Friday, July 4, 2025
Google search engine
Home Blog Page 323

[RH] Kenakan Jubah Tabiat Surgawi

0

“Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai’ dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar” (Wahyu 22: 14-15).

[AkhirZaman.org] Perbuatan-perbuatan keagamaan yang menganggap kuat bertahan sendiri membuat dosa ringan dan menganggap bahwa orang-orang berdosa selamanya tinggal pada kasih Allah, mendorong orang berdosa untuk percaya bahwa Allah akan menyelamatkannya walau ia terus berdosa dan ia tahu bahwa hal itu adalah dosa. lnilah cara yang banyak dibuat oleh orang-orang yang mengaku percaya kepada kebenaran sekarang ini. Kebenaran terpisah dari hidup mereka, dan karena alasan inilah sehingga mereka tidak memiliki kuasa untuk meyakinkan dan menobatkan jiwa. Pastilah ada gangguan pada setiap saraf dan roh, dan otot untuk meninggalkan dunia, kebiasaan-kebiasaannya, praktik-praktiknya, dan gaya-gayanya. . . .

Jika kamu menyingkirkan dosa dan menjalankan iman yang hidup, kekayaan-kekayaan berkat-berkat surga akan menjadi bagianmu.—Letter 53, 1887.

Jubah tabiatmu harus dicuci sampai tak bercela, dalam mata air yang dibuka bagi semua ketidakbersihan. Nilai moralmu akan ditimbang pada neraca-neraca kaabah yang suci, dan jika kamu didapati kurang, kamu akan berada pada suatu kerugian yang kekal. Semua caramu yang buruk, semua kekasaranmu, harus disingkirkan dari tabiatmu sebelum Yesus datang; karena ketika la datang, persiapan bagi jiwa itu berakhir.

Jika kamu belum menyingkirkan iri hati, kécemburuan, kebencian terhadap orang lain, kamu tidak bisa masuk ke dalam kerajaan Allah. Engkau hanya akan membawa pertentangan bersamamu; tetapi tidak terdapat tabiat yang seperti itu di dunia yang akan datang. Tidak akan ada tabiat yang seperti itu di sana, kecuali kasih dan sukacita, serta keharmonisan. Beberapa akan memiliki mahkota-mahkota yang bersinar lebih terang dari yang lain, tetapi tidak akan ada pikiran-pikiran yang cemburu di tiap hati dari orang- orang yang ditebus. Masing-masing akan dipuaskan dengan sempurna, karena semua akan diberi ganjaran menurut pekerjaan mereka.—Signs of the Times, 10 Feb. 1888.

(3SM 155) 

 

SPIRITISME

0

[AkhirZaman.org] Pelayanan para malaikat kudus, sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab, adalah suatu kebenaran yang paling menghiburkan bagi setiap pengikut Kristus. Tetapi pengajaran Alkitab tentang hal ini telah dikaburkan dan diselewengkan oleh kesalahan-kesalahan teologia populer. Doktrin kebakaan atau kekekalan alamiah, yang dipinjam pertama kali dari falsafah kekafiran, dan di dalam kegelapan kemurtadan besar dimasukkan ke dalam kepercayaan Kristen, telah mendesak kebenaran, yang diajarkan dengan jelas di dalam Alkitab bahwa “orang yang mati tidak tahu apa-apa.” (Pengkh. 9:5). Orang banyak telah mempercayai bahwa roh-roh orang matilah “roh-roh yang melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan.” (Ibr. 1:14). Dan ini bertentangan dengan kesaksian Alkitab mengenai kebenaran malaikat-malaikat surgawi dan hubungannya dengan sejarah manusia, sebelum kematian terjadi pada manusia.

Doktrin mengenai kesadaran manusia dalam kematian, terutama dipercayai bahwa roh-roh orang mati kembali untuk melayani orang-orang yang masih hidup, telah menyediakan jalan kepada Spiritisme modern. Jikalau orang mati diterima di hadirat Allah dan malaikat-malaikat kudus, dan berhak mempunyai pengetahuan melebihi apa yang mereka miliki sebelumnya, mengapa mereka tidak kembali saja ke bumi untuk menerangi dan mengajar orang-orang yang masih hidup? Jika roh-roh orang mati mendatangi teman-teman mereka di dunia ini, sebagaimana diajarkan oleh ahli-ahli teologia populer, mengapa mereka tidak diizinkan berkomunikasi dengan mereka, mengamarkan mereka terhadap kejahatan, atau menghiburkan mereka yang berduka? Bagaimanakah mereka yang percaya mengenai adanya kesadaran di dalam kematian menolak apa yang datang kepada mereka sebagai terang ilahi yang dikomunikasikan oleh roh-roh yang dimuliakan? Inilah suatu saluran yang dianggap suci, melalui mana Setan bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya. Malaikat-malaikat yang telah jatuh yang melakukan tawaran atau bujukan tampak sebagai jurukabar-jurukabar dari dunia roh. Sementara mengaku membawa orang-orang yang masih hidup berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah mati, raja kejahatan itu melakukan pengaruh sihirnya ke dalam pikiran mereka.

Ia mempunyai kuasa menampilkan di hadapan orang-orang rupa sahabat-sahabat mereka yang telah meninggal. Pemalsuan itu begitu sempurna; wajahnya, kata-katanya, nada suaranya ditunjukkan dengan sangat tepat. Banyak yang terhibur dengan keyakinan bahwa kekasih-kekasih mereka sedang menikmati kebahagiaan Surga, dan tanpa kecurigaan akan adanya bahaya, mereka memberi perhatian kepada “roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.” (1 Tim. 4:1).

Pada waktu mereka telah yakin bahwa orang-orang mati kembali untuk berkomunikasi dengan mereka, Setan membuat seolah-olah orang yang telah menampakkan diri itu adalah mereka yang masuk ke dalam kubur tanpa bersedia. Mereka mengatakan bahwa mereka berbahagia di Surga, bahkan menduduki tempat yang tinggi di sana. Dengan demikian kesalahan telah diajarkan secara luas, dan bahwa tidak ada perbedaan antara orang benar dan orang fasik. Para pengunjung yang pura-pura datang dari dunia roh-roh sering mengucapkan kata-kata amaran yang terbukti benar. Kemudian, sementara keyakinan telah diperoleh, mereka mengemukakan ajaran-ajaran yang secara langsung melemahkan kepercayaan kepada Alkitab. Dengan menunjukkan mempunyai perhatian yang mendalam mengenai kesejahteraan teman-temannya di dunia ini, mereka menyindir atau menuduh secara tidak langsung kesalahan-kesalahan yang paling berbahaya. Fakta bahwa mereka mengatakan beberapa kebenaran, dan sanggup kadang-kadang meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan datang, menyebabkan pernyataan-pernyataan mereka tampaknya dapat dipercaya. Dengan demikian ajaran-ajaran mereka yang palsu diterima oleh masyarakat luas dengan seketika itu juga, dan dipercayai secara mutlak, seolah-oleh itu adalah kebenaran Alkitab yang paling suci. Hukum Allah dikesampingkan, Roh anugerah ditolak, dan darah perjanjian dianggap perkara yang tidak suci. Roh-roh itu menolak keilahian Kristus dan bahkan menempatkan Pencipta setaraf dengan mereka. Dengan demikian, dengan penyamarannya yang baru, pemberontak besar itu masih terus melancarkan peperangannya melawan Allah, yang dimulai di Surga dan dilanjutkan di dunia ini selama hampir enam ribu tahun.

Banyak orang yang berusaha menerangkan manifestasi kerohanian itu dengan menganggap semua ini adalah semata-mata penipuan dan kecepatan tangan atau sulapan para perantaranya atau dukunnya. Tetapi memang benar, bahwa sementara hasil dari sulapan-sulapan itu sering dipalsukan sebagai manifestasi asli, di sana juga ada pertunjukan-pertunjukan nyata kuasa adikodrati atau supernatural. Ketukan misterius yang menjadi permulaan Spiritisme modern bukanlah hasil tipuan atau kelicikan manusia, tetapi adalah pekerjaan langsung malaikat-malaikat jahat, yang dengan demikian memperkenalkan suatu cara penipuan yang paling berhasil untuk membinasakan jiwa-jiwa. Banyak orang yang terjerat melalui kepercayaan bahwa Spiritualisme adalah semata-mata tipuan manusia. Bilamana mereka dihadapkan kepada suatu manifestasi yang dianggap sebagai adikodrati, mereka akan tertipu dan akan dituntun menerimanya sebagai kuasa besar Allah.

