Friday, July 4, 2025
Google search engine
Home Blog Page 321

[RH] Rahasia Keilahian bagi Henokh

0

“Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima, tahun. Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah”(Kejadian 5:22-24).

[AkhirZaman.org] Standar untuk mengukur tabiat ialah hukum kerajaan. Hukum adalah pengamat dosa. Dengan hukum dosa diketahui. Tetapi orang berdosa itu terus-menerus ditarik kepada Yesus oleh penyataan kasih-Nya yang ajaib dimana la merendahkan diri-Nya untuk mati dengan kematian memalukan di atas salib. Alangkah indah pelajaran ini! Malaikat-malaikat menunggu-nunggu, merindukan dengan sungguh-sungguh, untuk memandang kepada rahasia yang ajaib itu. ltu adalah suatu pelajaran yang dapat membebani kecerdasan manusia yang tertinggi, sehingga manusia, yang jatuh, yang ditipu oleh Satan, yang berpihak pada Setan dalam persoalan itu, dapat disesuaikan dengan citra Anak Allah yang kekal. Supaya manusia dapat sama seperti Dia, bahwa, karena kebenaran Kristus yang diberikan kepada manusia, Allah akan mengasihi manusia yang telah jatuh tetapi ditebus bahkan sebagaimana Ia mengasihi Anak-Nya. Pahamilah hal itu dengan nubuatan-nubuatan yang hidup.

lnilah rahasia Keallahan. Gambaran ini adalah tentang nilai tertinggi yang harus ditempatkan dalam setiap ceramah, harus digantungkan dalam aula ingatan, harus diucapkan oleh bibir manusia, harus ditelusuri oleh makhluk manusia yang telah mengenyam dan mengetahui bahwa Tuhan itu baik, harus direnungkan, menjadi landasan kerja setiap ceramah. Selama ini teori-teori kering yang tersaji padahal jiwa-jiwa yang indah lapar akan roti hidup itu. Bukan khotbah yang seperti ini dituntut atau yang Allah di surga akan terima, jikalau itu adalah tanpa Kristus. Gambaran llahi Kristus harus dipelihara di hadapan orang banyak. la adalah Malaikat yang berdiri pada matahari di langit. la tidak memantulkan bayangan. Berpakaian dengan sifat-sifat Keallahan, terbungkus dengan kemuliaan Keallahan, dan dengan kesamaan seperti Allah yang kekal, la harus ditinggikan di hadapan manusia. Bilamana ini dipelihara di hadapan orang banyak, maka jasa makhluk ciptaan tenggelam menjadi tidak berani. Makin lama mata memandang kepada-Nya, makin lama kehidupan-Nya, pelajaran-Nya, kesempurnaan tabiat-Nya dipelajari, semakin dirasakannya dosa itu.

Dengan memandang, manusia akan dapat mengagumi dan makin tertarik kepada-Nya, makin terpikat, dan semakin rindu menjadi seperti Yesus sampai ia berpadu dengan citra-Nya dan memiliki pikiran Kristus. Sama seperti Henokh, ia berjalan dengan Allah. Pikirannya penuh dengan pikiran Yesus. la adalah Sahabatnya yang terbaik.

(3SM 169,170)

 

[RH] Pembenaran dan Kebenaran Kristus Dipaparkan

0

Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus. “. . . Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya” (Wahyu 14:12, 14).

[AkhirZaman.org] [Saudara] Ketua E. J. Waggoner mempunyai kesempatan yang dikaruniakan kepadanya untuk membicarakan dengan jelas dan memaparkan pandangan-pandangannya mengenai pembenaran oleh iman dan kebenaran Kristus sehubungan dengan hukum. lni bukanlah terang baru, melainkan itu adalah terang lama yang ditempatkan di mana itu seharusnya di dalam pekabaran malaikat yang ketiga. . . . Apakah penekanan pekabaran tersebut? Yohanes melihat suatu umat. la mengatakan, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus” (Wahyu 14:12). Umat itu dilihat Yohanes sebelum ia melihat Anak Manusia “dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya, dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya“ (ayat 14).

lman kepada Yesus telah dipandang remeh dan diperlakukan dengan cara yang lalai dan acuh tak acuh. itu tidak menempati posisi yang mencolok sebagaimana itu dinyatakan kepada Yohanes. lman dalam Kristus sebagai satu-satunya pengharapan orang berdosa sebagian besar telah ditinggalkan, bukan hanya pada ceramah-ceramah yang diberikan melainkan juga pada pengalaman keagamaan banyak orang yang mengaku percaya akan pekabaran malaikat ketiga.

Pada pertemuan ini saya membawakan kesaksian bahwa terang yang paling indah telah memancar dari Kitab Suci dalam penyajian pokok pembicaraan besar tentang kebenaran Kristus yang dikaitkan dengan hukum, yang harus terus-menerus ditempatkan di hadapan orang berdosa sebagai satu-satunya pengharapan keselamatan. lni bukanlah terang baru bagi saya, karena itu telah datang kepada saya dari kuasa yang tebih tinggi selama empat puluh empat tahun terakhir, dan saya telah menyampaikannya kepada umat kita dengan pena dan suara pada kesaksian-kesaksian Roh-Nya. Tetapi sedikit sekali yang menyambut kecuali dengan terpaksa kepada kesaksian-kesaksian yang dibawakan mengenai pokok pembicaraan ini. Semuanya terlampau sedikit yang dibicarakan dan ditulis mengenai persoalan besar ini. Ceramah-ceramah beberapa orang mungkin disajikan dengan benar sama seperti persembahan Kain—tanpa Kristus.

(3SM 168, 169)

 

TUJUAN KEPAUSAN (Bagian 2)

0

[AkhirZaman.org] Gereja Roma sekarang ini menampilkan wajah yang menyenangkan kepada dunia, menutupi catatan kekejamannya yang mengerikan dengan berbagai permohonan maaf. Ia telah menutupi dirinya dengan jubah yang menyerupai Kristus, tetapi ia sendiri tidak berubah. Segala prinsip kepausan yang ada pada zaman-zaman dulu ada sekarang ini. Doktrin-doktrin yang dibuat pada zaman yang paling gelap masih tetap dipertahankan. Biarlah jangan seorangpun menipu dirinya sendiri. Kepausan yang akan dihormati oleh Protestan sekarang ini adalah sama dengan yang memerintah dunia pada zaman Pembaharuan, pada waktu mana hamba-hamab Allah berdiri mempertaruhkan nyawa mereka, untuk menelanjangi kejahatan kepausan. Kepausan memiliki keangkuhan dan kesombongan yang berkuasa atas raja-raja dan pangeran-pangeran, dan mengatakan mempunyai hak-hak istimewa dari Allah. Rohnya tidak kurang kejamnya dan kesewenang-wenangannya sekarang dibandingkan dengan waktu ia menindas kebebasan umat manusia, dan membantai orang-orang kudus Yang Mahatinggi.

Kepausan adalah apa yang dinyatakan oleh nubuatan yang menjadi kemurtadan pada akhir zaman. (2 Tes. 2:3,4). Adalah menjadi bagian dari kebijakannya untuk memakai tabiat yang membantu mencapai tujuannya, tetapi di balik penampilannya yang berubah-ubah bagaikan bunglon itu, ia menyembunyikan bisa ular yang tidak berubah-ubah. “Iman janganlah dipelihara bersama para bida’ah atau orang-orang yang dicurigai memiliki aliran sesat.” — Llenfant, “History of the Council of Constance,” Vol. I, p. 516 (ed. 1728), katanya. Haruskah kekuasaan ini, yang catatannya selama seribu tahun telah dituliskan dengan darah orang-orang kudus, diakui sebagai bagian dari gereja Kristus?

Bukan tanpa alasan bahwa pernyataan telah diketengahkan di negara-negara Protestan, yang mengatakan bahwa ajaran Katolik tidak berbeda jauh dari ajaran Protestan, dibandingkan dengan zaman dulu. Telah terjadi suatu perubahan, tetapi perubahan itu tidak terjadi pada kepausan. Memang benar, ajaran Katolik sekarang banyak menyerupai ajaran Protestan yang ada sekarang, oleh karena ajaran Protestan telah mengalami degenerasi yang besar sejak zaman para Pembaharu.

Sementara gereja-gereja Protestan berusaha agar diterima dan disukai dunia, kebaikan hati palsu telah membutakan mata mereka. Mereka melihat bahwa adalah benar mempercayai kebaikan dari segala kejahatan, dan sebagai akibatnya, pada akhirnya mereka mempercayai kejahatahn dari segala kebaikan. Sebagai gantinya berdiri mempertahankan iman yang pada suatu saat diberikan kepada orang-orang kudus, sekarang mereka, seperti sebelumnya, memohon maaf kepada Roma atas pendapat yang tidak baik mengenai dia, dan memohon keampunan atas kefanatikannya.

