Friday, July 4, 2025
Google search engine
Home Blog Page 324

[RH] Agama Benar Cocok dengan Kehendak Allah

0

“Kamu adalah saksi, demikian juga Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kamu, yang percaya. Kamu tahu, betapa kami, seperltibapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang, dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya” (1 Tesalonika 2:10-12).

[AkhirZaman.org] [Rapat GC, 14 November 1883 di Battle Creek, Michigan]. Beberapa orang pernah melihat pada diri mereka sendiri gantinya kepada Yesus; tetapi, Saudara-saudara, kamu akan dibungkus dalam kebenaran Kristus. Jika kamu sementara mempercayai pembenaranmu sendiri, kamu berada dalam kondisi yang benar-benar lemah; karena kamu dibukakan terhadap anak panah Setan, dan setelah kesempatan islimewa yang sementara kamu nikmati, kamu akan mendapatkan perlawanan yang besar. Anda terlalu dingin. Pekerjaan itu dihalangi oleh kemauan kamu terhadap kasih yang dibakar di dalam hati Yesus. Engkau memiliki terlalu sedikit iman. Engkau mengharapkan sedikit, dan sebagai hasilnya engkau menerima sedikit; dan engkau puas dengan keberhasilan yang sangat kecil. Engkau bertanggung jawab terhadap penipuan diri, dan tetap puas dengan suatu bentuk perbaktian. Hal ini janganlah pernah dilakukan.

Engkau harus memiliki iman yang hidup di dalam hatimu; kebenaran harus dikhotbahkan dengan kuasa yang dari atas. Engkau bisa menjangkau banyak orang hanya ketika Yesus bekerja melalui upaya-upayamu. Mata air itu dibukakan; kita boleh disegarkan, dan pada giliran kita, menyegarkan orang lain juga; Jika jiwamu dikuatkan oleh kebenaran yang tertuju dan khidmat sebagaimana engkau khotbahkan, hati yang dingin, tidak peduli, kemalasan akan hilang, dan orang-orang lain akan merasakan pengaruh semangat dan kesungguh-sungguhanmu.

Agama yang benar adalah kesesuaian terhadap kehendak Allah, dan ketaatan kepada segala perkara yang la perintahkan; dan sebagai kembalinya, ia memberikan kepada kita suatu kehidupan rohani, yang menghubungkan kita kepada pembenaran Kristus, dan mempromosikan pelaksanaan yang sehat dan bahagia terhadap kesanggupan-kesanggupan pikiran dan hati yang terbaik. Kekayaan-kekayaan yang tidak terbatas, kemuliaan dan kehidupan abadi yang diberkati, akan dilimpahkan kepada kita yang syarat-syaratnya adalah sederhana yaitu dengan menyampaikan pemberian yang tak ternilai harganya itu dalam menjangkau yang paling miskin dan berdosa. Kita harus taat dan percaya. Dan perintah-perintah-Nya tidak mendukakan; ketaatan kepada syarat-syarat-Nya adalah berarti bagi kebahagiaan kita bahkan dalam kehidupan sekarang ini.—The Review and Herald, 27 Mei 1884. 115

(3 SM 150, 151)

 

[RH] Datanglah Sebagaimana Engkau Adanya

0

“Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, ‘dan berketopongkan pengharapan keselamatan” (1 Tesalonika 5:4-8).

[AkhirZaman.org] [Rapat GC, 10 November 1883 di Battle Creek, Michigan]. Selagi kita menyadari kondisi kita yang tak berdaya tanpa Kristus, kita tidak boleh putus harapan; kita harus berpegang pada kelayakan-kelayakan Juruselamat yang tersalib dan bangkit itu.

Jiwa yang berdosa, dan putus harapan, melihat dan hidup. Yesus telah mengikrarkan firman-Nya; la akan menyelamatkan semua yang datang kepada Dia. Kalau begitu biarlah kita datang mengaku akan dosa-dosa kita, dengan menyampaikan buah-buah yang berharga yang layak bagi pertobatan.

Yesus adalah Juruselamat kita sekarang. la sementara membela kita di tempat yang maha kudus di kaabah surga, dan la akan mengampuni dosa-dosa kita. Hal ini membuat perbedaan dalam dunia bersama kita secara rohani entah kita menaruh percaya pada Allah tanpa keraguan, sebagai suatu landasan yang pasti, atau entah kita sementara berupaya untuk mendapatkan pembenaran di dalam diri kita sendiri sebelum kita datang kepada-Nya. Beralihlah dari melihat diri kepada melihat Anak Domba Allah itu, yang menyingkirkan dosa dunia. Menjadi ragu adalah dosa. Ketidakpercayaan yang sedikit saja, jika dinilai di hati, akan membuat jiwa bersalah, dan membawa kegelapan dan kekecewaan yang besar. . . .

Beberapa orang tampaknya merasa bahwa mereka harus berada dalam masa percobaan terlebih dulu dan harus membuktikan kepada Tuhan bahwa mereka diubahkan sebelum mereka bisa menuntut berkat-Nya. Tetap jiwa-jiwa yang tersayang ini boleh menuntut berkat Allah bahkan sekarang. Mereka harus memiliki anugerah-Nya, roh Kristus untuk menolong mereka dalam kelemahan-kelemahan, atau mereka tidak bisa membentuk tabiat Kristus. Yesus mau untuk membuat kita datang kepada-Nya sebagaimana kita ada-dalam keadaan berdosa, tak berdaya, bergantung. Kita menyatakan diri sebagai anak-anak terang, dan bukan anak-anak malam atau kegelapan; apakah hak yang kita miliki untuk menjadi tidak percaya?—The Review and Herald, 22 Aprll 1884.

(3SM149,150)

 

[RH] Pandanglah pada Yesus

0

 “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (lbrani 11:6).

[AkhirZaman.org] [Rapat General Conference, 9 November 1883 di Battle Creek, Michigan].* Pada pagi ini ada suatu roh permohonan doa yang sungguh-sungguh untuk meminta Tuhan menyatakan diriNya di antara kita dalam kuasa.

Hati saya ditarik ke dalam doa itu secara khusus, dan Tuhan mendengar dan memberkati kita. Kesaksian-kesaksian yang disampaikan oleh banyak orang yang didorong, yang merasa bahwa ketidaksempurnaan mereka adalah demikian besar sehingga Tuhan tidak bisa menggunakan mereka dalam pekerjaan-Nya. lni adalah bahasa dari orang yang tidak percaya.

Saya berusaha untuk menujukan jiwa-jiwa ini kepada Yesus, yang adalah perlindungan kita, yang merupakan pertolongan sekarang tiap waktu dibutuhkan. la tidak melupakan kita karena dosa-dosa kita. Kita boleh membuat kekeliruan dan mendukakan Roh-Nya, tetapi ketika kita bertobat, dan datang kepada Dia dengan hati yang menyesal, la tidak akan menolak. . . .  

Saya sudah mendengarkan kesaksian-kesaksian yang seperti ini: “Saya tidak memiliki terang yang saya rindukan; saya tidak memiliki jaminan tentang perkenanan Allah.” Kesaksian-kesaksian seperti itu mengungkapkan hanyalah ketidakpercayaan dan kegelapan.

Apakah kamu berharap bahwa kelayakan kamu akan merekomendasikan kamu pada perkenanan Allah, dan bahwa kamu harus menjadi bebas dari dosa terlebih dulu sebelum kamu percaya kuasa-Nya untuk menyelamatkan? Jika ini adalah perjuangan yang terjadi di pemikiran Anda, saya takut kamu akan tidak akan mendapatkan kekuatan, dan pada akhirnya akan menjadi kecewa. Sebagaimana ular tembaga itu diangkat di padang belantara, seperti itu juga Kristus diangkat untuk menarik semua manusia datang kepada Dia. Semua yang memandang ular itu, alat yang Allah telah sediakan, disembuhkan; demikian juga kondisi kita yang berdosa ini, dalam kebutuhan yang besar, kita harus “melihat dan hidup.”