Orang-orang ini mengabaikan kesaksian Alkitab mengenai mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Setan dan agen-agennya. Adalah dengan pertolongan Setan para ahli sihir Firaun memalsukan pekerjaan Allah. Rasul Paulus menyaksikan bahwa sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, akan ada manifestasi kuasa Setan yang seperti itu. Kedatangan Tuhan akan didahului oleh “pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa.” (2 Tes. 2:9,10). Dan Rasul Yohanes, dalam menerangkan kuasa yang mengerjakan mujizat yang akan muncul pada akhir zaman, mengatakan, “Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya.” (Wah. 13:13,14). Tidak diramalkan adanya penipuan semata-mata di sini. Manusia ditipu oleh tanda-tanda mujizat yang agen-agen Setan berkuasa melakukannya; bukan berpura-pura mereka melakukannya.

Raja kegelapan, yang sudah begitu lama mengerahkan segenap kemampuan pikirannya kepada pekerjaan penipuan, dengan cekatan menyesuaikan pencobaan-pencobaannya kepada manusia dari segala golongan dan keadaan. Kepada orang-orang terpelajar dan yang berperangai halus ia memperkenalkan Spiritualisme itu dalam aspek-aspeknya yang lebih halus dan intelek, dengan demikian berhasil menarik banyak orang kepada jeratnya. Hikmat yang diberikan oleh Spiritualisme adalah hikmat seperti yang dijelaskan oleh Rasul Yakobus, “Itu bukanlah hikmat yang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.” (Yak. 3:15). Namun hal ini disembunyikan oleh penipu besar itu, bilamana tindakan menyembunyikan ini sesuai benar dengan maksud tujuannya. Ia yang dapat tampak berpakaian dengan cahaya serafim surgawi di hadapan Kristus di padang belantara pencobaan, datang kepada manusia dengan cara yang paling menarik, sebagai malaikat terang. Ia menarik perhatian dengan menyampaikan tema-tema pembicaraan yang meningkatkan pikiran. Ia menggembirakan angan-angan dengan pemandangan-pemandangan yang mempesona. Dan ia berhasil memperoleh kasih sayang melalui uraiannya yang fasih mengenai kasih dan kemurahan hati. Ia membangkitkan angan-angan hati kepada keangkuhan, menuntun manusia untuk sangat membanggakan hikmat mereka, sehingga di dalam hati mereka membenci Yang Kekal itu. Makhluk luar biasa itu, yang sanggup membawa Penebus dunia ke atas gunung yang sangat tinggi, dan yang memperlihatkan di hadapan-Nya semua kerajaan dunia dengan kemuliaan mereka, akan menyatakan pencobaan-pencobaannya kepada manusia sedemikan rupa untuk menyesatkan pancaindera semua orang yang tidak dilindungi oleh kuasa ilahi.

Setan memperdayakan manusia sekarang sama seperti ia memperdayakan Hawa di Taman Eden dengan sanjungan, dengan menyulut suatu keinginan untuk memperoleh pengetahuan yang terlarang dengan membangkitkan ambisi untuk meninggikan diri sendiri. Kecintaan kepada kejahatan-kejahatan inilah yang menyebabkan kejatuhan Setan, dan melalui ini ia bertujuan untuk memnghancurkan dunia. “Dan kamu akan menjadi seperti Allah.” katanya, “tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kej. 3:5). Spiritisme mengajarkan bahwa “manusia itu adalah makhluk yang berkembang; bahwa adalah tujuannya sejak lahir untuk berkembang hingga kepada kekekalan, kepada keadaan yang menjadi sama dengan Allah.” Dan lagi, “Setiap pikiran seseorang akan menghakimi diri sendiri, dan bukan pikiran orang lain.” “Penghakiman itu akan benar, sebab penghakiman itu adalah penghakiman diri sendiri . . . . Takhta itu di dalam dirimu.” Seorang guru Spiritisme berkata, pada waktu “kesadaran spiritual” timbul di dalam dirinya, “Sesamaku manusia, semuanya adalah dewa-dewa yang tidak jatuh.” Dan yang lainnya mengatakan, “Setiap makhluk yang benar dan sempurna adalah Kristus.”

Dengan demikian, di tempat kebenaran dan kesempurnaan Allah yang tak terbatas, yang menjadi tujuan yang benar penyembahan, dan di tempat kebenaran sempurna hukum-Nya, yang menjadi standar yang benar mengenai pencapaian manusia, Setan telah menggantikannya dengan manusia yang bersifat berdosa dan bersalah sebagai satu-satunya obyek penyembahan dan pemujaan, sebagai satu-satunya aturan penghakiman atau ukuran tabiat. Ini memang adalah kemajuan, bukan menuju ke atas, tetapi menuju ke bawah.

Adalah hukum alamiah, baik intelektual maupun spiritual, bahwa oleh memandang kita berubah. Pikiran secara berangsur-angsur menyesuaikan diri kepada masalah-masalah yang memenuhi pikiran itu. Pikiran itu menjadi berbaur dengan apa yang telah biasa dikasihi dan dihormati. Manusia tidak akan pernah naik lebih tinggi dari standar kemurnian atau kebaikan atau kebenaran. Jikalau diri sendiri adalah tujuannya yang tertinggi, ia tidak akan pernah mencapai sesuatu yang lebih tinggi. Sebaliknya, ia akan tenggelam semakin lama semakin dalam. Hanya kasih karunia Allah saja yang berkuasa meninggikan manusia. Jika diserahkan kepadanya, mau tidak mau ia pasti jatuh tenggelam.

Kepada mereka yang memanjakan diri, pecinta kepelesiran, dan yang dikuasai oleh hawa nafsu, Spiritisme memperkenalkan dirinya dengan penyamaran yang kurang halus dibandingkan dengan kepada mereka yang lebih lembut dan intelek. Dalam bentuknya yang lebih kasar, mereka mencari apa yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mereka. Setan mempelajari setiap tanda-tanda kelemahan sifat alamiah manusia; ia mencatat dosa-dosa yang cenderung dilakukan oleh setiap orang, kemudian ia mempergunakan setiap kesempatan kecenderungan itu untuk melakukan kejahatan. Ia menggoda manusia untuk berbuat berlebihan apa yang sesuai dengan hukum, sehingga melemahkan tenaga fisik, mental dan moral, karena mereka tidak bertarak atau mengendalikan diri. Ia telah membinasakan dan sedang membinasakan ribuan orang melalui pemanjaan hawa nafsu, dengan demikian membuat seluruh sifat manusia menjadi kejam. Dan untuk melengkapi pekerjaannya, ia menyatakan melalui roh-roh, bahwa “pengetahuan yang benar menempatkan manusia di atas segala hukum;” bahwa “apa saja yang ada, adalah benar;” bahwa “Allah tidak menghukum;” dan bahwa “semua dosa yang telah dilakukan adalah tidak salah.” Bilamana manusia dituntun untuk mempercayai bahwa keinginan adalah hukum yang tertinggi, bahwa kebebasan adalah surat izin, dan bahwa manusia bertanggungjawab hanya kepada dirinya sendiri saja, tidaklah heran kalau kejahatan dan kerusakan moral merajalela di mana-mana. Orang banyak dengan berhasrat menerima pengajaran yang membiarkan mereka menuruti dorongan-dorongan hati yang jahat. Tali kekang pengendalian diri dipasangkan di leher hawa nafsu, kuasa pikiran dan jiwa dipaksa tunduk kepada kecenderungan-kecenderungan hewani, dan Setan dengan gembira memasukkan ke dalam jaringnya beribu-ribu yang mengaku pengikut Kristus.

Tetapi tidak seorangpun perlu tertipu oleh kata-kata dusta Spiritisme itu. Allah telah memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyanggupkan mereka mengenali jerat itu. Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar Spiritisme bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan bahwa orang yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa. Mereka tidak lagi mendapat bagian dalam apapun yang dilakukan di bawah matahari. Mereka tidak lagi mengetahui sukacita atau dukacita orang-orang yang sangat mereka kasihi di dunia ini.