Sebagian besar orang-orang, bahkan termasuk mereka yang tidak menyukai Romanisme, tidak begitu menyadari bahaya yang timbul dari kekuasaan dan pengaruh kepausan itu. Banyak yang berpendapat bahwa kegelapan intelektual dan moral yang merajalela pada Abad Pertengahan memudahkan penyebaran dogma-dogmanya, ketakhyulannya dan penindasannya. Dan pemikiran dan kecerdasan yang lebih meningkat pada zaman modern, penyebaran pengetahuan secara umum, dan meningkatnya kebebasan dalam hal-hal agama, akan mencegah timbulnya kembali sikap tidak toleran dan kelaliman. Pendapat yang mengatakan keadaan seperti itu akan timbul pada zaman modern ini adalah suatu perkara yang lucu. Benar bahwa terang besar pemikiran dan kecerdasan, moral dan kegamaan sedang bersinar ke atas generasi ini. Dalam halaman-halaman terbuka firman Allah yang suci, terang dari Surga telah dipancarkan ke dunia ini. Tetapi harus diingat, bahwa semakin besar terang yang dikaruniakan, semakin besar kegelapan pada mereka yang memutarbalikkan dan menolak terang itu.

Pelajaran Alkitab yang disertai doa akan menunjukkan kepada Protestan tabiat sejati kepausan, dan akan mengakibatkan mereka tidak menyukainya dan menjauhkan diri daripadanya. Tetapi banyak yang merasa begitu bijak dalam keangkuhan mereka sehingga mereka merasa tidak perlu mencari Allah dalam kerendahan hati, yang dapat menuntun mereka kepada kebenaran. Walaupun mereka berbangga dalam pengetahuan, mereka sebenarnya bodoh dalam Alkitab dan kuasa Allah. Mereka pasti mempunyai cara untuk mendiamkan hati nurani mereka, dan mereka mencari yang kurang rohani dan merendahkan. Apa yang mereka inginkan adalah metode untuk melupakan Allah yang akan melampaui metode mengingat-Nya. Kepausan dapat menyesuaikan diri untuk menghadapi semua ini. Kepausan dipersiapkan bagi dua kelompok umat manusia, yang mencakup hampir seluruh dunia — mereka yang akan diselamatkan oleh jasa-jasa perbuatan mereka sendiri, dan mereka yang akan diselamatkan di dalam dosa-dosanya sendiri. Inilah rahasia kuasanya.

Telah ditunjukkan bahwa suatu masa kegelapan intelektual adalah masa yang menguntungkan demi suksesnya kepausan. Masih akan ditunjukkan bahwa suatu masa terang intelektualpun sama menguntungkan kesuksesannya. Pada zaman yang lampau bilamana orang-orang tanpa firman Allah, dan tanpa pengetahuan kebenaran, mata mereka ditutupi, dan ribuan orang terjerat, tidak dapat melihat jerat yang ditebarkan di kaki mereka. Pada genersai ini banyak orang yang matanya menjadi silau oleh gemerlapnya spekulasi manusia, “yang secara salah dikatakan ilmu pengetahuan.” Mereka tidak mengetahui jaring itu, dan berjalan masuk ke dalamnya seolah-olah matanya ditutupi dengan kain. Allah merencanakan bahwa kuasa intelektual manusia itu dipertahankan sebagai suatu karunia dari Penciptanya, dan harus digunakan untuk melayani kebenaran dan keadilan. Tetapi bilamana kesombongan dan ambisi menguasai, dan manusia meninggikan teori mereka sendiri di atas firman Allah, maka intelektual manusia dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar daripada kebodohan. Demikianlah ilmu pengetahuan palsu zaman ini, yang merusakkan kepercayaan kepada Alkitab, akan membuktikan kesuksesannya dalam menyediakan jalan untuk menerima kepausan, dengan bentuk-bentuknya yang menyenangkan, sebagaimana dengan menahan pengetahuan membuka jalan kepada keagunagnnya pada Zaman Kegelapan.

Dalam pergerakan-pergerakan yang sekarang berlangsung di Amerika Serikat untuk memperoleh dukungan pemerintah kepada institusi-institusi dan tradisi gereja, Protestan mengikuti jejak para pengikut kepausan. Bahkan, lebih dari itu, mereka membuka pintu kepada kepausan untuk mendapatkan kembali dalam Protestan Amerika supremasi yang telah hilang di Dunia Lama (Eropa). Dan apa yang paling penting dalam gerakan ini ialah kenyataan bahwa tujuan utama yang terkandung di dalamnya ialah pemaksaan pemeliharaan hari Minggu — suatu kebiasaan yang bermulai dari Roma, dan yang dikatakannya sebagai tanda kekuasaannya. Adalah roh kepausan, — roh menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dunia, meninggikan tradisi manusia di atas perintah-perintah Allah — yang menembusi gereja-gereja Protestan, dan menuntun mereka terus melakukan pekerjaan yang sama, yaitu meninggikan hari Minggu, yang telah dilakukan oleh kepausan sebelum mereka.

Jikalau pembaca mau mengerti agen-agen yang akan digunakan dalam pertarungan yang akan segera datang, maka pembaca harus menelusuri catatan mengenai sarana-sarana yang digunakan Roma untuk tujuan yang sama pada zaman lampau. Jikalau hendak mengetahui bagaimana para pengikut kepausan dan Protestan yang bersatu itu memperlakukan mereka yang menolak dogma-dogma mereka, perhatikanlah roh yang ditunjukkan oleh Roma terhadap hari Sabat dan para pendukungnya.
Titah kerajaan, konsili-konsili umum dan pertauran-peraturan gereja yang didukung oleh kekuasaan sekular atau pemerintah, adalah langkah-langkah oleh mana perayaan-perayaan kekafiran mendapat tempatnya yang terhormat di dunia Kristen. Undang-undang pertama yang memaksakan pemeliharaan hari Minggu adalah undang-undang yang diberlakukan oleh Constantine (AD. 321, Lihat lampiran). Perintah ini mengharuskan penduduk kota beristirahat pada “hari matahari yang dihormati,” tetapi mengizinkan penduduk desa meneruskan pekerjaan bertani mereka. Walaupun perintah itu sebenarnya adalah suatu undang-undang kekafiran, namun telah dipaksakan oleh kaisar setelah ia menerima Kekristenan secara nominal.
Perintah raja itu tidak terbukti sebagai pengganti kekuasaan ialahi, oleh karena itu Eusebius, seorang uskup yang mengupayakan perkenan para pangeran, dan yang menjadi teman khusus dan penyanjung Constantine, mengajukan pernyataan bahwa Kristus telah memindahkan Sabat ke hari Minggu. Tidak satupun kesaksian Alkitab yang membuktikan dukungan kepada doktrin yang baru ini. Eusebius sendiri secara tidak sadar mengakui kepalsuannya, dan menunjuk kepada mereka-mereka yang mengadakan perubahan itu. “Segala sesuatu,” katanya, “apa sajapun yang menjadi kewajiban yang dilakukan pada hari Sabat, semua ini telah kami pindahkan ke hari Tuhan.” — Cox, R., “Sabbath Laws and Sabbath Duties,” p. 538 (ed. 1853). Tetapi argumentasi mengenai hari Minggu ini, meskipun tidak berdasar, memberikan semangat kepada orang-orang untuk menginjak-injak Sabat Tuhan. Semua yang mau dihormati oleh dunia menerima perayaan populer ini.

ppe di dpn umt CopySementara kepausan menjadi semakin kokoh, usaha pemujaan hari Minggu diteruskan. Untuk sementara orang-orang bekerja di pertanian bilamana mereka tidak pergi ke gereja, dan hari yang ketujuh masih dianggap sebagai hari Sabat. Tetapi perubahan terus terjadi. Mereka yang menduduki jabatan suci dilarang memberikan pertimbangan dalam setiap pertikaian sipil mengenai hari Minggu. Segera sesudah itu, semua orang, dari berbagai lapisan masyarakat, diperintahkan untuk berhenti dari pekerjaan biasa, dengan ancaman denda bagi orang bebas, dan cambukan bagi para budak. Kemudian orang-orang kaya harus dihukum dengan menyita setengah dari harta mereka; dan akhirnya, bila mereka masih keras kepala mereka harus dijadikan budak. Golongan masyarakat yang lebih rendah harus dibuang atau diusir selama-lamanya.

