Thursday, July 3, 2025
Google search engine
Home Blog Page 316

[RH] Penyucian Sejati Diperlukan

0

“Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu (1 Tesalonika 4: 1, 3)

[AkhirZaman.org] Kita harus membawa kesaksian yang hidup kepada orang banyak, sambil menyampaikan kepada mereka kesederhanaan iman.

Kita harus memegang Allah melalui Firman-Nya, dan percaya bahwa la akan melakukan tepat seperti yang dikatakan-Nya. Jika la menghukum kita, itu adalah supaya kita dapat ikut mengambil bagian dalam kodrat llahi-Nya. ltu berjalan sepanjang semua rancangan dan rencana-Nya untuk melaksanakan penyucian setiap hari dalam diri kita.

Tidakkah kita akan melihat pekerjaan kita? Tidakkah kita akan menyampaikan kepada orang lain kewajiban mereka, kesempatan mereka bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengetahuan akan Yesus Kristus?

“lnilah kehendak Allah, pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). Kita tidak didesak maju untuk memperoleh hadiah panggilan kita yang mulia. Diri telah diberi begitu banyak tempat. Oh, biarlah pekerjaan itu dilakukan di bawah bimbingan khusus Roh Kudus. Tuhan menuntut segenap kuasa dan raga. Adalah kehendak-Nya supaya kita menyesuaikan diri kepada-Nya dalam kehendak, dalam perilaku, dalam roh, dalam renungan kita. Pekerjaan kebenaran tidak dapat disampaikan kecuali kita menjalankan iman yang teguh.

Bergeraklah setiap hari di bawah kuasa Allah yang bekerja dengan dahsyat. Buah-buah kebenaran adalah ketenangan dan kepastian selama-lamanya. Jika kita menjalankan lebih banyak iman pada Allah dan sedikit saja percaya pada gagasan dan kebijaksanaan kita sendiri, Allah akan menyatakan kuasa-Nya dalam cara yang mencolok pada hati manusia. Oleh persatuan dengan Dia, oleh iman yang hidup, kita berkesempatan untuk menikmati jasa dan daya guna nasihat-Nya. ltulah sebabnya kita disalibkan dengan Kristus, mati dengan Kristus, bangkit dengan Kristus, untuk berjalan dalam hidup baru dengan Dia.—Letter 105, 1898.

Dua malam lalu, saya terbangun pada jam sepuluh, menanggung beban berat sehubungan dengan kurangnya pekerjaan Roh Kudus di antara umat kita. Saya bangun dan berjalan ke ruangan, meminta kepada Tuhan untuk datang lebih dekat, dekat sekali, kepada umat-Nya, mengaruniakan mereka dengan kuasa sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan-Nya yang begitu dahsyat supaya melalui mereka dapat dinyatakan kasih karunia Kristus yang berlimpah-limpah.

Dalam khotbah di atas bukit, Kristus memberikan deflnisi penyucian yang sejati. la menghidupkan suatu kehidupan yang kudus. la adalah tujuan pelajaran terhadap bagaimana nanti para pengikut-Nya. Kita harus disalibkan dengan Kristus, dikuburkan dengan dia, dan kemudian dikuatkan oleh Roh-Nya. Barulah kita diisi dengan kehidupan-Nya.

(3SM 201, 202) 

 

[RH] Karena Allah Lebih Dahulu Mengasihi Kita

0

“Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini” (1 Yohanes 4:15-17)

[AkhirZaman.org] Adalah keharuman jasa Kristus yang membuat perbuatan-perbuatan baik kita berkenan kepada Allah, dan adalah kasih karunia yang menyanggupkan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik kita yang olehnya la memberi pahala kepada kita.

Perbuatan-perbuatan kita di dalam dan luar semuanya tidak merupakan jasa. Bilamana kita telah melakukan semua yang mungkin dapat kita lakukan, kita harus menganggap diri kita sebagai palayan-pelayan yang tidak harus mendapat keuntungan. Kita tidak layak mendapat ucapan terima kasih dari Allah. Kita hanya melakukan apa yang menjadi kewajiban yang kita harus lakukan, dan perbuatan-perbuatan kita tidak dapat dilaksanakan dengan kekuatan sifat kita sendiri yang berdosa.

Tuhan meminta kita untuk mendekat kepada-Nya dan la akan mendekat kepada kita; dan oleh mendekat kepada-Nya maka kita akan menerima kasih karunia yang olehnya kita melakukan perbuatan-perbuatan yang akan diberi pahala tersebut di tangan-Nya.—Review and Herald, 29 Januari 1895. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19). Pertobatan yang benar, penyucian yang benar, akan menjadi penyebab perubahan dalam pandangan kita dan perasaan kita terhadap satu dengan yang lain dan terhadap Allah. “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita, Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia” (ayat 16). Kita harus bertumbuh dalam iman. Kita harus mengenal penyucian Roh. Dengan doa yang tekun kita harus mencari Allah, supaya Roh llahi dapat bekerja di dalam diri kita. Maka Allah akan dimuliakan dengan teladan dari agen manusia. Kita akan menjadi teman sekerja dengan Allah.

