melihat cacad pada dirinya.

Hukum itu menunjukkan kepada manusia dosa-dosanya, tetapi tidak menyediakan obatnya. Sementara hukum itu menjanjikan hidup kepada yang menurut, ia menyatakan kematian menjadi bagian pelanggar. Hanya Injil Kristus saja yang dapat membebaskannya dari hukuman dan pencemaran dosa. Ia harus menunjukkan penyesalan kepada Allah, yang hukum-Nya telah dilanggar; dan iman kepada Kristus, korban pendamaiannya. Dengan demikian ia memperoleh “pengampunan dosa-dosa yang terjadi dahulu,” dan menjadi ikut mengambil bagian dalam sifat ilahi. Ia adalah anak Allah yang telah menerima pengangkatan menjadi anak, dimana ia berkata, “Abba, ya Bapa!”

Apakah sekarang ia bebas melanggar hukum Allah? Rasul Paulus berkata, “Jika demikian, apakah kami membatalkan hukum Taurat karena iman? Sama sekali tidak! Sebaliknya, kami meneguhkannya.” (Rom. 3:31). “Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya? (Rom, 6:2). Dan Yohanes menyatakan, “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat.” (1 Yoh. 5:3). Dalam kelahiran baru, hati dibawa menjadi selaras dengan Allah, sebagaimana juga menjadi selaras dengan hukum-Nya. Bilamana perubahan besar ini terjadi pada orang berdosa, ia telah melewati dari kematian kepada kehidupan, dari dosa ke kesucian, dari pelanggaran dan pemberontakan ke penurutan dan kesetiaan. Hidup lama yang terpisah dari Allah telah berakhir, hidup baru yaitu hidup yang berdamai dan beriman kepada Allah, telah mulai. Kemudian “tuntutan hukum Taurat” akan “digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” (Rom. 8:4).Dan bahasa jiwa akan berkata ,” O, betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari ” [ Maz 119 : 97 ].

“Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa.” (Maz. 19:7). Tanpa hukum Taurat, manusia tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai kesucian dan kekudusan Allah, atau mengenai kejahatan dan kecemaran manusia itu sendiri. Mereka tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai dosa, dan tidak merasa perlu bertobat. Tidak melihat keadaan mereka yang hilang sebagai pelanggar-pelanggar hukum Allah. Mereka tidak menyadari kebutuhan mereka akan darah pendamaian Kristus. Pengharapan keselamatan diterima tanpa perobahan hati yang drastis atau pembaharuan hidup. Demikianlah pertobatan dangkal merajarela, dan orang-orang banyak bergabung dengan gereja yang sebenarnya tidak pernah bersatu dengan Kristus.

Teori-teori pengudusan yang salah, juga yang timbul karena melalaikan atau menolak hukum Taurat ilahi, tampak menonjol dalam gerakan keagamaan sehari-hari. Teori-teori ini salah dalam doktrin dan berbahaya dalam akibat praktek sehari-hari. Dan fakta bahwa teori-teori ini mendapat perhatian umum, adalah sangat penting agar semua mempunyai pengertian yang jelas tentang apa yang diajarkan Alkitab mengenai pengudusan ini.

Penyucian yang benar adalah doktrin Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, menyatakan, “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu.” Dan ia berdoa, “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya.” (1 Tes. 4:3; 5:23). Alkitab dengan jelas mengajarkan apa itu pengudusan, dan bagaimana cara memperolehnya. Juru Selamat mendoakan murid-murid-Nya, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanmu adalah kebenaran.” (Yoh. 17:17,19). Dan Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang-orang percaya akan “disucikan oleh Roh Kudus.” (Roma 15:16). Apakah pekerjaan Roh Kudus itu? Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran.” (Yoh. 16:13). Dan Pemazmur berkata, “Taurat-Mu itulah kebenaran.” (Maz. 119:142). Melalui firman dan Roh Allah telah dibukakan kepada manusia prinsip-prinsip agung kebenaran yang terkandung di dalam hukum-Nya. Dan oleh karena hukum Allah adalah “kudus, benar dan baik,” sebagai salinan kesempurnaan ilahi, maka tabiat yang dibentuk oleh karena penurutan kepada hukum itu juga adalah kudus. Kristus adalah contoh yang sempurna tabiat seperti itu. Ia berkata, “Aku menuruti perintah Bapa-Ku.” (Yoh. 15:10). “Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” (Yoh. 8:29). Para pengikut Kristus harus menjadi seperti Dia oleh rahmat Allah membentuk tabiat yang selaras dengan prinsip-prinsip hukum-Nya yang kudus. Inilah pengudusan menurut Alkitab.

