Tuesday, July 1, 2025
Google search engine
Home Blog Page 308

[RH] Pertanyaan tentang Reformasi Pakaian*

0

“Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan” (Amsal 31 :25).

[AkhirZaman.org]  Pertanyaan. Tidakkah praktik saudari-saudari dalam menggunakan pakaian mereka yang panjangnya sembilan inci dari lantai bertentangan dengan Testimony No. 11, yang mengatakan bahwa ujung pakaian itu seharusnya mencapai hingga bagian atas sepatu wanita?

Jawaban. Jarak yang tepat dari ujung pakaian sampai ke lantai tidak diberikan kepada saya secara ukuran inci. . . . Tetapi tiga kelompok wanita melintas di hadapan saya, dengan pakaian mereka yang berikut, menyangkut masalah panjangnya pakaian:

Yang pertama adalah panjang sesuai mode, yang menimbulkan beban pada perut, yang menghalangi jalan, menyapu jalan dan mengumpulkan debu; serta akibat-akibat buruk lainnya yang saya sudah nyatakan sebelumnya. Kelompok ini, yang adalah budak-budak mode, kelihatannya lemah dan lesu.

Pakaian kelompok kedua yang lewat di depan saya adalah yang banyak hubungannya dengan sebagaimana mestinya. Perut tertutup dengan baik. Mereka bebas dari beban-beban yang oleh tiran, mode, telah masukkan pada kelompok pertama; tetapi telah menjurus kepada pakaian pendek yang ekstrem yang menimbulkan kejijikan dan prasangka orang baik, dan sangat merusak pengaruh mereka. lnilah mode dan pengaruh dari “Adat Amerika,” yang diajarkan dan dipakai oleh banyak orang di “Rumah Kita” di Dansville, N, Y. Pakaian itu tidak sampai ke lutut. Saya tidak perlu katakan bahwa mode berpakaian ini telah ditunjukkan kepada saya adalah terlalu pendek.

Kelompok ketiga lewat di depan saya dengan wajah yang riang, dan langkah yang bebas dan elastis. Pakaian mereka adalah panjang yang sudah saya jelaskan sebagai yang pantas, sederhana dan menyehatkan. Pakaian itu bebas dari debu jalanan dan trotoar yang beberapa inci di bawah semua yang lainnya, seperti langkah naik dan langkah turun, dan lain-lain.

Sebagaimana yang saya telah nyatakan sebelumnya, panjangnya tidak diberikan kepada saya secara ukuran inci. . . .

Bagi presentasi informatif tentang “reformasi berpakaian“ diadopsi dalam tanggapan terhadap penglihatan ini, dan memperkuat kondisi-kondisi yang membuat suatu perubahan seperti itu dikehendaki, lihat Story of Our Health Message, hlm. 112-130.

(3SM 277, 278)  

 

[RH] Pertanyaan tentang Penglihatan Reformasi Kesehatan

0

harus makan dan minum untuk kemuliaan-Nya.—Manuscript 3, 1854.

“. . . Lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Korintus 10:31).

[AkhirZaman.org] Pertanyaan tentang penglihatan. Apakah engkau menerima berbagai penglihatan tentang reformasi kesehatan itu sebelum mengunjungi lnstitut Kesehatan di Dansville, New York,* atau sebelum engkau membaca tentang perkara-perkara tersebut?

Jawaban. Perkara besar tentang Reformasi Kesehatan dibukakan di hadapan saya dalam penglihatan pada waktu berada di rumah Saudara A. Hilliard, di Otsego, Michigan, tanggal 6 Juni 1863.

Saya tidak mengunjungi Dansville sampai bulan Agustus 1864, empat belas bulan setelah saya mendapatkan penglihatan itu. Saya tidak membaca hal-hal apa pun tentang kesehatan sampai saya menulis Spiritual Gifts, jilid 3 dan 4, Appeal to Mothers, dan telah menuliskannya lebih dari enam artikel dalam enam nomor How to Live.

Saya tidak tahu bahwa kertas yang seperti itu ada sebagai The Laws of Life, yang diterbitkan di Dansville,N.Y. Saya belum mendengar beberapa pekerjaan tentang kesehatan, yang dituliskan oleh Dr. J. C. Jackson, dan penerbitan-penerbitan di Dansville, pada waktu saya memiliki penglihatan sebagaimana di atas. Saya tidak tahu bahwa pekerjaan-pekerjaan seperti itu ada sampai bulan September 1863, ketika di Boston, Mass., suami saya melihat hal itu diterbitkan dalam suatu seri yang disebut The Voice of Prophecy, yang diterbitkan oleh Ketua J. V. Himes. Suami saya memesan lembaran-lembaran pekerjaan itu dari Dansville dan menerimanya di Topsham, Maine. Karena kesibukannya suami saya tidak sempat mempelajarinya, dan sementara saya bertekad untuk tidak membaca itu sampai saya menulis pandangan-pandangan saya, buku-buku itu tetap dalam bungkusnya.

Ketika saya memperkenalkan perkara kesehatan kepada para sahabat di mana saya bekerja di Michigan, New England, dan di Negara Bagian New York, dan berbicara tentang obat-obatan, daging, air, udara yang murni, dan makanan yang pantas, seringkali ditanyakan, “Engkau berbicara sangat mirip dengan pendapat-pendapat yang diajarkan dalam The Laws of Life, dan terbitan-terbitan lain, oleh Drs. Trail, Jackson, dan lain-lain. Apakah engkau sudah membaca lembaran-lembaran dan tahu tentang pekerjaan itu?”

Jawaban saya adalah saya belum melakukannya, dan juga tidak akan membaca itu sampai saya selesai menuliskan pandangan-pandangan saya, supaya jangan dituduh bahwa saya sudah menerima terang tentang kesehatan dari para tabib, bukan dari Tuhan.

Dan setelah saya menuliskan enam artikel saya di How to Live, maka saya menyelidiki lembaran-lembaran pekerjaan tentang kesehatan itu dan terkejut mendapati hal itu mirip dengan apa yang Tuhan telah nyatakan kepada saya. Dan untuk menunjukkan keselarasan ini, dan untuk menyatakan di hadapan saudara dan saudari saya pekabaran itu, seperti yang disampaikan oleh para penulis hebat, saya bertekad untuk menerbitkan How to Live, di mana sebagian besar saya kuatkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pekabaran ini.

*Yang paling menonjol dari lembaga-lembaga medis di Amerika Serikat yang memberikan ciri reformasi dalam hal makan dan dalam merawat orang sakit pada zaman itu dikelola oleh Dr. James C. Jackson di Dansville. New York.—PENYUSUN.

(3SM 276, 277) 

 

PERTIKAIAN BERAKHIR (2)

0

[AkhirZaman.org] Tujuan dari pemberontakan yang besar itu ialah untuk membenarkan dirinya dan membuktikan bahwa pemerintahan ilahi bertanggungjawab atas terjadinya pemberontakan itu. Untuk tujuan ini ia telah mengerahkan seluruh kuasa pikirannya yang besar. Ia telah bekerja dengan hati-hati dan sistematis, dan dengan keberhasilan yang luar biasa menuntun banyak orang menerima versi Setan mengenai pertikaian yang besar itu yang telah lama berlangsung. Selama ribuan tahun kepala komplotan persekongkolan ini telah menggantikan kebenaran dengan kepalsuan. Tetapi waktunya sekarang sudah tiba bilamana pada akhirnya pemberontakan dikalahkan, serta sejarah dan tabiat Setan yang sebenarnya diungkapkan. Dalam usaha besarnya yang terakhir untuk menjatuhkan Kristus, membinasakan umat-Nya dan merebut kota Allah, penipu ulung itu telah dibukakan kedoknya. Mereka yang telah bersatu dengannya melihat kegagalan total usahanya. Pengikut-pengikut Kristus dan malaikat-malaikat yang setia melihat luas jangkauan persekongkolan Setan melawan pemerintahan Allah. Ia adalah tumpuan kebencian semesta alam.

