Friday, July 4, 2025
Google search engine
Home Blog Page 322

[RH] Tetap Teguh pada Kebenaran

0

“ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat, baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian. Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya” (Ibrani 10:32, 33, 35).

[AkhirZaman.org] Dalam bukunya Through Crisis to Victory, Ketua A. V. Olson mempelajari kembali sejarah dan dokumen-dokumen tentang perubahan perlahan ke arah yang lebih baik yang muncul dalam lima atau enam tahun setelah Minneapolis.

Tak pelak lagi, ada suatu penundaan tragis dalam memajukan pekerjaan Allah. Ellen White mengenali hal ini dan beberapa kali menyebutnya, biasanya dalam pernyataan-pernyataan yang insidental. Bukan pada waktu itu, bagaimanapun juga, ia mengikat atau mengumandangkan bahwa ada suatu penolakan resmi oleh para pemimpin gereja terhadap pekabaran berharga yang dibawa pada pertemuan GC di tahun 1888. Akan tetapi, pada tanggal 19 Desember 1892, empat tahun selelah pertemuan Conference itu, dalam suatu surat yang dialamatkan “Kepada Saudara-saudara di GC,” ia mengumandangkan dengan kemenangan:

“Dalam mengulang kembali sejarah masa lalu kita, dengan menelusuri setiap langkah sampai kepada pendirian kita sekarang, saya bisa berkata, Puji Tuhan! Selagi saya melihat apa yang Allah sudah perbuat, saya keheranan namun dengan keyakinan bahwa Kristus adalah Pemimpin. Kita tidak memiliki apa pun untuk ditakutkan terhadap masa depan, kecuali kita melupakan jalan di mana Tuhan sudah memimpin kita, dan pengajaran-Nya di masa lalu dalam sejarah. Kita sekarang ini adalah suatu umat yang kuat, jika kita mau menaruh percaya kita pada Tuhan; karena kita sementara menangani pemberitaan kebenaran-kebenaran yang besar yaitu firman Allah. Kita memiliki setiap hal untuk disyukuri.”-—GC Bulletin, 1893, hlm. 24 (lihat Life Sketches, hlm. 196; Testimonies to Ministers, hlm. 31).

Kembali, pada tahun 1907, ia [Ellen White] menulis: “Gereja akan meningkatkan kegiatan dan memperbesar ikatan-ikatannya. . . . Selagi ada pertikaian-pertikaian yang parah, dalam upaya untuk memelihara tabiat kita yang istimewa maka bagi kita sebagai orang-orang Kristen Kitab Suci sudah berada pada landasan yang menguntungkan.” -—Letter 170, 1907 (Selected Meesages, buku 2, hlm. 396, 397). 135 .

(3 SM 162)

 

TUJUAN KEPAUSAN (Bagian 1)

0

[AkhirZaman.org] Romanisme sekarang ini dihargai lebih besar oleh kaum Protestan daripada tahun-tahun sebelumnya. Di negara-negara dimana Katolikisme tidak menjadi agama yang berpengaruh, dan para pengikut paus mengambil sikap berbaikan agar memperoleh pengaruh, terdapat ketidakacuhan yang semakin bertambah mengenai doktrin-doktrin yang memisahkan gereja yang dibaharui dari hirarki kepausan. Ada pendapat yang semakin kuat bahwa, sebenarnya kita tidak berbeda jauh dalam pokok-pokok penting sebagaimana yang disangka sebelumnya, dan bahwa dengan sedikit kelonggaran dari pihak kita akan membawa pengertian yang lebih baik dengan Roma. Ada waktunya bilamana kaum Protestan memberikan penilaian yang tinggi kepada kebebasan hati nurani, yang sudah dibeli dengan begitu mahal Mereka mengajar anak-anaknya untuk membenci kepausan dan berpendapat bahwa berusaha mencari persesuaian dengan Roma berarti tidak setia kepada Allah. Tetapi sekarang betapa berbedanya sikap mereka.

Para pembela kepausan menyatakan bahwa gereja telah membuat kesalahan; dan dunia Protestan cenderung menerima pernyataan itu. Banyak yang berpendapat bahwa tidaklah adil untuk menghakimi gereja sekarang dengan kekejian dan sesuatu yang mustahil yang menandai pemerintahannya selama abad-abad kebodohan dan kegelapan. Mereka memaafkan kekejamannya yang mengerikan itu sebagai akibat dari barbarisme pada waktu itu, dan menyatakan bahwa pengaruh peradaban modern telah mengubah perasaan dan sentimennya.

Apakah orang-orang ini sudah lupa pernyataan tidak pernah bersalah selama delapan ratus tahun yang dinyatakan oleh penguasa yang sombong ini? Jauh dari dihapuskan, pernyataan bahkan dikukuhkan pada abad ke sembilan belas dengan kepastian yang lebih besar dari sebelumnya. Sebagaimana Roma menyatakan bahwa gereja “tidak bersalah, atau akan pernah bersalah, menurut Alkitab,” (Mosheim, “Eccl. Hist.,” b. 3, cent. 11, part 2, ch. 2, par. 9, note 1), bagaimanakah ia dapat meninggalkan prinsip-prinsip yang mengatur geraknya pada abad-abad sebelumnya?

Gereja kepausan tidak akan pernah meninggalkan pernyataannya sebagai yang tidak pernah salah. Semua yang telah dilakukannya dengan menganiaya mereka yang menolak dogma-dogmanya, dinyatakan sebagai tindakan yang benar. Dan tidakkah ia akan mengulangi tindakan-tindakan yang serupa itu seandainyaa kesempatan diberikan? Seandainya segala pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah dicabut, dan Roma dikembalikan kepada kekuasaannya yang semula, maka akan segera bangkit kembali kelaliman dan penganiayaannya.

Seorang penulis kenamaan berbicara mengenai sikap hirarki kepausan sehubungan dengan kebebasan hati nurani, dan bahaya yang terutama mengancam Amerika Serikat dari keberhasilan politiknya:

“Banyak orang cenderung berpendapat bahwa ketakutan terhadap Katolikisme Romawi di Amerika Serikat adalah suatu kefanatikan atau sifat kekanak-kanakan. Mereka ini tidak melihat sesuatu dalam tabiat dan sikap Romanisme yang bermusuhan dengan lembaga-lembaga bebas kita, atau tidak menemukan sesuatu yang luar biasa di dalam pertumbuhannya. Kalau begitu, marilah kita pertama-tama membandingkan beberapa prinsip-prinsip dasar pemerintahan kita dengan prinsip-prinsip Gereja Katolik.

“Konstitusi Amerika Serikat menjamin kebebasan hati nurani. Tidak ada yang lebih mahal atau lebih mendasar. Paus Pius IX, dalam Surat Ensiklikalnya pada tanggal 15 Agustus 1854 mengatakan, ‘Doktrin-doktrin yang tidak masuk akal dan salah atau omongan yang tidak rasional dalam mempertahankan kebebasan hati nurani, adalah kesalahan yang paling mewabah — satu wabah dari semua yang lain, yang paling ditakuti di suatu negara.’ Paus yang sama, dalam Surat Ensiklikalnya pada tanggal 8 Desember 1864, mengharamkan ‘mereka yang menyatakan kebebasan hati nurani dan kebebasan perbaktian keagamaan,’ dan juga, ‘semua yang mempertahankan bahwa gereja tidak boleh menggunakan kekerasan.’