Mujizat-nujizat juga terjadi. Salah satu keajaiban yang dilaporkan, ialah seorang petani yang hendak membajak ladangnya pada hari Minggu, membersihkan bajaknya dengan besi, besi itu tertancap dalam pada tangannya, dan untuk selama dua tahun ia membawa-bawa besi itu kemanapun ia pergi dengan “rasa sakit dan rasa malu yang luar biasa.” — West, Francis, “Historical and Practical Discourse of the Lord’s Day,” p. 174.

Kemudian paus memberi petunjuk agar imam paroki menasihati para pelanggar hari Minggu, dan mengajak mereka pergi ke gereja untuk mengucapkan sendiri doa-doanya, kalau tidak, mereka akan mendatangkan sendiri malapetaka besar bagi mereka sendiri dan tetangga-tetangganya. Suatu majelis gereja mengetengahkan suatu argumentasi, oleh karena telah digunakan secara meluas, bahkan oleh Protestan sendiri, dan oleh karena orang-orang yang bekerja pada hari Minggu telah disambar petir, maka hari Minggu itu adalah Sabat. “Sudah jelas,” kata para pejabat tinggi gereja, “betapa Allah tidak senang oleh karena mereka melalaikan hari ini.” Kemudian suatu himbauan dibuat agar para imam dan para pendeta, raja-raja dan para pangeran dan semua orang-orang yang setia, agar “mengerahkan seluruh usaha dan perhatiannya untuk mengembalikan hari itu kepada kehormatannya, dan demi kepentingan Kekristenan, lebih sungguh-sungguh memelihara hari itu pada hari-hari yang akan datang.” — Morer, Tho., “Discourse in Six Dialogues on the Name, Notion, and Observation of the Lord’s Day,” p. 271 (ed.1701).

Ketika dekrit majelis-majelis terbukti tidak memadai, penguasa-penguasa sekular diminta untuk mengeluarkan suatu perintah yang akan menimbulkan ketakutan kepada orang banyak, dan memaksa mereka untuk berhenti bekerja pada hari Minggu. Pada suatu sinode (rapat dewan gereja) yang diadakan di Roma, semua keputusan-keputusan yang sebelumnya dikuatkan kembali dengan penekanan yang lebih besar dan lebih sungguh-sungguh. Keputusan-keputusan itu juga dimasukkan dalam undang-undang gereja, dan dikuatkuasakan oleh penguasa-penguasa sipil hampir di seluruh dunia Kristen. — Lihat Heylin, “History of the Sabbath,” Part.II, ch.5,sec.7.

Tetapi, tidak adanya otoritas Alkitab mengenai pemeliharaan hari Minggu telah mendatangkan malu yang tidak sedikit. Orang-orang mempertanyakan kewenangan guru-guru mereka untuk mengesampingkan pernyataan tegas Yehovah, “Tetapi hari yang ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu,” untuk menghormati hari matahari. Untuk memenuhi kekurangan kesaksian Alkitab, maka tindakan-tindakan layak yang lain diperlukan. Seorang penyokong hari Minggu yang bersemangat, yang pada hampir penutupan abad keduabelas mengunjungi gereja-=gereja Inggeris, telah ditentang oleh saksi-saksi kebenaran yang setia. Dan begitu gagalnya usahanya sehingga ia meninggalkan negeri itu untuk sesaat lamanya, dan mencari sesuatu cara dan sarana untuk memperkuat ajaran-ajarannya. Pada waktu ia pulang, kekurangan itu sudah dapat dipenuhi, dan dalam pekerjaan-pekerjaannya sesudah itu ia memperoleh sukses besar. Ia membawa bersamanya suatu gulungan yang dikatakan berasal dari Allah, yang berisi perintah-perintah yang diperlukan bagi pemeliharaan hari Munggu, dengan ancaman-ancaman yang mengerikan untuk menakut-nakuti orang-orang yang tidak mau menurut. Dokumen berharga ini — sebagaimana palsunya lembaga yang didukungnya — dikatakan telah jatuh dari langit dan telah ditemukan di Yerusalem, di atas mezbah St. Simeon di Golgota. Tetapi sebenarnya istana kepausan di Romalah sumber asal benda itu. Penipuan dan pemalsuan untuk memajukan kekuasaan dan kemakmuran gereja pada segala zaman dianggap sah oleh hirarki kepausan.

Gulungan itu melarang orang bekerja mulai dari jam yang kesembilan, pukul tiga pada hari Sabtu sore sampai matahari terbit pada hari Senin, dan dikatakan bahwa otoritasnya dikukuhkan oleh banyak mujizat. Dilaporkan, bahwa orang-orang yang bekerja melebihi jam yang ditentukan akan menderita kelumpuhan. Seorang penggiling yang mencoba menggiling jagungnya, bukan melihat tepung jagung, tetapi darah yang mengalir deras keluar, dan roda gilingan berhenti walaupun air yang memutar roda gilingan itu mengalir dengan derasnya. Seorang wanita menaruh adonan kue ke dalam oven, menemukan adonan itu tetap mentah waktu dikeluarkan, walaupun oven itu sangat panas. Yang lain yang menyediakan adonan kue untuk dibakar pada pukul sembilan, tetapi memutuskan untuk menunda sampai hari Senin, menemukan besoknya bahwa roti itu telah jadi dibakar oleh kuasa ilahi. Seseorang yang membakar roti sesudah pukul sembilan hari Sabtu mendapat, pada waktu memecahkan roti itu besok paginya, darah mengucur dari dalam roti itu. Dengan kemustahilan dan ketakhyulan yang dibuat-buat seperti itu para pendukung hari Minggu berusaha membuat kesuciannya — Lihat Roger de Hoveden, “Annals,” Vol. II, pp. 528-530 (bohn ed.).

Di Skotlandia, sebagaimana juga di Inggeris, penghormatan yang lebih besar kepada hari Minggu diperoleh dengan menggabungkan kepadanya sebagian hari Sabat kuno. Tetapi waktu yang diperlukan untuk menyucikannya berbeda-beda. Suatu surat perintah dari raja Skotlandia mengatakan bahwa “hari Sabtu mulai dari pukul dua belas tengah hari harus dianggap suci,” dan bahwa tak seorangpun mulai dari waktu itu sampai Senin pagi tidak boleh terlibat dalam sesuatu usaha duniawi. — Morer, “Dialogues on the Lord’s Day,” pp. 290-291.

Tetapi walaupun semua usaha dilakukan untuk menetapkan kesucian hari Minggu, para pengikut kepausan sendiri secara umum mengakui otoritas ilahi atas Sabat, dan bagaimana manusia menciptakan suatu lembaga yang menggantikannya. Pada abad ke enam belas konsili kepausan dengan jelas mengatakan, “Biarlah seluruh umat Kristen mengingat bahwa hari yang ketujuh disucikan oleh Allah, dan telah diterima dan dipelihara, bukan oleh orang Yahudi saja, tetapi telah semua yang lain-lain berpura-pura menyembah Allah, walaupun kita orang Kristen telah menyembah Sabat mereka kepada hari Tuhan.” — Idem, pp. 281-282. Mereka yang memalsukan hukum ilahi tidak bodoh mengenai sifat pekerjaan mereka. Dengan sengaja mereka menempatkan diri mereka di atas Allah.

Suatu gambaran yang menonjol mengenai kebijakan Romawi terhadap mereka yang tidak setuju dengannya, diberikan di dalam penganiayaan berdarah dan lama orang-orang Waldenses, yang sebagian dari mereka adalah pemelihara Sabat. Yang lain-lain menderita dengan cara yang sama karena kesetiaan mereka kepada hukum yang keempat. Sejarah gereja-gereja di Etiopia dan Abyssinia secara khusus sangat penting. Di tengah-tengah kesuraman Zaman Kegelapan, orang-orang Kristen di Afrika Tengah telah hilang dari pandangan dan dilupakan oleh dunia, dan untuk beberapa abad lamanya mereka menikmati kebebasan di dalam menjalankan kepercayaan mereka. Tetapi akhirnya Roma mengetahui keberadaan mereka, dan kaisar Abyssinia segera tertipu untuk mengakui paus sebagai wakil Kristus. Konsesi-konsesi lainpun menyusul. Dan surat perintahpun dikeluarkan untuk melarang pemeliharaan hari Sabat dengan ancaman hukuman yang paling berat. — Lihat “Church History of Ethiopia,” pp. 311,312. Tetapi kelaliman kepausan segera menjadi kuk yang sangat menyiksa, sehingga orang-orang Abyssinia memutuskan untuk melepaskannya dari leher mereka. Setelah perjuangan berat, para pengikut Roma diusir dari negara mereka, dan kepercayaan mereka yang mula-mula itu dikembalikan. Gereja-gereja bersukacita atas kebebasan mereka, dan mereka tidak pernah lupa pelajaran yang telah mereka pelajari mengenai penipuan, fanatisisme dan kekuasaan sewenang-wenang Roma. Mereka puas tinggal di daerah terpencil di negara mereka, tidak dikenal oleh dunia Kristen yang lain.