Setan melihat bahwa pemberontakan sukarelanya membuat ia tidak layak lagi masuk Surga. Ia telah menggunakan segenap kekuatannya untuk berperang melawan Allah. Baginya kemurnian, perdamaian dan keharmonisan Surga adalah siksaan yang paling berat. Tuduhan-tuduhannya terhadap kemurahan dan keadilan Allah sekarang dibungkam. Celaan yang ditujukan kepada Yahweh seluruhnya ditimpakan kepadanya. Dan sekarang Setan tertunduk, dan mengakui keadilan hukumannya.

“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.” (Wah. 15:5). Setiap pertanyaan mengenai kebenaran dan kesalahan dalam pertikaian yang sudah berlangsung lama itu sekarang telah dibuat jelas. Akibat-akibat dari pemberontakan, buah-buah dari mengesampigkan undang-undang ilahi telah dibukakan kepada pemandangan semua makhluk ciptaan. Akibat dari pemerintahan Setan yang sangat bertentangan dengan pemerintahan Allah, telah dihadapkan ke seluruh alam semesta ini. Pekerjaan-pekerjaan Setan sendiri telah mempersalahkan dia. Hikmat Allah, keadilan-Nya dan kebaikan-Nya terbukti kebenarannya. Terlihat bahwa semua tindakan-Nya dalam pertikaian besar itu telah dilakukan dengan memperhatikan kebaikan abadi umat-Nya, dan untuk kebaikan segenap dunia yang telah diciptakan-Nya. “Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.” (Maz. 145:10). Sejarah dosa akan tetap ada selama-lamanya sebagai suatu kesaksian bahwa dengan adanya hukum Allah terikatlah kebahagiaan segala makhluk yang telah diciptakan-Nya. Dengan memandang semua fakta pertikaian besar itu, seluruh jagad raya ini, baik yang setia maupun yang memberontak, dengan satu suara berseru, “Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa.”

Di hadapan alam semesta telah dinyatakan dengan jelas pengorbanan besar yang dibuat oleh Bapa dan Anak demi kepentingan manusia. Saatnya telah tiba bilamana Kristus menempati kedudukan-Nya yang sebenarnya, dan dimuliakan di atas penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dan setiap nama yang disebut. Adalah untuk sukacita yang ditaruh dihadapan-Nya — agar Dia boleh membawa anak-anak kepada kemuliaan — sehingga Ia menanggung salib dan menahan malu. Dan tak terkira besarnya dukacita dan malu, namun lebih besar sukacita dan kemuliaan. Ia memandang orang-orang yang ditebus, diperbaharui di dalam peta-Nya sendiri, setiap hati memiliki kesan ilahi yang sempurna, setiap wajah memantulkan keserupaan dengan Raja mereka. Ia memandang di dalam mereka akibat dari penderitaan jiwa-Nya, dan Ia merasa puas. Kemudian dengan suara yang terdengar sampai kepada orang-orang benar dan orang-orang fasik, Ia menyatakan, “Lihatlah tebusan yang diadakan oleh dara-Ku! Saya menderita dan mati demi orang-orang ini, agar mereka boleh tinggal di hadapan-Ku selama-lamanya.” Dan nyanyian pujian diperdengarkan oleh yang berjubah putih di sekeliling takhta itu, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan pujian!” (Wah. 5:12).

Meskipun Setan telah terdesak untuk mengakui keadilan Allah, dan tunduk kepada supremasi Kristus, tetapi tabiatnya tetap tidak berubah. Roh pemberontakannya bagaikan air bah yang ganas, muncul kembali. Dipenuhi dengan luapan perasaan yang berlebihan, ia bertekad untuk tidak menyerah dalam pertikaian yang besar ini. Waktunya telah tiba untuk berperang habis-habisan melawan Raja Surga. Ia segera menuju ke tengah-tengah para pengikutnya, dan berusaha untuk mengilhami mereka dengan kemarahannya sendiri, dan membangkitkan mereka untuk segera berperang. Tetapi dari semua yang berjuta-juta tak terhitung banyaknya itu, yang telah dipikatnya untuk ikut pemberontakannya, sekarang tak seorangpun yang mau mengakui supremasinya. Kekuasaannya telah berakhir. Orang fasik telah dipenuhi oleh kebencian kepada Allah yang sama yang mengilhami Setan. Tetapi mereka melihat bahwa keadaan mereka tidak ada harapan, sehingga mereka tidak mungkin dapat mengalahkan Yahweh. Kemarahan mereka kepada setan disulut, dan mereka yang telah menjadi agen-agennya dalam penipuan dan dengan amukan iblis-iblis mereka berbalik melawan.

Tuhan berkata, “Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh, Aku membawa orang asing melawan engkau, yaitu bangsa yang paling ganas, yang akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja; dan semarakmu menajiskan. Engkau diturunkannya ke lobang kubur.” “Maka Kubuangkan engkau dari gunung Allah dan kerub yang terjaga membinasakan engkau dari tengah batu-batu yang bercahaya . . . . Ke bumi engkau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya . . . . Dan Kubiarkan engkau menjadi abu di atas bumi di hadapan semua yang melihatmu. . . . Akhir hidupmu mendahsyatkan dan lenyap selamanya engkau.” (Yehez. 28:6-8, 16-19).

“Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.” “Sebab Tuhan murka atas segala bangsa dan hatinya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka untuk dibantai.” “Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang, angin yang menghanguskan itulah isi piala mereka.” (Yes. 9:4; 34:2; Maz. 11:6). Api turun dari Allah dari Surga. Dunia ini terbelah. Senjata-senjata yang tersembunyi di dalamnya diangkat keluar. Nyala api yang menghanguskan keluar dari setiap jurang yang menganga. Batu-batu terbakar. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian. Unsur-unsur dunia akan hancur meleleh karena panas yang luar biasa, dunia dan pekerjaan-pekerjaan yang ada di dalamnya semuanya terbakar. (Mal. 4:1; 2 Pet. 3:10) Permukaan bumi bagaikan gumpalan yang meleleh — danau api yang besar. Itulah waktunya pehukuman dan kemusnahan orang-orang fasik, — “sebab Tuhan mendatangkan hari pembalasan dan tahun pengganjaran karena perkara Sion.” ( Yes. 34:8; Ams. 11:31).

ilustrasi-bakar CopyOrang fasik menerima ganjarannya di dunia ini (Ams. 11:31. Mereka “menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu, firman Tuhan semesta alam.” (Mal. 4:1). Sebagian dibinasakan dalam waktu seketika, sementara yang lain menderita beberapa hari. Semuanya dihukum “menurut perbuatan mereka.” Dengan dipindahkannya dosa-dosa orang-orang benar kepada Setan, ia dibuat menderita bukan hanya karena pemberontakannya, tetapi semua dosa-dosa yang telah dilakukan oleh umat Allah oleh sebab dia. Hukumannya akan jauh lebih berat daripada mereka yang telah ditipunya. Setelah semua binasa, yaitu mereka yang telah jatuh oleh karena penipuannya, ia masih harus hidup dan terus menderita. Orang fasik akhirnya binasa di dalam nyala api yang menghanguskan, baik akarnya maupun cabangnya — Setan akarnya, pengikut-pengikutnya cabangnya. Hukuman sepenuhnya dari hukum Allah telah dilaksanakan; tuntutan keadilan telah dipenuhi; dan Surga dan bumi, sambil memandang, menyatakan kebenaran Yahwe.