Penyucian jiwa, tubuh, dan roh akan mengelilingi kita dengan suasana surga. Jika Allah telah memilih kita dari surga, itu adalah supaya kita menjadi kudus, kata hati kita disucikan dari perbuatan-perbuatan menuju kebinasaan gantinya untuk melayani Allah yang hidup. Dengan cara apa pun kita tidak boleh membuat diri kita menjadi dewa. Allah telah menyerahkan diri-Nya sendiri untuk mati bagi kita, supaya la dapat menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan akan melaksanakan pekerjaan penyucian ini bagi kita jika kita mau mengizinkan diri kita dikendalikan oleh-Nya. la melaksanakan pekerjaan ini adalah demi kebaikan kita dan kemuliaan nama-Nya saja.

(3SM 200,201)

 

[RH] Setan Menyatakan Dirinya Suci

0

“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di alas bukit perlemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahalinggi!” (Yesaya 14:12-14).

[AkhirZaman.org] Setan menyatakan dirinya suci, dan meninggikan dirinya melebihi Allah bahkan sampai di istana surga. Demikian besar kuasa penipuannya sehingga ia menyesatkan sejumlah besar malaikat, dan menempatkan simpati mereka bagi kepentingan dirinya sendiri. Ketika ia mencobai Kristus di padang belanlara ia menyatakan bahwa dirinya suci, dimana ia adalah malaikat yang datang dari surga; tetapi Yesus tidak tertipu oleh kepura-puraannya, begitu juga dengan mereka yang hidup oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah tidak akan tertipu. Allah tidak akan menerima penurutan yang dibuat-buat yang tidak sempurna. Mereka yang mengaku dirinya suci, namun memalingkan telinga mereka dari mendengar hukum membuktikan bahwa mereka adalah anak-anak durhaka, yang hati sanubarinya tidak takluk kepada hukum Allah, dan tidak bisa demikian.-—Manuscript 40, 1894.

Penerimaan kita terhadap Allah sudah pasti hanya melalui Anak-Nya yang kekasih, dan perbuatan-perbuatan baik tidak lain hanya merupakan hasil pekerjaan kasih-Nya yang mengampuni dosa. Perbuatan-perbuatan itu tidak dikreditkan kepada kita, dan kita tidak memiliki apa-apa yang melayakkan kita karena perbuatan-perbuatan kita yang baik dengan mana kita dapat menyatakan sebagai bagian dari keselamatan jiwa kita. Keselamatan adalah pemberian Allah yang cuma-cuma kepada orang percaya, yang diberikan kepada orang percaya itu hanya atas nama Kristus saja. Jiwa yang susah dapat memperoleh kedamaian melalui iman dalam Kristus, dan kedamaiannya akan sesuai dengan iman dan kepercayaannya. la tidak dapat mempersembahkan perbuatan-perbuatan baiknya sebagai suatu permohonan untuk keselamatan jiwanya.

Tetapi adakah perbuatan-perbuatan baik itu sesungguhnya tidak bernilai? Adakah orang berdosa yang selalu berbuat dosa seliap hari itu tidak dihukum, mengingat Allah dengan kebaikan yang sama menyatakannya sebagai orang yang melalui lman dalam Kristus berusaha bekerja dalam kejujurannya? Kitab Suci menjawab, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. la mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Dalam pengaturan llahi-Nya, melalui kebaikan-Nya yang tak terkira, Tuhan menetapkan bahwa perbuatan-perbuatan baik akan diberi pahala. Kita diterima hanya melalui jasa Kristus saja; dan tindakan kemurahan, perbuatan-perbuatan amal, yang kita lakukan, merupakan buah-buah lman; dan perbuatan-perbuatan itu menjadi berkat bagi kita; karena manusia akan diberi pahala menurut perbuatan mereka.

(3SM 199, 200)

 

[RH] Bagaimana Sifat Kristus Ditanamkan pada Kita?

0

“Kata Yesus kepadanya: ’Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’ “ (Yohanes 14:6).

[AkhirZaman.org] Yesus dilingkupi ras bersama kemanusiaan-Nya, yaitu keilahian yang disatukan dengan kemanusiaan; itulah kuasa moral yang dibawa kepada manusia melalui kelayakan-kelayakan Yesus.

Mereka yang mengakui nama-Nya melalui anugerah-Nya akan memelihara diri mereka sendiri sehingga mereka boleh menjalankan pengaruh yang kudus bagi semua kepada siapa mereka berhubungan.-The Review and Herald, 1 Maret 1892.

Bilamana kita meyakini bahwa perkataan kita tergantung pada Kristus demi keselamatan, apakah kita melipat tangan kita, dan berkata, “Saya tidak memiliki apa pun untuk dilakukan; saya telah diselamatkan; Yesus sudah melakukan semuanya”? Tidak. Kita akan menggunakan setiap tenaga sehingga kita boleh menjadi ikut serta dalam silat llahi. Kita harus terus-menerus berjaga-jaga, menunggu, berdoa dan bekerja. 

Tetapi lakukanlah semua yang kita boleh lakukan, kita tidak sanggup membayar suatu tebusan pun bagi jiwa kita. Kita tidak sanggup melakukan apa pun untuk iman yang murnl, karena iman adalah pemberian Allah; juga kita tidak bisa menyempurnakannya, karena Kristus adalah penyempurna bagi man kita. Semuanya itu adalah dari Krlstus. Semua kerinduan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik agalah dari Kristus, dan itulah bukti bahwa la sedang me-narik diri kamu kepada-Nya, dan kamu sedang memberikan respons terhadap kuasa-Nya yang menarik.—-Bible Echo, 15 Mei 1892.