Gereja-gereja Afrika memelihara hari Sabat sebagaimana dipelihara oleh gereja-gereja kepausan sebelum kemurtadannya yang sepenuhnya. Sementara mereka memelihara hari yang ketujuh menurut perintah Allah, mereka berhenti bekerja pada hari Minggu sesuai dengan kebiasaan gereja. Setelah memperoleh kekuasaan tertinggi, Roma menginjak-injak hari Sabat Allah untuk meninggikan miliknya sendiri. Tetapi gereja-gereja di Afrika yang tersembunyi hampir selama 1000 tahun, tidak ikut dalam kemurtadan ini. Pada waktu mereka berada di bawah kekuasaan Roma, mereka dipaksa mengesampingkan hari Sabat yang benar dan meninggikan hari Sabat yang palsu. Tetapi segera setelah mereka memperoleh kebebasannya kembali, mereka menuruti hukum yang keempat itu. — (Lihat Lampiran).

Catatan-catatan masa lalu ini dengan jelas mengungkapkan permusuhan Romawi terhadap hari Sabat yang benar dan pembela-pembelanya, dan sarana-sarana yang digunakannya untuk menghormati lembaga yang diciptakannya itu. Firman Allah mengajarkan bahwa adegan atau tindakan-tindakan seperti ini akan terulang kembali pada waktu Katolik Roma dan Protestan bersatu untuk meninggikan hari Minggu.

Nubuatan Wahyu 13 menyatakan bahwa kuasa yang digambarkan oleh binatang yang bertanduk menyerupai anak domba itu akan menyebabkan “seluruh bumi dan semua penghuninya” menyembah kepausan — di sini dilambangkan oleh binatang yang “serupa dengan macan tutul.” Binatang bertanduk dua juga akan menyuruh “mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang;” dan lebih jauh, memerintahkan kepada semua, “kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba” untuk menerima “tanda” binatang itu. (Wah. 13:1-16).

the-beast-from-the-earth CopyTelah ditunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah kuasa yang dilambangkan oleh binatang yang bertanduk menyerupai anak domba itu, dan bahwa nubuatan ini akan digenapi bilamana Amerika Serikat memaksakan pemeliharaan hari Minggu, yang dikatakan Roma sebagai pengakuan khusus atas supremasinya. Tetapi dalam penghormatan kepada kepausan, Amerika Serikat tidak sendirian. Pengaruh Roma di negara-negara yang pernah mengakui kekuasaannya, masih tetap ada. Dan nubuatan meramalkan pemulihan kekuasaannya. “Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya itu seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.” (Wah. 13:3). Penderitaan luka yang membahayakan itu menunjuk kepada kejatuhan kepausan pada tahun 1798. Sesudah ini, kata nabi itu, “luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran lalu mengikut binatang itu.” Rasul Paulus mengatakan dengan jelas bahwa sipendurhaka akan terus ada sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali. (2 Tes. 2:8). Sampai kepada akhir zaman ia akan melakukan penipuannya. Dan pewahyu menyatakan juga mengenai kepausan, “Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan.” Wah. 13:8). Baik di dalam Dunia Lama maupun Dunia Baru, kepausan akan menerima penghormatan oleh karena penghargaan kepada institusi hari Minggu yang sepenuhnya atas otoritas Gereja Romawi.

Selama lebih setengah abad, para pelajar nubuatan di Amerika Serikat telah menyampaikan kesaksian ini kepada dunia. Dalam peristiwa-peristiwa yang sekarang terjadi tampak suatu kemajuan pesat ke arah penggenapan ramalan ini. Di antara guru-guru Protestan terdapat pernyataan yang sama mengenai otoritas ilahi atas pemeliharaan hari Minggu, dan kekurangan bukti-bukti Alkitab yang sama dengan para pemimpin kepausan yang membuat mujizat-mujizat untuk menggantikan perintah Allah. Pernyataan bahwa penghakiman Allah dijatuhkan ke atas manusia oleh karena pelanggaran sabat hari Minggu, akan diulangi; bahkan sudah mulai dilaksanakan. Dan suatu gerakan untuk memaksakan pemeliharaan hari Minggu dengan cepat memperoleh dasar yang kuat.

Sungguh mengagumkan kecerdasan dan kelicikan Gereja Roma. Ia dapat membaca apa yang akan terjadi. Ia menantikan waktu yang tepat, melihat bahwa gereja-gereja Protestan sedang memberinya penghormatan oleh penerimaan mereka akan sabat palsu, dan bahwa mereka telah bersiap-siap untuk memaksakan pemeliharaan sabat palsu itu dengan cara yang sama seperti yang ia lakukan pada masa silam. Mereka yang menolak terang kebenaran masih akan mencari bantuan dari kekuasaan yang mengaku tidak pernah salah untuk meninggikan suatu institusi yang berasal dari padanya. Seberapa cepatnya ia akan datang membantu Protestan dalam pekerjaannya tidak sulit untuk diterka. Siapa yang lebih mengerti daripada para pemimpin kepausan bagaimana caranya untuk menangani mereka yang tidak patuh kepada gereja?

Gereja Katolik Roma, dengan semua cabang-cabangnya di seluruh dunia membentuk suatu organisasi yang besar dan luas, di bawah pengendalian, dan dibentuk untuk melayani kepentingan, uskup kepausan. Jutaan orang yang menerima komuni atau hosti, yang tersebar di setiap negara di seluruh dunia, diinstruksikan untuk tetap setia kepada paus. Apapun kebangsaannya atau pemerintahannya, mereka harus menganggap bahwa otoritas gereja berada di atas semua yang lain. Walaupun mungkin mereka bersumpah setia kepada negara, namun dibelakang ini terletak janji penurutan kepada Roma, yang membebaskan mereka dari setiap perjanjian yang merugikan kepentingan-kepentingannya.

Sejarah memberikan kesaksian mengenai upaya-uapaya yang licik dan terus menerus untuk menyusup ke dalam masalah-masalah bangsa-bangsa, dan setelah mendapatkan tempat berpijak, lalu melanjutkan cita-citanya, biarpun harus membunuh raja-raja dan orang-orang. Pada tahun 1204, Paus Innocent III mengutip dari Petrus II, raja Arragon, sumpah luar biasa ini, “Aku, Petrus, raja orang Arragon, mengaku dan berjanji untuk selalu setia dan patuh kepada tuanku, Paus Innocent, kepada penerus-penerus Katoliknya, dan kepada Gereja Roma, dan dengan setia memelihara kerajaanku dalam ketaatan, mempertahankan iman Katolik, dan menganiaya orang-orang bida’ah.” — Dowling,J., “History of Romanisme,” b. 5, ch. 6, sec. 55. Hal ini selaras dengan pernyataan mengenai kuasa kepausan Roma, bahwa “adalah sah baginya untuk menurunkan atau menggulingkan para kaisar,” dan bahwa, “ia dapat membebaskan bawahannya atau rakyatnya dari kesetiaannya kepada para penguasa yang tidak benar.” — Mosheim, “Ecclesiastical History,” b.3, cent.11, part 2, ch. 2, sec. 9, note 8 (tr. by Murdock). Lihat Lampiran.

Dan hendaklah diingat, adalah suatu kesombongan Roma yang mengatakan bahwa ia tidak pernah salah. Prinsip-prinsip Gregory VII, dan Innocent III masih tetap menjadi prinsip-prinsip Gereja Katolik Roma. Dan seandainya ia mempunyai kekuasaan, ia akan menjalankan prinsip-prinsip itu sekarang sama seperti pada abad-abad yang lampau. Protestan mengetahui hanya sedikit apa yang mereka lakukan, pada waktu mereka memutuskan untuk menerima bantuan Roma dalam usaha meninggikan hari Minggu. Sementara mereka berusaha untuk mencapai maksud mereka, Roma bertujuan untuk menegakkan kembali kekuasaannya untuk memulihkan kembali supremasinya yang hilang. Sekali prinsip ini diterapkan di Amerika Serikat, bahwa gereja boleh mengendalikan kekuasaan negara, bahwa pemeliharaan agama boleh dipaksakan oleh undang-undang negara, tidak lama maka otoritas gereja dan negara akan mendominasi hati nurani, dan kemenangan Roma di negeri ini sudah dipastikan.