Pekerjaan pengudusan ini dapat dicapai hanya melalui iman dalam Kristus, oleh kuasa Roh Allah yang tinggal di dalam hati. Rasul Paulus menasihati orang-orang percaya, “Hai Saudara-saudara, . . . tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” (Filipi 2:12,13). Orang-orang Kristen akan merasakan dorongan-dorongan atau desakan-desakan dosa itu, tetapi ia akan selalu berperang melawannya. Di sinilah pertolongan Kristus diperlukan. Kelemahan manusia menjadi bersatu dengan kekuatan ilahi, dan iman berseru, “Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus.” (1 Kor. 15:57).

-KA

 

[RH] Para Penyeleweng Kebenaran

0

”Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus” (Galatia 1:6-7).

[AkhirZaman.org] Saya bisa mengerti kenyataan bahwa saya adalah fana, dan bahwa saya harus memelihara kekuatan fisik, mental dan moral saya. Perubahan terus-menerus dari suatu tempat ke tempat yang diperlukan dalam perjalanan, dan pekerjaan berhubungan dengan masyarakat umum di manapun saya pergi, sudah terlalu banyak bagi saya, sebagai tambahan terhadap tulisan-tulisan yang sudah saya persiapkan siang hari dan malam hari ketika Tuhan mengisi pemikiran saya oleh Roh Kudus-Nya.

Dan bilamana saya bertemu dengan bukti-bukti bahwa pesan-pesan ini akan diperlakukan oleh beberapa orang menurut pertimbangan orang-orang yang akan menerimanya, ketika saya menyadari bahwa sebagian orang sedang memperhatikan dengan penuh hasrat beberapa perkataan yang sudah ditelusuri oleh pena saya dan yang padanya mereka bisa menempatkan interpretasi manusia untuk menunjang posisi-posisi mereka dan untuk membenarkan tindakan yang salah—ketika saya memikirkan perkara-perkara ini, tidak ada semangat lagi pada saya untuk melanjutkan menulis.

Beberapa dari orang ini yang tentu saja ditegur, berjuang untuk menggunakan setiap Firman untuk membenarkan pernyataan-pernyataan mereka. Pemutarbalikan, pemanipulasian, penyalahartian dan penyalahgunaan Firman itu adalah luar biasa! Orang-orang dihubungkan bersama-sama dalam pekerjaan itu. Apa yang seseorang tidak pikirkan, terdapat dalam pikiran orang lain.—Letter 172, 1906.

Pelajaran-pelajaran Kristus seringkali disalahartikan, bukan karena la tidak membuatnya sederhana, tetapi karena pemikiran orang-orang Yahudi, sama seperti pemikiran dari banyak yang menyatakan percaya pada hari ini, telah diisi dengan prasangka. Karena Kristus tidak memihak kepada para ahli Taurat dan orang Farisi, mereka membenci Dia, menentang Dia, dan berupaya untuk menyerang balik upaya-upaya-Nya, dan membuat perkataan-perkataan-Nya tidak berani.

Mengapa orang-orang tidak melihat dan menghidupkan kebenaran? Banyak yang mempelajari Kitab Suci demi maksud untuk membuktikan bahwa ide-ide mereka adalah benar. Mereka mengubah arti Firman Allah untuk disesuaikandengan opini-opini mereka sendiri. Dan demikianlah yang mereka lakukan dengan kesaksian-kesaksian yang la kirimkan. Mereka mengutip setengah kalimat, mengabaikan setengah lainnya, yang jika dikutip, akan menunjukkan bahwa alasan mereka adalah keliru. Allah memiliki suatu pertentangan dengan orang-orang yang memilah-milah Kitab Suci, dengan membuatnya supaya disesuaikan dengan ide-ide mereka.—Manuscript 22, 1890. 57

(3SM 81, 82)  

 

Gempa 7,2 SR Guncang Vanuatu

0

[AkhirZaman.org] Gempa bumi tergolong kuat, 7,2 pada skala Richter (SR) terjadi di 535 km sebelah tenggara Vanuatu, negara di Pasifik Selatan,  pada Jumat (12/8). Menurut Badan Survai Geologi Amerika Serikat gempa tersebut diperkirakan memicu tsunami setempat.

Belum ada laporan kerusakan dan korban dalam bencana alam tersebut. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengeluarkan peringatan untuk wilayah kemungkinan terdampak di sekitar daerah gempa itu, meskipun tidak ada ancaman tsunami, kata lembaga berkantor pusat di Hawaii tersebut.