“Nada perdamaian Roma di Amerika Serikat tidak berarti adanya perubahan hati. Ia akan bersikap toleransi bilamana ia tidak berdaya. Uskup O’Connor berkata, ‘Kebebasan beragama hanya dapat bertahan sampai yang sebaliknya dapat dijalankan tanpa membahayakan dunia Katolik.’ . . . Uskup besar St. Louis pernah berkata, ‘Bida’ah dan ketidakpercayaan adalah kejahatan; dan di negara-megara Kristen, seperti di Italia dan Spanyol, sebagai contoh, dimana semua penduduk adalah penganut Katolik, dan dimana agama Katolik merupakan bagian penting dari hukum negara itu, mereka dihukum sebagaimana kejahatan-kejahatan lainnya.’ . . .

“Setiap kardinal, uskup besar dan uskup dalam Gereja Katolik bersumpah setia kepada paus, di mana terdapat kata-kata berikut: ‘Para bida’ah, pemecah belah, pemberontak kepada tuan kita (paus), atau para penerusnya, aku akan menganiaya dan melawan dengan sekuat tenaga.'” — Strong, Dr. Josiah, “Our Country,” ch. 5, pars. 1-3).

Adalah benar bahwa ada orang-orang Kristen sejati di dalam persekutuan Katolik. Ribuan orang di dalam gereja itu sedang melayani Allah sesuai dengan terang terbaik yang mereka miliki. Mereka tidak diizinkan membaca firman-Nya, dan oleh sebab itu mereka tidak mengerti kebenaran. Mereka tidak pernah melihat perbedaan antara pelayanan yang sejati yang dari dalam hati dengan serangkaian bentuk dan upacara-upacara. Allah memandang dengan belas kasihan yang lembut jiwa-jiwa ini, yang dididik dalam iman yang palsu dan yang tidak memuaskan. Ia akan mengirimkan sinar-sinar terang menembusi kegelapan yang mengelilingi mereka. Ia akan menyatakan kepada mereka kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus, dan banyak kelak yang akan bergabung dengan umat-Nya.

Tetapi Romanisme sebagai suatu sistem tidak lebih selaras dengan Injil Kristus sekarang daripada masa-masa sebelumnya dalam sejarahnya. Gereja-gereja Protestan berada dalam kegelapan besar; kalau tidak demikian, mereka tentu dapat memahami tanda-tanda zaman. Gereja Romawi mempunyai jangkauan luas dan jauh dalam perencanaan dan operasinya. Ia menggunakan segala cara untuk meluaskan pengaruhnya dan menambah kekuasaannya untuk persediaan kepada pertentangan yang dahsyat dan menentukan untuk menguasai kembali dunia ini, untuk mengadakan kembali penganiayaan, dan merusakkan semua yang telah dibuat oleh Protestan. Katolikisme sedang mencapai kekuatan di segala sudut. Lihatlah pertambahan gereja-gerejanya dan tempat-tempat perbaktian di negara-negara Prostestan. Perhatikan ketenaran perguruan-perguruan tinggi dan seminari-seminari mereka di Amerika, yang ditiru secara luas oleh Protestan. Perhatikan pertumbuhan ritualisme di Inggris, dan pembelotan-pembelotan kepada Katolik yang sering terjadi. Perkara-perkara ini seharusnya membangkitkan kecemasan semua orang yang menghargai dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Injil.

Protestan telah berubah kepada dan meniru kepausan; mereka telah berkompromi dan memberi konsesi yang para pengikut kepausan sendiri heran melihatnya, dan tidak dapat memahaminya. Manusia sedang menutup mata terhadap tabiat Romanisme yang sebenarnya, dan bahaya yang akan timbul dari supremasinya. Orang-orang perlu dibangunkan untuk menahan lajunya musuh kebebasan sipil dan agama yang paling berbahaya ini.

Lateran Basilica CopyBanyak orang Protestan menganggap bahwa agama Katolik tidak menarik, dan bahwa perbaktiannya adalah upacara yang menjemukan dan tidak berarti. Mereka salah. Walaupun Romanisme didasarkan atas penipuan, ia tidak melakukannya dengan kasar dan kaku. Upacara keagamaan Gereja Roma adalah suatu upacara yang sangat berkesan. Peragaannya yang indah dan upacara-upacaranya yang khidmat mempesona perasaan orang-orang dan membungkam suara pertimbangan dan hati nurani. Mata terpikat. Gedung-gedung gereja yang indah dan megah, prosesi yang mengagumkan, altar-altar keemasan, tempat-tempat pemujaan yang berhias permata, lukisan-lukisan pilihan dan pahatan halus patung-patung menggugah kecintaan kepada keindahan. Telinga juga ikut terpikat. Musiknya tiada tandingannya. Alunan nada-nada lembut dari suara organ dipadu dengan lagu dari paduan suara yang berkumandang memenuhi kubah-kubah yang tinggi dan lorong-lorong berpilar katedral-katedral besar, tidak boleh tidak akan memberi kesan kagum dan rasa hormat kepada pikiran.

Kemegahan lahiriah peragaan, pertunjukan dan upacara ini, yang hanya mecemoohkan kerinduan jiwa yang berpenyakit dosa, adalah suatu bukti kejahatan batiniah. Agama Kristen tidak membutuhkan penarikan seperti itu. Dalam terang yang bersinar dari salib, Kekritenan yang benar tampak begitu murni dan indah sehingga tidak ada dekorasi luar yang dapat meninggikan nilainya yang sebenarnya. Keindahan kesucian, roh yang lemah lembut dan tenteramlah yang berharga dihadapan Allah.

Kecemerlangan gaya tidak selalu merupakan ukuran pemikiran murni dan agung. Konsep-konsep yang tinggi mengenai seni, kehalusan citarasa sering timbul dalam pikiran-pikiran duniawi dan yang penuh hawa nafsu. hal-hal ini sering digunakan oleh Setan untuk menuntun orang-orang untuk melupakan kebutuhan-kebutuhan jiwa, menghilangkan pandangan kepada masa depan, kehidupan yang kekal, untuk menjauhi Penolongnya yang kekal, dan hidup hanya bagi dunia ini saja.

Agama lahiriah menarik bagi hati yang tidak dibaharui. Pertunjukan megah dan upacara perbaktian Katolik mempunyai kuasa memikat dan menggoda, oleh mana banyak orang disesatkan; sehingga mereka melihat Gereja Roma itu benar-benar sebagai pintu gerbang Surga. Hanya mereka yang telah berpijak dengan kokoh di atas dasar kebenaran, yang hatinya dibaharui oleh Roh Allah, yang dapat bertahan melawan pengaruhnya. Ribuan orang yang belum mengalami pengetahuan tentang Kristus akan dituntun menerima bentuk-bentuk kefasikan tanpa berdaya. Agama yang seperti inilah yang diinginkan oleh orang banyak.