Firman Allah telah memberikan amaran mengenai bahaya yang segera akan terjadi. Jika hal ini tidak diindahkan, maka dunia Protestan akan mengetahui apa tujuan Roma yang sebenarnya pada waktu sudah terlambat untuk melepaskan diri dari jeratnya. Secara diam-diam ia sedang bertumbuh dalam kekuasaan. Doktrin-doktrinnya sedang menggunakan pengaruh-pengaruhnya di ruang-ruang legislatif, di gereja-gereja, dan di dalam hati manusia. Ia sedang mendirikan bangunan-bangunannya yang tinggi dan besar, di mana penganiayaan-penganiayaan yang dahulu ,yang sudah terhenti, akan diulangi. Ia menambah kekuataannya secara diam-diam dan tidak mencurigakan, untuk mencapai tujuannya bilamana waktunya sudah tiba untuk bertindak. Semua yang diinginkannya ialah tempat berpijak yang menguntungkan, dan ini sedang diberikan kepadanya. Kita segera akan melihat dan merasakan apa tujuan unsur-unsur Roma itu. Barangsiapa yang percaya dan menuruti firman Allah, akan mengalami celaan dan penganiayaan.

 

-KA

 

[RH] Sungguh-sungguh Menyelidiki Firman Allah

0

“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah 17:11).

[AkhirZaman.org] Kini, Setan telah memiliki suatu majelis tentang bagaimana menahan pena dan suara umat GMAHK supaya bungkam. Sekiranya saja ia dapat melibatkan perhatian mereka dan membelokkan kuasa mereka ke suatu arah untuk melemahkan dan memecah belah mereka maka harapannya akan terkabul. 

Setan telah melakukan pekerjaannya dengan suatu keberhasilan. Ada beraneka ragam perasaan, dan perpecahan. Banyak kecemburuan dan kejahatan yang merebak. Sudah banyak pembicaraan, pengarahan, dan nasihat yang tidak disucikan. Pikiran manusia yang harus mengarahkan hati dan jiwa kepada pekerjaan, justru siap untuk melakukan pukulan-pukulan hebat bagi Allah pada saat ini dan terseret pada perkara-perkara yang sedikit tanggung jawabnya. Oleh sebab gagasan-gagasan beberapa orang nyatanya tidak sesuai dengan gagasan mereka akan setiap doktrin perihal mencakup gagasan dan teori kurang penting yang bukan merupakan pertanyaan penting, maka pertanyaan besar tentang kebebasan beragama, kini mencakup begitu banyak bagi banyak orang merupakan masalah yang sedikit tanggung jawabnya. 

Setan telah memiliki jalannya sendiri; tetapi Tuhan memunculkan manusia dan memberi mereka suatu pekabaran khidmat untuk disampaikan kepada umat-Nya, untuk membangunkan orang-orang perkasa supaya bersiap untuk bertempur, guna hari persiapan Allah. Setan berusaha supaya pekabaran ini tidak berlaku, dan ketika setiap suara dan pena harus dikerahkan kepada pekerjaan, untuk mendiamkan pekerjaan dan kuasa Setan, ada suatu garis perpisahan; ada perbedaan-perbedaan pendapat. lni sama sekali bukanlah jalan Tuhan. 

Pada pertemuan ini pokok pembicaraan tentang hukum dalam buku Galatia dibawa ke hadapan para pekerja. Pokok pembicaraan ini telah dibawakan ke dalam [rapat] Conference tiga tahun sebelumnya. . . . 

Kita tahu bahwa jika semua mau datang kepada Kitab Suci dengan hati yang ditaklukkan dan dikendalikan oleh pengaruh Roh Allah, suatu pikiran yang tenang akan dibawa kepada ujian Kitab Suci, bebas dari prasangka dan kesombongan pendapat. Terang dari Tuhan akan bersinar di atas Firman-Nya dan pekabaran akan dinyatakan. Tetapi harus ada usaha penuh doa yang tidak mengenal lelah dan banyak kesabaran, untuk menjawab doa Kristus supaya murid-murid-Nya dapat menjadi satu sebagaimana la satu dengan Bapa. Doa tekun dengan sungguh-sungguh akan didengar dan Tuhan akan menjawab. Roh Kudus akan menguatkan kemampuan-kemampuan mental dan akan ada penglihatan oleh mata demi mata. “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:130).

(3SM 167, 168)

 

[RH] Bekerja dengan Sungguh-Sungguh

0

“Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung” (2 Petrus 1:8-10).

[AkhirZaman.org] Ada perbedaan-perbedaan pandangan terhadap beberapa pokok masalah, tetapi inikah alasan untuk perasaan-perasaan tajam yang keras? Akankah permusuhan dan kejahatan merebak dan berangan-angan, sangka-sangka jahat, kebencian dan kecemburuan sampai bertakhta dalam hati? Segala perkara ini jahat dan kejahatan semata-mata. Penolongan kita hanya pada Allah saja. Biarlah kita menggunakan banyak waktu dalam doa dan dalam menyelidiki Kitab Suci dengan roh yang benar-rindu untuk belajar dan rela untuk diperbaiki, atau tidak menipu pada setiap hal di mana mungkin kita bersalah. Jikalau Yesus berada di tengah-tengah kita dan hati kita diluluhkan dalam kelemahlembutan kasih-Nya maka kita akan memiliki salah satu [rapat] Conference terbaik yang pernah kita hadiri.

Banyak urusan yang harus dilakukan. Pekerjaan telah menjadi besar. Daerah-daerah misi baru telah dibuka dan gereja-gereja baru diorganiser. Semua harus selaras dengan bebas untuk berembuk bersama-sama sebagai saudara bersaudara pada pekerjaan dalam ladang penuaian yang besar, semua bekerja dengan penuh perhatian dalam cabang pekerjaan yang berbeda-beda, dan dengan tidak mementingkan diri memikirkan bagaimana pekerjaan Tuhan itu dapat dilakukan sampai mencapai keuntungan yang sebaik-baiknya. Sekiranya pernah ada suatu waktu ketika sedang berlangsung [rapat] Conference, kita memerlukan kasih karunia istimewa dan penerangan Roh Allah, maka itu adalah pada pertemuan ini. Ada suatu kuasa dari bawah yang menggerakkan agen-agen untuk mendatangkan perubahan dalam konstitusi dan undang-undang bangsa kita, yang akan mengikat kata hati semua orang yang memelihara hari Sabat, yang jelas dikhususkan dalam hukum yang keempat sebagai hari ketujuh.

Waktunya telah tiba apabila setiap orang harus kedapatan sedang melakukan kewajibannya sekuat kuasanya untuk meninggikan dan membela hukum Allah di hadapan umat kita sendiri dan dunia, bekerja sampai batas kemampuannya dan talenta-talenta yang dipercayakan. Banyak yang dibutakan, dan ditipu oleh orang-orang yang mengaku sebagai pekerja lnjil, dan mereka mempengaruhi banyak sekali orang sehingga menganggap mereka sedang melakukan suatu pekerjaan yang baik bagi Allah padahal itu adalah pekerjaan Setan.

(3SM 166)

 

PEMERINTAHAN RUMAH TANGGA

0

Prinsip Penuntun bagi Para Orangtua
[AkhirZaman.org] Banyak orang di dunia yang menaruh perhatian besar pada perkara yang mungkin baik untuk mereka sadari, tetapi pikiran mereka sudah merasa puas dengan hal-hal yang demikian dan tidak lagi mencari kebajikan yang lebih besar yang ingin diberikan oleh Kristus kepada mereka. Sekarang kita tidak boleh dengan kasar merampas dari mereka sesuatu yang mereka hargakan itu. Nyatakanlah kepada mereka keindahan dan ketinggian nilai kebenaran itu. Pimpinlah mereka untuk memandang Kristus dan keindahan-Nya; kemudian akan mengalihkan perhatian mereka dari segala sesuatu yang mengambil perhatian mereka dari pada-Nya. Inilah prinsip yang harus dipakai oleh para orangtua dalam mendidik mereka. Dengan cara bagaimana engkau memperlakukan anak-anak kecil itu, dapatlah engkau dengan rahmat Kristus membentuk tabiat mereka untuk kehidupan yang kekal.

Para ibu bapa haruslah berusaha belajar dalam kehidupan mereka bahwa anak-anak mereka menjadi anak-anak yang lebih sempurna, yang dapat dicapai oleh usaha manusia dengan disertai pertolongan Tuhan. Pekerjaan ini dengan segala kepentingan dan kewajiban yang tercakup di dalamnya, sudah mereka terima, karena mereka sudah melahirkan anak-anak ke dalam dunia.