*Catatan Pendahuluan: Pada sesi General Conference yang diselenggarakan di tahun I883 di Batlle Creek, Michigan, Ellen White mengamanatkan para pendeta pada tiga belas pertemuan di pagi hari dan berbicara kepada konferens itu pada penutup hari Sabat. The Review and Herald pada tahun yang berikut melaksanakan rangkaian ini seluruhnya. Dalam empat amanat tersebut ia menyiapkan prinsip-prinsip pembenaran oleh iman, sebagaimana yang disampaikan dalam seleksi-seleksi berikut. Suatu amanat dasar lebih lanjut, “Christ 0ur Rigteousnes.” (Kristus Pembenaran Kita), memberikan kunci kepada pertemuan-pertemuan ini, kemudian diterbitkan sebagai Gospel Worker, edisi 1893, hlm. 41 1, dan dicetak ulang dalam Selected Messages, buku l, hlm. 350-354, dan Faith and Works, hlm. 35-39.—PENYUSUN. 

(3SM 148, 149)

TANGAN KANAN IBU

0

Anak-anak menjadi Partner dalam Firma Keluarga
[AkhirZaman.org] Para orangtua dan anak-anak mempunyai kewajiban penting dalam keluarga. Anak-anak itu harus diajar bahwa mereka adalah sebagian dari firma keluarga. Mereka itu diberi makan dan pakaian, dikasihi dan dipelihara. Oleh sebab itu wajiblah mereka membalas budi dengan menanggung bagian mereka dari beban keluarga serta mendatangkan sebanyak mungkin kebahagiaan ke dalam keluarga di mana mereka merupakan anggota-anggota.

Biarlah setipa ibu mengajarkan anak-anak mereka bahwa mereka itu adalah anggota-anggota firma keluarga dan harus mau melaksanakan tanggung jawabnya dalam firma keluarga itu. Masing-masing anggota keluarga itu wajiblah rela melakukan kewajibannya dengan setia sama kesetiaannya sebagaimana melakukan tugasnya dalam sidang.

Biarlah anak-anak itu mengerti bahwa mereka membantu ibu bapa mereka apabila mau disuruh. Berikanlah kepada mereka sesuatu tugas dan beritahukan juga kepada mereka bahwa sesudah selesai tugas itu mereka boleh main.

Anaka-anak itu mempunyai pikiran yang bergiat oleh sebab itu perlu dimanfaatkan untuk mengangkat beban kehidupan sehari-hari….Sekali-kali mereka tidak boleh dibiarkan memilih pekerjaan mereka sendiri. Para orangtua diharapkan untuk mengendalikannya.

Para Orangtua dan Anak-anak Mempunyai Kewajiban
Para orangtua berkewajiban untuk memberi sandang pangan dan pendidikan kepada anak-anak mereka, demikian juga sebaliknya anak-anak berkewajiban untuk melayani para orangtua mereka dengan setia yang disertai sukacita dan kesungguhan. Apabila anak-anak merasa tidak perlu lagi melaksanakan kewajibannya dan memikul beban keluarga bersama orangtua mereka, maka bagaimanakah kiranya perasaan mereka seandainya para orangtua mereka itu juga tidak mau lagi merasa berkewajiban mengurus mereka? Dalam berhenti melaksanakan kewajiban yang telah deserahkan kepada mereka yaitu supaya berguna bagi para orangtua mereka, untuk meringankan tanggungan mereka maka dengan melakukan demikian mungkin tidak menyenangkan hati dan meminta usaha yang lebih besar, maka anak-anak kehilangan kesempatan baik untuk mendapatkan pendidikan yang boleh mempersiapkan mereka untuk menghadapi masa dapan dengan sukses.

Allah menghindaki supaya semua anak-anak umat-Nya dididik sejak usia masih muda untuk ikut memikul beban yang wajib dipikul oleh para orangtua mereka dalam rangkaian usaha pengurusan anak-anak itu sendiri. Kepada mereka telah diberikan sebaian ruangan dalam rumah itu untuk digunakan sebagai kamar tempat tinggal, dan demikian juga hak dan kesempatan untuk mendapat makanan dalam keluarga itu. Allah memang menuntut dari para orangtua untuk memberi pakaian dan pangan kepada anak-anak mereka itu. Tetapi walaupun demikian kewajiban-kewajiban tersebut pada hakekatnya bersifat timbal balik. Pada pihak anak-anak, mereka dituntut untuk menghormati dan menghargai para orangtua mereka.

Para ortangtua tidak boleh menjadi budak kepada anak-anak itu dibiarkan begitu saja menjadi besar dalam keadaan lalai dan tidak peduli sesuatu apa pun, serta membiarkan semua beban keluarga tertimpa atas pundak orangtua.

Kelambanan Diajarkan dengan Rasa Sayang yang Salah
Anak-anak harus diajarkan pada waktu mereka masih berusia muda untuk menjadi anak-anak yang berguna, mengurus diri sendiri dan untuk menolong orang lain. Sungguh banyak anak wanita pada zaman modern ini yang merasa tega dan tidak merasa teguran batin melihat serta membiarkan begitu saja ibu mereka bekerja banting tulang, memasak, mencuci pakaian, seterika pakaian sedangkan mereka sendiri dalam keadaan enak-enak duduk di serambi rumah sembail membaca-baca cerita pendek atau melakukan pekerjaan kecil yang relatif ringan sekali. Hati mereka yang membantu tidak terasa lagi.

Tetapi dari manakah asal mula semua kesalahan ini? Biasanya siapakah yang terutama dipersalahkan atas kesalahan ini? Para orangtua yang malang dan tertipu itulah. Mereka mengabaikan masa depan anak-anak mereka itu sendiri dan didorong oleh rasa sayang mereka yang salah itu, mereka membiarkan anak-anak gadis itu duduk bermalas-malas atau mengerjakan pekerjaan yang tidak ada artinya yang tidak meminta latihan otak atau otot-otot, kemudian memaafkan anak-anak gadis mereka yang malas itu karena lemah. Apakah yang menyebabkan mereka lemah? Dalam banyak hal kesalahan itu disebabkan para orangtua. Gerak badan yang teratur di sekitar rumah saja sebetulnya sudah cukup mempertinggi ketangkasan otak dan tubuh. Tetapi sangat disesalkan anak-anak tidak diberi kesempatan ini dan sebagai akibat kesalahan para orangtua itu sendiri sehingga mereka tidak suka bekerja.

Kalau anak-anak saudara tidak dapat bekerja maka mereka itu segera merasa lelah. Mereka akan mengeluh karena sakit di lambung, sakit di bahu dan sakit pada sendi-sendi kaki dan tangan. Sebagai akibatnya kamu berada dalam bahaya, terlalu sayang, terpaksa mengerjakan sendiri semua pekerjaan gantinya menuruh mereka menderita sedikit. Biarlah diusahakan supaya pekerjaan yang diberikan kepada anak-anak itu mula-mula yang agak ringan saja lalu berangsur yang lebih berat dari hari demi hari sehingga akhirnya mereka sanggup melakukan sesuatu pekerjaan yang cukup berat tanpa menjadi terlalu lelah.

Bahaya Kemalasan
Kepada saya telah ditunjukkan bahwa banyak dosa terjadi sebagai akibat kemalasan. Tangan dan pikiran yang giat bekerja tentu tidak sempat menghiraukan setiap penggodaan yang disunguhkan oleh musuh tetapi tangan dan otak-otak yang lamban malas mudah dikuasai oleh Setan. Pikiran yang tidak diberikan kesibukan sebagaimana yang seharusnya niscaya akan memikirkan hal-hal yang tidak baik. Para orangtua wajiblah mengajar anak-anak mereka bahwa kemalasan itu adalah dosa.

Tidak ada sesuatu tindakan yang lebih pasti menuntun kepada kejahatan, yaitu dengan menarik semua beban anak-anak itu, membiarkan mereka bermasas-malas tanpa tujuan dan tanpa mengerjakan sesuatu serta bertindak sekehendak hati mereka sendiri saja. Pikiran anak-anak itu biasanya aktif dan kalau tidak diberi kesibukan dengan perkara-perkara yang baik dan berfaedah sudah barang tentu beralih kepada perkara-perkara yang jelek. Sekalipun baik dan penting bagi mereka untuk mendapat rekreasi, mereka harus diajar juga bekerja dengan tangan, membaca dan belajar pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Usahakanlah supaya mereka mendapat pekerjaan yang sesuai dengan usia mereka dan diberi buku-buku yang bermanfaat dan menarik hati.