Kebenaran, yaitu kebenaran yang berharga, sedang menyucikan dalam pengaruhnya. Penyucian jiwa oleh peran Roh Kudus sedang menanamkan sifat Kristus kepada kemanusiaan. Adalah anugerah dari Tuhan kita Kristus Yesus yang dinyatakan di dalam tabiat, dan anugerah Kristus yang dibawa ke dalam kegiatan aktif untuk pekerjaan-pekerjaan yang baik. Sehingga tabiat diubahkan menjadi lebih dan lebih sempurna sesuai citra Kristus dalam kebenaran dan kesucian yang benar. Ada syarat-syarat yang luas dalam kebenaran llahi yang membentang sebagai garis bagi tindakan-tindakan yang baik. Kebenaran-kebenaran lnjil perlu dihubungkan; dengan bersatu mereka membentuk satu senar permata-permata surga, sebagaimana dalam pekerjaan pribadi Kristus, dan seperti tali-tali emas mereka bekerja dalam seluruh pekerjaan dan pengalaman Kristiani.

Dalam Kristuslah sistem kebenaran yang lengkap. la berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” Bila semua orang percaya berpusat pada Kristus, maka tabiat mereka akan tanpa cacat oleh kebenaran Krlstus; semua cocok di hadapan Kristus, dan mengelilingi Kristus. Kebenaran datang dari Surga untuk memurnikan dan membersihkan agen manusia atas setiap kerusakan moral. Hal ini menuntun kepada tindakan kebajikan, kebaikan, kelembutan, kasih yang penuh pertimbangan bagi yang memerlukan dan tertekan, dan bagi yang menderita. lnilah penurutan yang dihidupkan terhadap perkataan-perkataan Kristus.— Manuscript 34, 1894.

(3 SM 198, 199)

 

[RH] Bagaimana Jika Kita Berdosa Setelah Kita Diampuni?

0

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan la adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” (1 Yohanes 2:1, 2).

[AkhirZaman.org] Roh Kuduslah yang menanamkan pertobatan kepada kita. Yesus menarik kita kepada diri-Nya melalui perantaraan Roh Ilahi-Nya; dan melalui iman pada darah-Nya kita dibersihkan dari dosa, “Dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan klta dari pada segala dosa” (1 Yohanes 1:7). “Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (ayat 9).

Tetapi bagaimana jika kita berdosa setelah kita diampuni dari dosa, setelah kita telah menjadi anak-anak Allah, maka perlukah kita menjadi putus asa? Tidak. Yohanes menulis, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” (pasal 2:1). Yesus berada di pengadilan surga, membela kita di hadapan Bapa. la menyampaikan doa-doa kita, mencampurnya dengan dupa jasa kebaikan-Nya, supaya doa-doa kita boleh diterima di hadapan Bapa. la menaruh harum-haruman ke dalam doa-doa kita, dan Bapa mendengarkan kita karena kita meminta hal-hal yang kita perlukan, sehingga kita menjadi harum-haruman yang semerbak bagi orang lain dalam kehldupan kita.

Yesus datang untuk menderila karena kita, sehingga la boleh menghisabkan kepada kita kebenaran-Nya. Hanya ada satu saja jalan keluar bagi kita, dan itu didapat hanya dengan jalan kita ikut serta dalam sifat llahi.

Tetapi banyak yang berkata bahwa Yesus tidak seperti kita, di mana la tidak seperti kita di dunia ini, karena Dia adalah Ilahi, dan lagi kita tidak bisa menang sebagaimana Dia telah menang. Tetapi Paulus menulis, “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang la kasihani, tetapi keturunan Abraham yang la kasihani. ltulah sebabnya, maka dalam segala hal la harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya la menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Sebab karena la sendiri telah menderila karena pencobaan, maka la dapat menolong mereka yang dicobai” (Ibrani 2:16-18). “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, la telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya” (pasal 4:15, 16). Yesus berkata, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya” (Wahyu 3:21).

(3SM 196 -198)

 

[RH] Hanya Kristus Kebenaran Kita

0

“Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu; sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami, dan menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liar dan Engkaulah yang membenluk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu” (Yesaya 64:6-8).

[AKhirZaman.org] Yesus mengasihi anak-anak-Nya, walaupun mereka bersalah. Mereka adalah milik Yesus dan kita harus memperlakukan mereka sebagaimana mereka dibeli dengan darah Yesus Kristus.

Setiap perlakuan tidak wajar yang dilakukan terhadap mereka tertulis dalam kitab-kitab sebagai perbuatan yang melawan Yesus Kristus. la mengarahkan mata-Nya kepada mereka, dan bilamana mereka melakukan yang terbaik, meminta pertolongan dari Allah, pastilah pelayanan itu akan diterima, walaupun tidak sempurna. Yesus adalah sempurna. Kebenaran Kristus diperhitungkan pada mereka, dan la akan mengatakan, “Tanggalkan kain kotor dari dia dan berikan pakaian ‘ganti padanya.” Yesus memperbaiki atas kekurangan-kekurangan kita yang tidak terelakkan. Bila orang-orang Kristen setia kepada salu dengan yang lain, benar dan setla kepada Kapten pasukan Tuhan,’maka mereka tidak akan pernah menyerahkan kepercayaan ke tangan musuh, mereka akan diubahkan pada tabiat Kristus. Yesus akan tinggal di dalam hati mereka oleh iman.——Letter 17a, 1891. (Lihat juga pernyataan sama yang dibuat tahun 1885 dalam Faith and works, hlm. 50.)