Peraturan yang Perlu di Rumah Tangga
Setiap rumah tangga Kristen haruslah mempunyai peraturan; dan para orangtua haruslah memberi teladan dalam perkataan, di dalam tingkah laku terhadap satu dengan yang lain baik kepada anak-anak dalam kehidupan sebagaimana yang mereka kehendaki hidup mereka dikemudian hari…. Ajarlah anak-anak itu dan para orang muda untuk menghormati diri mereka, supaya setia kepada Allah, setia kepada prinsip; ajarlah mereka untuk menghormati dan menurut hukum Allah. Kemudian prinsip ini akan mengendalikan dan niscaya dibawa kepada pergaulan mereka dengan orang di luar rumah tangga.

Prinsip-prinsip Alkitab yang Harus Diikuti
Perlu ada penjagaan yang senantiasa untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip yang manjadi fondamen pemerintahan rumah tangga itu tidak diabaikan. Tuhan telah merencanakan supaya para keluarga di bumi ini menjadi lambang keluarga yang di surga. Dan apabila para keluarga yang di bumi ini dipimpin pada jurusan yang benar maka penyucian Roh itu akan dibawa kepada jemaat.

Para orangtua itu sendiri haruslah terlebih dahulu bertobat serta mengetahui apa artinya tunduk kepada kehendak Allah, seperti anak-anak kecil, membawa semua pikiran mereka kepada kehendak Kristus, sebelum mereka dapat dengan benar mewakili pemerintahan yang Allah rencanakan harus berkuasa dalam keluarga itu.

Allah sendiri yang menentukan hubungan kekeluargaan itu. Firman-Nyalah satu-satunya yang terbaik dalam usaha memelihara anak-anak. Falsafah menusia belum pernah menemukan sesuatu yang melebihi apa yang diketahui Allah atau merumuskan sesuatu rencana yang lebih bijaksana untuk memperlakukan anak-anak daripada yang diberikan oleh Allah. Siapakah yang dapat lebih memahami kebutuhan anak-anak manusia daripada Khalik mereka? Siapakah yang dapat memperhatikan lebih mendalam tentang kesejahteraan mereka dari Dia yang telah menebus mereka dengan darah-Nya itu? Kalau firman Allah dipelajari dengan saksama dan dituruti dengan setia maka akan berkuranglah penderitaan karena kelakuan anak-anak nakal.

Hormatilah Hak Anak-anak
Ingatah bahwa anak-anak mempunyai hak yang harus dihormati. Anak-anak itu mempunyai hak yang harus diakui sah dan dihormati oleh para orangtua. Mereka mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran yang akan membuat mereka menjadi berguna, terhormat dan anggota masyarakat yang tercinta di sini dan yang akan melayakkan moral mereka untuk menggabungkan diri dengan masyarakat umat yang saleh dan suci di dunia baru yang akan datang. Kaum muda perlu diberi pelajaran bawha baik kebahagiaan mereka sekarang maupun di kemudian hari sebagian besar tergantung pada kebiasaan yang mereka bentuk pada masa kanak-kanak dan masa muda mereka. Pada waktu mereka masih berusia muda mereka sudah harus dibiasakan menurut, menyangkal diri dan memikirkan kebahagiaan orang lain. Mereka harus diajar untuk mengatasi nafsu kemarahan mereka, menahan ucapan-ucapan yang sembrono, menunjukkan kasih sayang, kesopanan dan penguasaan diri sendiri.

Kepada Orangtua yang Didaya oleh Kasih Sayang Buta
Cinta buta suatu pernyataan cinta picisan, sudah sering engkau lakukan. Untuk melingkarkan tangan di sekeliling leher adalah pekerjaan mudah. Tetapi perbuatan itu tidak boleh dibina kecuali benar-benar berisi nilai yang dibuktikan oleh penurutan yang sempurna. Pemanjaanmu terhadap anak-anak itu berarti mengbaikan tuntutan Allah suatu bukti kekejaman yang paling besar. Engkau mendorong dan memaafkan orang yang tidak mau menurut dengan berkata: “Anak-anak saya mencintai saya.” Kasih yang demikian murahan dan menipu adanya. Hal seperti itu bukanlah kasih yang sebenarnya. Kasih, kasih sejati wajiblah dipupuk keluarga karena mengandung nilai yang dibuktikan oleh penurutan….

Kalau engkau mengasihi anak-anakmu, usahakanlah supaya mereka hidup dengan teratur. Tetapi ciuman yang berlebihan dan tanda kasih itu memperdaya penglihatanmu dan anak-anakmu itu mengetahui hal itu. Kurangilah perbuatan luar yang bagaikan pamer merangkul dan mencium anak-anak itu dan usahakanlah cara yang sebaik-baiknya dari semuanya itu serta tunjukkanlah apakah arti kasih orangtua yang sebenarnya. Tolaklah pernyataan ini yang bentuknya seperti tipu daya, dengan suatu kekecualian, bila didukung oleh penurutan dan perasaan hormat terhadap perintahmu.

Jangan Tunjukkan Cinta Buta ataupun Kekerasan yang Tidak Pantas
sementara kita tidak boleh memanjakan diri dalam cinta buta, kita juga tidak boleh menyatakan kekerasan yang tidak pantas. Karena anak-anak tidak dapat dibawa kepada Allah dengan kekerasan. Mereka itu dapat dibimbing tetapi bukan ditunggangi. “Segala domba-Ku mendengar akan suara-Ku, dan Aku kenal dia dan sekaliannya pun mengikut Aku,” kata Kristus. Ia tidak berkata: “Segala domba-Ku akan mendengar suara-Ku dan twerpaksa menempuh jalan penurutan. Untuk memerintah anak-anak cinta kasih harus diperlihatkan. Para orangtua tidak boleh menyakiti anak-anak mereka kengan kekerasan atau tuntutan keras yang tidak masuk akal. Kekerasan menghalau jiwa-jiwa ke dalam jaringan Setan.

Gabungan pengaruh, kekuasaan dan kasih itulah yang memungkinkan dapat dipegangnya dengan teguh dan dengan cinta kasih tali kendali pemerintahan keluarga. suatu pandangan yang semata-mata terarah kepada kemualiaan Allah dan apa yang menjadi hutang anak-anak itu kekpada Allah akan mencegah kita dari kelalaian dan dari menyetujui keburukan. 

Kekerasan Bukanlah Syarat untuk Mendapatkan Penurutan
kkrsn trhdp anak CopyJangan ada seorang yang mengira…kekerasan itu perlu untuk mendapatkan penurutan. Saya telah melihat pemerintahan keluarga yang paling berhasil, yang dilaksanakan tanpa pandangan atau ucapan yang tajam. Saya juga sudah pernah berada di antara keluarga-keluarga di mana perintah yang bertubi-tubi terus diberikan dengan nada yang penuh kekuasaan, teguran kasar dan hukuman yang keras sering diberikan. Dalam kasus keluarga yang pertama anak-anak menurut contoh yang diberikan oleh para orangtua mereka itu dan jarang berbicara dengan nada yang kasar kepada seorang dengan jalan lain. Dalam kasus keluarga yang kedua juga contoh yang diberikan oleh para orangtua itu diikuti oleh anak-anak dengan ucapan-ucapan kasar; kata-kata yang mempersalahkan dan pertengkaran terdengar dari pagi sampai malam.

Kata-kata yang menakut-nakuti yang menimbulkan perasaan takut dan membuang cinta dari dalam jiwa, hendaknya ditahankan. Seorang bapa yang bijaksana, lemah lembut dan takut kepada Allah, niscaya membawa unsur-unsur kasih ke dalam keluarga, bukan menimbulkan perasaan takut perbudakan. Kalau kita meminum air hayat maka mata air alhayat itu akan memberikan air yang manis bukan air yang pahit.

Kata-kata yang kasar menusuk perasaan serta melukai hati anak-anak dan ada kalanya yang luka-luka itu sukar disembuhkan. Anak-anak itu sangat peka terhadap sesuatu tindakan yang tidak adil yang kecil sekalipun dan beberapa dari mereka menjadi tawar hati oleh sebab itu tidak mau lagi mengindahkan perintah yang diberikan dengan suara keras dan marah serta tidak mengambil pusing pada ancaman-ancaman terhadap hukum. 

Adalah sangat berbahaya untuk mengritik perkara-perkara kecil. Kritikan yang terlalu keras menjadikan orang sama sekali tidak mengindahkan semua peraturan itu lagi; dan berangsur-angsur anak-anak yang dididik sedemikian rupa akan memperlihatkan sikap tidak mau mengindahkan hukum Kristus.