Jaminan yang Paling Pasti Ialah Pekerjaan yang Berguna
Salah satu jaminan yang paling pasti bagi anak-anak muda ialah mengerjakan pekerjaan yang berguna. Sekiranya mereka dididik untuk memupuk kebiasaan suka bekerja sehingga semua waktu mereka digunakan dengan sebaik-baiknya, maka mereka sudah pasti tidak berkesempatan untuk mengeluh tentang nasib mereka atau menghayal perkara yang tidak tentu ujung pangkalnya.

Kalau para orangtua sangat sibuk dengan hal-hal yang lain sehingga tidak sempat lagi mengatur pekerjaan anak-anak mereka dengan sebaik-baiknya, sudah tentu Setanlah yang mengatur pekerjaan mereka.

Anak-anak harus Belajar Memikul Beban
Para orangtua haruslah sadar terhadap fakta yang menyatakan bahwa pelajaran yang paling penting untuk diketahui oleh anak-anak mereka ialah berkewajiban memainkan peranan untuk menanggung sebagian beban keluarga….Para orangtua wajib mengajar anak-anak mereka untuk memupuk pandangan yang sehat terhadap hidup ini serta menyadari bahwa mereka patut berguna di dunia ini. Di rumah di bawah pengawasan ibu yang bijaksana, anak-anak pria dan perempuan wajib mendapat pelajaran tahap pertama berkenaan dengan tanggungan beban hidup.

Pendidikan pada anak-anak demi kebaikan maupun untuk kejahatan selalu dimulai dari tahun-tahun permulaan….Sementara anak-anak yang lebih tua bertambah besar mereka harus pula mengurusi anggota keluarga yang lebih kecil. Sekali-kali ibu itu tidak boleh banting tulang dengan habis-habisan melakukan pekerjaan yang patut dilakukan oleh anak-anaknya.

Beban yang Dibagi-bagikan Memberi Kepuasan
Mengajari Anak Mencuci Piring CopyHai para orangtua, tolonglah anak-anakmu untuk melakukan kehendak Tuhan dengan menjadikan anak-anak itu setia dalam melakukan kewajibannya yang benar-benar menjadi kewajiban mereka sebagai anggota keluarga. Dengan demikian mereka memperoleh suatu pengalaman yang paling berharga. Hal yang demikian akan mengajar mereka agar mereka tidak memusatkan pikiran kepada diri mereka sendiri untuk melakukan kesenangan mereka sendiri atau menggembirakan diri mereka sendiri. Dengan sabar mengajar mereka untuk mengerjakan bagian mereka dalam lingkungan keluarga, akan memperoleh hasil yang memuaskan dari usaha mereka sendiri dengan membagi-bagikan beban-beban dari bapa, ibu dan saudara-saudara laki-laki dan perempuan. Dengan demikian mereka mendapat kepuasan oleh sebab mereka tahu bahwa mereka benar-benar berguna.

Anak-anak dapat diajar menjadi anak-anak yang suka menolong. Dengan demikian mereka akan lebih bergiat dan cenderung menjadi sibuk; dan kegiatan ini terjadi karena telah terlatih dan langsung masuk ke dalam saluran yang benar, Ketika masih anak-anak mereka dapat diajar, demikian juga bilamana mereka sudah remaja dapat dipimpin untuk melaksanakan tugas ringan setiap hari, setiap anak mempunyai beberapa tugas tertentu untuk dilaksanakan dan bertanggung jawab kepada orangtuanya atau yang mengasuh dia. Dengan demikian mereka akan belajar memikul beban sebagai kewajiban mereka walaupun masih muda; dan pelaksanaan dari tugas mereka yang kecil itu akan menjadi kesenangan dengan jalan bekerja dengan anak. Mereka akan menjadi terbiasa untuk bekerja dan mempunyai tanggung jawab dan akan menggemari pekerjaan mereka, kehidupan mereka kelihatan lebih mementingkan tugas daripada kesenangan mereka sendiri.

Bekerja adalah suatu kebaikan untuk anak-anak; mereka akan lebih bergembira menjadi pekerja yang berguna sepanjang waktu; kesenangan mereka dapat dinikmati dengan suatu kegembiraan setelah berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Bekerja itu menguatkan otot-otot dan pikiran. Para ibu dapat menjadikan anak-anak mereka sebagai penolong kecil yang sangat berguna, mereka sendiri telah menambah pengetahuan mereka tentang kemanusiaan dan bagaimana bergaul dengan anak-anak yang masih hijau dan memeliharkan agar hati mereka tetap hangat dan muda dengan selalu berhubungan bersama anak-anak kecil itu. Sementara anak-anak memandang kepada mereka dengan keyakinan dan kasih, demikian juga mereka dapat memandang kepada Juruselamat untuk memohon pertolongan dan penjagaan-Nya. Anak-anak seharusnyalah terus dilatih supaya mereka beroleh kemajuan sepanjang tahun, belajar untuk mencintai pekerjaan yang dapat meringankan beban teman-teman mereka.

Menjamin Keseimbangan Pikiran
Dalam pelaksanaan pembagian tugas secara adil, maka kekuatan ingatan dan keseimbangan yang benar dari pikiran dapat bertambah, sama halnya dengan keseimbangan dari watak dan ketangkasan. Pada hari yang dikelilingi dengan tugas kecil, membutuhkan pikiran, perkiraan dan rencana untuk melaksanakannya. Sementara anak-anak itu bertambah besar, mereka menghendaki penambahan tugas yang lebih besar lagi. Hal itu bukan berarti bekerja tanpa berkesudahan, atau membuat pekerjaan mereka berkepanjangan sehingga membuat mereka merasa lebih dan berputus asa; tetapi hauslah bijaksana dalam memilih pekerjaan yang disukai yang terutama berkenan dengan pertumbuhan badan, penanaman watak dan pikiran yang benar.

Menghubungkan dengan Pekerja-pekerja di Dalam Surga
Kalau anak-anak telah diajar untuk memandang tugas sederhana yang ada di sekeliling mereka dalam kerendahan hati setiap hari, dengan berkeyakinan bahwa itu telah ditentukan Tuhan bagi mereka, sama seperti sebuah sekolah di mana merka dilatih untuk membalas kesetiaan dan pelayanan yang baik, bagaimana besar kesenagan dan ketulusan tampak dalam pekerjaan mereka. Untuk melaksanakan setiap pekerjaan yang seolah-oleh demi kepentingan Tuhan, menjadi daya tarik dari pekerjaan yang paling hina sekalipun serta merangkaikan pekerjaan yang di bumi ini dengan makhluk yang suci yang melakukan kehendak Allah di sorga.

Pekerjaan senantiasa dilaksanakan di dalam surga. Di sana tidak ada pemalas. Bapa-Ku bekerja sampai sekarang ini, “kata Yesus, dan Aku pun bekerja juga.” Kita tidak dapat mengandaikan apabila kemenangan terakhir akan datang, dan kita beroleh tempat tinggal yang telah disediakan bagi kita, di mana kita boleh bermalas-malas dan kita akan beristirahat dalam suatu kebahagiaan dengan tidak melakukan sesuatu apa pun.

Mempererat Hubungan Kekeluargaan
Dalam melatih anak-anak muda di rumah, prinsip kerja sana adalah suatu hal yang tidak dapat dinilai harganya….Anak-anak yang lebih tua menjadi pembantu kepada orangtua mereka, mereka boleh turut dalam rencana orangtua dan membagikan tanggung jawab dan beban orangtua mereka. Biarlah para bapa dan ibu mengambil waktu untuk mengajar anak-anak mereka; tunjukkan kepada mereka bahwa kamu menghargai pertolongan mareka, pupuklah keberanian mereka, dan turut menikmati persaudaraan mereka; sehingga anak-anak itu tidak lagi berlambatan untuk menanggapi. Bukan hanya beban para orangtua diringankan, anak-anak itu pun menerima latihan yang berguna dan berfaedah yang tidak ternilai besarnya, tetapi akan ada hubungan kekeluargaan yang kuat dan penanaman yang dalam akan pondasi tabiat.