Pekerjaan Setan yang membinasakan telah berakhir selamanya. Selama 6,000 tahun ia telah melakukan kehendaknya, memenuhi dunia dengan malapetaka dan mendatangkan dukacita di seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan telah mengerang dan menderita kesakitan bersama-sama. Sekarang makhluk-makhluk Allah terbebas dari hadiratnya dan godaannya selama-lamanya. “Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai.” (Yes. 14:7). Dan suatu pekik-sorak pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam semesta yang setia. “Suara himpunan besar orang banyak,” “bagaikan desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, terdengar berkata, ‘Haleluyah! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.'” (Wah. 19:6).

Sementara bumi dibungkus oleh api kebinasaan, orang-orang benar tinggal di dalam kota suci itu dengan aman. Kematian yang kedua tidak berkuasa ke atas mereka yang bangkit pada kebangkitan yang pertama. Sementara kepada orang fasik Allah itu adalah api yang menghanguskan, kepada umat-Nya Ia adalah matahari dan perisai. (Wah. 20:6; Maz. 84:12).

“Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.” (Wah. 21:1). Api yang menghanguskan orang fasik itu membersihkan bumi ini. Semua bekas kutuk telah dihapuskan. Tidak ada neraka yang menyala selamanya di hadapan umat yang ditebus itu sebagai akibat yang mengerikan dari dosa.

Satu-satunya peringatan yang masih tinggal ialah: Penebus kita akan terus menyandang bekas-bekas penyaliban-Nya. Hanya di kepala-Nya di rusuk-Nya, di tangan dan kaki-Nya saja terdapat bekas-bekas kekejaman yang disebabkan oleh dosa. Nabi berkata sambil memandang Kristus dalam kemuliaan-Nya, “Ada kilauan seperti cahaya, sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah terselubung kekuatan-Nya.” (Hab. 3:4). Rusuk yang tertikam, dari mana mengalir cairan berwarna merah yang memperdamaikan manusia kepada Allah — itulah kemuliaan juru Selamat, di situlah “terselubung kekuatan-Nya.” “Berkuasa untuk menyelamatkan,” melalui korban penebusan, itulah sebabnya Ia sanggup untuk menjalankan keadilan ke atas mereka yang membenci kemurahan Allah. Dan tanda-tanda kehinaan-Nya adalah kehormatan-Nya yang tertinggi. Luka-luka Golgota akan menunjukkan pujian-Nya dan menyatakan kuasa-Nya selama-lamanya.

“Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit putri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu.” (mika 4:8). Waktunya sudah datang, yaitu yang telah dinanti-nantikan dengan kerinduan sejak pedang yang bernyala-nyala itu menghalangi pasangan manusia yang pertama itu dari Eden — waktu untuk “penebusan yang menjadikan kita milik Allah.” (Epes. 1:4). Dunia ini, yang pada mulanya diberikan kepada manusia untuk menjadi kerajaannya, yang telah diserahkannya ke tangan Setan, dan dalam waktu yang lama dikuasai oleh musuh yang kuat itu, telah dikembalikan kepada manusia oleh rencana keselamatan yang besar. Semua yang telah hilang oleh karena dosa telah dikembalikan. “Sebab beginilah firman Tuhan . . . yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, — dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami.” (Yes. 45:18). Tujuan semula Allah menjadikan bumi digenapi pada waktu bumi dibuat menjadi tempat tinggal umat yang ditebus itu. “Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.” (Maz. 37:29).

Suatu ketakutan bahwa warisan yang akan datang itu kelihatannya terlalu materialistis telah menuntun banyak orang untuk memandang dari segi rohani semua kebenaran yang menuntun kita memandangnya sebagai tempat tinggal kita. Kritus meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Ia pergi untuk menyediakan tempat bagi mereka di rumah Bapa. Mereka yang menerima pengajaran firman Allah tidak akan bersikap masa bodoh sama sekali mengenai tempat tinggal surgawi. Namun, “apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Kor. 2:9). Bahasa manusia tidak cukup untuk menjelaskan upah orang benar. Hal itu akan diketahui oleh mereka yang memandangnya. Pikiran fana ini tidak dapat mengerti kemuliaan Firdaus Allah.

Di dalam Alkitab, warisan orang-orang yang diselamatkan disebut suatu “tanah air.” (Iber. 11:14-16). Di sana Gembala surgawi menuntun gembalaan-Nya ke mata air hidup. Pohon hidup memberikan buahnya setiap bulan, dan daun pohon itu adalah untuk keperluan bangsa-bangsa. Di sana ada sungai-sungai yang airnya terus mengalir, jernih bagaikan hablur atau kristal, dan di tepi-tepi sungai itu ada pepohonan yang melambai-lambai yang memberikan bayang-bayangnya ke jalan-jalan yang telah disediakan bagi umat tebusan Tuhan. Di sana dataran-dataran luas terhampar sampai ke bukit-bukit yang indah dan gunung-gunung Allah berdiri dengan puncak-puncaknya yang tinggi. Di dataran-dataran yang tenang dan damai ini, di samping sungai-sungai yang hidup, umat Allah, yang telah lama mengembara dan menjadi musafir mendapatkan tempat tinggal mereka.

“Bangsaku akan diam di tempat yang damai, di tempat tinggal yang tenteram, di tempat peristirahatan yang aman.” “Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu ‘Selamat’ dan pintu gerbangmu ‘Pujian.'” “Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga . . . dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.” (Yes. 32:18; 60:18; 65:21,22).

surga ilustrsi CopyDi sana “padang dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga.” “Sebagai ganti semak berduri akan tumbuh pohon sanobar, dan sebagai ganti kecubung akan tumbuh pohon murad.” (Yes. 35:1; 55:13). “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing . . . dan seorang anak kecil akan menggiringnya.” “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus,” (Yes. 11:6,9), kata Tuhan.

Rasa sakit tidak akan ada di dalam suasana Surga. Tidak akan ada lagi air mata, tidak ada lagi iring-iringan ke pekuburan, dan tidak ada lagi tanda-tanda kedukaan. “Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” (Wah. 21:4). “Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: ‘Aku sakit,’ dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya.” (Yes. 33:24).

Di sanalah Yerusalem Baru, ibu kota dunia baru yang dimuliakan itu, “akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu.” (Yes. 62:3). “Cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.” “Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya.” (Wah. 21:11,24). “Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku,” (Yes. 65:19), kata Tuhan. “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.” (Wah. 21:3).