Pernyataan gereja mengenai hak mengampuni dosa, menuntun pengikut-pengikut Romanisme merasa bebas berbuat dosa; dan peraturan pengakuan, tanpa itu pengampunan tidak diberikan, juga cenderung memberi izin untuk melakukan kejahatan. Ia yang berlutut di depan orang yang sudah jatuh, dan membukakan pengakuan pikiran-pikiran yang tersembunyi dan imaginasi hati, merendahkan kemanusiaannya, dan merendahkan derajat setiap naluri agung jiwanya. Di dalam membukakan dosa-dosa hidupnya kepada seseorang imam, — suatu kesalahan dan dosa fana, dan terlalu seringkali dikuasai anggur dan hawa nafsi — standar tabiatnya direndahkan, dan akibatnya ia dicemarkan. Pemikirannya mengenai Allah direndahkan kepada keserupaan dengan manusia yang telah jatuh, karena imam bertindak selaku wakil Allah. Pengakuan dosa manusia kepada manusia yang merendahkan derajat ini adalah mata air rahasia dari mana mengalir banyak kejahatn yang mencemarkan dunia ini, dan melayakkannya kepada kebinasaan terakhir. Namun bagi mereka yang mencintai pemanjaan diri, lebih menyenangkan mengakui kepada sesama manusia fana daripada membukakan jiwa kepada Allah. Adalah lebih enak kepada alamiah manusia membayar denda daripada meninggalkan dosa, adalah lebih mudah merendahkan diri dengan berpakaian karung dan daun jelatang serta rantai kehinaan daripada menyalibkan nafsu daging. Beratlah kuk yang rela dipikul oleh hati duniawi daripada menunduk kepada kuk Kristus.

Ada persamaan yang menyolok antara Gereja Roma dengan Gereja Yahudi pada waktu kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu orang Yahudi secara diam-diam menginjak-injak setiap prinsip hukum Allah, secara lahiriah mereka dengan ketat mematuhi semua ajaran-ajarannya, membebani diri dengan ketetapan-ketetapan dan tradisi yang membuat penurutan itu menyakitkan dan menjadi beban. Sebagaimana orang-orang Yahudi mengaku menghormati hukum, demikian juga pengikut-pengikut Romawi mengatakan menghormati Salib. Mereka meninggikan lambang penderitaan Kristus, sementara di dalam hidup mereka, mereka menyangkal Dia yang dilambangkannya.

Para pengikut paus menempatkan salib-salib di atas gereja-gereja mereka, di atas altar-altar mereka dan pada jubah mereka. Di mana-mana terlihat tanda- tanda salib. Di mana saja secara luar salib itu dihormat dan ditinggikan. Tetapi ajaran-ajaran Kristus dikubur di bawah sejumlah tradisi yang tak ada arti, penafsiran palsu dan peraturan-peraturan yang keras. Kata-kata Juru Selamat mengenai orang-orang Yahudi yang fanatik, mengena dengan tepat kepada para pemimpin Gereja Katolik Roma: “Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya.” (Mat. 23:4). Jiwa-jiwa yang berhati-hati terus menerus di teror ketakutan akan murka Allah, sementara banyak para pejabat-pejabat gereja hidup dalam kemewahan dan kesenangan hawa nafsu.

Penyembahan patung dan benda-benda keramat, doa-doa kepada orang-orang suci dengan pengagungan dan pemujaan paus, adalah alat-alat Setan untuk mengalihkan perhatian manusia dari Allah dan dari Anaknya. Untuk mencapai kehancuran mereka, ia berusaha mengalihkan perhatian mereka dari Dia, yang hanya melalui Dia saja mereka boleh mendapat keselamatan. Setan itu akan menuntun mereka kepada apa saja yang dapat menggantikan Dia yang sudah berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28).

benedict-xvi-adoration CopyAdalah usaha tetap Setan untuk melukiskan salah tabiat Allah, sifat dosa, dan masalah sebenarnya yang dipersoalkan dalam pertikaian besar itu. Penipuannya mengurangi kewajiban menuruti hukum ilahi, dan memberikan izin bagi manusia untuk berbuat dosa. Pada waktu yang sama ia membuat mereka menyenangi konsepsi yang salah mengenai Allah, sehingga mereka menurutinya dengan rasa takut dan benci, gantinya karena kasih. Kekejaman yang menyatu dalam tabiatnya dikenakan kepada Pencipta; yang diwujudkan dalam sistem agama, dan dinyatakan di dalam cara perbaktian. Dengan demikian pikiran manusia dibutakan, dan Setan memastikan mereka sebagai agen-agennya untuk berperang melawan Allah. Dengan konsep-konsep yang salah mengenai sifat-sifat ilahi, bangsa-bangsa kafir telah dituntun untuk mempercayai pengorbanan-pengorbanan manusia yang perlu untuk memperoleh perkenan ilahi; dan kekjaman-kekejaman yang mengerikan telah dilakukan di bawah berbagai bentuk penyembahan berhala.

Gereja Katolik Roma, yang mempersatukan bentuk-bentuk kekafiran dan Kekristenan, dan seperti kekafiran menyalahgambarkan tabiat Allah, telah menjalankan praktek-praktek yang tidak kurang kejamnya dan sangat menjijikkan. Pada zaman supremasi Roma, ada alat-alat penyiksa untuk memaksa orang-orang setuju kepada doktrin-doktrinnya. Ada tiang tempat menganiaya mereka yang tidak mau mengakui tuntutannya. Ada pembunuhan masal dengan jumlah yang tidak akan pernah diketahui sampai kelak dinyatakan di penghakiman Tuhan. Para pejabat tinggi gereja mempelajari, di bawah pimpinan Setan tuan mereka, cara untuk menciptakan penyiksaan yang paling mengerikan, namun tidak sampai menghabisi nyawa korban. Dalam banyak kasus, proses yang sangat mengerikan itu diulangi sampai ke batas kesanggupan manusia menahannya, sampai akhirnya alam menghentikan pergumulan itu alias mati, dan sipenderita menyambut sebagai suatu kelepasan yang menyenangkan.

Demikianlah nasib lawan-lawan Roma. Bagi para pengikut-pengikutnya ia menyediakan disiplin dengan cambuk, dengan kelaparan, siksaan fisik dalam berbagai bentuk yang dapat dilakukan, dan yang menyakitkan hati. Untuk memperoleh perkenan Surga, orang yang bertobat melanggar hukum Allah oleh melanggar hukum alam. Mereka telah diajar untuk memutuskan ikata-ikatan yang telah dibuat-Nya untuk memberkati dan menggembirakan kehidupan duniawi manusia. Pekarangan gereja berisi berjuta-juta korban yang telah mengorbankan nyawanya dengan sia-sia dalam usahanya untuk menaklukkan kasih alamiah mereka, untuk menekan setiap pikiran dan perasaan simpati kepada sesama makhluk, sebagaimana hal itu merupakan pelanggaran kepada Allah.

Jikalau kita ingin mengerti kekejaman yang pasti dari Setan yang dinyatakan selama ratusan tahun, bukan di antara mereka yang tidak pernah mendengar tentang Allah, tetapi justru pada jantung dan sepanjang masa Kekristenan, kita cukup melihat pada sejarah Romanisme. Melalui sistem penipuan raksasa ini raja kejahatan mencapai tujuannya untuk menghina Allah dan menyengsarakan manusia. Dan sebagaimana kita lihat bagaimana ia berhasil menyamarkan dirinya dan melaksanakan pekerjaannya melalui para pemimpin gereja, kita boleh mengerti lebih baik mengapa ia sangat membenci Alkitab. Jika kitab itu di baca, kemurahan dan kasih Allah akan dinyatakan, akan kelihatan bahwa Ia tidak menimpakan kepada manusia beban-beban berat. Apa yang diminta-Nya adalah hati yang hancur dan menyesal, roh yang merendahkan diri dan menurut.

