Saturday, April 20, 2024
Google search engine
HomeGaya HidupPendidikanMENOLONG YANG TERGODA (1)

MENOLONG YANG TERGODA (1)

 

[AkhirZaman.org] Kristus mengasihi kita bukan karena kita yang lebih dulu mengasihi Dia; tetapi “ketika kita masih berdosa” Ia telah mati bagi kita. Ia tidak memperlakukan kita sesuai dengan ganjaran kita. Sekalipun dosa kita menuntut penghukuman, Ia tidak menghukum kita. Tahun demi tahun Ia menanggung kelemahan dan kebodohan kita, dengan keangkuhan dan penyelewengan kita. Sekalipun kita menyimpang, mengeraskan hati, mengabaikan firman-Nya yang kudus, tangan-Nya tetap diulurkan. 

Rahmat adalah sifat Allah yang dikaruniakan kepada umat manusia yang tidak layak. Kita tidak mencarinya, tetapi anugerah itu sendirilah yang mencari kita. Allah senang menganugerahkan rahmat-Nya kepada kita, bukan karena kita layak, tetapi malah karena kita sangat tidak layak. Satu-satunya yang tuntutan kita kepada kemurahan-Nya ialah kebutuhan kita yang besar.

Tuhan Allah melalui Yesus Kristus mengulurkan tangan-Nya sepanjang hari mengundang orang yang berdosa dan telah jatuh. Ia mau menerima semua orang. Ia menyambut semuanya. Adalah kemuliaan bagi-Nya untuk mengampuni orang-orang berdosa. Ia akan membebaskan mangsa dari penguasa dunia, Ia mau membebaskan tawanan, Ia akan menarik puntung dari api. Ia akan menurunkan rantai emas kemurahan-Nya ke kedalaman penderitaan umat manusia, dan mengangkat jiwa yang sudah direndahkan dan dicemari oleh dosa.

Setiap manusia merupakan sasaran perhatian kasih bagi Dia yang telah menyerahkan nyawa-Nya agar dapat mengembalikan manusia kepada Allah. Jiwa-jiwa yang bersalah dan tak berdaya, yang dapat terkena panah dan jerat setan, dipelihara seperti seorang gembala memelihara kawanan dombanya.

Keteladanan Juruselamat harus menjadi standar pelayanan kita bagi orang yang tergoda dan yang bersalah. Perhatian, kelemahlembutan dan kesabaran yang sama yang telah Ia nyatakan terhadap kepada kita, itu juga yang harus kita nyatakan kepada orang lain. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah megasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Yohanes 13:34. Jika Kristus tinggal di dalam kita, kita akan menyatakan kasih-Nya yang tidak mementingkan diri itu kepada semua orang yang harus kita layani. Sementara kita memperhatikan pria dan wanita yang membutuhkan simpati dan pertolongan, kita tidak boleh bertanya, “Apakah mereka layak?” tetapi “Bagaimana saya dapat melakukan kebaikan kepada mereka?”

Orang kaya dan yang miskin, terpandang dan yang rendah, merdeka atau hamba, semuanya adalah pusaka Allah. Ia yang telah menyerahkan nyawanya untuk menebus manusia melihat dalam diri setiap manusia satu nilai yang melebihi perhitungan manusia fana. Dengan rahasia dan kemuliaan salib, kita harus melihat nilai perhitungan-Nya atas jiwa manusia. Apabila kita menilainya, kita akan merasakan bahwa manusia serendah apapun terlalu bernilai untuk diperlakukan dengan sikap dingin atau hina. Kita harus menyadari betapa penting pekerjaan melayani sesama manusia, agar mereka dapat ditinggikan kepada takhta Allah.

lost-coin CopyDalam perumpamaan Juruselamat, mata uang yang hilang itu tetap sebagai sepotong perak walaupun tergeletak di dalam lumpur dan sampah. Pemilik mata uang itu mencarinya karena benda itu bernilai. Begitulah setiap jiwa dianggap bernilai dalam pemandangan Allah betapa pun sudah merosot akibat dosa. Selama mata uang itu memuat gambar dan keterangan tentang penguasanya, nilainya tetap sama, begitulah manusia yang pada penciptaannya menyandang gambar dan keterangan Allah. Sekalipun kini cacat dan dikelamkan oleh pengaruh dosa, bekas-bekas ukiran itu tetap ada pada setiap jiwa. Allah ingin memulihkan jiwa itu dan mengukir kembali citra-Nya dalam kesalehan dan kesucian.