Lebih jauh, Allah telah dengan tegas melarang semua hubungan pura-pura dengan roh-roh yang sudah diusir itu. Pada zaman Ibrani, ada segolongan orang-orang yang menyatakan dapat berhubungan dengan orang mati, sebagaimana yang dilakukan oleh pengikut Spiritualisme dewasa ini. Tetapi “roh-roh peramal”, sebagaimana tamu-tamu dari dunia lain ini dipanggil, dinyatakan Alkitab sebagai “roh-roh Setan.” (Bandingkan Bil. 25:1-3; Maz. 106:28; 1 Kor. 10:20; Wah. 16:14). Perbuatan yang berhubungan dengan “roh-roh peramal” ini telah dinyatakan sebagai kebencian kepada Tuhan, dan dilarang keras dengan ancaman hukuman mati. (Imamat 19:31; 20:27). Ilmu sihir sekarang ini dipandang rendah. Pernyataan bahwa manusia dapat berhubungan dengan roh-roh jahat dianggap sebagai cerita dongeng pada Zaman Kegelapan. Tetapi Spiritualisme, yang pengikut-pengikutnya berjumlah ratusan ribu, bahkan jutaan orang, yang telah memasuki lingkungan ilmu pengetahuan, yang telah menyerbu gereja-gereja dan telah mendapat tempat di badan-badan legislatif, dan bahkan di istana raja-raja — penipuan raksasa ini hanyalah suatu kebangkitan kembali dalam bentuk penyamaran baru, dari ilmu sihir yang dicela dan dilarang pada zaman dahulu.

spiritisme-1 CopyJikalau tidak ada bukti lain dari sifat Spiritisme yang sesungguhnya, cukuplah kiranya bagi orang Kristen bahwa roh-roh itu tidak membedakan antara yang benar dan dosa, antara yang termulia dan yang tersuci dari rasul-rasul Kristus dengan yang paling bejat dari hamba-hamba Setan. Dengan menyatakan manusia yang paling jahat berada di Surga, dan sangat ditinggikan di sana. Setan berkata kepada dunia ini, “Tidak soal betapa jahatnya engkau, tidak soal apakah engkau percaya kepada Allah dan Alkitab atau tidak. Hiduplah sesuka hatimu, Surga adalah rumahmu!” Guru-guru pengikut Spiritisme mengatakan dengan sesungguhnya. “Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata Tuhan; kepada orang yang demikianlah Ia berkenan — atau jika tidak, dimanakah Allah yang menghukum?” (Mal. 2:17). Firman Tuhan berkata, “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik, dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan.” (Yes. 5:20). Para rasul, sebagaimana diakui oleh roh-roh pendusta itu, disuruh menyangkal apa yang mereka tuliskan pada waktu Roh Kudus mendiktekannya di dunia ini. Mereka menyangkal bahwa Alkitab dari Allah asalnya, dengan demikian menghancurkan dasar pengharapan Kristen, dan memadamkan terang yang menunjukkan jalan ke Surga. Setan sedang berusaha membuat dunia percaya bahwa Alkitab itu semata-mata adalah cerita fiksi atau khayalan belaka, atau paling sedikit suatu buku yang sesuai pada permulaan umat manusia, tetapi yang sekarang dianggap enteng atau dikesampingkan sebagai yang sudah ketinggalan zaman. Dan sebagai ganti firman Allah, ia menyodorkan manifestasi roh-roh. Itulah saluran yang seluruhnya di bawah pengendaliannya. Dengan cara ini ia dapat membuat dunia ini percaya apa kehendaknya. Kitab yang menghakimi dia dan pengikut-pengikutnya, disembunyikan sekehendak hatinya. Juru Selamat dunia ini dianggapnya tidak lebih dari manusia biasa saja. Dan sebagaimana pasukan Romawi yang mengawasi kuburan Yesus menyebarkan laporan palsu yang ditaruh oleh imam-imam dan tua-tua ke mulut mereka untuk menyangkal kebangkitan-Nya, demikianlah mereka yang percaya pada manifestasi roh-roh mencoba menampakkan bahwa seolah-olah tidak ada sesuatu yang ajaib di dalam kehidupan Juru Selamat. Setelah dilatar-belakangi dengan Yesus, mereka menarik perhatian kepada mujizat-mujizat mereka sendiri, menyatakan bahwa ini jauh melebihi pekerjaan Kristus.

Benar bahwa Spiritisme sekarang sedang mengubah bentuknya, dengan menutupi beberapa ciri-ciri yang tidak disukai, dan bahwa ia mengenakan jubah Kristen. Tetapi ucapan-ucapannya dari mimbar dan pers telah berada di hadapan publik selama bertahun-tahun, dan di sini tabiatnya yang sebenarnya diungkapkan. Pengajaran-pengajaran ini tidak bisa disangkal atau ditutupi.

Bahkan dalam bentuknya yang sekarang ini, yang sejauh ini tidak bisa ditolerir sebagaimana yang sebelumnya, sesungguhnya lebih berbahaya sebab tipuannya lebih halus. Kalau sebelumnya ia menyangkal Kristus dan Alkitab, maka sekarang ia mengaku menerima kedua-duanya. Tetapi Alkitab itu ditafsirkan dengan cara yang menyenangkan bagi hati yang tidak dibaharui, sementara kebenarannya yang sesungguhnya dan yang vital dibuat tidak berpengaruh. Kasih adalah sifat utama Allah, tetapi dianggap sebagai suatu perasaan lemah, sehingga membuat perbedaan kecil antara yang baik dan yang jahat. Keadilan Allah, kecaman-kecamannya terhadap dosa, tuntutan-Nya yang suci, semuanya disembunyikan dari pandangan. Orang-orang di ajar untuk menganggap Sepuluh Hukum itu sebagai suatu surat yang sudah mati. Cerita-cerita dongeng yang menarik dan mempesona, menawan semua indera, dan menuntun manusia menolak Alkitab sebagai dasar iman mereka. Kristus benar-benar disangkal seperti sebelumnya. Tetapi Setan telah membutakan mata orang-orang sehingga penipuan itu tidak mereka lihat.

Sedikit saja orang yang mempunyai pengertian yang benar mengenai kuasa penipuan Spiritisme dan bahayanya jika berada di bawah pengaruhnya. Banyak yang bersekongkol dengan itu hanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Mereka tidak benar-benar percaya kepadanya, dan akan dipenuhi dengan rasa ketakutan bilamana mereka berpikir untuk menyerahkan diri kepada pengendalian roh-roh. Tetapi mereka memberanikan diri memasuki daerah terlarang, dan pembinasa perkasa itu melakukan kuasanya atas mereka tanpa sekehendak hati mereka. Begitu mereka terbujuk untuk menyerahkan pikiran mereka kepada pengendaliannya, ia menangkap mereka menjadi tawanan. Atas kekuatan sendiri, mustahil mereka melepaskan diri dari pesona bujukan yang menggiurkan itu. Tidak ada yang lain selain kuasa Allah yang diberikan sebagai jawaban kepada doa iman yang sungguh-sungguh, yang dapat melepaskan jiwa-jiwa yang terjerat ini.

Semua yang memanjakan sifat-sifat dan tabiat-tabiat berdosa, atau dengan sengaja menyenangi suatu dosa yang diketahui, sedang mengundang pencobaan Setan. Mereka memisahkan diri sendiri dari Allah dan dari penjagaan malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu sijahat menyodorkan tipuan-tipuannya, mereka tidak mempunyai pertahanan lagi, dan mereka akan menjadi mangsa yang empuk. Mereka yang jatuh ke dalam kuasanya, hampir-hampir tidak menyadari kemana perjalanan hidup mereka akan berakhir. Setelah berhasil menjatuhkannya, penggoda itu akan menggunakan mereka sebagai agen-agennya untuk membujuk orang lain kepada kebinasaannya.

Nabi Yesaya berkata, “Dan apabila orang berkata kepadamu: Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit, maka jawablah: Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Allahnya? Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.” (Yes. 8:19,20). Jikalau manusia mau menerima kebenaran yang dikatakan dengan jelas di dalam Alkitab, mengenai sifat manusia dan keadaan orang mati, mereka akan melihat dalam perkataan dan manifestasi Spiritualisme itu sebagai pekerjaan Setan dengan kuasa dan tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu. Tetapi gantinya meninggalkan kebebasan yang begitu disenangi hati duniawi, dan melepaskan dosa-dosa yang mereka cintai, orang banyak menutup mata mereka terhadap terang, dan terus berjalan, walaupun sudah diamarkan, sementara Setan memasang jerat-jerat di sekitar mereka, dan mereka akan menjadi mangsanya. “Karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka,” itulah sebabnya, “Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan mereka percaya akan dusta.” (2 Tes. 2:10,11).

Mereka yang menentang ajaran-ajaran Spiritisme sedang diserang, bukan oleh manusia saja, tetapi juga oleh Setan dan malaikat-malaikatnya. Mereka telah memasuki suatu pertarungan melawan penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dan roh-roh jahat di tempat-tempat yang tinggi. Setan tidak akan mundur seincipun kecuali ia dipukul mundur oleh kuasa para pesuruh surgawi. Umat Allah harus sanggup menghadapinya, sebagaimana yang dilakukan oleh Juru Selamat kita, dengan kata-kata, “Ada tertulis.” Setan dapat mengutip Alkitab sekarang ini seperti pada zaman Kristus, dan ia akan menafsirkan salah ajaran-ajaran Alkitab itu untuk mendukung kesesatannya. Mereka yang akan berdiri teguh pada masa yang berbahaya ini harus mengerti untuk dirinya sendiri kesaksian Alkitab.

