Reaksi Orang Quraisy Terhadap Pengikut Muhammad
[AkhirZaman.org] Diriwayatkan setelah Utsman bin Affan diketahui oleh pamannya Hakam bin Abil-‘Ask telah mengikut Muhammad segera ia dipanggil dan ditanya: “Betulkah engkau sudah bertukar agama? Benarkah engkau sekarang telah mengikut agama Muhammad?” Utsman menjawab dengan tegas: “Ya, benar. Saya telah mengikut seruan Muhammad dan memeluk agamanya.”
Lalu Utsman dibelenggu serta ditanya lagi: “Apakah engkau sekarang tidak peduli dan membenci agama orang tuamu? Apakah agama Muhammad itu lebih baik dari pada agama nenek moyangmu? Engkau celaka! Demi Al-Lata dan Al–Uzza! Aku tidak akan melepaskan belenggu ini selama-lamanya! Kecuali jika engkau meninggalkan agama Muhammad dan kembali mengikut agamamu yang lama, agama yang dipeluk oleh orang-orang tuamu dahulu.” (Kitab Kelengkapan Tarikh Muhammad SAW, jilid I B, hal. 327).
Zunariah adalah seorang perempuan yang menjadi budak belian Abu Jahal. Sesudah diketahuinya bahwa ia telah mengikut seruan Muhammad itu, ia dianiaya dan disiksa dengan kejam sehingga matanya menjadi buta.
Abu Jahal berkata: “Ingatlah kamu kepada Al-Lata dan Al-Uzza! Karena dia adalah berhala-berhala nenek moyangmu dahulu. Tidakkah engkau takut kepadanya kalau ia murka kepadamu nanti? Engkau sekarang telah buta, karena engkau telah lama tidak melihat dan tidak memuja Al-Lata dan Al-Uzza, bukan? Karena kamu terus mengikut Muhammad.” (Kitab Kelengkapan Tarikh Muhammad SAW, jilid I B, hal. 338).
Diriwayatkan bahwa Saad bin Abi Waqqash dan ibunya bernama Hammah binti Abu Sofyan, pada waktu itu ia masih pemuda. Sesudah ibunya mengetahui bahwa ia sudah menjadi pengikut Muhammad, maka ia diancam oleh ibunya yang mengatakan: “Demi Al-Lata dan Al-Uzza! Tidak diperkenankan lagi engkau berteduh di bawah atap rumahku, baik pada waktu hujan ataupun panas. Sekarang kamu mengikut Muhammad, haram kamu memasuki rumahku ini, haram kamu memakan makananku dan haram kamu meminum air di rumahku ini!” (Kitab Kelangkapan Tarikh Muhammad SAW, jilid I B, hal. 343).
Waraqah bin Naufal (pemeluk agama Kristen di Mekah) menyambut dan menguatkan semangat Muhammad sesudah peristiwa di Gua Hirak, supaya ia menyeru kamu Quraisy meninggalkan agama berhalanya itu. Tetapi sebaliknya, kaum Quraisy di Mekah menolaknya dan menghasut penduduk kota Mekah supaya jangan mendengar seruan Muhammad itu. Mereka mengancam Muhammad dan mengatakan bahwa dia adalah pemuda Quraisy yang hilang ingatan, meributkan orang-orang tua dahulu, mengajarkan agama baru.
Kemudian pengikut-pengikut Muhammad dianiaya di luar batas, ada yang sampai buta karena dikatakan tidak melihat dan tidak memuja berhala Al-Lata dan Al-Uzza lagi setelah mengikuti agama Muhammad. Pemuda-pemuda yang telah mengikuti agama Muhammad itu diusir dari rumah orang tuanya, dan tidak boleh lagi makan dan minum di rumah oran tuanya itu. Semuanya itu adalah menunjukkan kebencian mereka kepada Muhammad setelah mendapat tugas menyeru mereka.
Oleh karena kaum Quraisy yang menjadi penguasa agama berhala di kota Mekah itu, menolak dan sangat membenci Muhammad. Sedangkan orang-orang Kristen di Mekah (Waraqah bin Naufal) menjadi sahabat karibnya (dialah yang menikahkan Muhammad dengan Khodijah, isteri Muhammad, serta menguatkan semangatnya setelah peristiwa penampakan malaikat Jibril di Gua Hirak), dan ketika pengikut-pengikut Muhammad hijrah ke Negeri Habsyi yang rajanya beragama Kristen dan pendeta-pendeta di sana menerima pengikut-pengikut Muhammad dengan ramah tamah, lalu turunlah ayat Quran kepada Muhammad bunyinya: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang beriman (Islam), ialah orang–orang Yahudi dan orang-orang musyrik (penyembah berhala di Mekah). Dan sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling dekat persahabatannya (sahabat karib) kepada orang-orang beriman (orang Islam) ialah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya kami ini orang-orang Kristen.’ Yang demikian ini disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Kristen) terdapat pendeta-pendeta dan orang-orang beribadat, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” (Terjemahan Indonesia oleh Dep. Agama RI).
Setelah membaca sejarah hidup Muhammad sejak lahir (beberapa artikel umum terakhir) sampai peristiwa yang terjadi di Gua Hirak (sebagai penobatannya menjadi Rasul menyeru supaya kaum Quraisy meninggalkan agama berhala mereka, lalu menyembah Allah menurut ajaran Ismail dan Ibrahim). Dan betapa karibnya umat Kristen (Waraqah bin Naufal) di Mekah, dan betapa karibnya Raja Habsyi yang beragama Kristen serta pendeta-pendetanya menerima baik pengikut Muhammad yang hijrah ke negeri Habsyi untukn menghindari aniaya yang tak berperikemanusiaan dari kaum Quraisy. Kemudian membaca pula ayat Quran yang mengatakan sahabat karib umat Islam itu adalah orang Kristen, maukah Anda mulai hari ini mengubah perasaan hati untuk mengikut teladan itu? Tidakkah Anda rindu mencoba mempraktikkan persahabatan umat Kristen dan umat Islam pada masa kita sekarang ini?
Karena zaman kita adalah lebih maju dari pada zaman hidupnya Waraqah bin Naufal dan Muhammad dahulu kala.