Kristus tidak memberikan teladan dalam hidup-Nya bagi pria dan wanita untuk mengurung diri di dalam biara-biara agar layak masuk Surga. Ia tidak pernah mengajarkan bahwa kasih dan simpati harus ditindas. Hati Juru Selamat dipenuhi dengan kasih. Semakin dekat seseorang kepada kesempurnaan moral, semakin tajam perasaannya , semakin tajam pengamatannya kepada dosa, dan semakin dalam simpatinya kepada mereka yang menderita. Paus menyatakan dirinya wakil Kristus, tetapi bagaimanakah tabiatnya dibandingkan dengan tabiat Juru Selamat kita itu? Pernahkah Kristus mengirimkan orang ke penjara atau ke tempat penyiksaan oleh karena mereka tidak menghormati-Nya sebagai Raja Surga? Pernahkah terdengar suaranya menghukum mati mereka yang tidak menerima-Nya? Pada waktu Ia diremehkan orang-orang di suatu desa Samaria, rasul Yohanes telah sangat amarah, dan bertanya, “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Yesus memandang murid-Nya ini dengan rasa kasihan, dan menegur rohnya yang kasar itu dengan berkata, “Anak Manusia datang bukan untuk membinasakan manusia tetapi menyelamatkan mereka.” (Luk. 9:54,56 — terjemahan langsung). Betapa berbedanya roh yang ditunjukkan Kristus dengan yang ada pada dia yang mengaku wakil-Nya.

 

-Bersambung

 

[RH] Mengapa Kebenaran Dipertanyakan?

0

 “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur” (Kolose 2:7).

[AkhirZaman.org] “Dan di Selatan Lancaster, pergerakan Roh Allah yang perkasa hadir. Beberapa orang yang hadir di sini telah hadir juga di pertemuan sebelumnya.

Allah telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi dihantar ke pintu pengakuan; dan kuasa Roh Allah hadir di sana.”

“Dan itulah sebabnya Roh itu ada di mana-mana. Di mana saja ke mana kita pergi kita melihat kuasa Roh Allah.”

“Apakah kamu mengira, seperti sepuluh orang penderita kusta itu, saya akan tetap diam, sehingga saya tidak akan mengangkat suara saya untuk menyanyikan pembenaran Allah dan memuji serta memuliakan Dia? Saya mencoba untuk menyampaikan hal ini kepada kamu, sehingga kamu boleh melihat bukti yang saya telah lihat: Tetapi kelihatannya bahwa perkataan-perkataan itu pergi sia-sia ke udara; dan berapa lama hal ini akan berlangsung demikian? Berapa lama umat yang hatinya pada pekerjaan itu menahan diri mereka untuk menentang Allah?Keluarlah dari jalan itu, Saudara-saudara. Keluarkanlah tangan kalian dari tabut Allah, dan biarlah Roh Allah muncul dan bekerja dalam kuasa-Nya yang besar.”—Manuscript 9, 1890.

Perhatikan pada paragraf terakhir yang baru saja dikutip. Selagi penerimaan terhadap pekabaran keselamatan oleh iman itu ditolak oleh beberapa orang di pertemuan General Conference di Minneapolis, lalu diterima oleh orang lain pada hari-hari berikutnya, penolakan bertumbuh dengan drastis di hati para pekerja itu. Penerimaan di antara para anggota gereja di ladang, sebagaimana yang dilaporkan oleh Ellen White, agak berbeda. Penolakan yang keras dinyatakan oleh “beberapa” (lihat Testimonies to Ministers, hlm. 363) di pusat-pusat pelayanan gereja sangat menghambat pekerjaan yang Tuhan maksudkan untuk diselesaikan.

Tentang ini Ellen White menulis pada tahun 1890 sampai kepada akhirnya: “Prasangka dan pendapat yang menguatkan di Minneapolis tidak dimatikan oleh alat apa pun; benih-benih yang ditabur di sana di dalam beberapa hati siap untuk bertumbuh ke dalam kehidupan dan akan muncul seperti suatu panen” (Testimonies to Ministers, hlm. 467).

Sehubungan dengan ini pula ia menulis: “Beberapa sudah gagal membedakan antara emas murni dan emas tiruan.”——Ibid. Dan la menambahkan, “Agama yang benar, satu-satunya agama Kitab Suci, yang mengajarkan pengampunan hanya melalui kelayakan Juruselamat yang tersalib dan yang telah bangkit itu, yang menopang pembenaran oleh iman melalui Anak Allah, sudah dikecilkan, dilawan dengan kata-kata, dicemooh, dan ditolak.”—-Ibid, hlm. 468.

(3SM 161, 162)

 

NASIHAT BAGI ANAK-ANAK

0

Carilah Allah sejak Masih Kecil
[AkhirZaman.org] Anak-anak dan para orang muda harus mulai mencari Allah sejak mereka masih kecil; karena kebiasaan dan kesan-kesan sejak kecil itu memberikan suatu pengaruh yang berkuasa pada kehidupan dan tabiat. Oleh sebab itu, orang muda yang rindu menjadi seperti Samuel, Yohanes teristimewa seperti Kristus haruslah setia dalam perkara-perkara kecil, menjauhkan diri dari teman-teman yang berencana jahat dan yang berpendapat bahwa kehidupan mereka di dalam dunia ini untuk bersenang-senang dan mengikuti hawa nafsu. Banyak tugas kecil di dalam rumah tangga dilalaikan karena ada perasaan menganggap yang tidak ada akibatnya; tetapi kalau perkara-perkara kecil itu dilalaikan, tentu tugas-tugas yang lebih besar pun akan dilalaikan. Engkau ingin menjadi seorang pria dan wanita yang sempurna dengan tabiat yang suci, baik dan agung. Mulailah pekerjaan itu di rumah; laksanakanlah tugas-tugas kecil itu dengan teliti dan dengan sebaik-baiknya. Bilamana Tuhan melihat engkau setia di dalam perkara yang kecil sekalipun, maka Ia akan mempercayakan kepadamu dengan suatu tanggung jawab yang lebih besar. Berhati-hatilah engkau untuk membangun, dan bahan apakah yang engkau gunakan dalam bangunan itu. Tabiat yang sedang engkau bentuk itu akan kekal hingga selama-lamanya.

Biarlah Yesus memiliki pikiranmu, hatimu dan kasihmu; dan kerjalah sebagaimana Kristus telah bekerja. lakukan tugas rumah tangga dengan kesadaran, adakan perbuatan penyangkalan diri dan kebaikan yang kecil-kecil, manfaatkan setiap waktu dengan rajin, tetap waspada melawan dosa-dosa kecil dan senantiasa berterima kasih atas berkat-berkat kecil, dan akhirnya engkau akan memiliki suatu kesaksian bagi dirimu sebagaimana kesaksian mengenai Yohanes dan Samuel, teristimewa pula seperti Kristus: ” Maka Yesus pun bertambah di dalam hikmat, besarnya dan berkenan kepada allah dan manusia.”