Banyak orang yang akan didatangi oleh roh-roh jahat yang menyaru sebagai keluarga atau teman-teman yang tercinta, dan mengatakan kesesatan yang paling berbahaya. Tamu-tamu yang datang berkunjung ini akan menarik simpati kita yang terdalam, dan akan membuat mujizat-mujizat untuk mempertahankan kepalsuan mereka. Kita harus bersedia untuk melawan mereka dengan kebenaran Alkitab, bahwa orang mati tidak tahu apa-apa, dan bahwa mereka yang tampak seperti itu adalah roh-roh jahat.

Di hadapan kita terbentang “hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.” (Wah. 3:10). Semua yang imannya tidak dialaskan dengan teguh di atas firman Allah akan tertipu dan dikalahkan. Setan “bekerja disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu” untuk menguasai anak-anak manusia, dan penipuannya itu akan terus bertambah. Tetapi ia bisa berhasil mencapai tujuannya hanya kalau manusia itu secara sukarela tunduk kepada pencoba-pencobanya. Mereka yang dengan tekun mencari pengetahuan akan kebenaran, dan berusaha untuk memurnikan jiwa mereka melalui penurutan, melakukan apa yang bisa dilakukan untuk bersiap menghadapi pertentangan itu, akan mendapat pertahanan yang pasti di dalam kebenaran Allah. “Karena engkau menuruti firman-Ku . . . maka Akupun akan melindungi engkau” (Wah. 3:10), adalah janji Juru Selamat. Ia akan segera mengirim setiap malaikat dari Surga untuk melindungi umat-Nya, sehingga tak satupun jiwa yang percaya kepada-Nya dikalahkan oleh Setan.

Nabi Yesaya menunjukkan penipuan yang mengerikan yang akan datang ke atas orang-orang jahat, yang menyebabkan mereka merasa aman dari penghakiman Allah: “Kami telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai pelindung kami, dan dalam dusta kami menyembunyikan diri.” (Yes. 28:15). Ke dalam golongan yang diuraikan di sini termasuk mereka yang di dalam kedurhakaan menghibur diri dengan keyakinan bahwa tidak akan ada hukuman bagi orang-orang yang berdosa, bahwa semua umat manusia, tidak perduli betapa bejatnya dan jahatnya, akan diangkat ke Surga, menjadi seperti malaikat-malaikat Allah. Tetapi yang lebih ditekankan di sini ialah mereka yang membuat perjanjian dengan maut dan persetujuan dengan neraka, yang menolak kebenaran yang disediakan Surga sebagai pertahanan bagi orang benar pada masa kesukaran, dan sebagai gantinya menerima perlindungan palsu yang ditawarkan oleh Setan, — tipuan kepura-puraan Spiritisme.

Yang mengherankan dan sukar diungkapkan ialah kebutaan manusia pada generasi ini. Ribuan orang menolak firman Allah sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya untuk dipercayai, dan dengan keinginan yang menyakinkan menerima penipuan Setan. Orang-orang yang skeptis dan pencemooh mempersalahkan orang-orang yang berusaha memperoleh iman seperti yang dimiliki oleh para nabi dan para rasul, dan menghibur diri sendiri dengan mencemoohkan pernyataan Alkitab yang sungguh-sungguh mengenai Kristus dan recana keselamatan, dan pembalasan yang akan ditimpakan kepada penolak-penolak kebenaran. Mereka menaruh rasa kasihan yang dalam kepada pikiran yang begitu sempit, lemah dan penuh takhyul untuk mengakui tuntutan Allah dan menuruti tuntutan hukum-Nya. Mereka menunjukkan kepastian seolah-olah mereka telah membuat perjanjian dengan maut dan persetujuan dengan neraka, — seolah-olah mereka telah membangun suatu pemisah yang tak terlewati dan tak tertembus antara mereka sendiri dengan pembalasan Allah. Tak ada yang dapat membangkitkan ketakutan mereka. Sudah begitu sepenuhnya mereka menyerah kepada sipenggoda itu, begitu eratnya mereka bersatu dengannya, dan begitu lengkapnya diilhami dengan rohnya, sehingga mereka tidak mampu dan tidak mempunyai kecenderungan untuk melepaskan diri dari jeratnya.

Setan sudah sejak lama bersedia untuk usahanya yang terakhir untuk menipu dunia ini. Pondasi pekerjaannya telah diletakkan oleh jaminan yang diberikan kepada Hawa di Taman Eden, “Sekali-kali kamu tidak akan mati.” “Bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” (Kej. 3:4,5). Sedikit demi sedikit ia telah mempersiapkan jalan bagi karya besar penipuannya dalam perkembangan Spiritisme. Ia belum mencapai kepenuhan rencananya. Tetapi itu akan dicapai pada waktu yang masih sisa. Kata nabi, “Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak. Itulah roh-roh Setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.” (Wah. 16:13,14). Kecuali mereka yang telah dipelihara oleh kuasa Alla, melalui iman kepada firman-Nya, seluruh dunia ini akan jatuh kepada penipuan ini. Orang-orang dengan cepat dinina-bobokkan kedalam perasaan aman yang fatal, yang dibangunkan hanya oleh murka Allah yang dicurahkan.

Tuhan Allah berkata, “Dan Aku akan membuat keadilan menjadi tali pengukur, dan kebenaran menjadi tali sifat; hujan batu akan menyapu bersih perlindungan bohong, dan air lebat akan menghanyutkan persembunyian. Perjanjianmu dengan maut itu akan ditiadakan, dan persetujuanmu dengan dunia orang mati itu tidak akan tetap berlaku, apabila cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kamu akan hancur diinjak-injak.” (Yes. 28:17,18).

 

-KA

Badai Matius Melemah, Hampir 1.000 Tewas di Karibia

0

 

[AkhirZaman.org] Bencana Badai Matius yang melanda Karibia dan pantai Atlantik selama beberapa hari menewaskan hampir 1.000 orang, sebagian besar di Haiti.

Badai Matius berlalu setelah selama beberapa hari menghantam pulau-pulau di Karibia dan di sepanjang pantai Atlantik, yang menewaskan hampir seribu orang, sebagian besar di Haiti, seperti dilaporkan Voice of America.

Topan paling mematikan ini juga melumpuhkan aktivitas warga dan pertanian di Republik Dominika, Jamaika, Kuba, dan Kepulauan Bahama.

Pusat badai pada Sabtu malam lalu berada di sekitar 85 kilometer Cape Fear, North Carolina, AS dan terus bergerak lambat menjauh dari pantai yang dipadati pemukiman.

Kecepatan angin rata-rata adalah 120 kilometer per jam dan terus berkurang.

Banjir dilaporkan terjadi di banyak daerah di sepanjang Pantai Timur Amerika Serikat, mulai dari Florida hingga ke North Carolina.

Presiden Barack Obama telah menyatakan keadaan darurat di empat negara bagian, di mana sedikitnya 10 orang meninggal akibat badai ini.

Badai Matius adalah badai paling kuat yang menghantam pesisir Amerika dalam sembilan tahun terakhir, dan menurut catatan sejarah merupakan salah satu badai yang paling lama melanda.

Meskipun demikian kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih sedikit dibanding perkiraan.

https://goo.gl/B90yzn

“Dan Tuhan akan memperdengarkan suara-Nya yang mulia, akan memperhatikan tangan-Nya yang turun menimpa dengan murka yang hebat dan nyala api yang memakan habis, dengan hujan lebat, angin ribut dan hujan batu.” (Yesaya 30:30 )

“Engkau akan melihat kedatangan Tuhan semesta alam dalam guntur, gempa dan suara hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis.” (Yesaya 29:6 )

Hari-hari berlalu dan kita semakin dekat kepada kedatangan Tuhan yang kedua kali. Kejadian-kejadian alam menunjukkan kepada kita waktunya sudah singkat. Namun, sudahkah kita bersedia untuk hari yang mulia itu? Ataukah ada hal-hal yang lain yang mengalihkan pandangan kita dari kedatangan Yesus yang kedua kali?

[RH] Kuasa Moral Melalui Yesus

0

 “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat” (Yehezkiel 36:26).