Di dalam kota Allah, “malam tidak ada lagi di sana.” Tak seorangpun memerlukan atau menginginkan istirahat. Tidak akan ada rasa letih dalam melakukan kehendak Allah dan dalam memberikan pujian bagi nama-Nya. Kita akan selalu merasakan kesegaran pagi. “Dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah yang menerangi mereka.” (Wah. 22:5). Sinar matahari akan digantikan oleh suatu cahaya yang sinar terangnya tidak menyakitkan, namun yang jauh melebihi sinar matahari kita waktu tengah hari. Kemuliaan Allah dan Anak Domba memenuhi kota suci itu dengan terang yang tidak pernah pudar. Umat tebusan berjalan di dalam kemuliaan hari yang kekal yang tak bermatahari.
“Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikianlah juga Anak Domba itu.” (Wah. 21:22). Umat Allah diberikan kesempatan untuk mengadakan hubungan langsung dengan Bapa dan Anak. “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar.” (1 Kor. 13:12). Kita melihat gambaran Allah dipantulkan seperti dalam cermin, dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di alam dan dalam perhatian-Nya kepada manusia. Tetapi nanti kita akan melihat Dia muka dengan muka, tanpa selubung yang membuat samar-samar. Kita akan berdiri di hadapan-Nya, dan memandang kemuliaan wajah-Nya.

Di sana umat tebusan akan mengenali sama seperti mereka juga dikenal. Kasih dan simpati yang telah ditanamkan Allah di dalam jiwa, akan dipraktekkan dalam cara yang paling benar dan menarik. Persekutuan yang murni dengan makhluk-makhluk kudus, kehidupan sosial yang harmonis dengan malaikat-malaikat yang berbahagia dan dengan orang-orang yang setia dari segala zaman, yang telah membasuh jubah mereka dan diputihkan oleh darah Anak Domba, ikatan-ikatan kudus yang mengikat bersama, “semua turunan yang di dalam Surga dan di atas bumi,” (Epes. 3:15), semua ini membantu menciptakan kebahagiaan orang-orang yang ditebus.

Di sana pikiran-pikiran kekal akan memandang kesukaan yang tidak pernah gagal mengenai kuasa penciptaan yang ajaib, dan misteri kasih yang menebus. Tidak akan ada musuh yang kejam dan menipu, yang menggoda untuk melupakan Allah. Setiap bakat akan dikembangkan, setiap kemampuan akan dipertambahkan. Penambahan pengetahuan tidak akan meletihkan pikiran atau menghabiskan tenaga. Di sana usaha-usaha yang paling agung dapat dilakukan, aspirasi yang paling tinggi dicapai, cita-cita yang paling tinggi diwujudkan; dan di sana masih akan timbul ketinggian-ketinggian baru untuk diatasi, keajaiban-keajaiban baru untuk dikagumi, kebenaran-kebenaran baru untuk dipahami dan tujuan-tujuan baru yang memerlukan kuasa-kuasa pikiran, badan dan jiwa.

Segenap kekayaan alam semesta akan terbuka untuk pelajaran dan penyelidikan umat tebusan Allah. Tanpa dibelenggu oleh kefanaan, mereka terbang tanpa letih ke dunia-dunia yang jauh — dunia dunia yang terharu dalam kesedihan menyaksikan penderitaan manusia, dan yang menyanyikan nyanyian kesukaan karena mendengar kabar penebusan jiwa-jiwa. Dengan kesenangan yang tak terkatakan anak-anak dunia ini berbaur ke dalam sukacita dan hikmat makhluk-makhluk yang tidak jatuh itu. Mereka saling membagikan kekayaan pengetahuan dan pengertian yang diperoleh dari segala zaman di dalam merenungkan pekerjaan tangan Allah. Dengan penglihatan yang tidak samar-samar mereka memandang kemuliaan ciptaan — matahari-matahari, bintang-bintang, dan sistem-sistem yang semuanya dalam aturan yang ditentukan mengelilingi takhta Allah. Di atas segala-galanya, mulai dari yang paling kecil sampai kepada yang paling besar, dituliskan nama Khalik, dan di dalam segala sesuatu kekayaan kekuasaan-Nya dinyatakan.

Dan sementara tahun-tahun kekekalan bergulir, akan membawa penyataan Allah dan Kristus semakin kaya dan semakin mulia. Sementara pengetahuan berkembang, demikian juga dengan kasih, rasa hormat, kebahagiaan semakin bertambah. Semakin manusia mempelajari Allah, semakin besar kekaguman mereka terhadap tabiat Allah. Pada waktu Yesus membukakan di hadapan mereka kekayaan penebusan dan pencapaian yang luar biasa dalam pertikaian besar melawan Setan, hati umat yang telah ditebus tergerak untuk lebih berserah dengan sungguh-sungguh, dan dengan lebih bersukacita mereka memetik kecapi keemasan. Dan beribu-ribu dan berlaksa-laksa suara bersatu menyanyikan nyanyian akbar pujian.

“Dan aku mendengar semua makhluk yang di Surga dan yang di bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” (Wah. 5:13).

Pertikaian besar telah berakhir. Dosa dan orang-orang berdosa tidak ada lagi. Seluruh alam semesta sudah bersih. Suatu denyut keharmonisan dan kesukaan berdetak di seluruh alam kejadian. Dari Dia yang menciptakan semuanya, mengalir kehidupan dan terang dan kesukaan ke seluruh jagad raya yang tidak ada batasnya ini. Dari atom yang paling kecil sampai kepada dunia yang paling besar, segala sesuatu, yang bergerak atau yang tidak bergerak, dalam keindahan yang tak terselubung dan kesukaan yang sempurna menyatakan bahwa Allah itu kasih adanya.

 

-Kemenangan Akhir.

[RH] Makanan dan Selera yang Pantas

0

“Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepada-Ku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku” (Amsal 30:8).

[AkhirZaman.org] Kemudian saya melihat bahwa selera harus disangkal, bahwa makanan yang mewah janganlah dipersiapkan, dan bahwa apa yang dibelanjakan untuk selera seharusnya ditaruh ke dalam perbendaharaan Allah. Dengan demikian hal itu akan menyatakan kepada mereka yang menyangkal diri mereka agar menaruh upah mereka di surga. Saya melihat bahwa Allah sementara memurnikan umat-Nya.

Kesombongan dan berhala harus disingkirkan. Saya melihat bahwa makanan yang mewah sementara membinasakan kesehatan tubuh, dan sedang meruntuhkan sistem tubuh, yang membinasakan pikiran, dan merupakan suatu pemborosan harta kekayaan.

Saya menyaksikan ada banyak yang rindu di kalangan umat yang sisa, sudah memanjakan selera mereka dalam hidup mereka sendiri. Jika klta mengharapkan kesehatan yang baik, kita harus menerapkan penjagaan khusus terhadap kesehatan yang sudah diberikan Allah kepada kita, menyangkal selera yang tidak menyehatkan, memakan secukupnya makanan yang baik, memakan makanan alami yang bebas dari lemak. Kemudian ketika engkau duduk di depan meja untuk menikmati makananmu, dengan penuh hati mintalah kepada Allah untuk memberkati makananmu yang sederhana itu agar bisa menghasilkan kekuatan dan menyehatkan. Allah senang untuk memberkati makanan itu dengan kemurahan dan makanan itu akan menjadi suatu keuntungan bagi yang memakannya.

Saya melihat bahwa kita harus berdoa sebagaimana Salomo berdoa—“Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku” (Amsal 30:8)——dan sementara kita melayangkan doa itu, hidupkanlah. Dapatkan makanan yang sederhana dan yang penting bagi kesehatan, lepaskanlah diri dari lemak hewan. Makanan yang seperti itu mudah kita dapatkan.