Banyak yang tidak berdoa. Mereka merasa berada di bawah hukuman dosa, dan mereka mengira bahwa mereka tidak harus datang kepada Allah sampai mereka mendapatkan sesuatu untuk melayakkan perkenanan-Nya atau sampai Allah melupakan kesalahan-kesalahan mereka. Mereka berkata, “Saya tidak bisa membuat tangan saya kudus di hadapan Allah tanpa amarah atau keraguan, dan itulah sebabnya saya tidak bisa datang.” Jadi mereka tetap jauh dari Kristus, dan tetap melakukan dosa sepanjang waktu yang sedemikian, padahal karena tanpa Dia kamu tidak bisa melakukan sesuatu
selain hanya kejahatan.

Segera, bilamana kamu melakukan dosa, kamu seharusnya datang kepada takhta anugerah, dan mengatakan kepada Yesus tentang hal itu, karena melalui dosa kamu sudah melemahkan kerohanianmu, dengan membuat sedih malaikat di surga, melukai dan menyjksa hati Penebusmu yang pengasih itu. Ketika kamu memintakan Yesus dalam jiwa yang menyesal atau bertobat guna mendapatkan keampunan-Nya, percayalah bahwa la sudah mengampunimu. Jangan ragukan kuasa llahi-Nya atau menolak penghiburan kasih-Nya yang tidak terbatas.-Bible Echo, 1 Februari 1892. (Khotbah di Melbourne, Australia, 19 Desember 1891).

(3SM 195, 196)

 

PERCERAIAN

0

Pernikahan adalah Suatu Perjanjian Seumur Hidup
[AkhirZaman.org] Di dalam pikiran orang muda, pernikahan itu diselubungi dengan perbuatan romantis dan sulit untuk membuang anggapan yang demikian,  terselubung dalam angan-angan yang begitu, dan pikiran diberi kesan dengan tanggung jawab yang begitu berat yang tercakup dalam sumpah pernikahan. Sumpah pernikahan ini mengikat kedua oknum itu dalam satu nasib, yaitu ikatan yang tidak dapat dilepaskan oleh tangan siapa pun kecuali olah kematian.

Setiap janji persekutuan untuk menikah harus dipertimbangkan dengan matang karena pernikahan itu adalah suatu langkah untuk seumur hidup. Baik pria maupun wanita harus memikirkan dengan hati-hati apakah mereka dapat bergantung satu dengan yang lain melalui gelombang kehidupan selama mereka hidup bersama-sama.

Yesus Memperbaiki Pengertian yang Salah Mengenai Pernikahan
Bagi orang Yahudi seorang pria diizinkan untuk meninggalkan istrinya karena pelanggaran yang sepele saja, dan wanita itu bebas untuk menikah kembali. Kebiasaan ini terbawa kepada kesalahan dan dosa yang besar. Pada waktu Yesus berkhotbah di atas gunung, mengatakan dengan tegas bahwa pernikahan itu tidak dapat diputuskan oleh sesuatu apa pun kecuali karena tidak setia pada sumpah (janji) pernikahan. “Barang siapa,” kata-Nya “yang menceraikan istrinya, lalu menikah dengan perempuan lain, ia berbuat jina; dan barang siapa menikah dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zina.”

Ketika orang Farisi mengajukan pertanyaan kepada-Nya mengenai untung-undang perceraian, Yesus mengarahkan para pendengar-Nya kembali kepada lembaga pernikahan sebagaimana yang diurapi pada waktu permulaan dunia dijadikan. “Oleh lsebab keras hatimu Musa meluluskan kamu menceraikan istrimu; tetapi pada mulanya bukan demikian.” Ia tujukan pikiran mereka kepada dhari-hadri bahagia di Eden, ketika Allah mengumumkan segala perkara “Sungguh amat baiklah” di sinilah pernikahan dan hari Sabat itu dimulai, kedua lembaga yang kembar itu diberikan untuk menjadi kemuliaan Allah dan berfaeldah (keuntungan) bagi manusia. Kemudian, sementara Khalik memegang kedua tangan sejoli yang suci itu Ia berkata, “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Ia menegaskan tentang undang-undang poernikahan bagi semua anak Adam pada akhir zaman ini. Apa yang telah diumumkan oleh allah Bapa yang kekal itu, ialah menjadi undang-undang berkat tertinggi dan demi kperkembangan bagi manusia.

Yesus telah datang ke dunia kita ini untuk mempergaiki kesalahan dan untuk memulihkan peta Allah itu di dalams manusia. Perassan yang salahs mengenai pernikahan telah mendapt tempat di dalam pikiran guru-guru bangsa Israel. Mereka telah menganggap remeh tentang kesucian lembaga pernikahan itu. Seorang suami yang keras hati dengan mudah saja mengadakan alasan yang biasa supaya dapat menceraikan istrinya, atau kalau dia mau pilih, ia pisahkan istrinya dari anak-anaknya dan mengusir dia supaya pergi. Hal yang demikian dirasa sebagai suastu penghinaan dan sering disertai denan penderitaan yang pahit pada pihak yang disingkirkan.