“Serahkanlah Hatimu Kepada-Ku”
Tuhan berkata kepada orang muda itu, “Anak-Ku, serahkanlah hatimu kepada-Ku.” Juruselamat dunia sangat rindu agar anak-anak dan para orang muda menyerahkan hatinya kepada-Nya. Akan ada suatu pasukan besar anak-anak yang tetap setia kepada Allah, karena mereka berjalan di dalam terang sebagaimana Kristus. Mereka akan mengasihi Yesus dan menjadi kesukaan mereka itu ialah menyenangkan hati Tuhan. Mereka tidak akan menjadi gusar walaupun ditegur, kesabaran mereka, kerelaan hati mereka untuk melakukan segala sesuatu yang mereka, dapat perbuat untuk memikul bersama akan pikulan hidup rumah tangga setiap hari. Semenjak masih anak-anak dan menjadi orang muda, mereka adalah murid-murid Tuhan yang setia.

Suatu Pilihan Pribadi yang Patut Diadakan
Berjagalah dan berdoa dan carilah suatu pengalaman pribadi di dalam Allah. Munkin orangtuamu dapat mengajar engkau, mereka mencoba menuntun kakimu ke dalam jalan yang selamat; tetapi adalah mustahil bagi mereka untuk mengubah hatimu. Engkau harus memberikan hatimu kepada Yesus dan berjalan di dalam terang kebenaran yang indah yang telah diberikan-Nya kepadamu. Laksanakanlah tugasmu di dalam rumah tangga dengan setia dan oleh rahmat Allah, engkau dapat bertumbuh di dalam bentuk yang dikehendaki oleh Kristus bagi anak-anak-Nya. Fakta menunjukkan bahwa orangtuamu memelihara hari Sabat dan menurut kebenaran, tetapi tidak akan menjadi jaminan keselamatanmu. Karena walaupun Nuh, Ayub dan Daniel berada di dalam negeri, “Sebagaimana Aku hidup, sabda Tuhan, mereka tidak akan melepaskan (menyelamatkan) anak pria dan wanita mereka; mereka hanya melepaskan jiwa mereka oleh kebenaran mereka.

Di dalam masa kanak-kanak dan masa mudamu, engkau boleh mendapat suatu pengalaman di dalam pelayanan (pekerjaan) Allah. Perbuatlah segala perkara yang engkau ketahui dengan benar. Jadilah penurut kepada orangtuamu. Dengarkanlah nasihat mereka; jikalau ibu bapamu mengasihi dan takut akan Allah, di atas pundak mereka akan diletakkan tanggung jawab untuk mengajar, mendisiplin dan mendidik jiwamu untuk kehidupan yang kekal. Terimalah dengan rasa syukur akan segala pertolongan yang diberikan kepadamu dan jadikanlah hati mereka senang oleh menyerahkan dirimu dengan gembira pada keputusan mereka yang bijaksana itu. Dengan jalan ini engkau akan menghormati ibu bapamu, memuliakan Allah dan menjadi suatu berkat kepada mereka dengan siapa engkau bergaul. Hadapilah peperangan itu, anak-anakmu: ingatlah bahwa setiap kemenangan dan menempatkan engkau di atas musuh.

Anak-anak Perlu Berdoa Memohon Pertolongan
Alnak-anak perlu berdoa memohon pertolongan untuk melawan penggodaan yang datang kepada mereka, godaan untuk mengikuti jalan mereka sendiri dan melakukan kesenangan diri sediri. Sementara mereka memohon pertolongan kepada Kristus untuk menolong mereka di dalam kehidupan mereka untuk menjadi benar, manis budi, penurut dan untuk memikul tanggung jawab keluarga, Ia akan mendengar doa mereka walaupun sederhana.

Yesus menghendaki agar anak-anak dan orang muda datang kepada-Nya dengan kepercayaan (kebebasan) yang sama sebagaimana mereka datang kepada ibu bapanya. Sebagaimana seorang anak meminta roti kepada ibu bapanya ketika ia lapar, demikian pula Tuhan menghendaki engkau memohon dari pada-Nya apa yang engkau perlukan….

Yesus menghendaki agar anak-anak dan Ia suka mendengar akan doa mereka. Biarlah anak menutup pandangannya kepada dunia ini dan segala sesuatu yang menarik pikiran mereka dari Allah; dan biarlah mereka merasa bahwa hanya mereka sendiri berada dengan Allah, ayng mata-Nya memandang ke dalam lubuk hati dan membaca segala kehendak hati, dan mereka boleh berbicara kepada Allah….

Kemudian hai anak-anak, mintalah Allah untuk melakukan bagimu perkara-parkara yang tidak dapat kamu lakukan sediri. Beritahukanlah segala sesuatu kepada Yesus. Bukakanlah di hadapan-Nya segala rahasia hatimu; karena mata-Nya dapat memandang sampai ke dasar jiwa, dan Ia dapat membaca pikiranmu sebagai sebuah buku yang terbuka. Bilamana engkau telah memohon segala perkara yang perlu demi kebaikan jiwamu, percayalah bahwa engkau akan menerimanya, dan engkau akan memperolehnya.

Laksanakanlah Tugas-tugas Rumah Tangga dengan Gembira
chores CopyAnak-anak dan orang muda harus menjadi misionaris di dalam rumah oleh melakukan perkara-perkara yang perlu dilakukan dan patut dikerjakan seseorang….Dengan kesetiaan melaksanakan segala perkara yang kecil yang kelihatannya bagimu tidak penting, membuktikah bahwa engkau mempunyai suatu roh misionaris yang benar. Kerelaan hati untuk melaksanakan tugas-tugas yang terbentang pada jalanmu, menolong meringankan beban ibumu yang begitu berat, adalah membuktikan bahwa engaku dapat dipercayakan dengan tanggung jawab yang lebih besar. Engkau berpikir bahwa mencuci piring itu adalah suatu pekerjaan yang menyenangkan, tetapi engkau merasa tidak senang jikalau tidak diberi kesempatan untuk memakan makanan yang telah ditaruh dalam piring-piring itu. Apakah engkau merasa lebih senang kalau pekerjaan semacam itu harus juga dikerjakan oleh ibumu, daripada engkau sediri yang mengerjakannya? Apakah engkau rela meninggalkan tugas yang engkau rasa bahwa sebenarnya tidak patut dikerjakan oleh ibumu yang begitu sibuk, dan engkau pergi bermain? Ada yang perlu untuk disapu, tutup meja yang perlu diambil dan dikebas, atau ruangan yang patut dibereskan, tetapi engkau lalai untuk melakukan hal ini, apakah engkau layak menginginkan suatu tugas yang lebih besar? Pernahkah engkau memikirkan berapa kalikah ibumu harus melakukan tugas rumah tangga yang sederhana ini ketika engkau dimaafkan untuk pergi ke sekolah dan bermain-main?

Banyak anak yang melakukan tugas rumah tangga dengan sikap yang seakan-akan tugas itu tidak disukai, dan roman muka mereka jelas menunjukkan tidak setuju. Mereka mencari kesalahan dan bersungut-sungut, dan tidak ada sesuatu yang dilakukan dengan kerelaan hati. Sikap ini bukan seperti sikap Kristus, ini adalah roh Setan dan jikalau engkau pelihara roh ini, engkau akan menjadi seperti dia. Engkau akan mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri dan engkau sediri yang susah. Janganlah engkau bersungut tentang berapa banyak yang engkau patut lakukan atau terlalu sedikit waktumu untuk bermain, tetapi terimalah pekerjaan itu dengan senang hati. Dengan menggunakan waktumu di dalam pekerjaan yang berguna, engaku akan menutup pintu bagi penggodaan Setan. Ingatlah bahwa Yesus bukan hidup untuk menyenangkan diri-Nya saja dan engkau patut menjadi seperti Dia. Jadikanlah hal ini suatu prinsip dalam agamamu dan mintalah kepada Yesus untuk menolong engkau. Oleh melatih pikiranmu di dalam petunjuk ini, engkau akan dipersiapkan untuk memikul tugas di dalam pekerjaan Allah segbagaimana engkau telah mejalankan tugasmu di dalam rumah tanggamu. Engkau akan mempunyai pengaruh yang baik bagi orang lain dan boleh menarik mereka kepada pekerjaan (pelayanan) Kristus.