Ada beberapa pemelihara Sabat yang membuat perut mereka menjadi ilah. Mereka menyia-nyiakan kekayaan mereka dalam mendapatkan makanan yang mewah. Saya menyaksikan bahwa hal itu, tidak akan meyelamatkan sekalipun memenuhi kemauan, kecuali mereka menyangkal selera mereka dan makan demi kemuliaan Allah. Tetapi hanya sedikit yang makan untuk kemuliaan Allah.

Bagaimana bisa mereka yang memakan kue dan pastel yang diisi dengan lemak memohon berkat Allah atas kue itu dan kemudian memakannya dengan mata yang tertuju kepada kemuliaan Allah? Kita diperintahkan untuk melakukan semuanya bagi kemuliaan Allah. Klta harus makan dan minum untuk kemuliaan-Nya.—Manuscript 3, 1854.

* Pengujian dan perbandingan yang teliti terhadap tulisan-tulisan Nyonya White, tampaknya mengindikasikan bahwa “lemak” yang ia maksudkan adalah lemak hewan seperti lemak babi dan lemak sapi atau domba. Lihat Counsel on Diet and Foods, hlm. 353-355.

(3SM 274, 275)

 

PENGHEMATAN DIPRAKTIKAN

0

Kumpulkan segala Sisa
[AkhirZaman.org] Dahulu Kristus pernah memberikan pelajaran tentang penghematan kepada murid-Nya yang patut mendapat perhatian dan dipraktikkan. Ia mengadakan sebuah mukjizat untuk memberi makan ribuan orang yang sedang lapar, yang telah mendengarkan pengajaran-Nya. Namun sesudah semua mereka kenyang, Ia tidak menginginkan makanan yang sisa dibuang dengan sia-sia begitu saja. Ia yang sanggup memberi makan dalam kebutuhan mereka sejumlah orang banyak dengan kuasa-Nya itu. Menyuruh murid-murid-Nya untuk mengumpulkan semua makanan yang sisa supaya tidak ada sedikit pun yang terbuang. Pelajaran ini diberikan untuk kepentingan orang yang hidup pada zaman Kristus dahulu dan untuk kepentingan kita sekarang ini. Putera Allah menaruh perhatian juga pada keperluan kehidupan dunia pada zaman ini. Ia tidak mengabaikan sisa-sisa makanan yang ada sesudah jamuan makan itu, walaupun Ia dapat mengadakan jamuan serupa itu kapan saja Ia sukai.

Pelajaran yang diberikan Yesus Kristus itu harus dipraktikkan dalam segala segi kehidupan. Penghematan harus dipraktikkan dalam segala perkara. Kumpulkanlah sisa-sisa itu supaya tidak ada yang terbuang dengan percuma. Ada suatu agama yang tidak menjamah hati dan segala sesuatu yang dilakukan hanya sekedar ungkapan kata-kata saja. Agama seperti itu tidak dipraktikkan orang dalam kehidupan sehari-hari. Kewajiban keagamaan dan kebijaksanaan manusiawi tertinggi di bidang perdagangan harus dikaitkan satu dengan yang lain.

Ikutilah Kristus dalam Penyangkalahn Diri.
Agar dapat berkenalan dengan kekecewaan karena pencobaan dan dukacita yang datang kepada mahluk manusia, Kristus turun sampai ke lembah kemalangan dan kehinaan yang paling dalam. Ia sudah terlebih dahulu menempuh jalan yang diminta-Nya ditempuh oleh pengikut-Nya. Ia berkata kepada mereka; “Setiap orang yang mau mengikut aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnnya dan mengikut Aku.” Tetapi banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tidak selamanya mau mempraktikkan penyangkalan diri yang diminta oleh Juruselamat itu. Mereka tidak rela mengurangi keinginan dan hasrat mereka supaya mereka dapat memberi lebih banyak kepada Tuhan. Ada orang yang berkata: “Selera keluarga saya suka yang mahal-mahal oleh sebab itu biaya untuk itu besar sekali.” Hal ini menunjukkan bahwa ia sendiri dan keluarganya perlu mempelajari cara-cara penghematan yang diajarkan oleh kehidupan Kristus….

Penggodaan datang kepada semua orang untuk memuaskan keinginan yang mementingkan diri dan pemborosan, tetapi janganlah kita lupa bahwa Tuhan kehidupan dan kemuliaan datang ke dunia ini untuk mengajarkan kepada umat manusia pelajaran tentang penyangkalan diri.

Mereka yang bukan hidup untuk diri sendiri tidak akan menghanguskan setiap rupiah untuk memenuhi keinginan mereka yang kurang bermanfaat, serta untuk mendapatkan kesenangan mereka sendiri, melainkan akan mengingat bahwa mereka adalah pengikut Kristus dan masih ada orang lain yang memerlukan makanan dan pakaian.

Berhematlah demi Membantu Memajukan Pekerjaan Allah.
Banyak hal yang dapat dikatakan kepada para pemuda mengenai kesempatan mereka untuk membantu memajukan pekerjaan Allah dengan mempelajari cara-cara penghematan dan penyangkalan diri. Banyak orang berpendapat bahwa mereka berkecimpung dalam kesenagan ini dan itu supaya dapat melakukan yang ini, maka mereka biasakanlah diri mereka hidup sesuai sekali dengan keseluruhan pendapatan mereka. Di dalam hal ini Allah menginginkan supya kita berbuat yang lebih baik. Kita berdosa terhadap diri kita sendiri apabila kita sudah meresa puas dengan sekedadr cukup persediaan untuk dimakan, diminum dan untuk dipakai seadanya saja. Di hadapan kita ada rencana Allah yang lebih tinggi daripada ini. Apabila kita mau meninggalkan keinginan hati kita yang bersifat mementingkan diri itu serta membaktikan kuasa hati kita dan pikiran kepada pekerjaan Allah maka alat-alat surgawi pasti kerja sama dengan kita serta menjalinkan kita dengan suatu berkat bagi umat manusia. Walaupun dia seorang miskin, pemuda yang rajin dan hemat dapat saja menabung untuk pekerjaan Allah.

Apabila Tergoda untuk Membelanjakan Uang Kepada yang Tidak Perlu.
Bilamana engkau digoda untuk membelanjakan uang keperluan yang tidak begitu perlu, engkau harus mengingat penyangkalan diri dan pengorbanan yang telah diderita Kristus untuk menyelamatkan manusia berdosa. Anak-anak kita haruslah diajar untuk mempraktikkan penyangkalan diri dan pengendalian diri. Yang menjadi sebab mengapa hanyak pengerja yang merasa bahwa mereka mengalami kesulitan kalau tidak menyederhanakan cita rasa mereka, selera dan kecenderungan mereka. Itulah sebabnya mengapa banyak orang bangkrut dan secara tidak jujur mengambil uang (korupsi) adalah karena mereka berusaha memuaskan selera mereka yang berlebihan baik istri dan anak-anak mereka. Seharusnyalah para ibu dan bapa berhati-hati untuk mengajarkan penghematan dengan cara memberikan petunjuk dan teladan kepada anak-anak mereka!