Perbuatlah demi Perkembangan Pikiran, Akhlak dan Mutu Kerohanian
Anak-anak dan para pemuda haruslah meresa senang karena sudah meringankan pemeliharaan bapa dan ibu, yang menunjukkan sifat yang tidak egois di dalam rumah. Sebagaimana mereka bergembira dalam hati menanggung beban yang menjadi bagian mereka, mereka memperoleh suatu latihan yang layak buat mereka untuk mendapat kepercayaan dan faedahnya. Setiap tahun mereka mengadakan kemajuan yang tetap, dengan pelahan-lahan tetapi dengan pasti dapat mereka kesampingkan masa anak-anak itu yang belum berpengalaman untuk menjadi laki-laki dan perempuan dewasa yang berpengalaman. Kesetiaan dalam mengerjakan kewajiban yang sederhana di rumah, anak-anak laki-laki dan perempuan meletakkan dasar yang kokoh untuk pikiran, akhlak dan yang terutama kerohanian.

Memberi Kesehatan kepada Tubuh dan Menenangkan Pikiran
Istirahat yang dibenarkan Tuhan dengan jaminan cinta bagi anak-anak yang dengan senang hati mengambil bagian dalam kewajiban di rumah tangga, bagian dari beban bapa dan ibu. Mereka akan memperoleh kesehatan badan dan ketenangan pikiran; dan mereka akan senang melihat para orangtua mereka mengambil bagian bergaul dengan masyarakat dan berekreasi yang menyehatkan tubuh mereka dan dengan demikian dapat memperpanjang umur mereka. Anak-anak yang terlatih dalam kewajiban hidup yang praktis akan keluar dari rumah tangga menjadi anggota masyarakat yang berguna, dengan satu pelajaran yang jauh lebih menguntungkan daripada pengurungan di dalam ruangan kelas pada masa anak-anak, di mana baik pikiran maupun tubuh telah cukup kuat untuk menanggung kesusahan.

Dalam beberapa hal ada lebih baik kalau anak-anak mendapt sedikit pekerjaan di sekolah dan lebih banyak latihan dalam melaksanakan kewajiban di rumah. Di atas sumuanya itu mereka harus diajar menjadi anak-anak yang suka berpikir dan mau menolong. Banyak hal yang dapat dipelajari dari buku-buku tetapi tidak begitu perlu bila dibandingkan dengan pelajaran dan disiplin yang lebih praktis.

Jaminan Tidur yang Tenteram
Para ibu hendaklah membawa anak-anakmu perempuan bersama-sama ke dapur dan ajarlah mereka di sana dengan sabar. Keadaan jasmani mereka akan lebih baik untuk pekerjaan yang tertentu, otot-otot mereka akan lebih sehat dan kuat, demikian juga angan-angan mereka akan lebih sehat dan mulia. Mungkin mereka merasa lelah, tetapi betapa senangnya beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaan yang sesuai dengan kesanggupan mereka. Tidur, ialah pemulihan yang memperkuat badan demikian juga yang lelah dan menyediakan diri untuk kewajiban pada hari-hari berikutnya. Jangan terlalu intim kepada anak-anakmu apakah mereka bekerja atau tidak. Ajarlah merka bahwa pertolongan mereka dibutuhkan, waktu mereka itu berharga, dan kamu bergantung kepada pekerjaan mereka.

Adalah suatu dosa membiarkan anak-anak bertumbuh di dalam kemalasan. Biarlah mereka melatih anggota badan dan otot-otot mereka, walaupun itu melelahkan mereka. Kalau mereka bekerja tidak terlalu banyak, bagaimanakah mingkin kelelahan itu merugikan mereka lebih daripada merugikan kamu? Ada perbedaan antara kelelahan dan kehabisan tenaga. Anak-anak memerlukan lebih sering perubahan pekerjaan dan sebentar-sebentar beristirahat dari yang diperbuat oleh orang-orang dewasa; tetapi biarpun mereka masih muda, mereka boleh mulai belajar bekerja, dan mereka akan merasa senang dan berpendapat bahwa mereka telah menjadikan diri mereka berguna. Tidur mereka akan lebih nyenyak sesudah menyelesaikan pekerjaan yang menyehatkan dan mereka segar kembali untuk bekerja pada hari kerja berikutnya.

Jangan Katakan, “Anak-anak Sayalah yang Mengganggu Saya.”
“Aduh,” kata sebagian ibu-ibu, anak-anak saya mengganggu saya ketika mereka coba untuk menolong saya.” Demikian juga anak-anak saya, tetapi apakah kamu ketahui bahwa saya membiarkan mereka mengerti hal itu? Berilah pijian kepada anak-anakmu. Ajarlah mereka tahap demi tahap, peraturan demi peraturan. Ini adalah lebih baik daripada mereka membaca buku-buku cerita roman, lebih baik daripada bepergian dan lebih baik daripada mengikuti mode-mode dunia.

Suatu Pola Teladan
Untuk suatu jangka waktu tertentu, Yang Mahamulia dari surga, Raja Kemuliaan hanyalah merupakan seorang Bayi di Betlehem dan Bayi itu hanya diserahkan kepada pengkuan ibunya. Dalam masa kanak-kanak Dia hanya dapat mengerjakan suatu pekerjaan dari seorang anak yang menurut, memenuhi harapan orangtua-Nya, dalam menjalankan kewajiban tertentu yang sesuai dengan kesanggupan-Nya sebagai seorang anak. Segala sesuatu ini dapat dilakukan meniru teladan yang dibuat oleh Yesus. Kristus mempunyai suatu kelakuan yang membawa berkat di rumah tangga di mana Dia hidup, karena Dia merupakan pusat perhatian orangtua-Nya. Ada tertulis: “Maka kanak-kanak itu pun makin besar bertambah kuat, dan penuhlah Ia dengan hikmat, dan anugerah Allah ada di atas-Nya.” “Maka Yesus pun makin bertambah hikmat dan besar dan semakin berkenan kepada Allah dan manusia.” 

Adalah suatu kesempatan yang indah bagi para guru dan pera orantua kerja sama dalam mengajar anak-anak itu bagaimana caranya minum dalam kesukaan di dalamd kehidupan Kristus dengan belajar mengikuti teladan-Nya. Tahun-tahun yang pertama dari Juruselamat merupakan tahun yang berguna. Dia adalah penolong ibu-Nya di dalam rumah tangga; dan biasanya Dia menurut perintah untuk mengerjakan kewajiban dalam rumah dan bekerja sebagai tukang kayu, sama halnya pada masa dia melaksanakan pekerjaan-Nya untuk mengajar orang. 

Dalam kehidupan-Nya di dunia ini, adalah merupakan teladan kepada semua orang, di mana Dia suka menurut dan suka menolong di dalam rumah. Dia mempelajari pekerjaan tukang kayu dan bekerja dengan tangan-Nya sediri di dalam bingkel kecil di Nazareth. Sementara Dia bekerja pada waktu masih kanak-kanak dan pada masa muda, pikiran dan badan-Nya juga turut berkembang. Dia tidak mempergunakan kekuatan badannya dengan sembrono, tetapi dalam cara-cara yang tertentu untuk menjaga supaya tetap sehat, di mana dia boleh bekerja dengan sebaik-baiknya dalam sedtiap bagian dari pekerjaan-Nya.

 

-RTA

Mengenal Social Anxiety Disorder (SAD), Alias Fobia Sosial.

0

[AkhirZaman.org] Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial masuk dalam urutan ketiga problem kesehatan mental terbesar di dunia. Bahkan di Amerika, fobia sosial terjadi pada lebih dari 7 persen total populasi di sana, baik lelaki maupun perempuan.

Banyak orang yang merasa gugup atau menjadi sangat sadar diri pada beberapa kesempatan, seperti saat memberikan pidato sambutan atau wawancara pekerjaan. Tapi, social anxiety disorder (SAD), alias kecemasan sosial atau fobia sosial, lebih dari sekadar rasa malu atau gugup yang seringnya timbul tenggelam.