Berikan kepada Ibumu Pergantian dan Perhentian
Adalah sulit bagi seorang ibu yang mengasihi itu untuk memaksa anaknya untuk menolong dia bila ia melihat hati mereka tidak berada pada pekerjaan itu dan memberikan segala macam maaf menghindarkan tugas yang mereka tidak sukai. Anak-anak dan orang muda, Kristus sedang memandang kepadamu dan apakah Ia melihat engkau melalaikan pekerjaan yang dia percayakan di dalam tanganmu? Jikalau engkau ingin menjadi orang yang berguna, kesempatan adalah milikmu. Tugasmu yang pertama ialah menolong ibumu yang telah banyak monolong engkau. Angkatlah bebannya, berikanlah padanya hari untuk beristirahat; karena hanya sedikit hari saja baginya, dan kesenangan dalam hidupnya. Engkau telah menuntut segala kesenangan dan hiburan yang menjadi hakmu, tetapi waktunya telah tiba bagimu untuk membawa kegembiraan di dalam rumah tanggamu. Kerjakanlah tugasmu; bekerja dengan sunggu-sungguh. Oleh pengabdianmu yang berupa penyangkalan diri memberikan kepadanya (ibu) itu perhentian dan kesenangan.

Upah dari Allah bagi Daniel-Daniel pada Zaman Ini
Inilah saatnya membutuhkan orang-orang seperti Daniel, yang akan bekerja dan berani. Seorang yang mempunyai hati yang suci, kuat dan berani yang dibutuhkan dunia pada zaman ini. Allah menghendaki agar seseorang harus senantiasa berubah menjadi lebih baik, setiap hari harus berusaha mencapai suatu standar yang lebih tinggi dalam derejat kebaikan. Ia akan menolong kita jikalau kita berusaha untuk menolong orang lain. Pengharapan kebahagiaan kita di dalam dua dunia bergantung kepada perbaikan kita di dunia ini.

Anak-anak muda yang kekasih, Allah memanggil engkau untuk melakukan sesuatu pekerjaan dan oleh rahmat-Nya engkau dapat melakukannya. “Serahkanlah segenap tubuhmu menjadi suatu korban yang hidup, suci, yang berkenan kepada Allah maka itulah ibadatmu yang patut.” Berdirilah teguh seperti seorang pria dan wanita dari pada Allah. Tunjukkanlah suatu perasaan, keinginan hati dan tabiat yang suci seperti Daniel. Allah akan memberi pahala kepadamu dengan perasaan syaraf yang tenang, otak yang terang, pertimbangan yang baik dan pemikiran yang tajam. Orang-orang muda zaman ini yang mempunyai prinsip-prinsip yang teguh dan tidak pernah goncang akan diberkati dengan tubuh yang sehat, pikiran dan jiwa yang sehat.

Mulailah Sekarang untuk Menebus Masa Lalu
Para pemuda sekarang ini sedang menentukan nasib kekal mereka sediri, dan saya mengajak kamu untuk memikirkan akan suatu perintah yang di dalamnya Allah telah gabungkan suatu janji yang indah, “Supaya dilanjutkan umurmu dalam negeri yang dianugerahkan Tuhan Allahmu kepadamu.” Hai anak-anak, apakah kamu merindukan kehidupan yang kekal? Maka hormatilah akan ibu bapamu. Janganlah melukai dan menyakiti hati mereka, dan menyebabkan mereka sepanjang malam tidak tidur karena kuatir dan susah karena engkau. Jikalau engkau berdosa karena tidak mencintai dan tidak menurut akan perintah mereka, mulailah sekarang untuk menebus masa yang lalu. Tidak ada sesuatu yang lain yang dapat engkau lakukan; karena hal ini berarti engkau kehilangan hidup yang kekal.

 

-RTA

[RH] “Orang Benar Hidup oleh Iman”

0

“Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘Orang benar akan hidup oleh iman’ “(Roma 1:17).

[AkhirZaman.org] Ada kemenangan di Chicago, di Denver, dan Colorado, di mana pada pertemuan perkemahan yang diselenggarakan di bulan September 1889,

ia berbicara kepada para pekerja perihal kebutuhan akan konsep yang benar tentang pembenaran oleh iman.

Sementara menghadiri sesi GC tahun 1889, yang diselenggarakan hanya setahun setelah pertemuan Minneapolis, ia [Ellen White] melaporkan:

“Kita sedang memiliki pertemuan-pertemuan yang paling baik. Roh yang ada pada pertemuan di Minneapolis tidak hadir di sini. [Dulu] semua bergerak tidak dalam keselarasan. Ada sejumlah besar delegasi yang hadir. Pertemuan jam lima pagi kita dihadiri dengan baik, dan pertemuan-pertemuan ini berlangsung baik. Semua kesaksian yang sudah saya dengar menjadi suatu hal yang mengangkat tabiat. Mereka berkata bahwa tahun lalu sudah menjadi yang paling baik dalam hidup mereka; terang yang bersinar dari Firman Allah sudah menjadi jelas dan istimewa-pembenaran oleh iman, Kristus adalah kebenaran kita. Pengalaman-pengalaman ini telah menjadi sangat menarik.”—Manuscript 10, 1889 (diterbitkan dalam Selected Messages, buku 1, hlm. 361).

Pada tanggal 3 Februari 1890, selagi memberi amanat kepada para pendeta di Battle Creek pada suatu pertemuan kependetaan, ia [Ellen White] mengulang kembali pengalaman-pengalamannya di ladang selama tahun 1889. Pernyataannya terbentuk pada bagian berikut:

“Kita semua sudah berjalan sampai pada tempat-tempat yang berbeda dari pertemuan-pertemuan yang saya telah hadiri bersama para juru kabar Allah, di mana saya sadari [mereka] adalah para pembawa kabar-Nya—sebab saya mengetahui ada pekabaran bagi umat-Nya. Saya telah memberikan pekabaran saya bersama mereka dengan cara yang benar dan dalam keharmonisan, dengan pekabaran yang sementara mereka sampaikan. Apakah yang kita lihat?“

“Kita melihat suatu kuasa hadir dalam pekabaran itu. Dalam setiap contoh yang kita kerjakan dan kita tahu betapa keras kita bekerja, saya memikirkan hal itu sepanjang minggu, saya telah berangkat sejak pagi-pagi dan kembali telah larut, di Chicago, supaya kita boleh mendapatkan ide-ide ini dalam pikiran-pikiran saudara-saudara kita.”