Ketegasan yang Seragam, Pengendalian yang Suci Perlu
Anak-anak itu mempunyai sifat-sifat yang peka, dan mengasihi secara alamiah. Mereka mudah digembirakan dan mudah juga didukakan. Mendisiplin dengan lemah lembut dalam kata-kata dan perbuatan yang disertai cinta para ibu dapat merangkul anak-anaknya dekat di hatinya. Memperlihatkan kekerasan dan menuntut dengan keras kepada anak-anak adalah suatu kesalahan besar. Ketegasan yang seragam dan penguasaan yang suci perlu dalam disiplin setiap keluarga. Katakanlah apa yang kamu maksudkan itu dengan tenang, bertindaklah dengan pertimbangan yang matang dan laksanakanlah apa yang kamu katakan itu tampa ada penimpangan.

Adalah sangadt baik menunjukkan cinta kasih dalam pergaulanmu dengan anak-anakmu. Jangan kamu mengusir mereka dengan tidak menunjukkan simpati terhadap olehraga, kegemaran dan kesusahan mereka. Jangalah kamu memperlihatkan roman muka yang marah atau perkataan yang kasar dari bibirmu. Allah menuliskan semua ucapan ini dalam buku catatan-Nya.

Pencegahan dan Amaran Tidak Cukup
Saudara-saudara yang kekasih, sebagai suatu gereja kamu telah melalaikan kewajibanmu kepada anak-anak dan orang mudamu. Sementara peraturan dan larangan diberikan kepada mereka, perhatian besar harus diberikan untuk menunjukkan tabiatmu yang menyerupai tabiat Kristus dan bukan karakter Setan. Anak-anak memerlukan penjagaan yang terus-menerus dan cinta kasih yang lemah lembut. Ikatlah mereka kepada hatimu dan tunjukkanlah kasih dan takut akan Allah selalu di hadapan mereka. Para ibu bapa tidak mengendalikan jiwa mereka sendiri oleh sebab itu mereka tidak layak menguasai orang lain. Untuk mencegah dan memberi amaran kepada anak-anakmu, bukan hanya itu yang dituntut dari padamu. Kamu harus mempelajari bagaimana bertindak adil dan suka mengasihi serta berjalan dengn rendah hati bersama Allah.

Nasihat kepada Seorang Ibu yang Mempunyai Kemauan Keras
Anakmu itu bukanlah milikmu sendiri. Engkau tidak boleh bertindak sesuka hatimu kepadanya sebab dia adalah milik Tuhan. Usahakanlah pengendalian yang tetap dengan kesabaran terhadap dirinya; ajarkan kepadanya bahwa ia adalah milik Allah. Dengan pendidikan yang demikian ia pun akan menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ketegasan yang jelas, tajam diperlukan supaya dapat menekan kecenderungannya yang hendak memerintah kamu berdua (suami isteri), untuk mencegah menuruti kehendak hatinya saja, dan jangan bertindak semaunya saja.

Kepemimpinan yang Seimbang dan Tetap
Saya telah melihat banyak keluarga yang hancur barantakan karena kepemimpinan yang berlebih-lebihan di pihak kepala keluarga itu, yang seharusnya berjalan baik bilamana melalui perundingan dan mendapat saling pengertian, maka segala sesuatu akan dapat berjalan dengan lancar dan seimbang.

Pemerintahan yang tidak stabil dalam keluarga mendatangkan bahaya besar, bahkan hampir sama keadaannya dengan tidak ada pemerintahan sama sekali. Pertanyaan yang sering dikemukakan: Mengapa anak-anak dari para orangtua yang beribadat sering menjadi keras kepala, suka melawan dan berontak? Sebabnya yang pasti akan ditemukan dalam pendidikan rumah tangga. Terlalu sering para orangtua itu tidak bersatu menjalankan pemerintahan dalam keluarga mereka.

Suatu pemerintahan yang resah, pada suatu waktu bersikap tegas, tetapi pada waktu yang lain tidak dan dibiarkan saja apa yang dilarang, ini adalah merupakan suatu malapetaka bagi seorang anak.

Peraturan Timbal Balik bagi Para Orangtua dan Anak-anak
Allah adalah Pemberi hukum dan Raja kita dan para orangtua wajib tunduk kepada peraturan-Nya. Peraturan ini melarang semua penindasan dari pihak orangtua dan pendurhakaan dari anak-anak. Allah itu penuh dengan kasih sayang, belas kasihan dan kebenaran. Hukum-Nya suci adanya, adil dan baik, wajib diturut oleh para orangtua dan anak-anak. Peraturan yang mengatur kehidupan para orangtua dan anak-anak itu keluar dari hati yang penuh kasih tanpa batas dan berkat Allah yang berkelimpahan itu akan datang kepada para orangtua yang menggunakan peraturan-Nya itu di rumah tangga mereka dan kepada anak-anak yang meruruti hukum itu. Gabungan pengaruh kasih dan keadilan haruslah dirasakan. “Kemurahan dan kebenaran akan bertemu bersama-sama.” Para keluarga yang taat kepada disiplin ini akan berjalan di jalan Tuhan, untuk melaksanakan keadilan dan hukuman.

 

-RTA

[RH] Nasihat-nasihat bagi Beberapa Pemimpin

0

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:28-30).

[AkhirZaman.org] Saya telah menerima suatu surat yang panjang dari Ketua Butler,* yang saya baca dengan teliti. Saya terkejut karena isinya. Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan dengan surat ini, tetapi selagi sentimen-sentimen yang sama diungkapkan dalam surat ini kelihatannya ia sementara bertindak dan mengendalikan saudara saya para pendeta, saya memanggil beberapa dari antara mereka untuk berkumpul di ruangan atas dan membacakan surat ini untuk mereka. Masing-masing mereka, kelihatannya tidak terkejut karena isinya, beberapa berkata bahwa mereka mengetahui hal ini sebagai hasil pikiran ketua Butler, karena mereka telah mendengar dia menyatakan hal-hal yang sama.

Kemudian saya menjelaskan banyak hal. Saya menyatakan bahwa yang saya tahu adalah suatu arah yang benar dan betul untuk dikejar, saudara terhadap saudara, dalam pelaksanaan penyelidikan Kitab Suci. Semua pernyataan saya membentuk prinsip-prinsip yang benar untuk dilakukan, tetapi saya takut bahwa perkataan-perkataan saya tidak memberikan kesan apa pun pada mereka. Mereka mengerti hal-hal dalam cara mereka, dan terang yang saya telah beritahukan kepada mereka, mereka anggap hanyalah seperti cerita-cerita dongeng.

Saya merasa agak nyeri di hati karena kondisi ini. Saya telah membuat permintaan yang paling sungguh-sungguh kepada para saudara dan saudari saya ketika berkumpul dalam acara pertemuan-pertemuan di pagi hari, dan menyatakan bahwa kita seharusnya melakukan peristiwa ini selama suatu musim yang menguntungkan, yaitu menyelidiki Kitab Suci bersama-sama dengan kerendahan hati. Saya menyatakan bahwa seharusnya jangan terlalu longgar untuk membicarakan tentang perkara-perkara yang mereka tahu, tapi hanya sedikit.

Semua perlu mempelajari pelajaran-pelajaran di sekolah Kristus. Yesus sudah mengundang, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:28-30). Jika kita setiap hari belajar pelajaran kesederhanaan dan kerendahan hati, tidak akan ada perasaan-perasaan [lain] yang muncul pada pertemuan ini.

*Presiden GC sedang beristirahat di Battle Creek karena sakit.

(3SM 165, 166)

 

[RH] Penyegaran Jiwa oleh Yesus dari Nazaret

0

“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu” (Kisah 2:22)

[AkhirZaman.org] Selagi saya menyampaikan kebaikan, kasih dan pengaruh kasih yang lembut dari Bapa kita di surga, saya merasa bahwa Roh Tuhan hadir bukan hanya pada saya tetapi pada orang-orang. Terang dan kebebasan serta berkat tercurah kepada para pendengar dan ada suatu tanggapan sepenuh hati terhadap kata-kata yang dibicarakan. 