Saya ingin seandainya saya dapat menanamkan ke dalam pikiran masing-masing kamu, betapa besarnya dosa menyalahgunakan uang Tuhan untuk memenuhi keinginan, yang sebenarnya tidak perlu. Penggunaan uang yang tampaknya kecil dapat memulai suatu roda keadaan yang dapat menjangkau sampai kepada kekekalan. Apabila sidang pengadilan akan diadakan, dan buku-buku telah dibukakan, bagian yang hilang dihadapkan kepada kamu, kebajikan yang sepatutnya yang engkau dapat lakukan dengan rupiah yang dipercayakan dan dengan uang dalam jumlah yang lebih besar yang digunakan untuk mewujudkan maksud untuk kepentingan diri sendiri.

Awasi Semua Uang Pecahan.
moneysaving CopyJanganlah sia-siakan segala uangmu yang kecil-kecil itu dengan membelikan barang yang tidak perlu. Mungkin engkau berpendapat bahwa jumlah yang kecil-kecil itu besar artinya kalau sudah dikumpulkan semua. Kalau kita diperbolehkan, kita akan memohon supaya uang yang dibelanjakan kepada perkara-perkara yang tidak penting itu ditiadakan, seperti pakaian dan pemanjaan diri yang tidak penting. Kemiskinan dalam segala bentuk berada di segala pihak. Allah telah menetapkan sebagai kewajiban kita untuk meringankan penderitaan manusia dengan segala cara yang dapat dilakukan. Tuhan mau supaya umat-Nya suka memikirkan dan mengurus orang lain. Ia mau supaya mereka mempelajari penghematan dalam segala perkara dan tidak membuang sesuatu dengan sia-sia.

Uang yang dibelanjakan setiap hari untuk benda-benda yang tidak perlu dengan suatu pendapat, “Ah, cuma lima puluh rupiah,” “Ya, hanya satu rupiah saja,” tampaknya hanya sedikit saja, tetapi cobalah kamu kalikan jumlah uang yang kecil itu setiap hari dalam sepanjang tahun. Sesudah bertahun-tahun lamanya deretan angka-angka itu pun hampir tidak masuk akal.

Jangan Berusaha Menandingi Tetangga yang Berkecimpung di Dunia Mode.
Bukanlah cara yang terbaik berlagak seperti orang kaya atau seperti yang lebih tinggi dari apa yang sebenarnya, tetapi biarlah kita menjadi pengikut Juruselamat yang rendah hati dan lemah lembut. Kita tidak boleh merasa tersinggung sekiranya tetangga kita membangun dan memperlengkapi rumahnya dengan perabot yang kita tidak sanggup membelinya. bagaimanakah seharusnya Yesus memandang kepada perlengkapan kita yang memuaskan kecenderungan hati kita! Menjadi suatu jerat bagi kita bertujuan untuk mempertontonkan sesuatu barang yang ada pada kita atau untuk membiarkan anak-anak kita yang masih di bawah umur itu melakukan demikian. 

Pengalaman Pribadi Ny. White pada Waktu Masih Gadis.
Pada waktu saya masih berumur dua belas tahun, saya sudah tahu apa arti menghemat. Saya bersama saudara saya permpuan sudah belajar berusaha mencari uang, walaupuu kami hanya beruntung dua puluh lima sen sehari, dari jumlah ini kami sanggup menabung sedikit uang untuk diserahkan kepada mission. Kami menabing sedikit demi sedikit sehingga kami mempunyai uang tiga puluh dollar. Kemudian ketika kabar tentang kedatangan Tuhan yang segera itu sampai pada kami, disertai seruan yang memerlukan tenaga dan uang, kami merasa sebagai kesempatan mulia untuk menyerahkan ketiga puluh dollar itu kepada ayah, dengan permintaan supaya beliau menyimpannya dalam bentuk traktat dan pamplet untuk menyampaikan kabar Injil itu kepada orang yang berada dalam kegelapan….

Dengan uang yang kami dapat dari usaha kami itu, saudara saya dan saya sanggup membeli pakaian sendiri. Kami menyerahkan uang kami itu kepada ibu dengan berkata: “Belilah sedemikian rupa, sehingga sesudah pakaian kami selesai dibayar semua, masih ada yang sisa untuk diberikan guna kemajuan pekerjaan Injil.” Lalu ia pun melakukannya, dengan cara demikian berkembanglah jiwa misionaris dalam diri kami.

Praktikkan Penghematan oleh Karena Prinsip.
Orang yang terbuka tangannya untuk menanggapi panggilan yang meminta bantuan uang demi melanjutkan pekerjaan Allah serta meringankan penderitaan orang yang sengsara dan miskin bukanlah orang yang serampangan dan lambat dalam pengurusan perusahaannya. Mereka selalu saksama dan berhati-hati dalam hal menjaga supaya pengeluaran mereka tetap benar dalam batas pendapatan mereka. Mereka hemat oleh karena prinsip. Mereka merasa sebagai kewajiban untuk menabung agar mereka mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.

 

-RTA

[RH] Penglihatan dan Panggilan Reformasi Kesehatan

0

“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1 Petrus 1:14-16).

[AkhirZaman.org] (Seruan berhati-hati terhadap tembakau, teh dan kopi di tahun 1848 dan 1851). Saya sudah saksikan dalam penglihatan bahwa tembakau adalah tumbuhan yang kotor, dan itu harus disingkirkan dan dihentikan. . . . Bila itu tidak dihentikan, maka Allah akan merasa tidak senang pada orang yang menggunakannya, dan ia tidak bisa dimeteraikan dengan meterai Allah yang hidup.—Letter 5, 1851. [James White dalam Review and Herald, 8 November 1870, menyatakan penglihatan itu pada musim gugur tahun 1848.] 

[Prinsip-prinsip yang penting dinyatakan di tahun 1854]. Kemudian saya melihat suatu kekurangbersihan di antara para pemelihara Sabat. . . . Saya melihat bahwa Allah sedang memurnikan bagi diri-Nya suatu yumat yang istimewa. la akan mendapatkan suatu umat yang bersih dan kudus kepada siapa la akan senang. Saya melihat bahwa kemah itu harus dibersihkan, atau Allah akan lewat dan melihat ketidakbersihan orang lsrael dan tidak mau pergi bersama para tentaranya ke medan perang. la akan berbalik dari mereka karena tidak senang, dan musuh-musuh kita akan meneriakkan kemenangan atas kita dan kita akan ditinggalkan lemah, malu dan dalam kemarahan.

Saya menyaksikan bahwa Allah tidak menginginkan seorang yang tidak rapi, dan tidak bersih sebagai seorang Kristen. Dia tidak senang dengan orang yang seperti itu. Jiwa kita, tubuh kita, dan roh kita akan dinyatakan tidak bersalah oleh Yesus di hadapan Bapa-Nya, dan terkecuali kita bersih sebagai seorang pribadi, dan murni, kita bisa dinyatakan bersalah di hadapan Allah.

Saya melihat bahwa rumah orang-orang kudus seharusnya dijaga tetap rapi dan bersih, bebas dari kekotoran dan kecemaran dan semua ketidakbersihan. Saya melihat bahwa rumah Allah sudah diselewengkan oleh ketidakhati-hatian para orangtua dengan anak-anak mereka, dan oleh ketidakrapihan dan ketidakbersihan di sana. Saya melihat bahwa perkara-perkara ini akan dihadapkan dengan suatu hardikan terbuka, dan jika tidak ada perubahan yang segera dalam orang-orang yang mengakui kebenaran dalam perkara-perkara ini, maka mereka akan dikeluarkan dari kemah itu. . . .