[AkhirZaman.org] Kristus tahu bahwa manusia tidak bisa menang tanpa pertolongan-Nya. ltulah sebabnya la memungkinkan untuk menanggalkan jubah kebangsawanan-Nya dan membungkus keilahian-Nya dengan kemanusiaan sehingga kita boleh menjadi kaya.

la telah datang ke bumi ini, telah menderita, dan tahu bagaimana untuk bersimpati dengan kita dan membantu kita dalam mencapai kemenangan. la muncul untuk membawa kepada manusia suatu kuasa moral, dan la tidak akan membuat manusia itu mengerti bahwa la tidak memiliki apapun untuk dirinya, dan melalui kelayakan-kelayakan Yesus kita bisa mengalahkan dosa dan si jahat.—Manuscript 46, 1886.

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu.” Saya percaya dengan segenap hati saya bahwa Roh Allah sementara ditarik dari dunia ini, dan mereka yang sudah memiliki terang besar dan peluang-peluang yang besar dan belum memperbaikinya, akan menjadi yang ditinggalkan pertama-tama. Mereka sudah mendukakan Roh Allah. Sekarang Setan bekerja untuk masuk ke dalam hati, dan para pelajar nubuatan pada jemaat-jemaat dan bangsa-bangsa akan tersentak. Akhirnya sudah dekat. Biarlah gereja-gereja kita bangkit. Biarlah kuasa Allah yang mempertobatkan hati dapat dialami setiap anggota individu, dan selanjutnya kita akan melihat pergerakan Roh Allah yang nyata. Pengampunan dosa tidak hanya hasil tunggal kematian Yesus. la telah membuat pengorbanan yang tiada batas bukan hanya dosa itu dihapuskan, tetapi bahwa sifat manusia boleh dipulihkan, diperindah kembali, dibentuk kembali dari kehancuran-kehancurannya, dan menjadikannya layak pada hadirat Allah. . . .

Kristus adalah tangga yang Yakub lihat yang landasnya berujung di bumi ini dan yang puncaknya menjangkau sampai ke langit yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan metode yang ditunjukkan perihal keselamatan. Kita akan mendaki keliling demi keliling tangga ini. Jika dari antara kita pada akhimya selamat, itu disebabkan oleh bergantung kepada Yesus seperti naik mengitari suatu tangga. Kristus telah dibuat menjadi hikmat dan kebijaksanaan, penyucian, dan penebusan bagi orang yang percaya. . . .

Akan ada kejatuhan-kejatuhan yang parah terhadap mereka-mereka yang mengira bahwa mereka tetap kuat bertahan karena mereka memiliki kebenaran; tetapi mereka memilikinya bukan sebagaimana berada dalam Yesus. Suatu saat kecerobohan boleh menenggelamkan jiwa ke dalam reruntuhan yang tidak bisa dipulihkan kembali. Satu dosa membawa kepada yang kedua, dan yang kedua menyiapkan cara bagi yang ketiga dan seterusnya. Kita harus memohon pada Dia secara tetap, selaku para pembawa kabar Allah yang setia, untuk dipelihara oleh kuasa-Nya. Jika kita berubah satu inci dari tugas, kita berada dalam bahaya menuruti suatu arah dosa yang berakhir pada kebinasaan abadi. Ada pengharapan bagi setiap orang di antara kita, tetapi hanya dalam satu cara—oleh merapatkan diri kita kepada Kristus, dan menggunakan setiap energi untuk mencapai kesempurnaan tabiat-Nya.

(3 SM 153-155)

HORMAT PADA KEDUA ORANGTUA

0

Hutang Budi Anak kepada Orangtua
[AkhirZaman.org] Anak-anak harus merasa bahwa mereka berhutang budi kepada orangtua mereka yang telah menjaga mereka pada masa bayi dan menolong mereka pada waktu sakit. Mereka harus mengerti bahwa para orangtua mereka telah menderita banyak kecemasan dalam menjalankan tugas mereka. Para orangtua yang beribadat, khususnya sangat hati-hati agar anak-anak mereka harus mengambil tujuan yang benar. Sementara mereka melihat kesalahan pada anak-anak mereka betapa susahnya hati mereka! Kalau anak-anak yang menyebabakan kesusahan hati mereka itu, dapat melihat akibat dari perbuatan mereka, mereka benar-benar akan berubah menjadi lemah lembut. Kalau mereka dapat melihat airmata para ibu mereka dan mendengar doa ibu mereka kepada Tuhan demi kepentingan mereka, kalau saja mereka dapat mendengar keluh-kesah ibu-ibu mereka yang ditahan-tahan dengan hati yang hancur, maka hati mereka akan merasa dan mereka dengan segera akan menyatakan kesalahan mereka dan memohon supaya diampuni.

Apabila anak-anak itu sudah lebih dewasa, akan menghargai orangtua yang telah setia bekerja dan tidak mengizinkan mereka untuk berpegang kepada perasaan-perasaan salah atau memanjakan diri dalam kebiasaan yang jahat.

Suatu Perintah Mengikat Semuanya
“Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.” Inilah hukum yang pertama kali dengan perjanjian. Hukum itu sedang mengikat anak-anak dan para orang muda, kepada anak-anak yang setengah umur dan dewasa. Tidak ada suatu masa di dalam kehidupan ini di mana anak-anak dibebaskan dari menghormati para orangtua mereka. Kewajiban yang suci ini mengikat bagi setiap anak laki-laki dan perempuan dan menjadi salah satu kewajiban mereka untuk memperpanjang umur hidup mereka di negeri yang akan Tuhan berikan kepada mereka yang setia. Ini bukanlah suatu hal yang tidak berguna untuk diperhatikan, malah merupakan suatu hal yang amat penting. Perjanjian ini bergantung kepada kondisi penurutan. Kalau kamu menurut, kamu akan hidup lama di dalam negeri yang akan diberikan Tuhan Allahmu kepadamu. Kalau kamu tidak menurut, kamu tidak akan memperpanjang kehidupanmu di dalam negeri itu.

Para orangtualah yang berhak mendapat gelar dicintai dan dihormati yang seharusnya, bukan kepada orang lain. Allah sediri yang telah mempercayakan kepada mereka suatu tanggung jawab bagi jiwa-jiwa yang diserahkan kepada mereka, telah menentukan bahwa selama tahun-tahun kehidupan yang masih muda, para orangtua harus berdiri mengambil tempat Allah dalam kaitannya kepada anak-anaknya. Dan bagi dia yang menolak kekuasaan yang benar dari para orangtuanya berarti menolak kekuasaan Allah. Hukum kelima menuntut agar anak-anak tidak hanya memberi penghormatan, patuh dan menurut kepada orangtua mereka, tetapi juga menyatakan cinta mereka dan kelemahlembutan hati mereka untuk meringankan keluh kesah mereka, menjaga nama baik mereka dan untuk menolong serta menenangkan hati orangtua mereka pada masa tuanya.

Allah tidak dapat menjadikan mereka makmur, yang berjalan bertentangan dengan tugas yang paling sederhana khususnya yang terdapat di dalam firman-Nya yaitu tugas anak-anak kepada orangtuanya….Kalau mereka tidak menghargai dan tidak menghormati orangtua mereka yang di dunia ini, mereka sudah tentu tidak dapat mengasihi dan menghargai Kahalik mereka.

Bilamana anak-anak mempunyai orangtua yang tidak mempunyai iman dan perintah mereka menyalahi tuntutan Kristus, mungkin hal itu mendatangkan kepedihan kepada mereka karena mereka harus menurut Allah dan menanggungkan akibat-akibatnya bersama dengan Dia.

Banyak Orang yang Melanggar Hukum Kelima
Pada akhir zaman kenakalan anak-anak menonjol, karena tidak adanya penurutan dan penghargaan mereka, yang khususnya hal ini diperhatiakan Allah, dan hal ini merupakan salah satu tanda di mana kesudahan dunia sudah semakin dekat. Hal itu menyatakan bahwa Setan telah hampir mengendalikan seluruh pikiran para orang muda itu. Oleh kebanyakan orang, umur tidak dihargai lagi.

Banyak orang yang mengaku mengetahui kebenaran itu yang tidak memberi penghormatan dan kasih sayang yang seharusnya kepada para orangtua mereka, yang menyatakan hanya sedikit cinta kepada bapa dan ibu serta gagal untuk menghorati para orangtua mereka dalam menunda keinginan mereka atau dalam menuntut meringankan kecemasan mereka itu. Banyak orang yang mengaku menjadi Kristen tidak mengetahui apa artinya “menghormati bapa dan ibumu” maka sebagai akibatnya mereka hanya mengerti sedikit saja apa artinya, “supaya dilanjutkan umurmu dalam neteri, yang dianugerahkan Tuhan Allahmu kepadamu.”