Dengan fobia sosial, ketakutan atas mempermalukan diri sendiri begitu kuat dan mengambil alih sehingga benar-benar menghindari setiap situasi yang dapat memicu ketakutan tersebut.

Gangguan kecemasan sering muncul pertama kali di masa kanak-kanak atau remaja awal. Gangguan kecemasan sosial adalah gangguan psikiatri yang diakui oleh dunia medis dan dapat diobati secara efektif, sehingga Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika Anda berpikir Anda memiliki kondisi ini.

Apa itu social anxiety disorder (SAD) ?
Social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial, dikenal juga sebagai fobia sosial, adalah rasa ketakutan ekstrem dalam situasi sosial atau yang melibatkan performa tertentu — terutama situasi yang sama sekali asing atau di mana Anda merasa akan diawasi atau dievaluasi oleh orang lain.

Seperti namanya, fobia sosial, merasa tidak nyaman dalam lingkungan keseharian, baik itu di dunia kerja, lingkungan pergaulan, dan semua hal yang berkaitan dengan aktifitas sosialisasi, ketika fobia sosial mencengkram seseorang, maka pilihan untuk menarik diri dari aktifitas sosial adalah pilihan tepat buat mereka dan tentu saja ini adalah pilihan yang keliru karena lebih merugikan dirinya sendiri.

Dasar dari gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial adalah ketakutan akan diamati, dinilai oleh mata publik, atau mempermalukan diri di depan umum. Anda mungkin takut bahwa orang akan berpikir buruk tentang Anda atau bahwa Anda tidak akan tampil/bekerja sebaik yang diharapkan atau setara dengan orang lain.

Gangguan kecemasan sosial adalah satu jenis dari fobia kompleks. Tipe fobia ini memiliki dampak yang merusak, hingga melumpuhkan, pada kehidupan seseorang yang memilikinya. Gangguan ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang, mengganggu hubungan dan kinerja di tempat kerja atau sekolah.

Hal-hal paling umum yang dapat memicu kambuhnya fobia sosial
Social anxiety disorder atau fobia sosial dapat mendatangkan malapetaka pada kehidupan orang-orang yang menderita kondisi ini. Individu yang memiliki gangguan kecemasan sosial, atau fobia sosial, mungkin memiliki hubungan sosial yang sangat terbatas, membuat mereka merasa tidak berdaya, kesepian, bahkan terasingkan.

Beberapa orang bisa mengalami cemas dan gugup di situasi tertentu, misalnya menghadapi wawancara kerja. Namun bagi orang lain, kecemasan dan kegugupan terkait dengan situasi sosial spesifik tertentu, misalnya:

• Berbicara di depan publik
• Tampil di atas panggung
• Bertemu dengan orang baru
• Menjadi pusat perhatian
• Diamati ketika melakukan sesuatu
• Membuat basa-basi
• Digoda, diledek, atau dikritik
• Berbicara dengan orang-orang penting atau figur yang berwenang
• Dipanggil dalam kelas
• Berkencan
• Membuat/menerima telepon
• Menggunakan toilet umum
• Melaksanakan ujian
• Makan dan minum di tempat umum
• Berbicara saat rapat
• Menghadiri pesta atau kumpul-kumpul teman

Tanda dan gejala fobia sosial
Rasa cemas dan gugup umum dialami oleh sejumlah orang hingga batas tertentu, banyak orang yang merasa malu atau sadar diri di beberapa kesempatan, tetapi hal tersebut tidak akan menghalangi atau bahkan melumpuhkan fungsi sehari-hari mereka.

Akan tetapi, pada umumnya seseorang dikatakan mengalami social anxiety disorder (SAD) ini apabila gejala yang dirasakan lebih dari 6 bulan, individu yang memiliki fobia sosial akan mengalami kecemasan dan kekhawatiran berlebihan tentang situasi tersebut sebelum, selama, dan sesudahnya mencari-cari alasan untuk tidak hadir, mengulur waktu, atau gemetar hebat saat hendak berbicara hingga kesulitan berbicara dan cukup mengganggu rutinitas hariannya (pekerjaan/sekolah) untuk menyelesaikan sasaran pendidikan, maju dalam karier atau bertahan dalam pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Makin banyak jumlah situasi yang ditakuti, makin besar gangguan fungsinya dan menyebabkan penderitaan yang luar biasa. 

Gejala emosional dari fobia sosial, termasuk:
• Merasa sangat sadar diri dan gugup berlebihan di situasi sosial sehari-hari (yang orang lain anggap remeh)
• Rasa cemas yang intens selama berhari-hari, minggu, atau bahkan bulanan sebelum situasi sosial yang akan datang
• Ketakutan yang amat sangat akan rasa diamati atau dinilai oleh orang lain, terutama orang-orang yang tidak Anda kenal
• Ketakutan amat sangat bahwa Anda akan mempermalukan diri sendiri
• Ketakutan amat sangat bahwa orang lain akan menyadari bahwa Anda gugup

Gejala fisik dari fobia sosial, termasuk:
• Wajah memerah, blushing
• Napas pendek-pendek
• Sakit perut, mual
• Gemetar, termasuk suara yang gemetar
• Jantung deg-degan atau dada terasa sesak
• Berkeringat atau hot flashes
• Merasa pusing atau ingin pingsan

social-phobia Copy

Gejala perilaku dari fobia sosial, termasuk:
• Menghindari situasi sosial hingga tingkat tertentu sehingga membatasi aktivitas/mengganggu rutinitas Anda (pekerjaan/sekolah)
• Menghindari tatap mata
• Berdiam diri atau bersembunyi di belakang untuk menghindari orang lain menyadari kehadiran Anda
• Kebutuhan untuk selalu membawa teman kemanapun Anda pergi
• Minum (alkohol) sebelum menghadapi situasi sosial apapun untuk upaya menenangkan diri
• Seringkali, anak-anak dengan fobia sosial bahkan menolak untuk pergi ke sekolah karena gejala yang mereka alami.

Fobia sosial berbeda dengan sifat pemalu
Namun begitu, gangguan kecemasan sosial bukan sekadar rasa malu biasa yang sering disalahpahami oleh masyarakat luas. Kritik dari diagnosis gangguan ini menunjukkan bahwa psikiatris dan perusahaan farmasi mempublikasikan fobia sosial, alias gangguan kecemasan sosial, demi meningkatkan angka penjualan obat-obatan psikotropika, terutama di kalangan anak muda. Selain itu, beberapa memperdebatkan bahwa apakah fobia sosial hanya sekadar “medikalisasi” dari variasi spektrum temperamen manusia.

Menanggapi kritikan di atas, dikutip dari National Institute of Mental Health, Marcy Burstein, Ph.D, beserta tim meneliti tingkat rasa malu normal di kalangan remaja dan karakteristik lainnya yang tumpang tindih dengan gejala fobia sosial dengan menggunakan data dari National Comorbidity Survey-Adolescent Supplement (NCS-A), survey tatap muka nasional terhadap lebih dari 10 ribu pemuda Amerika usia 13-18 tahun. Fobia sosial diteliti menggunakan set kriteria diagnostik standar dari buku panduan psikologi dan psikiatri: Diagnostic and Statistical Manual (DSM-IV), sementara rasa malu diteliti dengan sesi pemberian skor dari pertanyaan “Seberapa malu Anda saat dikelilingi oleh orang-orang yang tidak Anda kenal baik?”

Tim peneliti menemukan bahwa sementara setengah populasi dari partisipan mengidentifikasikan diri mereka sebagai pemalu, hanya 12 persen dari total anak pemalu yang juga memenuhi kriteria fobia sosial dalam hidup mereka. Terlebih lagi, di antara anak-anak muda yang tidak mengidentifikasikan diri mereka sebagai pemalu, sekitar lima persen dari mereka memenuhi kriteria untuk sosial fobia. Hasil ini menunjukkan bahwa rasa malu/sifat pemalu dengan fobia sosial tidak selalu berkaitan langsung. Malah, kehadiran ciri fobia sosial dalam diri mungkin sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri, terpisah dari rasa malu, pada beberapa kasus.