Betapa kecil rasa simpati kita terhadap Kristus sedangkan seharusnya itulah ikatan kesatuan yang paling erat antara kita dengan Dia — rasa belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang menderita, yang bersalah, jiwa-jiwa yang menderita, bahkan yang mati dalam pelanggaran dan dosa! Dosa kita yang paling besar ialah memperlakukan manusia secara tidak manusiawi. Banyak orang berpendapat bahwa mereka sedang mewakili keadilan Allah padahal mereka sama sekali gagal menunjukkan kelemahlembutan-Nya dan kasih-Nya yang besar. Seringkali orang-orang yang mereka temui dengan wajah murung dan sengsara sedang dilanda tekanan penggodaan. Setan sedang bergumul dengan jiwa-jiwa seperti ini, dan kata-kata yang kasar dan tidak mengandung simpati akan mengecewakan mereka dan membuat mereka jadi mangsa bagi kuasa si penggoda.

Menjamah pikiran adalah satu hal yang rumit. Hanya Dia yang dapat membaca hati itu yang mengetahui bagaimana caranya mengajak orang kepada pertobatan. Hikmat-Nya sajalah yang dapat memberikan kepada kita keberhasilan dalam menjangkau yang hilang. Mungkin engkau bisa berdiri tegak sambil merasa, “Saya lebih suci daripada kamu,” namun tidak peduli bagaimana pun tepatnya alasanmu atau betapa pun benar ucapanmu; kata-kata itu tak akan pernah dapat menyentuh hati orang lain. Kasih Kristus yang dinyatakan dengan perkataan dan perbuatan, akan berhasil mencapai jiwa itu, sedangkan mengulangi pemikiran atau perbantahan tidak akan menghasilkan apapun.

Kita membutuhkan lebih banyak rasa simpati Kristus; bukan hanya rasa simpati terhadap mereka yang nampaknya tidak bersalah, tetapi simpati terhadap jiwa-jiwa yang malang, menderita dan sedang bergumul, yang sering jatuh-bangun dalam kesalahan, berdosa dan bertobat, tergoda dan patah semangat. Kita harus mendatangi sesama kita, seperti Imam Besar kita yang berpengasihan itu, yang terjamah dengan perasaan kelemahan-kelemahan mereka.

alone-in-a-crowd-1 CopyOrang-orang buangan, pemungut cukai dan orang berdosa, yang dihina bangsa-bangsa, merekalah yang dipanggil oleh Kristus, dan oleh kasih setia-Nya mereka dipaksa datang kepadaNya. Golongan yang Ia tidak pernah akan dipandang-Nya adalah mereka yang berdiri terpisah di dalam gengsi mereka dan memandang rendah terhadap orang lain.

“Pergilah ke jalan-jalan raya dan lintasan-lintasan, dan paksalah mereka masuk,” perintah Kristus kepada kita,” agar rumah perjamuan-Ku penuh.” Dalam menuruti perintah ini, kita harus pergi ke negeri kafir di sekitar kita dan kepada mereka yang jauh dari kita. Para “pemungut cukai dan pelacur” harus mendengar undangan Juruselamat itu. Melalui kebaikan dan kesabaran para utusan-Nya, undangan itu menjadi suatu kuasa yang memaksa untuk mengangkat mereka yang sudah terbenam jauh di kedalaman dosa.

Motivasi Kristen menuntut agar kita bekerja dengan tujuan yang pasti, dengan perhatian yang tidak memudar dan desakan yang semakin keras, untuk jiwa-jiwa yang hendak dibinasakan oleh Setan. Janganlah ada yang mengendorkan semangat yang sungguh-sungguh bagi keselamatan orang yang tersesat.

Perhatikanlah bagaimana semua orang menunjukkan roh kesungguh-sungguhan melalui firman Allah dalam mengajak pria dan wanita supaya datang kepada Kristus. Kita harus memanfaatkan setiap kesempatan, secara perorangan atau umum, mengemukakan setiap alasan, mendorong setiap motif yang paling kuat, untuk menarik orang-orang kepada Juruselamat. Dengan segala kekuatan, kita harus mendorong mereka supaya memandang kepada Yesus dan menerima kehidupan penyangkalan diri dan pengorbanan-Nya. Kita harus menunjukkan bahwa kita mengharapkan mereka untuk menggembirakan hati Kristus dengan memanfaatkan setiap karunia-Nya dalam menghormati nama-Nya.

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments

Anda rindu Didoakan dan Bertanya?