(3SM 273, 274)

 

Si Miskin Makin Miskin, Si Kaya Makin Kaya

0

[AkhirZaman.org] Jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin di dunia semakin melebar. Menurut sebuah organisasi nirlaba, anti-globalisasi, Oxfam, delapan orang terkaya dunia memiliki jumlah harta yang senilai, bahkan lebih tinggi, dari jumlah pendapatan separuh penduduk bumi, yaitu 3,6 miliar orang.

Jauh berbeda dari tahun lalu, Oxfam mengatakan ada sekitar 62 orang terkaya dengan nilai setara pendapatan setengah penduduk bumi.

Sementara kekayaan delapan pria setara dengan 3,6 miliar orang, 1 dari 9 orang di dunia mengalami kelaparan setiap malamnya. Kala orang terkaya mengumpulkan pendapatannya dengan super dan menghasilkan triliuner pertama dalam 25 tahun, di sisi lain, 1 dari 10 orang di dunia masih berjuang hanya dengan pendapatan US$ 2 per hari atau setara Rp 26 ribu.

Oxfam membeberkan fakta miris tersebut dalam Forum Ekonomi Dunia yang diselenggarakan di Davos, Swiss, sejak 17 Januari lalu. Namun, laporan itu dikritik oleh Mark Littlewood dari Institute of Economic Affairs. Oxfam dinilai seharusnya fokus dengan isu pemerataan kesejahteraan.

“Sebagai lembaga ‘anti-kemiskinan’, sangat aneh jika Oxfam bersinggungan dengan isu orang kaya,” kata sang direktur jenderal lembaga think tank pasar bebas, seperti dikutip dari BBC, Senin 16 Januari 2017.

Kate Wright, kepala urusan eksternal Oxfam, membela organisasinya terkait dengan laporan mereka.
“Laporan ini justru menantang para elite politik dan ekonomi,” kata Wright.

“Kita jangan berada di bawah ilusi Davos. Padahal pertemuan itu tak lain hanya membicarakan belanja bagi kaum elite,” ujar dia.
Mewakili Oxfam, Wright mengatakan, kesenjangan ekonomi yang terjadi di dunia bisa berdampak negatif.

“Orang-orang marah dan mencari alternatif. Mereka merasa tertinggal, karena bagaimanapun mereka sudah bekerja keras, tetapi mereka tidak merasakan pertumbuhan bagi ekonomi negara mereka,” ucap dia.

Lembaga amal itu menyerukan ekonomi yang lebih manusiawi, mendesak pemerintah untuk menindak penggelapan pajak, dan mengenakan pajak yang lebih tinggi pada orang kaya.

Mereka juga menginginkan para petinggi bisnis membayar pajak yang adil, dan mendesak perusahaan untuk membayar staf di atas upah rata-rata yang lebih tinggi dari ketentuan pemerintah. Dalam laporan Oxfam yang berjudul “An Economy for the 99%”, ada salah satu seruan ide kepada dunia, bahwa perekonomian seharusnya memberikan kebermanfaatan untuk 99 persen warga dunia, bukan 1 persennya saja.

https://goo.gl/ZzACxb

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Matius 6:19-24) 

Anugerah demi anugerah Tuhan berikan untuk kita nikmati tetapi jangan sampai kita lebih menikmati anugerah Tuhan lebih daripada menikmati kehadiran Tuhan itu sendiri. Jangan sampai kita lebih puas dengan kenyamanan hidup lebih daripada puas terhadap Tuhan. Jangan sampai kita lebih berorientasi kepada yang sementara daripada hal yang bernilai kekal. Kiranya Tuhan menolong kita supaya sungguh-sungguh dalam kehidupan kita walaupun ada kesulitan dan kesesakan tetapi kiranya Tuhan berkenan memakai kita untuk sungguh-sungguh dapat menggenapkan rencana-Nya dengan harta yang sudah dipercayakan kepada kita, sehingga Tuhan dapati kita sebagai hamba yang setia sampai pada akhirnya.

Anugerah demi anugerah Tuhan berikan untuk kita nikmati tetapi jangan sampai kita lebih menikmati anugerah Tuhan daripada menikmati kehadiran Tuhan. Jangan sampai kita lebih puas dengan kenyamanan hidup daripada puas terhadap Tuhan. Jangan sampai kita lebih berorientasi kepada yang sementara daripada hal yang bernilai kekal. Kiranya Tuhan menolong kita supaya sungguh-sungguh dalam kehidupan kita walaupun ada kesulitan dan kesesakan tetapi kiranya Tuhan berkenan memakai kita untuk sungguh-sungguh dapat menggenapkan rencana Tuhansebagai bejana tanah liat yang dengan harta yang dipercayakan kita, Tuhan dapati sebagai hamba yang setia sampai pada akhirnya.

[RH] Pengalaman Berdoa Nyonya White

0

“. . . Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya. . . (Efesus 6:18).

[AkhirZaman.org] Sekarang kami meminta kamu untuk mencari segenap hati. Mereka yang akan bertekad untuk mematahkan setiap godaan musuh, dan berupaya untuk mencari surga yang di atas, boleh mempertegas tekad yang seperti itu dengan bangkit berdiri. [Hampir semua jemaat yang hadir memberikan sambutan].

Kami ingin supaya setiap orang dari antara kamu diselamatkan. Kami ingin agar bagi kamu pintu-pintu kota Allah akan diangkat pada engsel-engselnya yang mengkilap, dan bahwa kamu, dengan seluruh bangsa yang sudah memelihara kebenaran, boleh masuk ke dalamnya. Di sana kita akan memberikan pujian dan terima kasih dan kemuliaan kepada Kristus dan kepada Bapa selamanya, bahkan kekal dan abadi. Biarlah Allah menolong kita untuk setia dalam pelayanan-Nya selama masa pertentangan ini, dan dapat menang pada akhirnya, dan memperoleh mahkota kehidupan yang abadi. [Berdoa] Bapa di surga, saya datang kepada- Mu pada saat ini, sebagaimana saya ada, malang dan kekurangan, dan hanya bergantung pada-Mu. Saya meminta Engkau untuk memberikan kepada saya dan kepada umat ini anugerah yang menyempurnakan tabiat Kristen, dan lain-lain.—-The Review and Herald, 16 Juli 1908.

Sekarang, saya bertanya, siapa yang mau membuat tekad untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Mereka yang mau, hendaknya menyatakannya dengan bangkit dan berdiri. [Jemaat itu berdiri.] Seluruh jemaat berdiri. Semoga Allah menolong kamu memelihara janjimu. Mari kita berdoa. [Berdoa] Bapa di surga, saya datang kepada-Mu pada saat ini, sebagaimana saya ada, miskin, lemah, tidak berharga, dan saya memohon Engkau untuk memberikan kesan kepada hati umat yang berkumpul di sini pada hari ini. Saya berbicara kepada mereka tentang Firman-Mu, tetapi, Oh Tuhan, Engkau sendiri yang bisa membuat firman itu menjadi berlaku, dan lain-lain.-— The Review and Herald, 8 April 1909. (Sermon di Oakland, California, 8 Februari 1909.)