Kristus telah datang sduntuk memperbaiki kejahatan ini, dan mukjizat-Nya yang pertama telah diadakan pada peristiwa pesta. Itulah sebabnya Ia mengumumkan kepada dunia bahwa pernikahan itubila dipelihara kesuciannya adalah suatu lembaga yang kudus. 

Nasihat kepada Seorang yang Merenungkan Perceraian
Pendapatmu mengenai hubungan pernikahan sudah salah benar. Tidak ada sesuatu kecuali perzinaan dalam pernikahan yang dapat merombak janji itu. Kita sedang hidup dalam saat yang berbahaya, apabila tidak ada jaminan di dalam hal apa pun, kecuali di dalam iman yang teguh kepada Yesus Kristus. Tidak ada hati yang tidak dapat ditarik dari Allah oleh tipuan Setan, kalau orang itu tidak berjaga-jaga dalam permintaan doa.

Kesehatanmu akan jauh lebih baik keadaanny, kalau pikiranmu dapat tenang dalam damai; tetapi pikiran akan kacau dan tidak seimbang, kalau alasanmu melakukan perceraian tidak diperbaiki. Pandanganmu itu tidak dapat dipertahankan dari dasar mana pun datangnya alasan itu. Manusia tidak boleh bebas membuat sesuatu standar hukum dari dirinya sendiri, sehingga menyingkirkan hukum Allah demi mengikuti kemauannya. Mereka harus tunduk kepada standar moral Allah yang agung itu menjadi standar kebenaran….

Allah hanya memberikan satu-satunya alasan mengapa seorang istri harus meninggalkan suami, atau seorang suami harus juga meninggalkan istri, yaitu karena perzinaan. Biarlah dasar pertimbangan ini didoakan dengan sungguh-sungguh.

Nasihat kepada Suami Istri yang Berpisah 
Saudara dan saudariku, pada suatu saat kamu belumlah dikatakan hidup bersama-sama. Sebenarnya kamu tidak boleh melakukan perbuatan ini kalau saja hamu berdua memupuk sifat kesabaran, manis budi, panjang sabar, yang seharusnya senantiasa ada di antara suami dan istri. Tak seorang pun di antara kamu masing-masing mau mengikuti kemauan dan pikiran serta rencana sendiri dengan tidak mempertimbangkan terlebih dahulu apakah yang menjadi akibatnya. Biarlah pengaruh Roh Allah yang lemah lembut dan yang menaklukkan itu bekerja di dalam hatimu dan melayakkan kamu untuk tugasmu dalam mendidik anak-anakmu….Mintalah kepada Bapamu yang di sorga untuk menolong engkau sehingga tidak menyerah dalam penggodaan, tidak berbicara dengan kasar, menunjukkan sikap yang tidak senonoh terhadap satu dengan yang lain, yaitu suami terhadap istri dan istri kepada suami. Kamu berdua mempunyai tabiat yang tidak sempurna. Karena kamu belum berada di bawah pengawasan Allah, tingkah lakumu terhadap satu dengan yang lain tidak bijaksana.

Saya memohon kepadamu agar menyerahkan dirimu di bawah pengendalian Allah. Apabila tergoda untuk berkata yang menyakiti hati, tahanlah dirimu untuk tidak berkata sesuatu apa pun. Kamu dapat digoda dalam hal ini oleh karena belum pernah mengalahkan tabiat yang buruk ini. Akan tetapi setiap kebiasaan yang salah patut dikalahkan. Adakanlah penyerahan yang sempurna kepada Allah. Jatuhkan dirimu di atas Batu itu, yaitu Yesus Kristus dan hancurkanlah dirimu. Sebagai suami dan istri, disiplinlah dirimu sendiri. Pergilah kepada Kristus untuk meminta pertolongan. Ia akan memberikan simpati-Nya kepadamu dengan rela dan anugerah-Nya dengan cuma-cuma….

Bertobatlah di hadapan Allah dari segala perbuatanmu di masa yang lalu. Tunjukkanlah saling pengertian, kembalilah bersatu sebagai suami dan istri. Buanglah segala penglaman hidup yang tidak disukai dan yang tidak bahagia di masa yang lalu. Bersemangatlah di dalam Tuhan. Tutuplah jendela jiwa yang menuju kepada dunia dan bukalah kepada yang menuju surga. Jikalau suaramu dinaikkan di dalam doa ke surga untuk mencari terang, Tuhan Yesus sebagai terang dan kehidupan, damai dan kesukaan, akan mendengar suaramu. Ia adalah Matahari Kebenaran, akan bersinar ke dalam lubuk hatimu, menerangi bait suci jiwamu. Kikalau engkau menyambut terang hadirat-Nya ke dalam rumah tanggamu, engkau tidak akan mengucapakan kata yang menimbulkan perasaan yang tidak senang.

Kepada Seorang Istri yang Putus Asa karena Salah Diperlakukan
sad-bride CopySaya telah menerima suratmu dan untuk menjawabnya saya hendak katakan, bahwa saya tidak dapat menasihatkan engkau untuk kembali kepadanya kecuali engkau melihat perubahan yang benar di dalam dirinya. Tuhan tidak berkenan dengan pendapatnya di masa yang lalu terhadap seorang istri….Jikalau ia tetap pada pendiriannya yang pertama itu, maka masa depan tidak akan menjadi lebih baik bagimu daripada masa lalu. Ia tidak mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri terhadap istri.