Pada zaman pendurhakaan sekarang ini, anak-anak yang tidak menerima petunjuk dan disiplin yang benar telah mengerti sedikit akan kewajiban mereka kepada para orangtuanya. Seringkali yang menjadi sebab, para orangtua sudah berusaha banyak demi kebaikan mereka, maka mereka lebih tidak berterima kasih dan tidak menghargai para orangtuanya. Anak-anak yang selalu disayang-sayang dan yang dijaga-jaga selalu mengharapkan yang demikian; dan kalau yang mereka harapkan tidak terkabul, mereka akan merasa putus asa dan kecewa. Tingkah laku yang sama seperti ini akan terlihat sepanjang umur hidup mereka; mereka akan tidak berdaya lagi, bersandar kepada orang lain untuk mendapat pertolongan, mengharpkan kepada orang lain untuk menyayangi mereka dan menyerahkan diri kepada mereka. Kalau mereka itu ditolak, walaupun mereka sudah menjadi pria dan wanita dewasa, maka mereka berpendapat bahwa orang itu jahat; dan dengan demikian mereka menyusahkan jalan mereka di dalam dunia ini, hampir tidak sanggup menanggung beban mereka sendiri, seringkali bersungut-sungut dan khawatir karena segala sesuatu tidak menyenangkan bagi mereka.

Tidak Ada Tempat di Surga bagi Anak-anak yang Tidak Berterima Kasih
Saya melihat bahwa Setan telah membutakan pikiran orang-orang muda sehingga mereka tidak dapat mengerti kebanaran dari firman Allah. Kesanggupan mereka sudah menjadi tumpul sehingga mereka tidak menghargai amanat dari rasul yang kudus itu: “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan karena haruslah demikian. Hormatilah ayah dan ibumu-ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini; supaya kamu barbahagia dan panjang umurmu di dunia ini.”

Anak-anak, turutilah orangtuamu dalam segala perkara: karena hal ini sangat menyukakan kepada Allah.” Anak-anak yang tidak menghormati dan tidak menurut kepada orangtuanya dan tidak menghormati saran-saran mereka dan petunjuuk maupun perintah mereka, tidak mendapat bagian dalam dunia yang akan dibarui nanti. Pada dunia yang disucikan itu nanti tidak tersedia tempat bagi anak-anak pria dan wanita yang jahat, yang tidak mau menurut dan yang tidak mau berterima kasih. Kecuali pelajaran tertentu seperti menurut dan ketaatan yang diajarkan di sini, mereka tidak akan pernah mempelajari hal itu; kedamaian orang-orang yang ditebus tidak akan dibinasakan oleh anak-anak yang tidak menurut, sukar dikendalikan, dan yang tidak mau berserah. Tidak akan ada pelanggar hukum yang dapat mewarisi kerajaan surga.

Kasih Dinyatakan
Saya telah memilaht anak-anak yang tampaknya tidak mempunyai cinta kasih yang patut diberikan kepada para orangtua mereka, tidak ada pernyataan cinta dan rasa kasih yang ditujukan kepada mereka dan yang seharusnya mereka hormati; tetapi mereka menghamburkan kelimpahan kasih sayang dan cubu-cumbuan bagi seorang yang dipilih lebih disukai mereka. Apakah hal yang demikian yang disukai Allah? Tidak, sekali-kali tidak. Bawalah segala kesusahan, kasih dan cinta kasih kedalam lingkungan keluargamu. Bapa dan ibumu akan menghargakan perhatian kecil ini yang dapat kamu berikan. Segala usahamu untuk meringankan beban itu dan untuk menahan setiap kata persungutan dan kurang rasa terima kasih, menunjukkan bahwa engkau bukanlah seorang anak yang lalim dan kamu juga menghormati pemeliharaan dan cinta yang telah diberikan kepadamu pada masa bayi dan masa kamu anak-anak yang tidak berdaya itu.

Anak-anak itu perlu dicintai oleh para ibu kamu atau kalau tidak kamu akan merasa sangat sedih. Dan sungguh benarlah kalau anak-anak itu mencintai para orangtua mereka dan menunjukkan cinta ini dengan roman muka yang manis, kata-kata yang manis dan bersuka cita, kereja sama yang menggembirakan hati, menolong bapa di luar rumah dan menolong ibu di dalam rumah?

Perbuatan Dipertimbangkan Sama Seperti yang Diperbuat kepada Yesus
Kalau kamu sudah bertobat dengan sungguh-sungguh, kalau kamu memang benar anak-anak Yesus, kamu akan menghormati orangtuamu; kamu tidak hanya mengerjakan apa yang mereka suruh kamu lakukan, tetapi akan memperhatikan kesempatan utntuk menolong mereka. Dalam melakukan hal ini berarti kamu bekerja bagi Yesus. Dia memperhitungkan semua pertolongan ini, perbuatan yang suka memikirkan orang lain seperti diperbuat untuk diri-Nya sediri. Inilah jenis pekerjaan seorang misionaris yang paling penting dan bagi mereka yang setia dalam perkara yang kecil ini dalam sitiap tugas sehari-hari akan memperoleh satu pengalaman yang berharga.

 

-RTA

[RH] Penyucian yang Palsu

0

“lblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yohanes 8:44)

[AkhirZaman.org] Ada seorang pria, seorang pendeta  (non SDA) yang bernama Brown, barangkali kamu mengenal dia.* 

Dia menyatakan bahwa dirinya adalah kudus. “Ide tentang pertobatan, “ katanya, “bukanlah berasal dari Kitab Suci.” “Bila seorang pria datang kepada saya mengaku bahwa ia percaya kepada Yesus, saya membawa dia ke dalam gereja, entah ia dibaptis atau tidak; saya sudah melakukan hal itu dengan sakelompok banyak orang yang baik.” “Dan,” katanya, “Saya tidak pernah melakukan dosa selama enam tahun.” ’ ‘ “Ada beberapa orang dalam perahu ini,” katanya, “yang percaya bahwa kami disucikan oleh memelihara hukum itu. Ada seorang wanita di kapal ini, yang bernama White yang mengajarkan hal ini.” Saya telah mendengarkan hal ini, dan saya melangkah menuju kepadanya dan berkata, “Saudara Brown, kamu memegang perkara yang benar. Saya tidak bisa mengizinkan pernyataan seperti itu diterapkan. Ny. White [saya] belum pernah berkata tentang perkara yang seperti itu dalam tiap tulisan-tulisannya, ia juga belum pernah membicarakan perkara yang seperti itu, karena kami tidak percaya bahwa hukum menyucikan setiap orang.”

“Kita percaya bahwa kita harus memelihara hukum itu atau kita tidak akan selamat bagi kerajaan surga. Seorang pelanggar tidak bisa diselamatkan dalam kerajaan kemuliaan. Bukanlah hukum itu yang menyucikan tiap orang, atau menyelamatkan kita; hukum itu bertahan dan berkata, ‘Bertobatlah supaya dosa-dosamu boleh dihapuskan? Dan kemudian orang berdosa itu pergi kepada Yesus, dan selagi orang berdosa itu berjanji bahwa ia akan mematuhi syarat-syarat hukum itu, la menghapus noda-noda kesalahan mereka dan menjadikan mereka bebas, dan memberikan kepada mereka kuasa Allah.”—Manuscript 5, 1885.

Engkau akan mendengar teriakan “Hanya percaya saja.” Setan percaya dan gemetar. Kita harus memiliki suatu iman yang bekerja oleh kasih dan memurnikan hati. lde yang menguatkan itu adalah bahwa Kristus sudah menyelesaikannya bagi kita semua, dan karenanya kita bisa terus melanjutkan melanggar perintah-perintah itu dan tidak dipandang bertanggung jawab karenanya. lni adalah penipuan paling besar yang musuh itu pernah rancang. Kita harus menetapkan posisi kita sehingga kita tidak akan melanggar perintah-perintah itu berapa pun biayanya, dan tetap dalam kondisi rohani itu sehingga kita bisa mendidik orang-orang lain dalam perkara-perkara rohani.—Manuscript 44, 1886.

(3SM 152, 153)

 

[RH] Jangan Tolak untuk Datang kepada Kristus

0

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita” (1 Yohanes 1:8-10)

[AkhirZaman.org] Kita terluka, tercemar karena dosa; apa yang akan kita lakukan supaya disembuhkan dari penyakit kusta itu? Sejauh ia itu ada dalam kuasa kamu untuk bertindak, bersihkanlah kaabah jiwa dari setiap kotoran, dan selanjutnya pandanglah kepada “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Yoh. 1:29). 