[Pada Penutupan Acara Khotbah General Conference Di Washington D. C.l Semoga Tuhan menolong kamu untuk melaksanakan pekerjaan ini meskipun kamu belum pernah melaksanakannya. Maukah kamu melakukannya? Maukah kamu yang ada di sini bangkit berdiri dan menyaksikan bahwa kamu mau membuat Allah menjadi kepercayaan kamu dan penolong kamu? [Jemaat berdiri.] [Berdoa] Saya berterima kasih kepada-Mu, Tuhan Allah Israel. Terimalah janji dari umat-Mu ini. Taruhlah Roh-Mu pada mereka. Biarlah kemuliaan-Mu terlihat di dalam mereka. Selagi mereka berbicara tentang firman kebenaran, biarlah kami melihat keselamatan dari Allah. Amin.-—General Conference Bulletin, 18 Mei 1909.

(3SM 269, 270)

 

[RH] Sikap dalam Berdoa (Bagian 2)

0

“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri diatas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus” (Yudas 1:20).

[AkhirZaman.org] Saya mengundang datang ke depan orang-orang yang rindu akan doa-doa dari pelayan-pelayan Allah. Semua yang telah jatuh, semua yang berharap untuk kembali kepada Tuhan dan mencari Dia dengan rajin, bisa memperbaiki kesempatannya. Beberapa tempat duduk dengan cepat terisi dan seluruh jemaat berada pada pergerakan tersebut. Kami memberitahu mereka yang terbaik yang bisa mereka lakukan untuk duduk dengan benar di mana mereka berada dan kita akan mencari Tuhan bersama-sama oleh mengakui dosa-dosa kita, dan Tuhan telah mengikrarkan firman-Nya, “Jika kita mengaku dosa kita, maka la adalah setia dan adil sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita” (1 Yoh. 1:9).-—Diary, 20 Feb. 1887. (Diterbitkan dalam Selected Messages buku 1, hlm. 147.)

Saya mengundang semua yang mau untuk memberikan diri mereka bagi Allah dalam suatu perjanjian yang kudus, dan mau melayani Dia dengan segenap hati mereka, untuk bangkit berdiri di atas kaki mereka. Rumah itu penuh, dan hampir semua bangkit. Sejumlah kecil orang-orang yang tidak seiman juga hadir, dan beberapa dari mereka ikut bangkit. Saya mempersembahkan mereka kepada Tuhan dalam doa yang sungguh, dan kami tahu bahwa kami telah memiliki manifestasi Roh Allah. Kami merasakan bahwa hal itu suatu kemenangan yang benar-benar telah didapatkan.—Manuscript 30a. 1896. (Diterbitkan dalam Selected Messages, buku 1, hlm. 150.)

Pada penutupan pembicaraan saya, saya merasakan kesan Roh Allah untuk memberikan undangan bagi mereka semua yang rindu untuk memberikan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan agar datang ke depan. Mereka yang merasa memerlukan doa-doa para pelayan Allah diundang untuk mewujudkannya. Sekitar tiga puluh orang maju. . . .

Pada awalnya saya ragu-ragu, jika hal itu merupakan yang terbaik untuk bertindak sedemikian, ketika putra saya dan saya saja yang bisa melihat siapa yang akan memberikan kepada kami pertolongan pada peristiwa ini. Tetapi seolah-olah seseorang berbicara kepada saya, yang lewat melalui pemikiran saya, ‘Tidak dapatkah engkau percaya kepada Tuhan?” Saya berkata, “Saya mau, Tuhan.” Meskipun putra saya terkejut bahwa saya akan membuat panggilan pada peristiwa ini, la juga merasa tak pasti. Namun saya belum pemah mendengar la berbicara dengan kuasa yang lebih besar atau perasaan yang lebih dalam daripada pada waktu itu. . . . 

Kami bertelut berdoa. Putra saya yang memimpin doa, dan Tuhan benar-benar mendengarkan permohonannya; karena merasakan ia berdoa dalam hadirat Allah.— The Review and Herald, 30 Juli, 1895. (Diterbitkan ulang dalam Selected Messages, buku 1, hlm. 148, 149.)

(3SM 267, 268)

 

[RH] Sikap dalam Berdoa (Bagian 1)

0

“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit” (Nehemia 1:4).

[AkhirZaman.org] Sikap-sikap bervariasi yang tepat dalam berdoa. Kita harus berdoa secara terus-menerus, dengan pikiran yang tidak sombong, kelembutan dan roh yang rendah hati; Kita tidak perlu menunggu suatu peluang untuk bertelut di hadapan Allah.

Kita bisa berdoa dan berbicara dengan Tuhan di mana pun kita berada.*—Letter 342, 1906.

Tidak ada waktu atau tempat di mana di dalamnya tidak ada kelayakan untuk berdoa memohon kepada Allah. . . . Di keramaian di jalan, di tengah urusan bisnis, kita boleh melayangkan permohonan kepada Allah, dan meminta tuntunan llahi-Nya, sebagaimana Nehemiah ketika ia membuat permintaannya di hadapan Raja Artasasta.-Steps to Christ, hlm. 99.

Kita boleh berbicara dengan Yesus selagi kita berjalan di jalan, dan la berkata, Aku ada pada tangan kananmu. Kita boleh berhubungan dengan Allah dalam hati kita; kita boleh mengadakan hubungan dengan Kristus. Ketika kita berurusan dengan pekerjaan harian kita, kita boleh mengeluarkan isi hati kita, yang tidak bisa di dengar tiap telinga manusia; tetapi perkataan itu tidak bisa mati, hening, atau tidak bisa hilang. Tidak ada satu pun yang bisa menarik, meniadakan kerinduan jiwa. la naik sampai ke atas jalan, di atas keributan mesin. Allah, kepada siapa kita sementara berbicara, dan doa kita didengar.—Gospel Workers, hlm. 258.

Tidaklah selalu perlu untuk menyembah di atas lutut dalam berdoa. Kembangkanlah kebiasaan berbicara dengan Juruselamat itu ketika kamu sendirian, ketika kamu sedang berjalan, dan ketika kamu sibuk dengan pekerjaan harianmu.—The Ministry of Healing, hlm. 510, 511.

Roh Tuhan ada pada saya, dan telah dinyatakan dalam firman yang diberikan kepada saya untuk dibicarakan. Saya menanyakan mereka yang hadir yang merasa perlunya Roh Allah, dan yang mau mengikrarkan diri mereka untuk hidup atas kebenaran dan untuk mengajar kebenaran itu kepada orang lain, dan untuk bekerja bagi keselamatan mereka, untuk membuatnya dimanifestasikan oleh kebangkitan mereka terhadap kaki mereka. Saya terkejut melihat seluruh jemaat itu bangkit. Saya selanjutnya meminta semua untuk bertelut, dan saya membuat suatu permohonan ke surga bagi umat itu. Saya sangat terkesan oleh pengalaman ini. Saya merasa pergerakan yang dalam akan Roh Allah ada pada saya, dan saya tahu bahwa Tuhan telah memberikan kepada saya suatu pekabaran istimewa kepada umat-Nya pada zaman ini.—The Review and Herald, 11 Maret 1909.

* Ketua D. E. Robinson, satu dari sekretaris Ellen White mulai dari tahun 1902 sampai 1915 melaporkan: “Saya sudah menyampaikan berulang-ulang di pertemuan-pertemuan kemah dan sesi-sesi General Conference di mana di dalamnya Nyonya White sendiri sudah melayangkan doa dengan jemaat sambil berdiri. dan ia sendiri berdiri.“ D. E. Robinson letter, 4 Maret 1934.

(3SM 266, 267)

 

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?