Selain itu, individu yang memiliki fobia sosial secara konsisten lebih mungkin untuk juga memiliki gangguan psikiatrik lainnya di hidup mereka, seperti depresi, gangguan kepribadian (PTSD, misalnya), atau penyalahgunaan obat terlarang, jika dibandingkan dengan kelompok anak pemalu. Mereka yang memiliki fobia sosial juga menunjukkan tingkat yang lebih tinggi atas ketidakmampuan bekerja di lingkungan pekerjaan atau sekolah, atau di antara anggota keluarga atau teman sebaya. Lebih jauh lagi, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan perawatan pertolongan daripada anak-anak yang benar pemalu.

Singkatnya, penelitian Burstein berhasil membuktikan bahwa fobia sosial bukan hanya sekadar rasa malu yang disalahpahami. Sebaliknya, fobia sosial mempengaruhi sebagian kecil anak muda dan hanya sebagian kecil dari mereka yang menganggap dirinya pemalu.

Fobia sosial juga bukan ‘ansos’
“Ansos” adalah akronim modern yang dipopulerkan oleh kalangan muda Indonesia, yang berasal dari kepanjangan “antisosial”. Istilah ini sering digunakan untuk orang-orang yang dianggap penyendiri, tidak punya teman, dan “nggak gaul”.

Fobia sosial harus dibedakan dari gangguan mental lainnya. Orang yang mengalami depresi seringkali menghindari untuk menghabiskan waktu bersama teman dikarenakan kurangnya motivasi dan ketertarikan dalam bersosialisasi. Akan tetapi, individu yang mengalami depresi tersebut, tidak menghindari situasi sosial ketika mereka dalam kondisi normal. Begitu pula dengan orang-orang yang dengan gangguan schizoid seringkali menghindari untuk bersosialisasi. Namun, mereka tidak mengalami distres akibat kekurangan aktivitas sosial dan mereka juga tidak secara khusus tertarik dengan kegiatan sosial.

Bagi sebagian orang, introvert didefinisikan sebagai fobia sosial. Seperti jeruk dengan jeruk. Padahal berbeda, ibarat jeruk dan apel. Kalau sekilas diperhatikan, SAD hampir sama terlihat seperti introvert, namun sebenarnya berbeda. Introvert merupakan tipe individu yang pasif dalam lingkungan sosial, bukan takut terhadap lingkungan sosial, mereka hanya lebih nyaman jika sedang tidak bersosialisasi dan banyak introvert yang bisa bersosialisasi dengan mudah. Jadi bisa dibilang, orang introvert itu belum tentu memiliki gangguan SAD, tapi orang yang terkena gangguan SAD otomatis menjadi introvert. Namun jangan salah, extrovert juga bisa terkena gangguan SAD ini, hanya saja tidak serentan introvert. 

Mereka yang tergolong introvert hanyalah pasif saat berinteraksi dengan orang lain, bukannya takut. Meski mereka hobi berdiam diri di kamar, tapi sering pula mereka rindu berbincang dengan orang lain. Bahkan tak jarang mereka membiarkan dirinya curhat dengan orang asing yang baru mereka kenal. Sementara itu mereka yang fobia sosial benar-benar takut berinteraksi dengan orang lain dan bagi mereka yang fobia sosial, diam adalah pilihan satu-satunya bahkan menyapa gebetan dengan kata hai saja sudah menjadi sebuah prestasi hebat. Dan lagi, bagi mereka yang pobia sosial, berinteraksi dengan orang lain itu ibarat sedang berpentas di atas panggung. Ada tuntutan untuk berakhir dengan sempurna. 

Sedangkan, gangguan kepribadian antisosial yang sebenarnya ditandai dengan pola perilaku yang eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta kasar (cenderung kriminal) — tanpa motif yang jelas atau logis.

social-anxiety-disorder-cognitive-therapy Copy

Bagi seseorang yang memiliki fobia sosial, keterlibatan dirinya di dalam satu situasi sosial tertentu dapat mengancam keselamatan dirinya. Situasi ini mungkin sangat menakutkan bagi penderita fobia sosial sehingga mengalami kecemasan berlebihan hanya dengan memikirkan hal itu atau berusaha sekeras mungkin untuk menghindarinya. Mereka takut akan bertindak atau mengatakan sesuatu yang mereka pikir akan sangat memalukan, seperti muka memerah, berkeringat, atau tampil sebagai seseorang yang tidak kompeten (“Saya akan terlihat seperti orang bodoh”; “Suara saya akan terdengar goyah dan saya pasti akan mempermalukan diri sendiri”; “orang-orang pasti berpikir saya sangat bodoh” ;”Duh, salah-salah nggak ya tadi saya ngomong?!; “Duh, tadi kenapa ya saya ngomong itu?!). Dan walaupun mereka mungkin menyadari bahwa ketakutan mereka sedikit tidak rasional dan berlebihan, mereka tidak mampu berbuat apapun untuk mengurangi kecemasan tersebut.

Ketakutan yang dimiliki akan situasi sosial terkadang dapat menumpuk dan memicu serangan panik, dimana penderita merasakan ketakutan, kepanikan, dan kecemasan yang amat luar biasa. Serangan panik biasanya hanya bertahan beberapa menit. Penderita juga dapat mengalami beberapa gejala fisik, seperti merasa sakit/tidak enak badan/panas dingin/mual dan ingin muntah, berkeringat deras, dan jantung berdebar kencang. Gejala-gejala ini seringnya mencapai puncak sebelum benar-benar reda. Walaupun gejala seperti ini dapat mengkhawatirkan, mereka tidak menyebabkan kerusakan fisik.

Sebab-sebab yang mempengaruhi munculnya social anxiety disorder (SAD)

1. Faktor biologis
  a.
Predisposisi genetis. Faktor genetik dapat berperanan dalam fobia sosial. Analisa pedigree/silsilah memperlihatkan silsilah pertama dari proband dengan fobia sosial tiga kali beresiko mendapat sosial fobia dibanding kontrol. Namun, gen spesifik belum pernah diisolasi. Perangai anak yang selalu dilarang telah dihubung-hubungkan dengan perkembangan fobia sosial di masa dewasa. Beberapa studi telah menguji apakah faktor genetik berperan dalam fobia. Fobia darah dan penyuntikan sangat familiar, 64 % fobia darah dan penyuntikan memiliki sekurang-kurangnya satu kerabat tingkat pertama yang menderita gangguan yang sama, sedangkan prevalensi gangguan dalam umum hanya 3 sampai 4 %. Hal itu juga berlaku baik untuk fobia sosial maupun fobia spesifik, prevalensinya lebih tinggi dibanding rata-rata pada keluarga tingkat pertama pasein, dan studi terhadap orang kembar menunjukan kesesuaian yang lebih tinggi pada kembar monozigot. Terkait dengan penemuan ini adalah penelitian Jerome Kagan mengenai karakter terhambat atau pemalu (Kagan & Snidman, 1997). Beberapa bayi usia empat menjadi terganggu dan menangis ketika ditunjuki mainan atau stimulasi lain. Pola prilaku ini, yang mungkin diturunkan, dapat menjadi tahap awal bagi perkembangan fobia kelak. Dalam satu studi, sebagai contoh, anak-anak yang mengalami hambatan memiliki kemungkinan lima kali lebih besar dibanding anak-anak yang tidak terhambat untuk mengalami fobia kelak (Biedermen dkk, 1990)

    b. Iregularitas dalam fungsi neurotransmitter, yakni serotonin dan norepinephrin.
    c. Abnormalitas dalam jalur otak yang memberi sinyal bahaya atau yang menghambat tingkah laku.

2. Faktor sosial-lingkungan
    a. Pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau traumatis.
    b. Mengamati respon takut pada orang lain.
    c. Kurangnya dukungan sosial.

3. Faktor kognitif dan emosional
    a. Konflik psikologis yang tidak terselesaikan
    b. Faktor-faktor kognitif, seperti prediksi berlebih tentang ketakutan, keyakinan-keyakinan yang self-defeating atau irasional, sensitivitas berlebih terhadap ancaman, sensitivitas kecemasan, salah atribusi dari sinyal-sinyal tubuh, dan self-efficacy self-efficacy yang rendah.