Jika kamu cemas akan keperluan-keperluan Anda, jangan baktikan segenap kuasa kamu untuk mengutarakan dan mengeluhkannya, tetapi pandanglah dan hiduplah. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat kita; dan jutaan yang tidak bertahan yang membutuhkan kesembuhan tetapi menolak anugerah-Nya yang ditawarkan, dan tidak seorangpun yang percaya pada kelayakan-kelayakan-Nya akan dibiarkan binasa.

Mengapa kamu menolak untuk datang kepada Yesus dan menerima ketenangan dan kedamaian? Anda boleh memiliki berkat pada pagi ini. Setan menyatakan bahwa kamu tidaklah berdaya, dan tidak bisa memberkati diri Anda. Ini benar; kamu tidak berdaya. Tetapi angkatlah Yesus di hadapannya: “Saya memiliki seorang Juruselamat. Pada Dia saya percaya, dan Ia tidak akan pernah membuat saya menderita sehingga kacau. Dalam nama-Nya ada kemenangan. la adalah kebenaran saya, dan mahkota sukacita saya.” Jangan seorang pun di sini merasa bahwa kasusnya adalah tanpa harapan, karena ia tidaklah demikian.

Boleh kelihatan bagi kamu bahwa kamu adalah orang yang berdosa dan tidak sempurna; tetapi justru pada tanggungan inilah sehingga kamu memerlukan seorang Juruselamat. Jika kamu memiliki dosa, janganlah sia-siakan waktu. Saat-saat ini adalah saat-saat emas. “Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita” (1 Yohanes 1:9). Mereka yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipuaskan; karena Yesus sudah menjanjikan hal itu. Juruselamat yang berharga! Lengan-Nya dibukakan untuk menerima kita, dan hati kasih-Nya yang besar sementara menanti kita untuk memberkati kita.—The Review and Herald, 1 Juli 1884.

(3SM 152)

 

[RH] Pandanglah Dia dan Hiduplah

0

“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia (Yohanes 14:6-7).

[AkhirZaman.org] [Rapat General Conference, 19 November 1883 di Battle Creek, Michigan]. Berapa banyak dari kita yang sementara membuat suatu pekerjaan yaitu berjalan dalam jalan kesucian yang sempit. Bagi kebanyakan orang damai dan ketenangan jalan yang diberkati ini kelihatan tidak lebih dekat sekarang ini daripada tahun-tahun yang silam. Mereka melihat jauh bagi apa yang adalah dekat; mereka membuat kerumitan yang Yesus buat sederhana sekali. la adalah “jalan, kebenaran, dan kehidupan.” Rencana keselamatan sudah dinyatakan dengan jelas dalam Firman Allah; tetapi hikmat pembenaran Kristus adalah terlalu sedikit. Dan jiwa-jiwa yang seharusnya dapat tinggal dalam kasih Yesus, sudah sementara berada dalam keraguan, dan disusahkan karena banyak perkara.

Kesaksian-kesaksian yang disampaikan di sini bukanlah ungkapan iman yang besar. Adalah tidak sulit untuk percaya bahwa Yesus akan mengampuni yang lain, tetapi kelihatannya tidaklah mungkin bagi masing-masing untuk melaksanakan iman yang hidup bagi diri sendiri. Tetapi, saudara-saudara yang kekasih, apakah menguntungkan untuk mengungkapkan keragu-raguan perihal kemauan Kristus untuk menerima Anda? Saya takut kamu sementara bergantung terlalu banyak atas perasaan, yang membuat hal ltu sebagai suatu kriteria. Anda sementara kehilangan banyak oleh karena arah ini; kamu tidak hanya sementara melemahkan jiwa-jiwa kamu sendiri, tetapi juga jiwa-jiwa yang lain yang memandang kepada Anda.

Anda harus percaya kepada Yesus demi diri Anda, mencocokkan janji-janji Allah bagi diri kamu sendiri, atau bagaimanakah kamu bisa mendidik orang lain untuk menjadi rendah hati; dan memiliki keyakinan yang kudus di dalam Dia? Anda merasa bahwa kamu sudah melalaikan tugas-tugas, sehingga Anda belum berdoa sebagaimana yang seharusnya.

Anda melihat jauh dari Yesus, dan berpikir bahwa la sudah pergi dari Anda; tetapi Andalah yang sudah memisahkan diri dari Dia. la sementara menunggu kamu untuk kembali. la akan menerima hati kamu yang rumit. Bibir-Nya sudah menjamin kita bahwa la lebih mau untuk memberikan Roh Suci kepada mereka yang meminta dari-Nya dari pada orangtua mau memberikan pemberian-pemberian mereka yang baik kepada anak- anak mereka.

(3SM 151,152)

 

Berjuanglah Dengan Gigih Dalam Perjuangan Iman

0

 

[AkhirZaman.org] Tidak dapat disangkal bahwa dalam perjalanan kehidupan kerohanian, kita sering dan selalu menghadapi tantangan di mana setan menghalangi kita untuk mendapatkan kemenangan dalam perjuangan iman. 

Peperangan yang besar adalah melawan diri sendiri. Jika kita menang dalam peperangan melawan diri sendiri, maka kita adalah lebih dari sekedar pemenang, karena dengan mengalahkan diri sendiri, kita telah mengalahkan setan dan sekutunya. Dengan kata lain inilah kemenangan terhadap setan dan dosa.

Adapun kejahatan itu muncul dan lahir dari diri kita sendiri, dari hati kita sendiri sebagai satu warisan yang perlu dikalahkan. Kita harus terus melawan faktor pertentangan ini yang disebut daging (flesh). Ini adalah bagian dari pengalaman Kristen sehari-hari sampai kepada kematian atau pemulihan.

Pertanyaan muncul: Bagaimanakah dosa itu dikalahkan dan bagaimana caranya berjuang melawan faktor yang bertentangan itu sampai kepada pemulihan, dan bagaimana caranya supaya kita bisa menang? Dalam Testimonies Vol. 5 halaman 513 berkata, “… Jika anda berjuang dalam perjuangan iman, dengan segenap kuasa kehendak yang anda miliki, anda akan menang.” Sangat jelas ilham yang Allah kemukakan bahwa yang pasti kita akan menang.

Ada dua syarat yang dikemukakan untuk kita menang. Pertama, perjuangan iman dan yang kedua adalah berjuang dengan segenap kuasa kehendak yang kita miliki. Mari kita melihat dan mempelajari lebih mendalam akan kedua persyaratan tersebut yang akan menghasilkan kemenangan.

Bagaimana kita berjuang dalam perjuangan iman? Untuk itu kita melihat dahulu dan tanyakan dalam diri kita sendiri, apakah iman itu? Dalam Ibrani 11:1 menyatakan bahwa iman adalah dasar segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Kemudian rasul Paulus mengemukakan lebih mendalam lagi tentang iman dengan mengutip tulisan dalam Alkitab Perjanjian Lama, yaitu Kejadian pasal 17 yang dikemukakannya dalam buku Roma 4:18-22. Abraham percaya kepada Allah dan hal itu diperhitungkan Allah kepadanya sebagai suatu kebenaran. Dalam bahasa Ibrani kata percaya berarti “Amman.” Ini adalah kata yang sama kita gunakan dan ucapkan dalam doa kita yaitu: “Amin.” Amin artinya terjadilah, biarlah itu terjadi. Ketika Abraham percaya kepada Allah, bagaimana tanggapannya terhadap firman Allah? Abraham mengatakan Amman (Amin) yang berarti biarlah firman Tuhan dan kehendak Tuhan yang terjadi, dan itulah yang diperhitungkan kepadanya sebagai suatu kebenaran.

Biarlah yang terjadi adalah kehendak Tuhan dalam kehidupan kita dan itulah iman yang menyelamatkan. Agar terwujud kehendak Allah dalam kehidupan kita maka kita harus memberikan tanggapan atas firman Tuhan yang disampaikan kepada kita dengan mengatakan Amin, yang berarti terjadilah sesuai dengan kehendak Tuhan, dan biarlah kehendak Tuhan saja yang terjadi dalam hidupku.

Apabila kita sudah serahkan kehidupan kita dengan melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki, maka kita dengan sendirinya tidak akan membiarkan dosa atau keinginan daging menguasai hidup kita. Jangan lupa, di dalam 2 Korintus 10:3, 4 mengemukakan bahwa, “Memang kami masih hidup di dunia tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.” Senjata itu adalah firman Allah yang hidup, atau pedang rohani.

Apabila kuasa Allah digabungkan dengan kemauan dan usaha kita untuk bersedia melakukan kehendak Allah, yaitu firman Allah yang hidup dan yang menghidupkan, maka pasti kita akan menang. Kita pasti akan menang bila kita berada di dalam Yesus Kristus. Dalam Filipi 4:13 berkata: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Yesuslah kekuatan kita. Amin.