Saya merasa sedih dengan masalah ini. saya merasa kasihan terhadap diri D. Tetapi saya tidak dapat menasihatkan engkau untuk kembali kepadanya jikalau melawan angan-angan hatimu. Saya berkata kepadamu sebagaimanha saya telah berkata kepadanya; akan sangat berbahaya bagimu untuk menempatkan dirimu kembali kepada sifatnya yang suka mendikte itu. Saya sangat mengharapkan bahwa ia akan berubah….

Tuhan mengerti segala pengalamanmu….Tetapkanlah hatimu di dalam Tuhan; Ia tidak akan meninggalkan engaku atau tidak mengabaikan engkau. Hati saya turut merasa simpati bersama engkau.

Kepada Suami yang Ditinggalkan, “Pikullah Salibmu.” 
Saya tidak dapat melihat sesuatu yang dapat dilakukan dalam kasus ini, dan menurut pendapat saya bahwa satu-satunya hal yang dapat engkau lakukan ialah membiarkan istrimu. Jikalau ia telah mengambil keputusan untuk tidak hidup lagi hersama engkau, baik engkau maupun dia akan lebih buruk jika hendak mencoba untuk hidup bersama kembali. sebagaimana ia telah bertekad untuk memikul hidup sendirian maka engkau sabagai seorang laki-laki pikullah salibmu, dan tunjukkanlah dirimu sebagai seorang pria yang berpendirian.

Masih Suami Istri pada Pemandangan Allah, walaupun terlah Bercerai
Seorang wanita boleh jadi secara syah telah bercerai dari suaminya menurut undang-undang negara, tetapi belum bercerai pada pemandangan Allah dan menurut undang-undang yang lebih tinggi. Hanya ada satu dosa, yaitu perzinaan, yang dapat menempatkan suami atau istri di dalam suatu posisi di mana mereka dapat bebas dari sumpah (janji) pernikahan pada pemandangan Allah. Walaupun undang-undang negara dapat mengbulkan perceraian, tetapi mereka masih juga suami istri di dalam terang Alkitab, menurut undang-undang Allah. Saya melihat bahwa Saudari…; tidak mempunyai hak untuk menikah dengan lelaki lain; tetapi jikalau dia, atau wanita lain, harus mendapat izin cerai secara syah karena suaminya telah berdosa dengan zina barulah ia bebas untuk menikah kembali dengan siapa saja yang ia pilih.

Berpisah dari Seorang Kawan yang Tidak Beriman
Kalau sang istri adalah seorang yang tidak beriman dan seorang penantang agama, maka menurut pandangan hukum Allah sang suami tidak boleh menyingkirkan dia dengan dasar itu saja. Agar sesuai dengan hukum Yehovah, ia (suami)haus tinggal bersama dia (istri) kecuali ia sendiri yang memilih untuk berpisah. Mungkin ia (suami)akan menderita banyak perlawanan, ditekan dan diganggu di dalam banyak hal; ia akan mendapat penghiburan, kekuatan dan pertolongan dari Allah, yang sanggup memberi kasih karunia bagi sitiap keadaan darurat. Ia patutlah menjadi sorang pria yang berpikiran suci, berpendirian teguh, patuh pada prinsip, maka Allah akan memberikan kepadanya hikmat di dalam hal yang patut ia kejar. Dorongan hati tidak akan dapat mengendalikan pertimbangan, tetapi pertimbangan akan memegang garis pengendalian di dalam tangannya yang teguh, sehingga hawa nafsu itu dapat dikekang.

Seorang Istri Diajak untuk Mengubah Pendirian, bukan Statusnya Pernikahan
Saya telah menerima sebuah surat dari suamimu. Saya patut mengatakan bahwa hanya satu perkara saja seorang suami boleh secara syah bercerai dari istrinya atau seorang istri dari suaminya ialah karena perzinaan. Kalau pendirian (watakmu) tidak sesuai (cocok), bukankah tidak lebih baik demi kemuliaan Allah, engkau mengubah pendirianmu itu? Seorang suami dan istri patutlah memupuk rasa hormat dan kasih mereka, kata-kata dan tingkah laku agar tidak ada sesuatu yang dikatakan atau dilakukan yang mengganggu perasaan mereka. Masing-masing patut memperhatikan satu dengan yang lain, berusaha dengan seberapa dapat untuk menguatkan cinta kasih mereka secara timbal balik. Saya beri dorongan kepadamu berdua supaya mencari Tuhan. Di dalam cinta dan sikap manis budi, lakukanlah tugasmu terhadap satu dengan yang lain. Para suami patut memupuk kebiasaan yang rajin, perbuatlah seberapa banyak untuk membantu keluargamu. Hal ini akan menuntun istrimu untuk menghormati suaminya….Saudariku, engkau tidak dapat menyenangkan hati Allah dengan mempertahankan sikap yang ada sekarang ini. Ampunilah suamimu, ia adalah suamimu, dan engkau akan diberkati dalam usaha untuk menjadi seorang istri yang bertanggung jawab dan mencintainya. Engkau dapat dan harus mengubah sikapmu. Kamu berdua haruslah belajar bagaimana caranya dapat menyesuaikan diri satu dengan yang lain, bukan berlawan-lawanan….Dengan menggunakan metode yang lemah lembut akan menghasilkan suatu perbedaan yang mengagumkan di dalam kehidupanmu.