Gempa bumi itu terjadi di permukaan dangkal, sekitar 10 km, semula dilaporkan berkekuatan 7,6 SR, namun kemudian diturunkan. Peringatan tsunami diberikan untuk daerah pesisir Vanuatu, Kaledonia Baru dan Fiji, termasuk ibukota Fiji, Suva, namun kemudian dibatalkan.

Gempa tersebut juga diikuti gempa susulan berkekuatan 5,4 SR.

http://goo.gl/SVEMGs

“Maka tertutuplah lembah gunung-gunung-Ku, sebab lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi pada zaman Uzia, raja Yehuda. Lalu Tuhan, Allahku, akan datang, dan semua orang kudus bersama-sama Dia.” (Zakharia 14:5)

Gempa bumi seakan telah menjadi suatu peristiwa yang rutin di dunia. Dalam satu minggu, kita bisa menemukan beberapa gempa bumi yang tercatat di berbagai tempat. Sebagaimana yang Yesus katakan mengenai tanda kedatangan-Nya, akan ada gempa bumi di berbagai tempat. Yesus pasti datang segera.

[RH] Meremehkan Pekabaran Allah—Mendukakan Roh Suci

1

“Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan” (Amsal 13:13).

[AkhirZaman.org] lni adalah alasan mengapa para pria dan wanita tidak selalu melihat kesalahan dan kekeliruan mereka, bahkan ketika kesalahan itu ditunjukkan kepada mereka. Mereka menyatakan percaya kepada kesaksian-kesaksian yang datang kepada mereka, sampai pada saatnya pekabaran itu datang bahwa mereka harus mengubah rencana dan metode mereka, bahwa pembangunan tabiat mereka harus berbeda sama sekali, jika tidak maka badai dan godaan akan menyapunya dari landasannya. Selanjutnya sang musuh menggoda mereka untuk membenarkan diri mereka. Setelah membaca pekabaran ini, tanpa ragu kamu akan tergoda untuk berkata, “Hal ini tidaklah demikian. Saya tidak seperti yang disampaikan di sini. Seseorang sudah mengisi pemikiran Suster White dengan suatu tumpukan sampah tentang saya.” Tetapi saya berkata kepada kamu dalam namaTuhan bahwa perkataan-perkataan dari tulisan ini adalah dari Allah. Jika karenanya kamu memilih untuk menyangkal perkara itu, kamu menunjukkan ukuran iman kamu dalam pekerjaan yang Tuhan sudah berikan kepada hamba-Nya untuk dilakukan.—Letter 13, 1902.

Ada beberapa orang yang mengaku percaya yang menerima bagian tertentu dari kesaksian tersebut sebagai pekabaran dari Allah, sementara mereka menolak bagian yang menyalahkan kegemaran mereka. Orang seperti itu sedang bekerja bertentangan dengan kesejahteraan mereka dan kesejahteraan gereja. Adalah penting bahwa kita berjalan dalam terang saat kita mendapatkan terang itu.—-Manuscript 71, 1908.

Seringkali saya tidak membuat antisipasi untuk mengatakan perkara-perkara yang saya katakan ketika saya berbicara di hadapan orang banyak. Allah boleh jadi memberikan kepada saya kata-kata hardikan, amaran, atau dorongan pada waktu la melihat hal ini cocok, demi keuntungan jiwa-jiwa. Saya akan berbicara tentang perka- taan-perkataan ini, dan mungkin itu bertentangan dengan jalan saudara-saudara saya, yang saya kasihi dan hormati dengan sungguh-sungguh dalam kebenaran. Saya tidak heran mendapati perkataan ini diubah, dan disalahmengerti oleh orang-orang yang tidak percaya. Tetapi mendapati saudara-saudara saya, yang telah diperkenalkan dengan misi dan pekerjaan saya, meremehkan pekabaran yang Allah berikan kepada saya untuk disampaikan, adalah mendukakan Roh-Nya. Saya sedih mellihat mereka memetik bagian dari pekabaran yang menyenangkan mereka untuk membenarkan perbuatan mereka dan memberikan kesan bahwa bagian itu mereka terima sebagai suara Allah, dan bilamana pekabaran lain muncul membawa hardikan terhadap tindakan mereka, yang tidak sesuai dengan opini dan pertimbangan mereka, mereka membuat penghinaan terhadap pekerjaan Allah oleh berkata, “Oh, hal ini tidak kita terima ini hanyalah pendapat Nyonya White, dan hal ini tidak lebih baik daripada pendapat saya atau pendapat orang lain.”—Letter 3, 1889.

(3SM 80, 81)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?