(WAO)

 

Anda Dapat Mengasihi Dirimu

0

 

[AkhirZaman.org] Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang yang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26).

Kebanyakan kita memiliki perasaaan yang beragam tentang diri kita. Kita mengambang di antara titik rasa “kepuasan” dan “ketidakpuasan.” Kadang kala kita menyukai diri kita, kadang pula tidak. Bila kita merasa benar terhadap diri kita, kita bahagia, percaya diri, rileks dan siaga. Sebaliknya bila tidak, kita merasa tertekan, cemas, mudah tersinggung atau putus asa. Sikap kita terhadap diri kita, konsep terhadap diri kita atau pandangan terhadap diri kita merupakan satu hal sangat penting yang kita miliki. Konsep terhadap diri kita adalah sumber kebahagiaan pribadi kita atau sebaliknya. Hal itu menentukan kesanggupan kita dan menjelaskan pencapaian kita. Jika kita berpikir sempit (negatif) terhadap diri kita, kita mungkin akan mencapai hasil sedikit (mengevaluasi diri secara negatif). Jika kita berpikir positif (luas) tentang diri kita, kita akan leluasa mencapai potensi kita yang sesungguhnya.

Seorang anak remaja lelaki menempelkan tulisan dalam huruf tebal pada dinding kamarnya: “Saya adalah diriku dan saya baik, karena Allah menciptakan saya dan Allah tidak menjadikan saya tak berarti!” Anak ini memiliki sebuah kunci untuk hidup di mana ia mempunyai sikap yang positif terhadap dirinya. Riset psikologi menyatakan bahwa orang dengan konsep diri positif adalah lebih damai dalam diri mereka. Akibatnya mereka lebih kreatif, percaya diri dan aktif bergaul daripada orang yang memiliki konsep diri negatif.

Tahukah anda bahwa masalah hubungan suami-isteri, cemas, cemburu, makan berlebihan, kerja berlebihan, putus asa, tak bisa rileks adalah wujud dari kurangnya penerimaan diri? Kenyataannya ini hanyalah sekelumit dari sekian banyak gejala yang ditunjukkan oleh kurangnya sikap positif terhadap diri kita. Marilah perhatikan beberapa hal di bawah ini di mana penerimaan diri kita kurang.

1. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Mengatasi Depresi.
Kali ini masyarakat kita dilanda penyakit depresi. Akar dari depresi adalah kurangnya penerimaan diri. Ketika kita putus asa, tertekan, kita sedang berada dalam proses penolakan diri. Kita memutuskan bahwa kita tidak dipenuhi dengan kasih yang berarti. Didasarkan atas kurangnya mengasihi diri atau menghargai diri. Namun bila kita menyukai diri kita sesungguhnya kita tidak akan jatuh pada penolakan diri. Pengalaman kami ketika berpindah ke kantor divisi, kami mengalami depresi karena sangat banyak perubahan; tempat yang baru, tantangan yang baru, penyesuaian yang baru, dll. Pada waktu bersamaan kami memiliki banyak tanggung jawab yang saya pikir itu sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Wah, rasanya sangat mudah menjadi putus asa. Kami belajar menerimanya. Kami berdoa dan Allah menolong kami melakukan yang terbaik bagi-Nya. Akhirnya kami dapat menyesuaikan diri dan mengatasi depresi kami. Kami menerima semua tanggung jawab kami, depresi kami akhirnya lenyap. Itu karena kuasa Allah.

2. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Belajar Menangani Marah.
Harold memiliki tabiat yang buruk. Ia sangat genting, unggul dan ia tidak menyukai dirinya. Ia mempunyai masalah dengan penerimaan diri. Jika kita tidak menyukai diri kita, kita sangat mudah mengeritik orang lain. Marilah kita belajar bagaimana menangani marah.

3. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Menanggulangi Cemburu.
Cemburu adalah gejala lain kurangnya penerimaan diri. Saya mengenal seorang wanita yang sangat pencemburu. Ia tak dapat biarkan suaminya memandang pada wanita yang lain. Ia tidak mempercayai suaminya sekalipun di dalam gereja. Padahal suaminya sangat mengasihinya dan tidak pernah menyeleweng. Namun karena ia tidak menyukai dirinya, ia tidak mempercayai kasih suaminya. Banyak di antara kita sedang mengikuti cara ini. Kita tidak dapat menerima dan percaya kasih yang lain, karena kita kurang memiliki arti mendasar dari penerimaan diri. Apakah anda mengalami kecemburuan macam itu?

4. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Belajar Untuk Rileks.
Teman saya Is memiliki masalah yang lumrah. Ia adalah seorang pekerja yang kelewatan. Tidak ada waktu untuk bersantai. Sekalipun saat ia sedang berlibur ia senantiasa melakukan pekerjaannya. Sebagian orang beranggapan bahwa Is adalah wanita yang sukses, namun sebetulnya tidak. Suaminya mengingini waktu bersamanya juga anak-anaknya, namum tidak ada waktu. Jika ia sesungguhnya bersikap baik terhadap dirinya ia dapat rileks dan menikmati hidup dengan keluarganya.

5. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Memperbaiki Pernikahan Anda.
Pernikahan adalah bidang yang lain, di mana penerimaan diri memegang peran penting. Kita menjadi mudah tersinggung, gelisah, gagal berkomunikasi karena kita tidak ada damai dengan diri kita. Hubungan seks merupakan alat pemenuhan kebutuhan kita yang wajar atau memenuhi keinginan kita. Masalah seks yang juga muncul dalam pernikahan dari kurangnya percaya diri kita, rasa aman, dan penghargaan diri. Ketika kita tidak merasa nyaman dalam diri kita, kita sedang konflik dengan pasangan kita. Banyak pasangan datang berkonsultasi karena masalah pernikahan, hubungan yang tidak berbahagia. Mengapa demikian, karena sikap dari suami/isteri tetap kurang memiliki penghargaan diri. Anda harus merubah dan memulai mengasihi dirimu dan anda akan merasakan respon pada suami/isteri meningkat peka, perlahan. Kadang kala pasanganmu akan berkata: Menakjubkan, bagaimana suami/isteri-ku telah berubah semenjak saya menerima sikap suami/isteri-ku. Sudahkah anda lakukan ini terhadap pasanganmu?

6. Anda Dapat Mengasihi Dirimu Dan Bertumbuh.
Orang yang telah saya singgung di atas semuanya sedang dilanda dengan masalah yang sama. Mereka tak dapat atau tak ingin menerima diri mereka. Anda mungkin ganteng, jelek, tinggi, pendek, kurus atau gemuk, dll. Anda telah diciptakan menurut rupa-Nya. Kita harus menerimanya, itulah diriku, oh Tuhan. Sikap kurang mengasihi diri atau menerima diri adalah akar dari berbagai masalah. Sampai kita belajar menerima diri kita sebagaimana adanya, sekalipun aku pendek, itu adalah milikmu atau milikku. Proses penerimaan diri ini dalam hidup kita terdapat dalam Alkitab. Semakin anda/saya mempelajari Alkitab, semakin anda/saya mendapati bahwa setiap mahluk hidup bertopik pada sikap penerimaan diri, penghargaan diri.

Alkitab dengan jelas mengajarkan kita bahwa kita harus mengasihi diri kita. Dikatakan bahwa kita diciptakan dalam wujud Allah. Dikatakan bahwa kita adalah mahluk yang bernilai dan berharga. Dikatakan pula bahwa kita saking pentingnya sehingga Kristus mengorbankan hidup-Nya bagi kita. Alkitab juga mengajarkan bahwa evaluasi diri secara positif tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran alkitabiah lainnya tentang kerendahan hati dan penyangkalan diri.

Saya sangat prihatin tentang kurangnya penghargaan diri yang menghantui banyak di antara kita. Jalan keluar menanggulangi masalah pribadi kita yang beragam terletak pada sikap yang baik terhadap diri kita. Jika anda dan saya belajar menyukai, mengasihi diri kita, maka keputusasaan, permusuhan, kecemasan akan mulai memudar. Untuk maksud ini kita harus mempunyai dasar yang kokoh bagi penghargaan diri kita. Saya yakin dasar ini ditemukan dalam Alkitab. Anda dan saya apakah pendek, kurus, gemuk, tidak menjadi masalah. Itulah diriku, oh Tuhan, yang hadir di saat butuh berdoa. Galatia 2:20 mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” Saya sangat istimewa pada Allah. Anda juga! Saya berharga di mata-Nya. Anda juga!!

 

(WAO)

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?