Perceraian dan Keanggotaan Gereja
Mengenai perkaranya saudari A.G. yang terlukai, kita patut mengatakan sebagai jawaban pada pertanyaan…bahwa sebagai suatu kasus dalam peristiwa bagi banyak orang yang telah jatuh dalam dosa, sebagai suaminya, mereka tidak begitu merasa akan kesalahan mereka. Tetapi ada beberapa yang telah diterima ke dalam jemaat, tetapi setelah mereka mendapat kepercayaan umat Allah oleh suatu pengakuan dan suatu masa pertogatan yang sungguh-sungguh. Kasus ini memberikankesulitan bukan terdapat hanya pada beberapa orang saja dan kita hanya dapat menambahkan hal-hal sebagai berikut:

1. Di dalam kasus pelanggaran hukum ketujuh di mana pihak yang bersalah tidak menunjukkan pertobhatan yang benar, jika pihak yang tidak bersalah (hanya mendapat sakit hati) boleh mendapat hak cerai tanpa menjadikan keadaannya dan anak-anaknya (kalau ada) lebih buruk dengan berbuat demikian, mereka harus dibiarkan bebas.

2. Kalau dengan bercerai ia hanya menempatkan dirinya dan anaknya pada keadaan yang lebih buruk, tidak ada tulisan Alkitab yang kita ketahui yang menyatakan bahwa yang tidak bersalah itu salah oleh tetap tinggal bersama-sama.

3. Waktu pekerjaan, doa, kesabaran, iman dan kehidupan yang suci dapat mengadakan sesuatu perubahan. Untuk hidup dengan seorang yang telah melanggar janji pernikahan dan disalut dengan cinta yang telah bersalah yang mempermalukan, dan menyadari bahwa hal itu bukanlah sebagai penyakit kanker yang menggerogoti jiwa; namun suatu perceraian adalah suatu luka dalam hati seumur hidup. Allah mengasihi pihak yang tidak bersalah. Pernikahan harus dipertimbangkan dengan matang sebelum bersatu dalam janji pernikahan.

4. Mengapa! Aduh, mengapa! Pria dan wanita yang boleh menjadi orang-orang terhormat, manusia yang baik, dan dapat mencapai surga akhirnya menjual diri mereka kepada kejahatan dengan harga yang sangat murah, melukai hati teman hidupnya, memalukan nama keluarganya membawa nama buruk kepada pekerjaan dan akhirnya masuk ke neraka? Allah itu mempunyai rakhmat! Mengapa mereka yang telah jatuh dalam kejahatan tidak mau menyatakan pertobatan setimpal dengan besarnya kejahatan mereka dan datang kepada Kristus untuk mendapat belas kasihan dan kesembuhan sebarapa dapat, atas luka-luka yang mereka telah perbuat?
———–

-RTA

[RH] BAGAIMANA ABRAHAM DIBENARKAN

0

“Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: ‘Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran Yakobus 2:23)

[AkhirZaman.org] lman secara umum dinikmati oleh banyak orang, dan mereka setuju bahwa Kekristenan adalah satu-satunya pengharapan untuk jiwa-jiwa yang sedang menuju kebinasaan. Tetapi untuk mempercayai hal ini secara inlelektual tidaklah cukup bagi keselamatan jiwa. . . . 

Hal ini tidak hanya memerlukan iman saja tetapi juga kepercayaan pada Allah. lnilah iman sejati Abraham, lman yang menghasilkan buah-buah. “Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal ltu kepadanya sebagai kebenaran” (Yakobus 2:23). Ketika Allah mengatakan kepadanya agar mempersembahkan anaknya, itu adalah suara yang sama yang mengatakan kepadanya untuk meninggalkan negerinya dan pergi ke tanah yang akan ditunjukkan Allah kepadanya. Abraham diselamatkan oleh iman kepada Kristus yang sesungguhnya, sama dengan orang berdosa diselamatkan oleh lman kepada Kristus sekarang lni.

lman yang membenarkan selalu yang pertama menghasilkan pertobatan sejati, dan kemudian perbuatan baik merupakan buah iman tersebut. Tidak ada iman yang menyelamatkan yang tidak menghasilkan buah yang baik. Allah mengaruniakan Kristus bagi dunia kita untuk menjadi pengganti bagi orang berdosa. Ketika oleh iman sejati dalam jasa korban perdamaian yang mahal dijalankan, mengaku Kristus sebagai Juruselamat pribadi, maka saat itulah orang berdosa ltu dibenarkan di hadapan Allah, oleh sebab ia telah diampuni.

Yohanes mengarahkan orang banyak kepada Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. la berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia ini.” Ada sesuatu yang besar dalam perkataan “menghapus.” Pertanyaannya ialah, akankah kita terus menerus berbuat dosa seakan-akan mustahil bagi kita untuk menang? Bagaimanakah supaya kita menang? Sebagaimana Kristus sudah menang, itulah satu-satunya cara. la berdoa kepada BapaNya yang di surga. Kita pun dapat melakukan hal yang sama. . . . Bilamana tergoda untuk mengatakan yang salah dan melakukan yang salah maka lawanlah Setan dan katakan, “Aku tidak akan menyerahkan kemauanku kepada pengendalianmu. Aku akan bekerja sama dengan kuasa llahi dan melalui kasih karunia aku akan menjadi pemenang.”—Manuscript 83, 1891.