KESIMPULAN
Fobia sosial merupakan gangguan kecemasan ketika berhadapan dengan situasi sosial atau melakukan performa di depan umum. Ada dugaan terdapat perubahan biokimia dan fungsional otak pada penderita fobia sosial. Fobia sosial dapat menjadi suatu masalah yang serius karena berpengaruh pada keberfungsian fisik maupun psikologis. Fobia sosial merupakan ketakutan atau kecemasan pada situasi sosial yang timbul bila seseorang menjadi pusat perhatian. Penderita fobia sosial biasanya tidak menganggap masalahnya perlu untuk diobati. Bila tidak diobati dapat menimbulkan keterbatasan dalam berbagai segi kehidupan.

Jika Anda berpikir Anda memiliki kondisi ini, Anda harus mencoba untuk kunjungi dokter. Dua jenis terapi yang paling umum untuk menangani social anxiety disorder adalah obat resep (antidepresan atau anti-anxiety) dan psikoterapi atau cognitive behavioral therapy (CBT). Kedua pendekatan dapat dilakukan bersamaan sebagai kombinasi.

 

 

 

(Diambil dari berbagai sumber)

 

 

Duh, salah-salah nggak ya tadi gue ngomong?! Duh, tadi kenapa ya gue ngomong itu?!

Gunung Colima di Meksiko Meletus, 350 Warga Dievakuasi

0

[AkhirZaman.org] Gunung Api Colima di Meksiko meletus pada Jumat (30/9/2016) waktu setempat. Salah satu gunung api paling aktif di Amerika tengah itu memuntahkan lava dan gumpalan asap hitam tebal ke udara.

Kepala Layanan Darurat Nasional, Luis Felipe Puente, mengatakan bahwa 350 warga dari dua desa di kaki gunung tersebut telah dievakuasi.

Mereka dibawa ke tempat penampungan terdekat sebelum erupsi terjadi.

Sejak awal September, gunung yang terletak di bagian barat Meksiko, antara negara bagian Colima dan Jalisco, itu telah menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi sebelum akhirnya terjadi erupsi.

https://goo.gl/S05zvy

Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun, sehingga gunung-gunung goyang dihadapanmu.” ( Yesaya 64:1 )

“Gunung-gunung luluh seperti lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan seluruh bumi.” ( Mazmur 97:5 )

Janji Tuhan adalah pasti bahwa Ia akan datang kembali. Melihat semua tanda-tanda alam yang terjadi saat ini, apa yang tertulis di dalam firman Tuhan telah tergenapi. Marilah kita mempersiapkan diri kita untuk hari yang besar dan mulia itu.

DOSA ADAM DAN HAWA

0

[AkhirZaman.org] TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh engkau makan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah engkau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:16, 17).

Namun Alkitab mencatat, setelah Adam dan Hawa memakan buah tersebut mereka tidak langsung mati, malah Adam masih hidup sampai 930 tahun. Tampak jelas bahwa buah tersebut tidak langsung mematikan, di saat mereka memakannya. Bukan seperti buah beracun lainnya yang kalau dimakan bisa mematikan saat itu juga. Pada kesempatan ini penulis tidak membahas tentang “upah dosa” (Roma 6:23) dan “kematian yang kedua” (Wahyu 20:14) secara mendalam dari sudut pandang teologia.

Ellen G. White dalam tulisan-tulisannya memang dengan jelas mengatakan, bahwa walaupun Adam dan Hawa tidak langsung mati secara badani, tetapi proses kematian alamiah saat itu sudah berjalan. Tanda pertama yang mereka lihat ialah daun-daun yang tadinya tidak pernah gugur, saat itu sudah mulai berguguran seperti pada musim gugur (autumn). Tanda berikutnya Kain, anak sulung mereka yang diharapkan menjadi Sang Penebus, sebaliknya menjadi pembunuh manusia yang pertama karena membunuh Habel, adiknya. Coba anda bayangkan ketika untuk pertama kalinya Adam dan Hawa menyaksikan peristiwa ini, apakah artinya kematian anak mereka itu akibat dari pelanggaran mereka?

Pada waktu Adam dan Hawa memakan buah larangan tersebut, mereka dinyatakan telah berdosa atau jatuh di dalam dosa! Hal ini sudah menjadi pendirian umum di kalangan umat Kristiani yang beranggapan bahwa dosa Adam dan Hawa ialah “karena memakan buah” (titik … tanpa ada keterangan tambahan), meskipun Alkitab sangat jelas menerangkan tentang definisi dosa itu. Di dalam 1 Yohanes 3:4 mengatakan: “Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.” Hukum Allah yang dimaksud di sini adalah Sepuluh Hukum tentunya.

Buah tersebut yang dinamakan “buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat” menimbulkan keinginan Adam dan Hawa tanpa menyadari hal itu mengakibatkan dosa. Rasul Paulus mengatakan: “Jika demikian apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat (Sepuluh Hukum) itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: ‘Jangan mengingini!’” (Roma 7:7). Kalau definisi dari hal dosa adalah demikian, dapat dipastikan Adam dan Hawa juga melanggar prinsip dan isi dari Sepuluh Hukum, bukan? Hukum manakah yang sudah dilanggar oleh Adam dan Hawa?

Melalui ruangan ini penulis mencoba memberikan gambaran secara singkat dan sederhana dalam bentuk ilustrasi dan aplikasinya berdasarkan definisi di atas, tentang hubungan antara “asal mula dosa” dan Sepuluh Hukum yang sudah ada sebelum Musa menerima dua loh batu di bukit Sinai. Dosa-dosa yang dilanggar oleh Adam dan Hawa pada waktu memakan buah larangan sebagai berikut: 1). Ingin akan buah itu, menuntun pada pelanggaran hukum kesepuluh. 2). Mengambil buah itu (mencuri), menuntun pada pelanggaran hukum kedelapan. 3). Memakan buah itu (membunuh diri), menuntun pada pelanggaran hukum keenam. 4). Menuduh Ular sebagai biangnya (berdusta), menuntun pada pelanggaran hukum kesembilan. 5). Tidak mengindahkan perintah Allah (tidak menghormati Bapanya), menuntun pada pelanggaran hukum kelima. 6). Membina hubungan intim dengan Ular lebih dari Allah (penyelewengan), menuntun pada pelanggaran hukum ketujuh. 7). Memilih Ular (Setan) sebagai tuannya (memiliki ilah lain), menuntun pada pelanggaran hukum kesatu. 8). Menjadikan Ular sebagai idolanya (patungnya), menuntun pada pelanggaran hukum kedua. 9). Menyalahkan Allah, Sang Pencipta karena menciptakan Hawa (suatu penghujatan), menuntun pada pelanggaran hukum ketiga. 10). Lupa akan perintah Khaliknya (tidak ingat), menuntun pada pelanggaran hukum keempat, “Ingatlah kamu akan hari Sabat.”

“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” (Yakobus 2:10). Jadi, Adam dan Hawa bukan hanya melanggar satu hukum saja, tetapi lebih dari satu. Bukankah pelanggaran mereka ini menuntun pada pelanggaran hukum secara keseluruhan atau boleh disebut suatu pelanggaran yang sempurna?

 

(WAO)

[RH] Berdiri Teguh sebagai Wakil-wakil Mulia

0

“Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku, dan oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku” (Mazmur 31:4).

[AkhirZaman.org] (Saudara dan Saudari P). Engkau memegang pandangan tentang penyucian dan kekudusan yang bukan berasal dari tulisan sejati yang menghasilkan buah yang mutunya benar. Penyucian bukanlah suatu pekerjaan yang kelihatan secara luar.

ltu bukan terdiri atas berdoa dan memberi nasihat dalam pertemuan, tetapi itu memegang kehidupan yang sesungguhnya dan membentuk perkataan dan perbuatan, yang mengubah tabiat. . . .

Tampaknya ada posisi-posisi penting yang perlu diisi oleh orang-orang yang benar-benar disucikan, yang memiliki Roh Tuhan. Dan ada suatu keperluan sangat positif untuk mengalahkan diri sehingga pekerjaan dan usaha-usaha mereka tidak akan ternoda oleh adanya cacat dalam tabiat mereka.—Manuscript 6, 1874.