Pertemuan sosial yang terjadi berikutnya membuktikan bahwa firman itu telah menemukan tempat di hati para pendengarnya. Banyak yang menyampaikan kesaksian bahwa hari ini adalah hari yang paling menggembirakan dalam hidup mereka, dan hal ini sungguh-sungguh suatu musim yang berharga, karena kita tahu kehadiran Tuhan Yesus dalam jemaat adalah untuk memberkati. Saya tahu bahwa pernyataan istimewa Roh Allah adalah untuk maksud tertentu, yaitu untuk menyingkirkan keragu-raguan, untuk menarik kembali gelombang pasang ketidakyakinan yang telah dimasukkan ke dalam hati dan pikiran sehubungan dengan pekerjaan Nyonya White yang diberikan Tuhan kepadanya untuk dilakukan.

lni adalah suatu musim penyegaran bagi banyak jiwa, tetapi tidak tinggal pada beberapa orang lain. Segera setelah mereka melihat bahwa Nyonya White tidak setuju dengan ide-ide mereka dan tidak sesuai dengan apa yang telah diputuskan pada pertemuan Conference itu, oleh bukti yang mereka telah terima itu menunjukkan kurang beban sebagaimana yang telah diucapkan oleh Kristus di rumah ibadat di Nazaret. Hati mereka [para pendengar di Nazaret] telah disentuh oleh Roh Allah. Mereka telah mendengar bahwa Allah sedang berbicara kepada mereka melalui Anak-Nya. Mereka melihat, mereka merasakan pengaruh llahi Roh Allah dan semua menyaksikan perkataan-perkataan yang lembut yang muncul ke luar dari mulut-Nya. Tetapi lblis berada pada sisi mereka dengan ketidakpercayaannya, dan mereka penuh pertanyaan dan keragu-raguan, dan ketidakyakinan yang muncul. Roh Allah dipadamkan. Dalam kegilaannya mereka bermaksud melemparkanYesus dari bukit karang kalau saja Allah tidak melindungi Dia sehingga kerumunan mereka tidak membahayakan-Nya. Bila sekali saja lblis memiliki kendali terhadap pikiran, ia akan membuat bodoh dan jahat mereka yang sudah bangga sebagai orang-orang yang baik. Prasangka, kesombongan, dan kekerasan adalah unsur-unsur yang parah yang mengambil hak milik pikiran manusia.

 

(3SM 164, 165)  

 

Iblis di Sekolah Anda!

0

[AkhirZaman.org] The Satanic Temple, sebuah organisasi aktivis politik Amerika akan membuka sebuah After School Satan Club (Klub setan sehabis sekolah) di sekolah dasar Sacramento di Portland, Oregon, pada 19 Oktober. Usaha mereka dilakukan sebagai tanggapan kepada Good News Klub (Klub Kabar Baik), sebuah program sehabis sekolah berbasis Kristen, yang didirikan oleh Child Evangelism Fellowship. Seorang juru bicara Satanic Temple mengemukakan bahwa klub mereka akan berfokus pada “Ilmu pengetahuan alam dan pemikiran rasional” dan mempromosikan kebajikan dan empati kepada semua orang.

The After School Satan Club menjelaskan di websitenya, “Di seluruh penjuru negeri, para orangtua khawatir akan gangguan dengan adanya evangelis di sekolah negeri mereka, dan ingin menciptakan adanya suara yang kontras untuk membantu anak-anak mengerti bahwa seseorang tidak perlu tunduk kepada superstisi agar dapat menjadi orang yang baik.

Pada tahun 1991, Mahkamah Agung mengeluarkan aturan bahwa apabila sekolah-sekolah mengijinkan organisasi luar untuk menggunakan peroperti sekolah setelah jam sekolah usai, mereka harus mengijinkan organisasi apapun, baik religius atau sekuler untuk melakukan hal yang sama. Menurut kepala cabang Satanic Temple lokal di Portland, kebanyakan anggota organisasi mereka adalah ateis yang melihat “setan sebagai alegori untuk pemikiran yang bebas”. Ia mengatakan bahwa After School Satan Club dimaksudkan untuk menanggapi secara langsung the Good News Club.

Apakah iblis hanya merupakan sebuah fabel, sebuah simbol akan pemikiran yang bebas? Ironisnya, logo After School Satan Club menggambarkan sebuah figur kartun lucu seorang professor dengan tanduk dan janggut yang runcing. Namun penggambaran-penggambaran tentang iblis ini bukanlah hal yang dapat ditertawakan. Malah, Yesus berkata bahwa Setan “adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Yohanes 8:44). Rasul Paulus memperingatkan bahwa “Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang”.

Setan terus berusaha untuk menipu orang-orang sebagai usaha untuk memisahkan mereka dari Pencipta mereka. Ia adalah pencuri yang datang “hanya untuk mencuri, membunuh, dan membinasakan” (Yohanes 10:10). Ia akan menggunakan kebohongan apapun yang dapat membantunya dalam pekerjaan ini- Apakah ia yang dilihat sebagai sesuatu yang tidak lebih dari sebuah simbol akan pemikiran bebas, atau sebagai sebuah figure kartun yang telah Tuhan pertanggung jawabkan atas neraka.

Setan ingin tampil sebagai malaikat terang, namun penting bagi kita untuk mengetahui kebenaran akan nya- untuk memisahkannya dari fiksi After School Satan Club dan fiksi yang ada dalam iman Kristen. Meski hanya sedikit yang dapat kita lakukan tentang pertemuan klub tersebut di dalam sekolah, umat Kristen seperti anda dapat melakukan banyak hal untuk Kerajaan Tuhan dengan membagikan kebenaran tentang iblis.

Kami menyajikan Panduan Belajar Alkitab tentang setan, yang disebut “Apakah Tuhan Menciptakan Iblis?” Klik https://goo.gl/7T6rWX untuk membacanya dan pastikan untuk berbagi dengan teman-teman dan keluarga!

 

 

amazingfacts.id

 

[RH] Janji-janji Berharga Versus Gambar-gambar Suram

0

“Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya oleh-nya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia” (2 Petrus 1:3, 4).

[AkhirZaman.org] Adalah oleh iman saya membuat perjalanan menyeberangi Pegunungan Rocky demi menghadiri pertemuan GC yang diselenggarakan di Minneapolis. . . .

Di Minneapolis kami bertemu dengan sejumlah besar delegasi para pendeta. Saya melihat pada permulaan pertemuan itu suatu roh yang membakar saya. Khotbah-khotbah yang salah arah telah disajikan kepada umat sebagai makanan yang mereka perlukan. Sisi yang gelap dan suram dari gambar-gambar itu disampaikan kepada mereka untuk digantungkan pada lorong ingatan. Hal ini tidak akan membawakan terang dan kebebasan rohani apa pun, melainkan keputusasaan.

Saya merasa sangat tergerak oleh Roh Tuhan pada Sabat sore [13 Oktober 1888] untuk menyerukan agar pikiran-pikiran mereka yang hadir boleh datang kepada kasih Allah yang telah dinyatakan kepada umat-Nya. Pikiran itu tidak boleh bertahan pada ciri-ciri penolakan dari hal iman kita. Dalam Firman Allah, yang dapat digambarkan sebagai suatu iaman yang diisi dengan mawar-mawar, bunga-bunga lill dan bunga-bunga berwarna merah muda, kita boleh memetik janji-janji Allah oleh iman, melayakkannya bagi hati kita sendiri, dan menjadi orang-orang berani yang baik—ya, bersukacita dalam Allah—atau kita boleh menjaga perhatian kita untuk tetap pada tanaman-tanaman berduri dan melukai diri kita dengan parah dan meratapi kelompok kita yang keras.

Allah tidak senang mendapati umat-Nya sementara bergantung pada gambar-gambar yang gelap dan menyakitkan pada lorong ingatan. la menginginkan setiap jiwa memetik bunga-bunga mawar, lili dan bunga-bunga merah muda itu, dan menaruh di lorong ingatan janji-janji berharga akan pemeliharaan Allah atas seluruh taman-Nya. la menginginkan kita supaya tinggal atas kebenaran, pengertian-pengerlian kita yang lajam dan jelas, dan me- nerapkannya dalam kekayaannya yang penuh, sena membicarakan sukacita yang dipersi- apkan di hadapan kita. la ingin supaya kita hidup dalam dunia, kendaii bukan daridunia ini, namun pengaruh-pengaruh kasih kita memegang perkara-perkara abadi. Allah ingin su- paya kita membicarakan perkara-perkara yang la sudah persiapkan bagi mereka yang me- ngasihi Dia. Hal ini akan menarik pikiran kita, membangkitkan pengharapan dan harapan kita, dan memperkuat jiwa kita untuk menanggung perselisihan dan pencobaan dalam hidup ini. Selagi kita tinggal pada pandangan-pandangan ini Tuhan akan menopang iman dan keyakinan kita. la akan membuka selubung wajah kita itu dan memberikan kepada kita pandangan-pandangan dari warisan para rasul.

(3SM 163, 164)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?