“lblis sementara bekerja sepanjang tahun untuk menyimpangkan ide-ide ini—seluruh ide ini. Dan dibutuhkan usaha yang keras untuk mengubah pendapat-pendapat mereka yang kuno; mereka mengira bahwa mereka sudah harus percaya dalam kebenaran mereka sendiri, dan tidak melayakkan pembenaran Kristus, dan menyampaikan pekabaran itu pada kehidupan dan tabiat mereka. Dan kita bekerja di sana selama satu minggu. . . . Satu minggu telah berlalu sebelum sempat istirahat, dan kuasa Allah, sama seperti gelombang pasang, bergulung ke arah jemaat itu. Saya berkata kepadamu, demikian itu adalah untuk membuat orang-orang terbebas; itu akan mengarahkan mereka untuk memandang kepada Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.”

(3SM 159-161)

 

[RH] Tentang “Pembenaran oleh Iman”. (Bagian 2)

0

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: ‘Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan,’ aku akan menjawab dia: ‘Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku”’ (Yakobus 2:17-18).

[AkhirZaman.org] [Sehubungan dengan Rapat General Conferense 1888—red]. Ellen White melaporkan dalam suatu surat yang ditulis pada hari penutupan sesi itu, suatu surat yang muncul dalam bagian ini, “Keberanian saya dan iman saya sudah menjadi baik,” dari tidak bertahan terhadap “tarikan perang yang hampir tidak bisa dipahami” yang mereka telah langsungkan, dan ia mengungkapkan keyakinan itu, selagi ia melihatnya pada cakupan penutupan, bahwa“pertemuan itu akan menghasilkan kebaikan yang besar’ (Letter 82, 1888). Beberapa pekan kemudian ia menulis pernyataannya dengan memandang kembali pertemuan GC di Minneapolis itu.

Dalam beberapa pekan dan bulan setelah sesi itu suatu kumparan pertentangan yang keras berkembang di Battle Creek, di pusat pelayanan gereja dan di tiga tempat lembaganya. Ellen White seringkali tidak hadir di Battle Creek, karena pergi ke ladang misi untuk membawa pekabaran. Pada saat-saat itu ia bekerja dengan Saudara Jones dan Waggoner selagi ketiga mereka terlibat dalam menyampaikan kebenaran-kebenaran berharga tentang injil. la tampil memimpin suatu pertemuan para pendeta kita yang penting dan sukses di bulan Januari 1889, di Selatan Lancaster, di mana ada banyak orang yang “sangat diberkati.”

Salinan-salinan dokumen Ellen G. White membawakan suatu amanat yang kuat perihal prinsip-prinsip keselamatan dasar oleh iman sebagaimana yang disampaikan di Ottawa, Kansas, pada pertemuan perkemahan, tanggal 11 Mei 1889. Hal ini dan tanggapan laporannya muncul dalam buku Faith and Works (iman dan Tindakan) tulisan Ellen G. White, hlm. 63-84.

(3SM 159,160)

 

[RH] Tentang “Pembenaran oleh Iman” (Bagian 1)

0

 “Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena me/akukan hukum Taurat, tetapl hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat’ ” (Galatia 2:16).

[AkhirZaman.org] (Lanjutan pernyataan yang dibuat oleh Ellen White setelah penutupan Rapat General Conference tahun 1888—red.). Bahkan sebelum para delegasi berkumpul di Minneapolis telah ada pertikaian tentang topik-topik teologia selama bertahun-tahun. Ada juga terbentuk di hati beberapa orang suatu sikap menentang dan penolakan terhadap pekabaran-pekabaran Ellen White tentang amaran dan kritikan. la pertama-tama memperhatikan sikap yang aneh dan bermusuhan yang ditunjukkan kepadanya oleh beberapa pendeta yang memimpin organisasi.

Selagi E. J. Waggoner memimpin penyelidikan tentang hukum pada Kitab Galatia dan keselamatan oleh iman, maka roh perdebatan mendominasi beberapa orang dalam diskusi itu. Hal ini sangat menyusahkan Ellen White. Meskipun ia tidak setuju bersama Ketua Waggoner tentang hal-hal yang baik seputar presentasi akan hukum Galatia, hatinya dipenuhi dengan perkataan-perkataan yang jelas tentang prinsip-prinsip pembenaran oleh iman, dan pembenaran yang didapatkan melalui beriman kepada Kristus. la berbicara dua puluh kali dalam rapat Minneapolis itu, dan secara khusus dalam pertemuan-pertemuan para pendeta di pagi hari ia memintakan suatu penyelidikan Kitab Suci dengan pikiran yang terbuka. la sendiri tidak berbicara tentang topik pembenaran oleh iman.

Beragam reaksi terhadap penekanan akan kebenaran vital ini. Pada sesi General Conference tahun 1893, A. T. Jones, yang berbicara tentang penerimaan kebenaran yang dibuat di Minneapolis, melaporkan: “Saya tahu bahwa beberapa orang di sana telah menerimanya; yang lainnya menolak sepenuhnya. Kamu tahu hal yang sama. Yang lain berupaya untuk mempertahankan hingga sejak pertengahan sesi, dan menjadikannya suatu jalan yang baik.”—GC Bulletin, 1893, hlm. 185.

Diskusi-diskusi itu menjadi memanas. Beberapa orang, yang takut bahwa penekanan yang baru akan melemahkan posisi gereja yang tegas terhadap hukum Allah, secara khusus tentang kebenaran Sabat, secara kuat menolak pekabaran pembenaran oleh iman itu. Tidak ada tindakan-tindakan konferens [organisasi gereja kita—red.] yang diterapkan pada hal-hal ini atau yang lainnya yang membawa kemajuan maju dalam penyelidikan Kitab Suci.

(3 SM 158, 159)

 

[RH] Pertemuan untuk Persatuan dan Kemajuan

0

“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1 Korintus 1:10).

[AkhirZaman.org] (Lanjutan pernyataan yang dibuat oleh Ellen White setelah penutupan Rapat GC tahun 1888—red.). “lni sudah menjadi suatu konferensi yang menarik, dan meskipun tidak disertai dengan kedamaian sepenuhnya dan keharmonisan yang kadang-kadang sudah dinyatakan, barangkali ini adalah pertemuan yang paling menguntungkan dari pertemuan-pertemuan yang pernah diselenggarakan, karena banyak prinsip penting telah dijadikan sebagai yang utama, dan tiba pada beberapa kesimpulan, yang merupakan suatu nilai yang besar, selagi mereka mempengaruhi pekerjaan kita di masa depan. Banyak yang membuat penerapan yang berbasis pada pertemuan ini lalu bertekad untuk mempeiajari Kitab Suci tidak seperti yang sebelumnya, dan hal ini akan muncul dalam khotbah-khotbah yang lebih jelas.”

“Selagi kamu membaca Buletin itu tanpa keraguan, banyak langkah maju yang sudah dibuat untuk misi-misi luar negeri kita, juga beberapa pergerakan yang baik bagi kemajuan pekerjaan di Selatan.”-—W. C. White, surat kepadar Smith Sharp, ditulis dari Minneapolis, Minnesota, 2 Nov. 1888. 

Akan diobservasi bahwa bersama dengan laporan kemajuan ini, Saudara [Ketua] White membuat sebutan ini sebagai “damai dan keharmonisan yang kadang-kadang dimanifestasikan” dalam sesi-sesi GC kita. Dalam hal ini ia bermaksud mengarahkan kepada diskusi-diskusi teologi yang membuat pertemuan 1888 berbeda dari tiap pertemuan GC yang lain dalam sejarah GMAHK.