Beberapa orang dalam setiap generasi sejak Adam menolak setiap kepalsuan dan berdiri teguh sebagai wakil-wakil mulia terhadap apa yang ada dalam kuasa manusia untuk lakukan dan jadikan—Kristus bekerja dengan usaha-usaha manusia, menolong manusia dalam mengalahkan kuasa Setan. Henokh dan Elia adalah para wakil yang benar terhadap apa yang manusia harus lakukan melalui iman pada Yesus Kristus, jika mereka memilih demikian. Setan benar-benar sangat terganggu oleh sebab orang-orang mulia yang kudus ini berdiri tak bercacat di tengah-tengah pencemaran moral di sekeliling mereka, para tokoh benar yang disempurnakan, dan yang dianggap layak untuk diubahkan ke surga. Sebagai- mana mereka telah berdiri teguh dalam kuasa moral dengan kejujuran yang mulia, mengalahkan pencobaan-pencobaan Setan, ia tidak dapat membawa mereka sehingga berada di bawah penguasaan maut. la bersorak kemenangan karena ia mempunyai kuasa untuk mengalahkan Musa dengan pencobaan-pencobaannya, dan bahwa ia dapat menodai tabiat- nya yang termasyhur dan membawanya kepada dosa oleh memuliakan dirinya sendiri di hadapan orang-orang yang adalah milik Allah.—The Review and Herald, 3 Maret 1874.

Segala perbuatanmu yang baik tidak dapat menyelamatkanmu; tetapi meskipun demikian tidaklah mungkin bagimu untuk diselamatkan tanpa perbuatan baik. Setiap pengorbanan yang dibuat untuk Kristus akan menjadi keuntunganmu yang kekal.-—The Review and Herald, 21 Mare! 1878.

Percayalah pada daya guna Kristus. Kristus telah engkau kasihi, walaupun imanmu kadang-kadang lemah dan pengharapanmu kacau. Tetapi Yesus adalah Juruselamatmu. la tidak menyelamatkan engkau oleh sebab engkau sempurna, tetapi oleh sebab engkau memerlukan-Nya dan dalam ketidaksempurnaan engkau percaya pada-Nya. Yesus mengasihi engkau, anakku yang indah. Engkau boleh menyanyi, “Di bawah bayang takhta-Mu kita tetap tinggal dengan aman; Cukuplah tangan-Mu saja, dan pertahanan kita memang pasti.”—Letter46, 1879.

(3SM 146, 147)

 

[RH] “Berimanlah kepada Allah”

0

“Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus” (Ibrani 3:1).

[AkhirZaman.org] Malaikat itu berkata, “Berimalah kepada Allah.” Saya melihat ada yang berusaha begitu sungguh-sungguh untuk percaya. lman begitu sederhana, kamu melihat di atasnya. 

Setan berusaha untuk menipu beberapa dari antara anak-anak yang jujur dan berhasil sehingga mereka berharap pada diri sendiri untuk memperoleh kelayakan di sana. Saya melihat mereka harus mengarahkan pandangan dari diri sendiri kepada kelayakan Yesus, dan menghempaskan diri mereka sendiri sebagai orang yang bergantung dan tidak layak sebagaimana adanya mereka, ke atas rahmat-Nya dan dengan iman menarik kekuatan serta kesegaran dari Dia.—Letter 8, 1850.

Setiap anggota keluarga harus menanamkan dalam pikiran bahwa semua memiliki sama banyak yang dapat mereka lakukan untuk melawan musuh kita yang lihai itu, dan dengan doa yang tekun serta iman yang tetap masing-masing harus bersandar pada jasa darah Kristus dan meminta kekuatan-Nya yang menyelamatkan.

Kuasa-kuasa kegelapan mengelilingi jiwa dan menutup Yesus dari pandangan kita, dan sewaktu-waktu kita hanya dapat menunggu dalam kesusahan dan takjub sampai awan itu berlalu. Masa-masa seperti ini kadang-kadang mengerikan. Harapan tampaknya gagal, dan kemalangan menimpa kita. Pada saat-saat yang mendebarkan ini kita harus belajar untuk percaya, semata-mata bergantung atas jasa-jasa pendamaian, dan dalam segala ketidakberdayaan kita ketidaklayakan menghempaskan diri kita sendiri ke atas jasa-jasa Juruselamat yang telah disalibkan dan telah bangkit itu. Kita tidak akan pernah binasa bila kita melakukan hal ini tidak”pernah!—Testimonies, jilid 1, hlm. 309, 310 (1862).

Saudara dan Saudari P, ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membenahi rumah dan hati mereka séndiri supaya rapi. . . . la [Saudara P] belum melihat dan merasakan perlunya Roh Allah di dalam hati untuk mempengaruhi kehidupan, perkataan, dan perbuatan. la telah menjadikan pengalaman agamanya hanyalah bentuk luarnya. – Teori kebenaran telah dilihat dan diakuinya, namun juga pekerjaan penyucian yang khuaus melalui kebenaran itu belum dikenalnya. Diri telah ditinggikan; Jika sesuatu yang diucapkan tidak memenuhi standarnya, maka ia akan menegur, bukan dengan kasih dan kerendahan hati, tetapi secara kasar dengan kata-kata keras yang meledek. Bahasa yang kasar ini tidak tepat untuk digunakan oleh setiap orang Kristen, terutama orang yang memerlukan banyak pengalaman besar bagi dirinya, dan yang mempunyai banyak kesalahan untuk diperbaiki. ——Manuscript 2, 1869.

(3SM 145, 146)

 

[RH] Arti Sesungguhnya Penjelmaan

0

“Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” (Yohanes 10:17-18).

[AkhirZaman.org] Kristus mengenakan kemanusiaan atas diri-Nya sendiri, dan menyerahkan nyawa-Nya menjadi suatu korban, supaya manusia, dengan ikut mengambil bagian dalam kodrat Ilahi, dapat memiliki hidup yang kekal.

Kristus bukan hanya selaku Korban tetapi Ia juga Imam yang mempersembahkan korban itu. “Roti yang Kuberikan itu,” kata-Nya, “ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” (Yohanes 6:51). Ia tidak berdosa atas semua kesalahan. la menyerahkan diri-Nya sendiri dalam penukaran untuk orang banyak yang telah menjual diri mereka sendiri kepada Setan dengan pelanggaran terhadap hukum Allah—hidup-Nya untuk hidup keluarga manusia, yang olehnya mereka telah dibeli menjadi milik-Nya.

“Bapa mengasihi Aku,” kata Kristus, “oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan” Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” (Yohanes 10:17, 18).

“Sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Kepada Adam sebelum kejaluhan-nya Tuhan berkata, “Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati” (Kejadian 2:17). “Jikalau kamu melanggar hukum-Ku, maka pastilah kematian akan menjadi hukumanmu.” Dengan melanggar perintah Allah, ia menghukum hidupnya.

Sebelum kejatuhannya Adam bebas dari akibat-akibat kutuk. Ketika ia diserang oleh si penggoda, tidak ada akibat dosa padanya. la diciptakan sempurna dalam pikiran dan dalam tindakan. Tetapi ia menyerah pada dosa, dan jatuh dari tempatnya yang tinggi dan suci.

Kristus, Adam kedua, datang dalam keserupaan dengan daging yang berdosa. Demi keselamatan manusia, Ia menjadi terbuka untuk kesusahan, kelelahan, kelaparan, dan haus. la terbuka untuk pencobaan, tetapi la tidak menyerah pada dosa. Tidak ada cacat dosa pada-Nya. la menyatakan, “Aku menuruti perintah Bapa-Ku [dalam kehidupan-Ku di bumi]” (Yohanes 15:10). la memiliki kuasa tak terbatas hanya oleh sebab la menurut dengan sempurna akan kehendak Bapa-Nya. Adam kedua menanggung ujian kesusahan dan pencobaan supaya la dapat menjadi pemilik semua manusia.—Manuscript 99, 1903.

(3SM 141, 142)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?