(3SM194, 195)

 

[RH] Dibenarkan oleh Kebenaran Kristus yang Dihisabkan

0

“Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Kata-kata ini, yaitu hal ini diperhitungkan kepadanya,’ tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (Roma 4:22-25).

[AkhirZaman.org] Seorang berdosa bila memandang rohaninya hukum Allah dan kawajiban-kewajibannya yang kekal, maka Ia melihat kasih Allah dalam menyediakan pengganti dan jaminan untuk manusia yang bersalah, dan pengganti tersebut adalah Seorang yang sama dengan Allah.

Penyataan kasih karunia ini dalam pemberian keselamatan kepada dunia, memenuhi orang berdosa dengan kekaguman. Kasih Allah bagi manusia menghancurkan setiap rintangan. Seorang berdosa boleh datang ke salib itu, yang telah ditempatkan di tengah-tengah antara keilahian dan kemanusiaan, dan bertobat dari dosa pelanggarannya, oleh sebab Kristus telah menarik orang berdosa itu datang kepadaNya sendiri. la tidak mengharapkan hukum itu untuk membersihkannya dari dosa, karena tidak ada kualitas mengampuni di dalam hukum itu untuk menyelamatkan orang-orang yang melanggarnya. la memandang kepada Korban pendamaian sebagai satu-satunya pengharapannya, melalui pertobatan terhadap Allah-—oleh sebab hukum pemerintahan-Nya telah dilanggar—dan oleh iman kepada Yesus Kristus Tuhan kita sebagai Seorang yang dapat menyelamatkan dan membersihkan orang berdosa dari setiap pelanggaran.

Pekerjaan pengantaraan Kristus diawali oleh dimulainya kesalahan dan penderitaan serta kemalangan manusia, segera setelah manusia menjadi seorang pelanggar. Hukum tidak ditiadakan untuk menyelamatkan manusia dan membawanya ke dalam persatuan dengan Allah. Tetapi Kristus menganggap tugas jaminan dan kelepasan adalah oleh menjadi dosa untuk manusia, supaya manusia menjadi benar hanya di dalam Allah dan melalui Dia, yang adalah satu dengan Bapa. Orang-orang berdosa dapat dibenarkan oleh Allah hanya apabila la mengampuni dosa mereka, meniadakan hukuman yang seharusnya bagi mereka, dan memperlakukan mereka sebagai sungguh-sungguh yang dibenarkan dan tidak berdosa, menerima mereka ke dalam kebaikan llahi dan menganggap mereka sungguh adalah orang benar. Mereka hanya dibenarkan melalui kebenaran Kristus yang dihisabkan. Bapa menerima Anak, dan melalui korban pendamaian Anak-Nya menerima orang berdosa.

(3SM 194)

 

[RH] Pembenaran Dijelaskan

0

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supa ya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yohanes 3:16, 17). “

[AkhirZaman.org] Tahun 1843, saya mengingat seorang pria dengan isterinya. . . yang mengharapkan Tuhan datang tahun 1844, dan mereka menunggu dan menanti. Dan setiap hari mereka berdoa kepada Allah; sebelum mereka mengucapkan selamat tidur kepada satu dengan yang lain, mereka akan mengatakan, 

“Boleh jadi Tuhan akan datang ketika kita sedang tidur, dan kita mau bersedia.” Sang suami bertanya pada istrinya apakah ia telah mengucapkan suatu perkataan yang istrinya rasa tidak sesuai dengan kebenaran dan iman yang mereka pegang, pada sepanjang hari ltu, dan kemudian istrinya akan menanyakan pertanyaan yang sama kepada suaminya. Kemudian mereka menundukkan kepala di hadapan Tuhan dan bertanya pada-Nya apakah mereka telah berdosa dalam pikiran atau perkataan ataupun perbuatan, dan jika demikian kiranya ia mau mengampuni pelanggaran itu. Sekarang kita hanya menginginkan kesederhanaan seperti ini.

Engkau ingin menjadi seperti anak-anak kecil, bergantung atas jasa Juruselamat yang telah disalibkan dan bangkit itu, dan kemudian engkau akan dilindungi. Bagaimana? Malaikat-malaikat Allah akan berada di sekelilingmu sebagai tembok api. Kebenaran Kristus yang engkau akui, berada di depanmu, dan kemuliaan Allah adalah pahalamu. Allah menyucikan lidah; Allah menyucikan hati; Allah menyucikan pikiran kita, sehingga kita dapat tinggal pada kelayakan surga, dan sehingga kita dapat menyampaikan pengetahuan dan terang itu kepada orang lain. Ada kemajuan besar bagi kita, dan jangan berhenti di sini. Semoga Allah menolong engkau untuk melaksanakan sebanyak mungkin tanggung jawabmu.— Manuscript 9,1891.

Bagi banyak orang, pembenaran oleh iman adalah suatu rahasia. Seorang berdosa dibenarkan oleh Allah bilamana la bertobat dari dosa-dosanya. la melihat Yesus di atas salib Kalvari. Mengapakah ada semua penderitaan ini? Hukum Yehova telah dilanggar. Hukum pemerintahan Allah di surga dan bumi telah dilanggar, dan hukuman terhadap dosa telah dinyatakan yakni kematian. Tetapi “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga la telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Oh, alangkah besar kasih itu, alangkah tak ada bandingan kasih itu! Kristus, Anak Allah itu,
mati untuk manusia yang bersalah!

(3SM 193, 194)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?