Diskusi-diskusi itu dimulaikan pada pertemuan kependetaan satu minggu lamanya, ketika, menurut agenda, topik-topik seperti “Sepuluh Kerajaan, Keilahian Kristus, Kesembuhan Luka yang Mematikan itu, dan Pembenaran oleh iman” akan dipertimbangkan. Diskusi tentang sepuluh kerajaan itu menjadi lebih mengecewakan karena menghabiskan banyak waktu. Beberapa topik yang dijadwalkan menjadi padat. Mendekati akhir pertemuan itu Ketua E. J. Waggoner, editor Signs of the Times, memulai suatu rangkaian penyelidikan, perihal hukum pada Kitab Galatia, yang muncul dalam presentasinya tentang iman orang Kristen dan pembenaran Kristus. Hal-hal ini berlanjut sampai pekan pertama sesi GC itu.

Rangkaian penyelidikan inilah, yang secara khusus menyentuh pelajaran yang rumit tentang hukum pada Kitab Galatia, yang memercikkan pertentangan yang muncul. Tidak ada dibuat catatan resmi tentang diskusi itu, tetapi hanya catatan-catatan sketsa dari satu atau dua delegasi, catatan-catatan Ellen White, dan pengumpulan kembali pendapat-pendapat dari banyak orang yang hadir yang menyatakan kepahitan penentangan itu dan efek-efek berbahaya terhadap sikap negatif dari beberapa pemimpin gereja yang terkemuka.

(3SM 157, 158)

 

Menyingkap Alkitab

0

[AkhirZaman.org] Brent Seales tidak dapat mempercayai apa yang ia lihat. Ia mulai tertawa bahagia sambil menatap layar komputernya. Saat itu adalah momen yang telah ia tunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Seorang professor dari The University of Kentucky tengah membaca sebuah gulungan yang hampir hangus, berisikan kitab Imamat 1:1-9 dan Imamat 2:1-11. Para arkeolog menemukan tulisan ini pada tahun 1970-an di Sinagogue Ein Gedi, sebuah kota Ibrani kuno yang hangus terbakar pada tahun 600 Masehi.

Pada waktu gulungan tersebut ditemukan, para peneliti berpikir bahwa tidak akan ada seorangpun yang dapat membacanya. Tetapi teknologi terbaru dalam pencitraan non-invasif dan perangkat lunak mengijinkan sebuah tim internasional yang terdiri dari para ahli untuk secara virtual “menyingkap” kelima lapisan kulit binatang yang telah rusak, namun masih dapat dibaca itu.

Seales membutuhkan bertahun-tahun untuk mencapai momen ini. Ia memulai pekerjaannya dengan sebuah naskah yang telah hangus yang ditemukan di Herculaneum, sebuah kota yang terkubur pada tahun 79 Masehi oleh letusan gunung Vesuvius. The Israel Antiquities Authority mendengar akan hal ini dan memindai naskah tersebut dengan CT scanner micro tiga dimensi dan mengirimkan hasilnya ke Kentucky. Mengungkap sebuah naskah yang telah terbakar, hancur, dan tercampur baur merupakan suatu hal yang kompleks.

Para sarjana Yahudi menemukan bahwa teks tersebut identik dengan Teks Masoretik Yahudi yang digunakan sekarang. Beberapa orang percaya bahwa naskah tersebut telah ada dari abad ke-2, yang membuat nya sebagai Torah Yahudi tertua kedua setelah Gulungan Laut Mati. Dan ke 18 baris yang ada tidak berubah sama sekali selama sedikitnya 1700 tahun.

Tangan Tuhan telah menjaga firman-Nya selama berabad-abad, melindunginya dari transmisi kitab injil melalui ahli-ahli taurat yang dengan cermat menyalin dengan tangan tulisan para nabi, penulis kitab suci, dan para rasul. Perbedaan kecil pada tulisan-tulisan tersebut tidak sebanding dengan kebenaran mutlak yang bercahaya dari dalam alkitab.

Lebih ajaib daripada penyingkapan sebuah naskah kuno yang telah hangus adalah transformasi yang terjadi pada hati manusia ketika membuka alkitab, membaca firman Tuhan, dan menanggapi panggilan Roh Kudus. Integritas/ketetapan teks alkitab selama berabad-abad memang merupakan suatu hal yang menakjubkan, tetapi yang lebih luar biasa adalah kemampuan alkitab untuk mengubah kehidupan menjadi serupa dengan gambar Kristus. Tidak dibutuhkan CT scanner micro tiga dimensi untuk melihat perbedaannya. Kapankah terakhir kali Anda menyingkap firman Tuhan?

 

amazingfacts.id

 

 

[RH] “Bukalah Bagimu Tanah Baru …”

0

“Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai la datang dan menghujani kamu dengan keadilan” (Hosea 10:12).

[AkhirZaman.org] [Bagian ini tentang pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh Ellen White yang dipersiapkan beberapa pekan setelah penutupan Rapat GC tahun 1888 —red.]. Ellen White melihat kembali pada peristiwa-peristiwa itu dan menjelaskan apa yang terjadi.

Pertemuan di Minneapolis muncul ke dalam cara pandang yang lebih baik sementara bulan-bulan berlalu, dan pernyataan Ellen White adalah yang paling menerangi dan berarti. Suatu pengulangan singkat terhadap latar belakang sejarah dimunculkan.

Pertemuan GC di Minneapolis merupakan hal yang dapat diperhatikan bagi penyelidikan-penyelidikan dan diskusi-diskusi Kitab Suci tentang hukum dalam Kitab Galatia, dan perihal pembenaran Kristus yang diterima oleh iman.

Sesi ini, yang dihadiri oleh sembilan puluh satu delegasi, telah diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober sampai 4 November [1888] di Minneapolis, Minnesota, di gereja kita yang baru dibangun. Sebagaimana lazimnya, sejumlah umat MAHK yang bukan merupakan utusan hadir pula. Sesi ini dipimpin oleh suatu institut kependetaan dari GMAHK, yang mengadakan pertemuan mulai tanggal 10 Oktober sampai 16 Oktober [1888]. Penyelidikan-penyelidikan Kitab Suci yang dimulaikan di institut itu dalam beberapa kasus dilanjutkan ke dalam sesi General Conference, yaitu pada jam penyelidikan Kltab Suci.

Ellen White hadir dan berpartisipasi baik dalam institut itu dan sesi sembilan belas hari itu. Sesi itu sendiri agak rutin, tetapi konstruktif. Laporan-laporan diterima dan pertemuan-pertemuan dari beragam asosiasi, seperti Sekolah Sabat, Kesehatan dan Pertarakan, serta Traktat dan Misionari, telah diselenggarakan. Wilayah-wilayah kerja dibagikan kepada para pendeta, rencana-rencana dibentangkan bagi kemajuan pekerjaan itu, para petugas dipilih, dan komite-komite ditunjuk.

Suatu pengulangan kembali dibuat berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai dan pendapat-pendapat yang datang dari pena W. C. White, yang, dua hari sebelumnya menutup pertemuan itu, dan menulis kepada seorang rekan pendeta yang bekerja di negara-negara selatan. “Kita sementara dekat dengan penutupan pertemuan GC, dan dalam beberapa hari para delegasi akan disébar ke ladang-ladang misi mereka, dan tahun kerja berikutnya dimulaikan.”  

(3SM 156,157)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?